Oleh:
NIM : 1322184006
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas rahmatnya saya
dapat menyelesaikan laporan penelitian Ekskursi Geologi Lapangan Daerah Ambon
dengan baik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Delvia Apalem ST.MT sebagai
dosen mata kuliah geologi fisik dan dinamika yang telah memberikan tugas ini
sebagai salah satu syarat penilaian ujian tengah semester tugas ini juga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari bawah laporan penelitian yang saya buat ini masih jauh dari
kata sempurna.oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................2
1.3 Lokasi Penelitian.................................................................................................3
BAB II GEOLOGI UMUM DAERAH AMBON DAN PULAU SERAM..........7
2.1 Geologi Umum.....................................................................................................7
2.2 Litologi dan Stratifikasi........................................................................................9
2.3 Struktur Geologi Regional ..................................................................................11
BAB III KEGIATAN EKSKURSI DAERAH AMBON.......................................12
3.1 Kegiatan Ekskrusi................................................................................................12
BAB IV PENUTUP...................................................................................................20
4.1 Kesimpulan .........................................................................................................20
4.2 Saran.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...22
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
PENDAHULUAN
Geologi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses yang terjadi baik dalam
maupun dari atas permukaan bumi, beserta mineral-mineral penyusunnya..
Batuan adalah agresi atau kumpulan dari satu atau lebih mineral ( sejenis atau tidak
sejenis),dalam suatu perbandingan tertentu, biasany tidak homogeny atau tidak pula
mempunyai susunan kimia dan sifat-sifat fisika yang tetap dan terbentuk di alam.
Mineral adalah suatu benda padat yang homogen terdapat di alam, terbentuk secara
anorganik mempunyai komposisi kimia pada batas –batass tertentu mempunyai atom
yang tersusun secara teratur .
Determinasi atau pengenalan mineral dapat didasarkan pada berbagai sifat dari mineral
itu sendiri, antara lain sifat fisika dan bentuk kristal serta sifat optik.Namun dalam
praktikum ini, kita hanya terbatas pada pengenalan sifat fisik dari mineral.
Untuk menentukan nama mineral terlebih dahulu dilakukan determinasi sifat-sifat fisik
mineral yang meliputi : warna, kilap,bentuk, kekerasan, berat jenis, belahan, pecahan dan
cerat.
1.2 Tujuan
a) Menunjang perkuliahan terutama pada mata kuliah Geologi Fisik dan Dinamik
b) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa di bidang Teknik
Produksi Migas dalam bidang akademik dan non akademik.
c) Mahasiwa bisa membedakan jenis batuan ; batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf
1.3 Lokasi Penelitian
Lokasi 2 : Ahuru
Gambar 2. Lokasi Penelitian 2
Selain itu, akibat pertemuan ketiga lempeng tersebut, Maluku dan Laut Banda
dilabeli kawasan zona rawan tsunami. Sebanyak 30 persen tsunami yang terjadi di
Indonesia terjadi di wilayah Laut Maluku dan Laut Banda ini.
Kondisi geologi Pulau Seram ini didominasi oleh batuan berumur pra-tersier.
Batuan berumur tersier dan kuarter ditemukan di wilayah utara Pulau Seram dan
Pulau Banda (Ambon). Gempa bumi ini dirasakan kuat oleh para penduduk
dikarenakan di daerah pusat gempa, batuan penyusunannya terdiri dari batuan
vulkanik dan alluvium berumur kuarter serta batuan sedimen berumur tersier yang
mengalami pelapukan, sehingga efeknya kuat ketika ada guncangan terjadi.
Pulau Seram merupakan suatu kompleks mobile belt di bagian barat Busur
Banda dan merupakan wilayah pertemuan antara Kerak Benua Australia, Kerak
Benua Eurasia, dan Kerak Samudera Pasifik. Adapun dua sistem yang membatasi
Pulau Seram, yaitu sistem sesar di bagian utara Sorong dan sesar Tarera–Aiduna di
bagian selatan.
Konfigurasi Pulau Seram dibentuk mulai dari sesar-sesar naik bersudut lancip
hingga sesar mendatar. Seram memiliki tatanan tektonik yang kompleks, yang pada
umumnya berupa sesar naik dan sumbu antiklin yang berarah barat laut–tenggara,
mengindikasikan bahwa deformasi pada daerah ini dipengaruhi oleh kompresi yang
berarah timur laut–barat daya.
Gambar 4. Peta Geologi Pulau Ambon
Gambar 5. Peta Geologi Pulau Seram
Batuan (litologi) tertua pembentuk pulau Ambon se-bagai lapisan dasar dari geologi
pulau ini adalah batuanbeku (vulkanik) ultra basa yang terbentuk pada zamanPrem (± 225
juta tahun lalu). Batuan ini terdiri dariHarsburgit, Dunit, Serpentin, dan Gabro
(Tjokrosapoetro,et al,1989). Di atas batuan ultra basa menumpang formasikenikeh (batu
pasir, serpih dan lanau) dengan sisipan kong-lomerat dan batu gamping. Di atas formasi
ini (kenikeh)tertimbun dengan batuan gunung api Ambon yang terdiridari lava, breksi
gunung api, breksi tufa dan tufa. Lava danbreksi gunung api terdiri atas lava andesit, dasit
dan basalt.Umur lapisan ini adalah Pliosen (± 11 juta tahun lalu).Batuan gunung api
merupakan batuan yang domininan ter-singkap di permukaan bumi (Setyawan dan
Supriyadi,1996).
