Anda di halaman 1dari 18

AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA DI PT WAHANA

BANDHAWA KENCANA KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kerja Praktek


Di PT Wahana Bandhawa Kencana, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan

Oleh:

Lendra Nababan 03021281823117


Novri Ardiansyah 03021181823003
Samudra 03021181823115

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN
KERJA PRAKTEK

1. Judul : Aktivitas Penambangan Batubara di PT. Wahana


Bandhawa Kencana (WBK), Lahat, Sumatra Selatan.
2. Pengusul :
a. Nama/ NIM : 1. Lendra Nababan (03021281823117)
2. Novri Ardiansyah (03021181823003)
3. Samudra (03021181823115)
b. Institusi : Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

3. Tempat Pelaksanaan : PT. Wahana Bandhawa Kencana, Lahat, Sumatra Selatan

4. Waktu Pelaksanaan : 1 Maret 2021 - 1 April 2021

Indralaya, Februari 2021

Pengusul 1 Pengusul 2 Pengusul 3

Lendra Nababan Novri Ardiansyah Samudra


NIM. 03021281823117 NIM. 03021181823003 NIM. 03021181823115

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya Pembimbing Proposal

Rr. Hj. Harminuke Eko Handayani, S.T.,M.T.


Roshian Pebrianto, ST.,MT
NIP. 1969020991997032001
NIP. 199002102019031012
A. JUDUL
Aktivitas Penambangan Batubara di PT. Wahana Bandhawa Kencana, Lahat,
Sumatera Selatan.

B. LOKASI
PT. Wahana Bandhawa Kencana, Lahat, Sumatera Selatan.

C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan.

D. LATAR BELAKANG
Batubara merupakan sumber energi yang paling besar dimanfaatkan
setelah minyak bumi. Peningkatan produksi batubara pun terus dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan tambang, walaupun jumlah cadangan semakin
menyusut. Menurut peringkat, negara penghasil batubara terbanyak dari IEA
(International Energy Agency) yang dirilis 20 Juli 2020. Secara global, posisi
Indonesia sebagai negara produsen batubara Internasional berada di peringkat
keempat, setelah Amerika.
Hal ini membuktikan bahwa dunia masih tidak bisa melepaskan diri
dari ketergantungan penggunaan batubara untuk kebutuhan sehari hari.
Mineral dan batubara yang di eskploitasi secara besar-besaran dan terus
menerus lama kelamaan akan habis. Yang mana, hal ini bertolak belakang
dengan permintaan akan mineral dan batubara yang semakin meningkat baik
di dalam maupun di luar negeri.
Permasalahan ini menjadi sebuah tantangan di era industri yang
menuntut tersedianya sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta
siap pakai dan dapat bersaing dimasa mendatang, terlebih lagi pada 2030-
2040 Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi yakni jumlah
penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak
produktif. Mahasiswa sebagai salah satu faktor pendukung tentunya perlu
membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan
disiplin ilmunya masing-masing.
Sebagai bekal pengetahuan dalam mempersiapkan diri menghadapi
bonus demografi, maka dari itu pemohon mengajukan Kerja Praktek di PT.
Wahana Bandhawa Kencana dengan judul “Aktivitas Penambangan Batubara
di PT. Wahana Bandhawa Kencana, Lahat, Sumatera Selatan” untuk
mendapatkan gambaran secara langsung di lapangan mengenai tahapan-
tahapan aktivitas penambangan batubara, mulai dari pencarian sampai tahap
pemasaran. Dalam kerja praktek ini juga nantinya diharapkan dapat menjadi
bekal dan pengalaman bagi mahasiswa untuk terjun ke lapangan kerja serta
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperolah di bangku kuliah. Dengan
bekal pengetahuan dan pengalaman diharapkan nantinya mahasiswa dapat
menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan berkualitas. Serta diharapkan
nantinya muncul pembaruan yang dapat dilakukan, guna mewujudkan energi
yang bersih dan terjangkau.

