Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI STRUKTUR

LAPORAN 1
MAKALAHGEOLOGI INDONESIA

NAMA : SIGIT TODING BUA`


NIM : 2009086052
KELOMPOK : 7 (TUJUH)
ASSISTEN : NUR RAHMAN AL
CHASANI NIM :1909086011

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kedapa Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan dan
hidayah- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Praktikum Geologi Struktur” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas
praktikum mata kuliah geologi struktur. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kondisi fisiografis pulau Kalimantan, proses
pembentukan geologi tektonik pulau Kalimantan, serta teori tektonik lempeng.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada asisten dan dosen
mata kuliah geologi struktur yang telah banyak memberikan arahan atau bimbingan
selama praktikum online berlangsung.

Samarinda, 12 September 2021


penyusun

Sigit Toding Bua`


NIM. 2009086052

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2

1.3 Tujuan....................................................................................................... 2

BAB II ISI.............................................................................................................. 3

2.1 Tektonik Wilayah Indonesia................................................................ 3

2.2 Geologi Indonesia................................................................................... 3

2.3 Teori Tektonik........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 7

3.1 Kesimpulan............................................................................................. 7

3.2 Saran........................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 8

LAMPIRAN........................................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi Struktur merupakan studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan
permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. Geologi
struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi,
metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan
dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi
pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Geologi struktur sangat diperlukan
dalam berbagai bidang. Umumnya geologi struktur diperlukan untuk eksplorasi bumi
dan meneliti lapisan struktur bumi serta bagaimana struktur geologi dalam suatu batuan
terbentuk, khususnya struktur dan proses terbentuknya lipatan dan patahan. Selain itu,
dengan mempelajari geologi struktur, kita dapat mengetahui proses kejadian jebakan
sumber daya geologi seperti air, minyak bumi, gas, dan mineral lainnya. Dengan
mengetahui jenis struktur yang ada, seperti lipatan atau sesar, kita dapat mengetahui
keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Adanya praktikum lapang geologi
struktur ini untuk mengetahui bentuk dan struktur geologi khususnya struktur patahan
dan lipatan dipermukaan bumi secara nyata, proses terbentuk dan faktor-faktor yang
memengaruhinya sehingga mahasiswa tidak hanya membayangkan bagaimana proses
terbentuknya patahan dan lipatan dipermukaan bumi, adanya singkapan dan
karakteristik suatu batuan, serta proses terjadinya di alam bebas. Tetapi dapat melihat
langsung fenomena pembentukan patahan, lipatan, batuan, dan lain sebagainya secara
nyata. Faktanya teori yang diperoleh di perkuliahan tidak sama dengan karakteristik
bentuk permukaan bumi maupun karakteristik di alam secara nyata, sehingga perlu
adanya pemahaman dilapangan mengenai faktor-faktor perbedaan yang terjadi di alam
dengan teori yang diajarkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana teori tektonik lempeng transfrom?
- Bagaimana batuan pra-tersier?
- Bagaimana relief bumi?

1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui teori tektonik transfrom
- Untuk mengetahui apa itu batuan pra-tersier
- Untuk mengetahui relief bumi
BAB II

ISI

2.1. TEKTONIK WILAYAH INDONESIA


Bulan sabit sabuk bekas kompleks subduksi eosen terletak di barat laut Kalimantan, di
barat laut terdapat sebuah bulan sabit kecil yang konsentris dari eosen paling atas hingga
tengah tosen serpih dan batu pasir. Sedimen yang terakhir dan melapisi cekungan laut di
mana kedalaman air menurun seiring dengan berkembangnya sedimentasi, sedimentasi
terlampaui penurunan itu sampai baskom telah terisi sepenuhnya. Sejarah dan
pengaturan busur cekungan ditafsirkan untuk menunjukkan bahwa itu berasal sebagai
cekungan busur luar. Isi baskom kira-kira setara dengan ntioposyncline.

sedimen cekungan adalah sebagian besar serpih (sebagian berkapur) dan batupasir
kuamosa, meskipun ada batu gamping terumbu secara lokal. Proporsi pasir meningkat
ke arah pedalaman Kalimantan baik di bagian bawah maupun atas dari isi cekungan
Fauna dan sedimen karakteristik dari cekungan mengisi menunjukkan bahwa kedalaman
air menurun selama periode sedimentasi, dari laut lepas batial, lebih dangkal dari
kedalaman kompensasi mobil. awal periode. melalui laut dangkal hingga muara dan
delta Tut. bidite mendominasi sebagian besar oligosen tetapi lebih rendah di toligosen
tertinggi atau Miosen bawah. dan itu kurang pada Miosen yang lebih tinggi.