Selanjutnya secara tidak selaras, di atas batuangunung api Ambon tertimbun batu
gamping terumbu(koral) yang berumur Pleistosen (± 6 juta tahun lalu).Djoehanah (1983)
dalam Surpika et al,(1985) mengemu-kakan bahwa batu gamping terumbu pulau Ambon
ter-bentuk pada zaman Plio-Pleistosen (6– 11 juta tahun lalu).Batuan granit yang terdapat
di pulau Ambon adalah meru-pakan batuan terobosan/intrusi yang terbentuk padazaman
Pliosen tengah - akhir (Priem,et al,1979 dalam Tjokrosapoetro et al , 1989).
Granit ini terdiri dari granitkordieritbiotit dan granit biotit. Disamping granit
jugaterbentuk diabas yang umurnya diperkirakan sama dengangranit. Menurut Verbeek
dan van den Bosch (1905) lito-logi permukaan pulau Ambon terdiri atas kelompok peri-
dotit, gabbro dan serpentin; diabas; kelompok granit dankuarsa; batupasir dan schies
muda; melafier; kelompokandesit, liperstien, breksi (formasi kryit); bahan lepas; margel;
koral; dan alluvium. Sedangkan menurut Dama-yanti, (1991); Suparkaet al (1984);
Tjokrosapoetroet al (1989) dan Raguwanti (1991) dalam Setyawan dan Supri-yadi,
(1996), mengemukakan bahwa litologi penyusunpermukaan pulau Ambon terdiri atas :
alluvium, batugamping terumbu, batupasir, batuan gunung api Ambon,diabas, granit,
batuan ultra basa, basalt dan dasit. Berda-sarkan peta geologi lembar Ambon (1993) oleh
Tjokrosa-poetro et al (1993) ditemukan geologi pulau Ambonadalah alluvium (Qa) yang
terdiri atas material kerakal,kerikil, lanau, pasir, lempung dan sisa tumbuhan;
batugamping koral (Ql) terdiri atas : koloni koral; batu gunungapi Ambon (Tpav) yang
terdiri atas : andesit, berksi, dasit,dan tuff; granit Ambon (Ti d.g)yang terdiri atas :
granitbiotit; batuan ultramafic (JKu) yang terdiri atas : harzburgit,dunit, serpentin dan
gabro; formasi kenikeh (Rjk) yangterdiri atas : perselingan batu pasir, serpih, batu
lanau,dengan sisipan konglometar dan batu gamping. Berdasar-kan pada sebaran dan
luasan maka batuan gunung apiAmbon (Tpav) menempati sebaran terluas kemudian
diikutioleh batu gamping koral (Ql), batuan ultra-mafic (JKu),formasi kenikeh (Rjk),
alluvium (Qa), dan granit Ambon(Ti )(d.g)
Dari jenis litologi ini maka akan menghasilkantanah dengan tekstur kasar/pasir
dominan (batupasir dangranit), tekstur agak halus (batuan gunung api Ambon,batuan
ultrabasa, basalt, dasit dan bahan lepas) dan teksturcampuran (alluvium). Sedangkan
untuk kedalaman tanahmaka batu gamping terumbu akan menghasilkan tanahyang
dangkal sampai agak dalam, dan litologi lainnya akanmenghasilkan tanah yang agak
dalam sampai sangat dalam.
Pulau Ambon adalah bagian dari Busur Banda. Data stratigrafi menunjukkan bahwa
perkembangan tektonik kedua pulau itu, dari Paleozoik sampai Miosen, sangat erat
dengan perkembangan tektonik tepi benua Australia.. Data Stratigrafi menunjukkan
bahwa palingkurang terjadi dua kali kompresi tektonik dan dua kali “continental break
up” berklait dengan pembentukan Pulau Ambon. Continental break up pertama yang
diikuti oleh kompresi tektonikyang pertama terjadi pada Paleozoik. Kontraksi kerak bumi
yang terjadi setelahnya meletakkan batuan-batuan metamorfik tingkat tinggi, seperti
granulit, ke dekat permukaan, dan mantel atastertransport ke atas membentuk batuan-
batuan ultra basa. Setelah itu, terjadi erosi menyingkap batuan-batuan metamorfik dan
disusul dengan thermal subsidence yang membentu deposenter bagi pengendapan Seri
Australia. Continental break up yang ke-dua terjadi pada Jura Tengah,dan diikuti oleh
pemekaran lantai samudera dari Oxfordian sampai Neocomian. Peristiwa ini berkaitan
dengan selang waktu tanpa sedimentasi dalam Seri Australia pada Callovian dan
Neocomian. Kompresi terakhir terjadi pada Miosen Akhir. Kejadian ini sangat kritis
bagievolusi geologi Pulau Ambon. Interaksi konvergen yang terjadi menyebabkan Seri
Auistraliamengala thrusting, pengangkatan orogenik, dan perlipatan sehingga berubah
menjadi batuansumber bagi Seri Seram. Kompresi itu menyebabkan penunjaman lempeng
kerak samuderayang undefined ke bawah proto-Seram dan proto-Ambon, dan juga
memicu aktifitas volkanikAmbon dan intrusi granit yang mengandung kordierit.