E. DASAR PEMIKIRAN
Kegiatan Kuliah Praktek ini diselenggarakan berdasarkan:
1. Pengaplikasian ilmu yang telah didapat di perkuliahan untuk diterapkan di
industri.
2. Adanya kesenjangan antar pengetahuan teori yang dipelajari saat kuliah
dengan prakteknya di lapangan, baik itu merupakan persoalan-persoalan
industri, masyarakat, maupun keahlian yang terus berkembang.
3. Program link and match antara dunia industri dengan perguruan tinggi
sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia.
4. Kurikulum tahun 2014 yang berlaku di Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya yang menjadikan Kerja Praktek sebagai syarat untuk
pengerjaan Tugas Akhir dan kelulusan sarjana.
F. TUJUAN
Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah:
1. Mengetahui dan mempelajari aktivitas penambangan yang dilakukan di PT
Wahana Bandhawa Kencana, Lahat, Sumatera Selatan.
2. Memahami metode, mekanisme dan peralatan tambang yang digunakan
pada penambangan batubara di PT. Wahana Bandhawa Kencana, Lahat,
Sumatera Selatan.

G. TINJAUAN PUSTAKA
Batubara adalah endapan senyawa organik karbonat yang terbentuk secara
alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. Hal ini berdasarkan Undang – Undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara. Untuk memanfaatkan
sumberdaya batubara yang ada di bumi dan demi kesejahteraan manusia,
kegiatan pertambangan diyakini sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan
manusia setelah kegiatan agrikultur.
Batubara adalah salah satu sumber energi yang penting bagi dunia, yang
digunakan pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik hampir 40% di
seluruh dunia. Di banyak negara angka-angka ini jauh lebih tinggi: Polandia
menggunakan batubara lebih dari 94% untuk pembangkit listrik; Afrika Selatan
92%; Cina 77%; dan Australia 76%. Batubara merupakan sumber energi yang
mengalami pertumbuhan yang paling cepat di dunia di tahun-tahun belakangan
ini, lebih cepat daripada gas, minyak, nuklir, air dan sumberdaya pengganti.
Beberapa pakar juga telah mencoba memberikan definisi batubara yaitu,
antara lain (Sundoyo, 2014):
1. Spackman : Batubara adalah suatu benda padat karbonan berkomposisi
maseral tertentu.
2. The lnternational Hand Book of Coal Petrography : Batubara adalah batuan
sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tanaman dalam
variasi tingkat pengawetan, diikat oleh proses kompaksi dan terkubur dalam
cekungan-cekungan pada kedalaman yang bervariasi, dari dangkal sampai
dalam.
3. Thiessen : Batubara adalah suatu benda padat yang kompleks, terdiri dari
bermacam-macam unsur kimia atau merupakan benda padat organik yang
sangat rumit.
4. Achmad Prijono, dkk. : Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat
yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan
terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung sangat lama.
Batubara terbentuk dengan cara yang sangat komplek dan memerlukan
waktu yang lama bisa puluhan sampai ratusan juta tahun di bawah pengaruh
fisika, kimia ataupun keadaan geologi. Terdapat 2 teori yang menjelaskan
tempat terbentuknya batubara yaitu teori insitu dan teori drift.
1. Teori Insitu
Teori ini mengatakan bahwa bahan-bahan pembentuk lapisan
batubaraterbentuk di tempat dimana tumbuh-tumbuhan asal itu berada.