2.2. GEOLOGI INDONESIA

Gambar 2.1 Tingkat ketinggian Kalimantan


BORNEO

Borneo adalah pulau terbesar kedua di Kepulauan India (736.000 km persegi), sedikit
lebih besar dari Prancis. Sarawak (Serawak), Brunei, Labuan, dan Kalimantan Utara
secara politis termasuk dalam wilayah Inggris (196.000 km persegi), dan Kalimantan
Barat, Selatan dan Timur adalah bagian dari Indonesia (539.500 km persegi).

1. TREN OROGRAFIS DAN HIDROGRAFI

Pulau ini kira-kira berbentuk segitiga dengan tiga semenanjung kecil di sisi timur
lautnya (Semenanjung Mangkalihat, dan dua tanjung yang berbatasan dengan Teluk
Darvel). Memiliki perbukitan yang luas dan Bagian Sunda dari pulau terdiri dari inti
benua segitiga di SW-Borneo, yang diapit oleh cekungan tersier Sarawak di satu sisi dan
cekungan tersier Divisi Selatan dan Timur Kalimantan di sisi lain.

Hanya bagian barat Kalimantan, yang terdiri dari segitiga Muller Mts Tanjung Datu
Tanjung Sambar adalah massa benua yang tepat. Di sebelah timurnya terdapat
Cekungan Melawi dengan Tersier Bawah di fasies air payau. juga berpendapat bahwa
hanya Kalimantan Barat daya yang dapat disebut tanah tua (Alte Rumpfebcne). Inti
benua ini merupakan bagian dari daratan Sunda lama. Batas utaranya dibentuk oleh
kompleks pegunungan yang membentang dari Tanjung Datu melalui Gunung Niut dan
Dataran Tinggi Madi hingga Pegunungan Muller. Margin selatannya dibentuk oleh
Pegunungan Schwaner dan dataran rendah pegunungan yang membentang dari sana ke
Southcoast. Kedua zona marjinal dari daratan Sunda tua, terlebih lagi, dicirikan oleh
intrusi vulkanik dan ekstrusi berumur tersier. Sabuk vulkanik tersier ini bersatu di
Pegunungan Muller dan memanjang lebih jauh ke timur laut melalui Batuajan (1, 652
m) ke Kongkemal (2.053 m), berakhir di Gunung Latong rendah, Tarakan Barat. Di
dekat tepi utara massa kontinen Kalimantan Barat aliran basal kuarter ditemukan di
sekitar stok Niut tua, dan di sepanjang tepi barat dayanya WITKAMP telah
menggambarkan beberapa gunung berapi kuarter, meskipun punah, di dekat Lonigram
(Murai, Beluh, Bawang Aso).

Dari Kongkemal, sebuah punggungan kompleks bercabang ke arah timur ke


Pegunungan Niapa (1.275 m) dan dari sana kompleks basement pasti jatuh di bawah
strata tersier Semenanjung Mangkalihat .
Daratan Sunda menembus ke Kalimantan seperti irisan besar, yang dasarnya (dengan
lebar 600 km) di sepanjang pantai barat daya antara Tanjung Datuk dan Tanjung
Sambar, dan kemudian meluas ke timur laut ke pulau, secara bertahap menyempit.
Timur laut dari Pegunungan Schwaner itu mulai terjun di bawah strata tersier laut, tetapi
eksposur itu dapat ditelusuri lebih jauh NE, ke Kongkemal. Kemudian meruncing ke
Gunung Latong di NE-Borneo.

Irisan batuan pra-tersier ini membentuk tulang punggung struktural Kalimantan Sunda.
di sebelah barat lautnya terbentang pegunungan setinggi 1000-2000 m, cekung ke barat
laut, yang terdiri dari Pegunungan Kapuas dan Pegunungan Iran (atau Nieuwenhuis).
Pegunungan ini terdiri dari batuan laut pra-tersier dan tersier bawah yang terlipat kuat
dan terdorong ke barat laut.