Sementara itu di proto-Seram muncul basalt Kelang. Pulau Ambon terangkat dan muncul
pada Pleistosen.
Pulau Seram adalah bagian dari Busur Banda. Data stratigrafi menunjukkan bahwa
perkembangan tektoniknya sangat erat dengan perkembangan tektonik tepi benua
Australia.Interaksi konvergen antara lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik pada
Miosen Akhiryang diikuti oleh rotasi Kepala Burung berlawanan arah jarum jam pada
Miosen hingga Pliosentelah menyebabkan perkembangan tektonik pulau ini berbeda
dengan pulau ambon. StratigrafiPulau Seram dibagi menjadi dua bagian, yakni Seri
Australia, (bagian utara dari Australia Continental Margin) dan Seri Seram.
2.3 Struktur Geologi Regional
Pulau ini memperlihatkan semua elemen khas dari sesar naik dan adanya perlipatan
pada peta struktur permukaan. Pada umumnya, sesar naik dan sumbu antiklin yang
berarah barat laut– tenggara mengindikasikan bahwa deformasi pada daerah ini
dipengaruhi olehkompresi yang berarah timur laut– barat daya. Kenampakan singkapan
yang memperlihatkansesar naik ini didominasi di bagian tengah dan bagian timur dari
Pulau Seram.Pembentukan struktur di Pulau Seram diawali pada Miosen Akhir – Pliosen
Awal.Kemudian sejak terjadinya proses tersebut, Pulau Seram secara tektonik selalu
aktif. Ini di indikasikan dengan adanya pengangkatan dan erosi dari sedimen Pliosen-
Pleistosen dari bagian tengah pulau serta adanya proses sesar mendatar mengiri yang
sangat kuat. Bukti dilapangan dari keberadaan sesar mendatar ini adalah adanya
perubahan arah aliran sungaiyang dikendalikan oleh sesar mendatar dan adanya offset
dari batuan yang ada.
BAB III
Lokasi 1
Cuaca : Panas
Koordinat : 240 BD
Foto Singkapan :
Deskripsi Singakapan :
Vesikullar,struktur yang memperlihatkan lubang – lubang pada batuan beku.
Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan. Bersifat skoria,yang
artinya lubang tidak teratur,besar,dan tidak berhungan.
Foto Batuan :
Deskripsi Batuan :
Deskripsi Batuan :
Cuaca : Mendung
Koordinat : 86 T
Foto Singkapan :
Deskripsi Singkapan :
Batu pasir adalah suatu batuan sedimen clastic yang dimana partikel
penyusunnyakebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir
dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh bergerakan air, seperti ombak pada
suatu pantaiatau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-
sama olehtanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu batupasir tersebut. Batupasir
paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yangumum
yang bersifat menentang laju arus. Seperti halnya pasir, batu pasir dapatmemiliki
berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat,kuning, merah,
abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kalimembentuk karang atau
bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan
dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di bagian
baratAmerika Serikatdikenal dengan batu pasir warna merahnya.
Foto Batuan :
Gipsum merupakan salah satu mineral dengan kadar kalsium yang cukup tinggi dan
mendominasi kandungan mineralanya. Gipsum adalah salah satu mineral yang proses
terbentuknya akibat dari proses penguapan dimana proses terbentuknya merupakan
hasil dari pengendapan air laut ataupun danau yang kaya akan garam.
Lokasi 3
Cuaca : Panas
Koordinat : -
Foto Singkapan :
Deskripsi Singkapan :
Deskripsi Batuan :
Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah.
dengan tekstur afanitik hingga porfiritik. Dalam pengertian umum, andesit adalah
jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida (SiO2) adalah
57-63 %.
Gambar 14. Kristalisasi Batuan
Deskripsi Batuan :
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah saya melakukan kegiatan praktikum ini,saya dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut.
https://dinaspendidikan.deliserdangkab.go.id/definisi-dan-pengertian-ilmu-geologi.html
https://kumparan.com/kania-pinasti-s/mengenal-kondisi-geologi-pulau-seram-ambon-
maluku-mari-siaga-1rwktbBY8R0
http://lipi.go.id/publikasi/mengurai-perkembangan-tektonik-pulau-seram-dan-ambon/1927
https://jurnalarkeologipapua.kemdikbud.go.id/index.php/jpap/article/download/203/189/383
https://id.scribd.com/document/406576392/Geologi-Kepulauan-Indonesia-Timur-docx
https://id.scribd.com/doc/42269884/batu-pasir
https://catatansidogol.com/2016/08/13/batuan-beku/