Dengan demikian maka setelah tumbuhan tersebut mati dan belum
mengalami transportasi, segera tertutup oleh lapisan sedimen dan
mengalami proses coalification (Sukandarrumidi, 2017).
2. Teori Drift
Teori ini meyebutkan bahwa bahan-bahan pembentuk lapisan batubara
terjadi ditempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan semula hidup dan
berkembang. Dengan demikian tumbuhan yang telah mati diangkut oleh
media air dan berakumulasi disuatu tempat, tertutup oleh batuan sedimen
dan mengalami proses coalification.
Daerah yang terbukti memiliki cadangan batubara hanya akan menjadi suatu
tambang jika daerah tersebut memiliki cadangan batubara yang cukup banyak
dan mutu yang memadai sehingga batubara dapat ditambang secara ekonomis.
Setelah mendapat kepastian akan hal tersebut, maka dimulailah kegiatan
penambangannya.Kegiatan pertambangan bertujuan untuk mengambil bahan-
bahan galian berharga dengan metode saat ini berupa tambang terbuka maupun
tambang bawah tanah. Saat ini jenis bahan galian yang sangat diminati adalah
batubara.Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Badan
Geologi mencatat, hingga Juni 2019 cadangan terbukti batubara Indonesia
mencapai sekitar 41 milliar ton batubara dan saat ini batubara memiliki
peranan yang strategis baik dalam perekonomian baik daerah maupun nasional.
Dalam kegiatan Pertambangan batubara terdapat dua cara penambangan
batubara yaitu cara tambang dalam (Underground Mining),yang dilakukan
pertama yaitu membuat lubang persiapan dapat berupa lubang (shaft), lubang
mendatar atau menurun menuju ke lapisan batubara yang akan ditambang dan
cara tambang terbuka (Surface Mining), yang dilakukan pertama pembersihan
lahan dan pengupasan tanah penutup.
Dalam tambang terbuka memiliki beberapa cara penambangan salah satunya
strip mine. Strip mine adalah sistem pada tambang terbuka yang dilakukan
untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar atau endapan batubara yang
memiliki kemiringan lapisan endapan (dip) kecil atau landai, dimana sistem
penambangan yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkauan
alat.
Tambang terbuka atau tambang permukaan akan memiliki nilai ekonomis
apabila lapisan batubara berada dekat dengan permukaan tanah. Metode
tambang terbuka memberikan proporsi endapan batubara yang lebih banyak
daripada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan batubara dapat
dieksploitasi sampai 90% atau lebih. Tambang terbuka yang besar dapat
meliputi daerah berkilo-kilo meter persegi dan menggunakan banyak alat yang
besar, termasuk: dragline (katrol penarik), yang memindahkan batuan
permukaan;power shovel (sekop hidrolik); truk-truk besar, yang mengangkut
batuan permukaan dan batubara; bucket wheel excavator (mobil penggali
serok); dan ban berjalan.
Pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang
terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.
Sedangkan penambangan adalah kegiatan untuk memproduksi mineral atau
batubara dan mineral ikutannya.
Secara garis besar kegitan-kegiatan dalam usaha pertambangan adalah
sebagai berikut:
1. Penyelidikan Umum
Penyelidikan umum dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi
regional dan indikasi adanya mineralisasi.

2. Eksplorasi
Ekplorasi adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk memperoleh
informasi secara rinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran,
kualitas dan sumberdaya terukur dari endapan, serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan hidup).
Tujuan tahapan eksplorasi batubara adalah mengindentifikasi
keterdapatan batubara, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas, dan kualitas
sebagai dasar dalam penilaian kemungkinan untuk dilakukan investasi.
Eksplorasi ini terdiri dari beberapa tahap eksplorasi, yaitu:
a. Eksplorasi pendahuluan
Eksplorasi pendahuluan adalah eksplorasi tahap awal, tahap ini berasal
dari referensi-referensi dari perpustakaan dan literatur-literatur untuk
melihat keberadaan cadangan pada suatu daerah yang terdapat mineral,
kemudian dilanjutkan dengan pembuatan surat izin eksplorasi untuk terjun
langsung ke lapangan. Pada umumnya sumberdaya yang terpetakan masih
relative besar dan luas, karena belum dilakukan pengambilan sampel untuk
mengetahui apakah kekayaan pada daerah tersebut layak dan ekonomis
untuk ditambang.
Maksud tahap eksplorasi pendahuluan adalah untuk mengetahui
gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan batubara (ketebalan, bentuk,
korelasi, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas) (Rahmad, Basuki, 2017).
b. Eksplorasi detil
Eksplorasi detil adalah eksplorasi tahap dimana pengerjaan eksplorasi
semakin detail dan rinci, tahap ini dikerjakan apabila pada tahap
sebelumnya mengidentifikasikan adanya cadangan yang cukup ekonomis
untuk ditambang, maka luasan dari sumberdaya tahap sebelumnya menjadi
lebih kecil, tetapi peralatan yang digunakan semakin banyak dan semakin
canggih.
Maksud tahapan eksplorasi rinci adalah untuk mengetahui kuantitas dan
kualitas serta model tiga-dimensi endapan batubara secara lebih rinci
(Rahmad, Basuki, 2017).
c. Eksplorasi lanjut
Eksplorasi lanjut adalah eksplorasi tahap akhir yang bertujuan untuk
menentukan apakah akan ditambang atau tidak, apabila hasil dari tahap-
tahap sebelumnya pada suatu lokasi adalah ekonomis dan menguntungkan
untuk ditambang, maka akan dilanjutkan pada pengerjaan berikutnya.
3. Studi kelayakan
Studi Kelayakan, merupakan tahap kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk
menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk
analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.
Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan
mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang agar dapat
diusahakan secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan
perancangan tambang diperlukan kegiatan studi kelayakan yang menyajikan
beberapa informasi. Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil
keputusan jadi atau tidaknya rencana usaha penambangan itu dijalankan,
juga berguna pada saat kegiatan itu jadi dilaksanakan (Hambali, M.I., 2014).
4. Operasi Produksi
Tahap kegiatan pertambangan yang meliputi konstruksi, penambangan,
pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan serta sarana
pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.
5. Konstruksi
Kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh
fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.
6. Eksploitasi
Kegiatan eksploitasi merupakan kegiatan penambangan untuk
memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya. Kegiatan
ini terdiri dari:
a. Pembersihan Lahan / Pembebasan Vegetasi (Land Clearing)
Land clearing bertujuan untuk membersihkan area penambangan dari
tumbuhan semak belukar dan pohon. Dengan menggunakan peralatan seperti
bulldozer dan gergaji.
b. Pengupasan Tanah Pucuk
Tanah pucuk (top soil) merupakan tanah yang mempunyai ketebalan
lebih kurang 0,5 m dan merupakan lapisan tanah yang paling atas yang
mengandung bahan-bahan organik.
c. Pembongkaran (lossening).
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membongkar andesit dari batuan
induknya sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan. Untuk melaksanakan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan alat gali, namun apabila bahan galian granit sulit di ambil oleh
alat gali, atau volume bahan galian terlalu besar apabila di ambil dengan alat
gali, maka bahan galian granit dapat di ambil dengan melakukan proses
peledakan terlebih dahulu.
d. Pengangkutan
Pengangkutan, kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan
mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan
dan pemurnian sampai tempat penyerahan. Cara pengangkutan batubara ke
tempat batubara tersebut akan digunakan tergantung pada jaraknya. Untuk
jarak dekat, batubara umumnya diangkut dengan menggunakan ban berjalan
atau truk. Untuk jarak yang lebih jauh di dalam pasar dalam negeri, batubara
diangkut dengan menggunakan kereta api atau tongkang atau dengan
alternatif lain dimana batubara dicampur dengan air untuk membentuk bubur
batubara dan diangkut melalui jaringan pipa.
7. Pengolahan
Pengolahan adalah upaya meningkatkan mutu komoditas tambang
mineral untuk menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia yang tidak
berubah dari sifat komoditas tambang asal untuk dilakukan pemurnian atau
menjadi bahan baku industry. Pengolahan batubara juga disebut pencucian
batubara (“coal benification” atau “coal washing”) mengarah pada
penanganan batubara tertambang untuk menjamin mutu yang konsisten dan
kesesuaian dengan kebutuhan pengguna akhir tertentu. Pengolahan tersebut
tergantung pada kandungan batubara dan tujuan penggunaannya. Batubara
tersebut mungkin hanya memerlukan pemecahan sederhana atau mungkin
memerlukan proses pengolahan yang kompleks untuk mengurangi
kandungan campuran.
8. Penjualan
Penjualan, kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil
pertambangan mineral atau batubara. Batubara diperdagangkan di seluruh
dunia, dimana batubara diangkut dengan menggunakan kapal untuk pasar-
pasar dengan jarak yang jauh.
9. Reklamasi
Reklamasi, kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha
pertambangan untuk menata, memulihkan dan memperbaiki kualitas
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.
10. Pasca Tambang
Kegiatan Pasca tambang, kegiatan terencana, sistematis dan
berkelanjutan setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha
pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial
menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan.