Di pisahkan oleh Lembah Redjang dari punggung bukit, umumnya kurang dari 1000 m,
yang juga cekung ke Barat Laut. Punggungan ini disebut dalam buku ini sebagai
"Punggungan Ularbulu". Ini adalah antikli norium, yang sebagian besar terdiri dari
strata tersier, dan terpisah dari pantai Sarawak.

Relief pegunungan yang, bagaimanapun, di sebagian besar lokasi tidak melebihi 1500
m. Tingkat ketinggian. Peta ini menunjukkan bahwa garis tren orografis tidak menonjol
seperti di sebagian besar pulau lainnya. Peta Kalimantan yang lebih tua menunjukkan
barisan pegunungan yang terlalu tinggi dan terlalu koheren. Pegunungan pemisah
kartografi yang lebih tua masih menghantui konsepsi geotektonik; bahkan rentang
perbatasan sepuluh telah disimpulkan antara divisi administratif dan politik utama.
Sistem pegunungan yang luas melintasi pulau dari Pegunungan Kinabalu di Utara
(dengan Gunung Kinabalu atau Kinibalu, 4.175 m, membentuk puncak tertinggi pulau),
melalui Iran dan Pegunungan Mtiller ke Pegunungan Schwaner (dengan Bukit Raja,
2.278 m) di SW. Sistem pegunungan yang kompleks ini membentuk bagian utama
pulau, dari mana unit oro grafis lainnya bercabang ke Timur dan Barat, sementara
Pegunungan Meratus yang berarah Utara dan Selatan.
2.3. TEORI TEKTONIK
1. Transform
Transform merupakan bertemunya dua lempeng yang mengakibatkan terjadinya
gesekan menyamping di sepanjang sesar fault. Pergerakan relatif kedua lempeng dapat
ke kiri yang berlawanan dengan pengamat atau disebut sinistral ataupun ke kanan di sisi
yang berlawanan dengan pengamat yang disebut dekstral.

2. Divergen
Divergen merupakan pergerakan dua lempeng yang saling menjauh yang menyebabkan
lapisan kerak bumi semakin melebar dan memicu terbentuknya samudera baru dan mid
ocean ridge atau punggung laut pada lempeng samudra. Contoh dari pergeseran
lempeng ini adalah keberadaan Patahan Besar Afrika dan Pematang Samudera Atlantik.

3. Konvergen
Konvergen merupakan pergerakan dua lempeng yang saling mendekat atau
bertumbukan, baik antara lempeng benua dengan lempeng benua maupun antara
lempeng benua dan lempeng samudra. Akibatnya terbentuklah zona subduksi apabila
salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental
collision) apabila kedua lempeng adalah lempeng benua.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
- Transform merupakan bertemunya dua lempeng yang mengakibatkan terjadinya
gesekan menyamping di sepanjang sesar fault.
- batuan pra-tersier ini membentuk tulang punggung struktural Kalimantan Sunda.
di sebelah barat lautnya terbentang pegunungan setinggi 1000-2000 m, cekung ke
barat laut, yang terdiri dari Pegunungan Kapuas dan Pegunungan Iran (atau
Nieuwenhuis). Pegunungan ini terdiri dari batuan laut pra-tersier dan tersier
bawah yang terlipat kuat dan terdorong ke barat laut.
- Permukaan bumi tercipta dengan ketinggian yang bermacam-macam. Ada yang
tinggi dan ada yang rendah. Perbedaan tegak lurus antara tempat tinggi dan rendah
di permukaan bumi disebut dengan relief bumi.

3.2 SARAN
Lebih baik praktikum ini dilakukan secara offline agar praktikan dapat memahaminya
lebih dalam lagi tentang materi yang diberikan oleh pemateri.
DAFTAR PUSTAKA

Hamilton, W., 1978. Tectonics of The Indonesian Region, USGS Prof. Paper 1078

Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of indonesia. The Hague Netherland Gov.
Printing Office

https://dosen.ung.ac.id/intanmanyoe/home/2019/4/25/tektoniklempeng.html.(diakses
pada 14 September 2021 pukul 20:00)

Samarinda, 12 September 2021


Asisten Praktikan

Nur Rahman Al Chasani Sigit Toding Bua`


NIM. 1909086011 NIM. 2009086052
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai