Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ KONSEP GEOLOGI & GEOMORFOLOGI, SEJARAH GEOLOGI


INDONESIA, SEJARAH PENYELIDIKAN GEOLOGI INDONESIA“

Dosen Pengampu : Dr. Dwi Wahyuni Nurwihatuti ,S.Si,M.Sc

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Abdullah situmorang ( 3183131031 )
Dwi irfansyah ( 3181131004 )
Geby ayu nadea turnip ( 3183331017 )
Angela merici sinaga ( 3181131005 )
Nurhaliza hasibuan ( 3183131042 )
A’2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis
masih dapat membuat tugas Makalah Geologi dan Geomorfologi Indonesia ini tepat
pada waktunya. Tugas Makalah ini membahas Tentang “Konsep Geologi &
Geomorfologi, Sejarah Geologi Indonesia, Sejarah Penyelidikan Geologi
Indonesia”.

Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Presentasi mata kuliah Geologi &
Geomorfologi Indoneia. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi bahan referensi
dan juga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin membahas mengenai topik yang
sama dengan yang kami bahas berikut.

Kami mengetahui tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan supaya Tulisan
saya ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pembaca atas perhatiannya.

Wassalamualikum Wr,Wb

Medan , Februari 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….…2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………3

PEMBAHASAN 1 : Konsep Geologi…………..…………………...………..4

1.1 Gaya-gaya Geologi……………………………………………..……….….4

1.2 Batuan…………………………………………………………….….….….5

PEMBAHASAN II: Konsep Geomorfologi…………………….………..….5

PEMBAHASAN III: Sejarah Geologi Indonesia………….……...……….7

3.1 Tektonik………………………………………………………………...….7

3.2 Geologi Struktur…………………………………………………….……..8

3.3 Stratigrafi……………………………………………………………………8

PEMBAHASAN IV: Sejarah Penyelidikan Geologi Indonesia.………….9

4.1 Masa Pendudukan Belanda………………………………………………..9

4.2 Masa Pendudukan Jepang………………………………………………..10

4.3 Masa Perang Kemerdekaan………………………………………………..10

4.4 Masa Mengisi Kemerdekaan………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………12

3
1. Konsep Geologi

 GAYA GAYA GEOLOGI

Gaya – Gaya Asal Luar

Gaya asal luar itu berupa: Hidrosfera, Biosfera, dan Atmosfera.Proses


Hidrosfera berupa erosi meliputi pengikisan, penorehan bahan – bahan disebabkan
oleh gaya air dan denudasi atau penyeretan dan pengangkutan bahan – bahan dari
permukaan bumi menuju tempat – tempat rendah yaitu ke laut atau ke danau.

Proses Biosfera yaitu terbentuknya batu – batu karang sehingga merupakan


pulau – pulau karang.Proses Atmosfera yaitu proses pengrusakan roman muka bumi
yang diakibatkan oleh angin yang mengandung pasir halus, seperti yang terjadi di
gurun pasir.

Gaya – Gaya Asal Dalam

Gaya Endogen misalnya gaya – gaya gunung api, gaya gempa bumi dan gaya
– gaya pembentukan pegunungan – pegunungan. Pada waktu ledakan gunung api
maka akan terjadi bentuk bangunan – bangunan alam, misalnya kerucut gunung api,
disebabkan oleh penumpukan material – material yang dikeluarkan.

Selain terbentuknya gunung api, dapat dilihat pula terbentuknya pegunungan


berantai yang besar yang dibentuk karena perlipatan dan pengangkatan batuan –
batuan endapan. Hasil dari pembentukan pegunungan itu dapat dilihat seperti
pegunungan Alpina di Eropa, Pegunungan Himalaya di Asia,Pegunungan Andes di
Amerika Selatan sedangkan di Indonesia seperti di Sumatera Pegunungan Bukit
Barisan yang memanjang dari Sumatera Utara hingga Selatan.

Daur Geologi ini dapat digolongkan ke dalam :

1. Orogemesis ialah pembentukan pegunungan – pegunungan

2. Glyptogenesis, ialah penghancuran relief – relief

4
3. Litogenesis, ialah pembentukan kembali batuan – batuan endapan terlebih dalam
samudra – samudra.

 BATUAN

1. Batuan Beku

Batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan akibat perubahan suhu.

2. Batuan Sedimen

Batuan yang terbentuk akibat proses pelapukan, gaya – gaya air, pengikisan –
pengikisan angin.Berdasarkan cara genesisnya dapat dibagi sebagai berikut:

Sedimen – sedimen yang terbentuk secara mekanik, ialah batuan – batuan


yang terdiri dari bagian – bagian atau fragmen – fragmen batuan. Edapan demikian
disebut juga sedimen klastika, contoh batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi dll.

Batuan sedimen yang dibentuk secara kimia, ialah batuan – batuan yang
langsung mengendap dari larutan – larutan yang mengandung berbagai unsure seperti
garam dapur, gypsum, batuan gamping.

Batuan sedimen yang terbentuk secara organic ialah batuan – batuan yang
diendapkan langsung dari larutan – larutan dengan pertolongan jasad – jasad baik
tumbuh – tumbuhan atau hewan dll.

2. Konsep Geomorfologi

Thornburry (1976) mengemukakan konsep dari Geomorfologi menjadi 10 seperti


berikut ini:

5
1.Proses fisikal yang sama dan hukum-hukumnya yang berlangsung saat sekarang,
juga berlangsung sejak jaman dahulu sepanjang waktu geologi, meskipun dengan
intensitas yang tidak sama.

