a. Peraturan peundang-undangan
b. Teknis Pertambangan
c. K3
d. Lindungan lingkungan pertambangan
e. Peningkatan nilai tambang
f. Standarisasi pertambangan
g. Perencanaan penutupan tambang
JAWABAN :
1. a. Hierarki peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:
Undang-undang Dasar 1945
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
PP (pengganti UU)
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Pemeritah Provinsi (Tingkat I)
Peraturan Pemerintah Kota/Kabupaten (Tingkat II)
Contohnya adalah : Sengketa hak atas tanah yang terjadi di Desa Bades,
Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, merupakan sengketa antara PT
IMMS dengan pihak pemilik lahan.
b. Teknik pertambangan
Pada prinsipnya, teknik pertambangan yang baik dapat dilakukan apabila
didalam aktiita pertambangan tersebut dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Eksplorasi harus dilakukan secara baik, benar, dan memadai.
Perhitungan cadangan layak tam,bang harus ditetapkan dengan baik
(tingkat akurasi tinggi)
Studi geohidrologi, geoteknik dan metalurgi harus dilakukan secara
baik dan benar.
Studi kelayakan yang komperhensif dengan didukung data yang
cukup, perlu didukung dengan baik termasu studi lingkungannya.
Teknik dan sistem tambang serta proses pengelolaan atau pemurnian
harus direncanakan dan dilaksanakan secara baik.
Teknik konstruksi dan pemilihan peralatan harus tepat guna.
Sistem pengangkutan bahan tambang harus tept guna.
Sistem pengangkutan bahan tambang harus terencana baik, termasuk
pemilihan alat angkut dan alat berat lainnya.
Produksi hendaknya disesuaikan dengan jumlah ketersediaan
cadangan dan spesifikasinya.
Program pasca tambang harus terencana dengan baik sebelum
seluruh aktifitas dihentikan. Pada pasca tambang harus segera
dilakukan kegiatan penataan dan reklamasi pada lahan bekas
tambang yang disesuaikan dengan perencanaannya. Pelaksanaan
penataan dan reklamasi sebaiknya mengacu pada rencana tata ruang
daerah yang bersangkutan dan disesuaikan dengan kondisi lahan.
c. K3
Praktik pertambangan yang baik sangat memperhatikan keselamatan dan
kesehatan pekerjanya. Dalam hal ini, perusahaan berkewajiban meliputi
pembinaan, pelatihan atau pendidikan, dan melakukan control terhadap
pelaksanaan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja. Hal yang dilakukan adalah dengan melakukan regulasi
dan pengguanaan alat-alat perlindungan diri, agar terhindar dari
kecelakaan yang sering terjadi pada saat kerja.
f. Standarisasi pertambangan
Memasuki era perdagangan global, pelaku usaha dituntut untuk
memiliki daya kompetitif tinggi(kinerja,harga,mutu dan jaminan produk),
dengan mengikuti standar dan aturan negara tujuan ekspor/impor.
Kecenderungan dunia menuju satu pasar, satu standar, satu sistem
penilaian kesesuaian serta transparasi dalam pemberlakuan peraturan
teknis akan mewujudkan persaingan yang sehat dan tidak ada diskriminatif
terhadap produk yang beredar di pasar.
Tujuan standarisasi pertambangan :
Meningkatkan efisiensi, perlindungan konsumen, tenaga kerja dan
masyarakat lain baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan,
maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup.