Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMBANG

PERBANDINGAN ANTARA PERMEN ESDM

DOSEN :

HJ. RR. HARMINUKE EKO HANDAYANI, ST.,MT

OLEH :

NOVRI ARDIANSYAH

03021181823003

KELAS A

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
Perbandingan antara Permen ESDM No.18 Tahun 2008 dan Permen ESDM No.07
Tahun 2014, maka dapat dilihat adanya persamaan dan perbedaan antara peraturan menteri
ESDM dimana untuk persmaanya sendiri, Persamaan antara Permen ESDM tersebut secara
keseluruhan adalah sama-sama mengatur tentang tata cara serta kebijakan dalam
pertambangan mulai dari bahan galian,proses pengajuan izin tambang,hingga reklamasi lahan
bekas tambang dan memperbaiki lahan bekas tambang yang telah di rusak.
Namun bila ingin membandingkan kedua peraturan ini maka akan di temukan beberapa
perbedaan yang ada di dalamnya diantaranya yaitu Perbedaan nya di PERMEN ESDM NO.7
Tahun 2014 lebih membahas segala sesuatu tentang tambang dengan lebih jelas dan lebih
rinci disertai pengertian daripada PERMEN ESDM No.18 Tahun 2008 selain itu perbdaan
lainnya PERMEN ESDM NO.7 Tahun 2014menjelaskan pembagian secara khusus dan
diklasifikasikan,sedangkan PERMEN ESDM No.18 Tahun 2008 lebih bersifat umum dan
masih belum diklasifikasikan
Dan bila dibandingkan antara kedua peraturan ini akan di dapatkan beberapa perbedaan
atau perbandingan dari yang paling mendasari kedua peraturan ini :

1. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Pada PERMEN ESDM No.18 Tahun 2008 terdapat beberapa bab yang terdiri dari X
BAB dan pasal-pasa yang berjumlah 45 Pasal.

-PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


Pada PERMEN ESDM No.07 Tahun 2014 terdapat beberapa bab yang terdiri dari XII
BAB dan 75 Pasal.

2. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Pada PERMEN ESDM No.18 Tahun 2008 membahas tentang reklamasi dan penutupan
tambang. Dikarenakan pada saat itu belum terdapatnya pembagian masalah mineral dan
batubara, sehingga objek pertambangan masih disebut dengan bahan galian.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


Pada PERMEN ESDM No.07 Tahun 2014 membahas tentang pelaksanaan reklamasi
dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara.
3. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008
BAB I Pada PERMEN ESDM No.18 Tahun 2008 Tidak terdapat pengertian
pertambangan. Yang ada yaitu : pengertian usaha tambang dan Pada BAB I Pasal 1
menjelaskan tentang Usaha Pertambangan adalah kegiatan usaha pertambangan bahan
galian.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 3 menjelaskan tentang Pertambangan batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan Pascatambang.

4. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Di dalamnya Tidak terdapat penjelasan pengertian mineral, karena belum ada
klasifikasi penggolongan mineral, batuan atau batubara sehingga semua tergabung
menjadi bahan galian.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 4 menjelaskan tentang Mineral.

5. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak menjelaskan pengertian batubara, karena semua tergabung menjadi bahan galian.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 4 menjelaskan tentang Mineral.

6. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak menjelaskan pengertian IUP Eksplorasi, karena semua tergabung menjadi izin
usaha.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 6 menjelaskan tentang IUP Eksplorasi. Karena persyaratan dalam
membuka suatu tambang di perlukan beberapa surat perizinan diantaranya Izin Usaha
Pertambangan .
7. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008
Tidak menjelaskan pengertian IUPK Eksplorasi, karena semua tergabung menjadi izin
usaha

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 7 menjelaskan tentang IUPK Eksplorasi. Karena persyaratan dalam
membuka suatu tambang di perlukan beberapa surat perizinan setelah mendapat izin
usaha di perlukan surat lainnya berupa IUPK eksplorasi untuk memulai eksplorasi di
suatu daerah.

8. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak menjelaskan pengertian IUP Eksplorasi Produksi, karena semua tergabung
menjadi izin usaha.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 8 menjelaskan tentang IUP Operasi Produksi yang di perlukan
sebagai perizinan untuk melakukan produksi

9. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak menjelaskan pengertian IUPK Eksplorasi Produksi, karena semua tergabung
menjadi izin usaha.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 9 menjelaskan tentang IUPK Operasi Produksi khusus.

10. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak Menjelaskan Pengertian Eksplorasi.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 10 menjelaskan tentang Eksplorasi.

11. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak Menjelaskan Pengertian Studi Kelayakan
- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014
BAB I Pasal 1 Ayat 11 menjelaskan tentang Studi Kelayakan.

12. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak Menjelaskan Pengertian Operasi Produksi.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 12 menjelaskan tentang Operasi Produksi.

13. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak Menjelaskan Pengertian Penambangan.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 13 menjelaskan tentang Penambangan.

14. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak Menjelaskan Pengertian Wilayah Izin Usaha Pertambangan.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 14 menjelaskan tentang Wilayah Izin Usaha Pertambangan, yang
selanjutnya disebut WIUP, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang Izin Usaha
Pertambangan.

15. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidak Menjelaskan Pengertian Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 15 menjelaskan tentang Wilayah Izin Usaha Pertambangan
Khusus,yang selanjutnya disebut WIUPK, adalah wilayah yang diberikan kepada
pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus.

16. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


BAB I Pasal 1 Ayat 6 menjelaskan tentang Perusahaan adalah pemegang Surat Izin
Pertambangan Daerah, Kuasa Pertambangan (Izin Usaha Pertambangan), Kontrak
Karya,dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


Tidak Menjelaskan Pengertian Perusahaan.

17. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


BAB I Pasal 1 Ayat 7 menjelaskan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 18 menjelaskan tentang Dokumen Lingkungan Hidup.

18. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


BAB I Pasal 1 Ayat 8 menjelaskan tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan selanjutnya
disebut UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


Tidak Menjelaskan tentang Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan.

19. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Tidakmenjelaskan terdapat direktur jendral.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB I Pasal 1 Ayat 20 menjelaskan tentang Direktur Jenderal.

20. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


BAB II Pasal 5 menjelaskan tentangPrinsip-prinsip konservasi bahan galian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi pengumpulan data yang akurat
mengenai bahan galian yang tidak dieksploitasi dan/atau diolah serta sisa pengolahan
bahan galian.
- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014
BAB II Pasal 2 Ayat 5 menjelaskan tentang Prinsip konservasi Mineral dan Batubara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi:
a. Penambangan yang optimum;
b. penggunaan metode dan teknologi pengolahan dan/ atau pemurnian yang efektif dan
efisien;
c. pengelolaan dan/ a tau pemanfaatan cadangan marjinal, Mineral kadar rendah, dan
Mineral ikutan serta Batubara kualitas rendah; dan
d. pendataan sumber daya serta cadangan Mineral dan Batubara yang tidak tertambang
serta sisa pengolahan dan/ atau pemurnian.

21. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Terdapat perbedaan pada BAB III dimana,untuk KEPMEN ESDM No.18 Tahun 2008,
BAB III membahas mengenai Tata Laksana, dimana didalamnya terdapat 3 bagian,
bagian kesatu (umum) dan bagian kedua(reklamasi), serta bagian ketiga(rencana
penutupan tambang).

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


Terdapat perbedaan pada BAB III dimana,untuk KEPMEN ESDM No.07 Tahun 2014,
BAB III membahas tentang penyusunan rencana reklamasi dan rencana pasca tambang,
yang mana didalamnya terdapat 3 bagian, bagian kesatu (umum), bagian
kedua(penyusunan rencana reklamasi), dan bagian ketiga(penyusunan rencana
pascatambang).

22. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


Pada BAB III, untuk bagian kedua(reklamasi) tidak dibahas secara rinci apakah terkait
masalah reklamasi eksplorasi ataupun reklamasi tahap operasi produksi.

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


Pada BAB III, untuk bagian kedua(penyusunan rencana reklamasi) terbagi menjadi 2,
yaitu : rencana reklamasi tahap eksplorasi, dan rencana reklamasi tahap operasi
produksi.
23. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008
BAB IV PENILAIAN DAN PERSETUJUAN Bagian Kesatu :Penilaian dan
Persetujuan Rencana Reklamasi; Bagian Kedua Penilaian dan Persetujuan Rencana
Penutupan Tambang

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


BAB IV PENILAIAN DAN PERSETUJUAN Bagian Kesatu :Penilaian dan
Persetujuan Rencana Reklamasi Paragraf 1 Penilaian dan Persetujuan Rencana
Reklamasi Tahap Eksplorasi; Paragraf 2 Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi
Tahap Operasi Produksi; Bagian Kedua Penilaian dan Persetujuan Rencana
Pascatambang.

24. -PERMEN ESDM NO.18 TAHUN 2008


BAB V PELAKSANAAN DAN PELAPORAN BagianKesatu Umum Pasal 13
menjelaskan tentang Perusahaan wajib mengangkat seorang petugas untuk memimpin
langsung masing-masing pelaksanaan Reklamasi dan Penutupan

- PERMEN ESDM NO.07 TAHUN 2014


Tidak menjelaskan tentang seorang petugas untuk memimpin langsung masing –
maisng pelaksanaan reklamasi dan penutupan.

Anda mungkin juga menyukai