H. METODOLOGI PENELITIAN
Adapun metodologi penelitian yang akan dilakukan ialah:
1. Pengumpulan data, yang mencakup:
a. Data primer, data ini didapatkan dari wawancara, observasi dan
dokumentasi.
b. Data sekunder, data ini didapatkan dari literatur maupun laporan serta
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Penyusunan laporan, setelah melakukan pengamatan dilapangan.
Dilakukan bimbingan secara berkala serta penyusunan laporan hasil kerja
praktek secara sistematis dan ilmiah.

Mulai

Identifikasi dan
Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Pengamatan Lapangan

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Pengolahan Data

Penyusunan Laporan
Kerja Praktek

Diagram Alir Penelitian


I. WAKTU PELAKSANAAN
Sesuai dengan surat permohanan yang diajukan, maka kami bermaksud
untuk melaksanakan Kerja Praktek pada bulan Maret - April 2020 yang
memakan waktu lebih kurang lebih empat minggu.
Adapun perincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Orientasi Lapangan
2 Pengamatan dan Observasi
3 Pengumpulan Data
4 Penyusunan Laporan

J. PENUTUP
Demikian proposal permohonan Kerja Praktek yang direncanakan akan
dilakukan di PT. Wahana Bandhawa Kencana, Lahat, Sumatera Selatan. Besar
harapan untuk dapat melakukan kerja praktek dan mendapat sambutan yang baik
dari pihak perusahaan. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki,
maka penulis sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik moril maupun
materil dari pihak perusahaan untuk kerja praktek ini.
Bantuan yang sangat penulis harapkan dalam pelaksaan Kerja Praktek ini
adalah:
1. Adanya bimbingan selama melaksanakan Kerja Praktek.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun pengambilan
data-data yang diperlukan selama melaksanakan Kerja Praktek.
Diharapkan dengan kegiatan kerja praktek ini, mahasiswa dapat memahami
gambaran nyata di lokasi penambangan PT. Wahana Bandhawa Kencana, Lahat,
Sumatera Selatan dan penerapan ilmu yang telah diterima dari kegiatan
perkuliahan.
Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan pihak
institusi pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara harmonis
demi kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industri pertambangan
Indonesia. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, penulis ucapkan terima
kasih.
M.1DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Thohir. 2017. Siaran BONUS DEMOGRAFI 2030-2040: STRATEGI


INDONESIA TERKAIT KETENAGAKERJAAN DAN PENDIDIKAN.
https://www.bappenas.go.id/files/9215/0397/6050/Siaran_Pers_-
_Peer_Learning_and_Knowledge_Sharing_Workshop.pdf [diakses
Februari 2021].
Budiman, Agus Ardianto. 2018. Estimasi Sumberdaya Batubara Dengan
Metode Circular Usgs Pada Pt. Tuah Globe Mining Kalimantan Tengah.
Jurnal Geomine. 6 (1) : 16
Endriantho, Muhammad dan Muhammad Ramli. 2013. Perencanaan Sistem
Penyaliran Tambang Terbuka Batubara. Jurnal Geosains. 9 (1) : 29
Fernando, Edo. 2020. ”Batubara dan Ketahanan Energi Nasional, Sinergi
Pemerintah dan Perusahaan Tambang”. [online].
https://duniatambang.co.id/Berita/read/1182/Batubara-dan-Ketahanan-
Energi-Nasional-Sinergi-Pemerintah-Dan-Perusahaan-Tambang.
[diakses Februari 2020].
Hambali, I. M., 2014. Pedoman dan Aturan Studi Kelayakan Tambang.
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, Yogyakarta.
Rahmad, B., Raharjo, S., Pramudio, E.H., dan Ediyanto, 2017. Pengantar
Eksplorasi Geologi Batubara dan Kualitas Batubara. Yogyakarta.
LPPM Universitas Pembanguna Nasional “Veteran”.
Sudrajat, N, 2013. Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia. Yogyakarta :
Medpress Digital.
Sukandarrumidi, 2011, Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sundoyo, 2014. Perhitungan Sumberdaya Batubara Berdasarkan Usgs
Circular No.891 Tahun 1983 Pada Cv. Amindo Pratama. Jurnal Geologi
Penambangan, 1 (14): 38.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009. Tentang Mineral
dan Batubara. 2009: Indonesia
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini


1. Nama Lengkap : Samudra
2. Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Alai, 17 April 1999
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Status Pernikahan : Belum Nikah
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. Alamat Rumah : Dusun II, RT10/RW05, Desa Tanjung Alai,
Kec. Sirah Pulau Padang, Kab. Ogan
Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan
8. No. HP / Email : 085368709560 / ardumas11@gmail.com
9. Nama Orang Tua : Musa
10. Pendidikan
a. SD Negeri 1 Tanjung Alai tahun 2006-2012
b. SMP Negeri 5 Kayuagung tahun 2012-2015
c. SMA Negeri 1 Kayuagung tahun 2015-2018
d. Universitas Sriwijaya tahun 2018-sekarang

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sungguh-sungguh dan
menurut keadaan yang sebenarnya.

Indralaya Februari 2021


Hormat Saya,

Samudra
NIM. 03021181823115

Anda mungkin juga menyukai