2.Struktur geologi adalah faktor kontrol dominan dalam evolusi bentuk lahan dan


tercermin adanya.

3. Pada derajat tertentu permukaan bumi itu memiliki relief karena proses geomorfik
itu bekerja dengan kecepatan yang berbeda.

4.Proses geomorfik meninggalkan bekas yang menonjol pada bentuk lahan dan setiap
proses geomorfik akan berlangsung sesuai dengan karakteristik bentuk lahan.

5.Akibat perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi, maka  akan    
menghasilkan tingkat perkembangan bentuk lahan yang berbeda.

6.Evolusi geomorfik umumnya kompleks dan tidak sederhana.


•. Macam bentuk lahan atas dasar kompleksitas tenaga pembentuknya dapat
dibedakan menjadi:

- bentuk sederhana (simple form);

- bentuk campuran (compud forms);

- bentuk akibat satu daur erosi (mono cyclic forms);

- bentuk akibat daur erosi ganda (multi cyclic forms) dan

- munculnya kembali permukaan lahan terkubur ke permukaan sekarang (exhumed).

7.Topografi permukaan bumi yang berumur lebih tua dari zaman tertier lebih sedikit

dan kebanyakan tidak lebih dari plestosen.

6
8.Interprestasi bentang lahan saat sekarang yang tepat tidak mungkin tanpa perhatian
yang sungguh-sungguh terhadap perubahan geologis dan iklim selama kala
pleistosen.

9.Penilaian iklim dunia penting untuk memahami dengan baik arti penting dari proses
geomorfik.

10. Geomorfologi, meskipun lebih menekankan pada bentang lahan saat


sekarang, sangat bemanfaat untuk mempelajari sejarahnya dan untuk memperkirakan
perkembangannya di masa mendatang.

3. Sejarah Geologi Indonesia

 Tektonik

Tektonik Indonesia sangat kompleks, karena merupakan titik pertemuan dari


beberapa lempeng tektonik. Indonesia terletak di antara dua lempeng benua:

7
Lempeng Eurasia (Lempeng Sunda) dan lempeng Australia (Paparan sahul); dan juga
terletak di antara dua lempeng samudera: Lempeng laut filipina dan Lempeng Pasifik.
Subduksi lempeng samudera Hindia di bawah lempeng benua Eurasia membentuk
busur vulkanik di Indonesia bagian barat, yang merupakan salah satu daerah paling
aktif secara seismik di planet ini dengan sejarah panjang letusan kuat dan gempa
bumi. rantai gunung berapi aktif membentuk Sumatera, Jawa, Bali, dan pulau-pulau
Nusa Tenggara, yang sebagian besar, terutama Jawa dan Bali, muncul sejak 2-3 juta
tahun lalu. Pergerakan lempeng Australia dan lempeng Pasifik mengontrol tektonik
bagian timur Indonesia.

 Geologi struktur

Proses-proses tektonik di Indonesia membentuk struktur-struktur utama di


Indonesia. Sesar paling menonjol di Indonesia bagian barat adalah Sesar Semangko
atau Sesar Sumatra Raya, yang merupakan sesar strike-slip dekstral sepanjang pulau
sumatra (sekitar 1900 km). Pembentukan zona sesar ini terkait dengan zona subduksi
di bagian barat Sumatra.

Sesar Palu-koro merupakan struktur utama lainnya yang berada di bagian


tengah Indonesia. Sesar ini berada di sepanjang bagian tengah Pulau Sulawesi dan
meluas ke lepas pantai di bagian barat melewati Selat Makassar dan berakhir di
Semenanjung Mangkalihat di Kalimantan. Sesar ini dinamakan berdasarkan nama
Ibukota Sulawesi Tengah, Palu, di pesisir barat Sulawesi dan juga Sungai Koro, yang
terbentuk oleh zona sesar tersebut.

Sesar Sorong merupakan sesar mendatar dekstral utama di bagian timur


Indonesia, dinamakan berdasarkan nama dari Kota Sorong. Sesar ini mempunyai
orientasi timur-barat dan tersebar di Bagian utara dari Irian Jaya hingga Sulawesi
Timur yakni sekitar 2000 km.

 Stratigrafi

8
Stratigrafi dari wilayah barat Indonesia didominasi oleh formasi-formasi
berumur kenozoikum, berkisar dari Paleogen hingga Kuarter. Formasi-formasi
Mesozoikum dan Paleozoikum minor ditemukan disana. Batugamping berumur
devon ditemukan di Sungai Telen, Kalimantan timur, sebagai fragmen-fragmen di
dalam sedimen klastik paleogen.

Wilayah timur Indonesia secara umum memiliki stratigrafi yang lebih tua bila
dibandingkan dengan Indonesia bagian barat. Stratigrafinya berkisar dari Permian
hingga Tersier. Fossil Ichthyosaurus ditemukan diBanjir lumpur panas di Pulau kai,
mengindikasikan pengendapan mesozoikum di bawah permukaan (Charlton,1992).
Makrofosil mesozoikum telah dipelajari di Pulau Misool oleh Fauzie Hasibuan
(1996).

4. Sejarah Penyelidikan Geologi Indonesia

Penyelidikan geologi di Indonesia berperan pen- ting dalam perkembangan


ilmu pengetahuan dan pemanfaatan sumberdaya alam di Indonesia, tujuannya tidak
lain untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa ini. Penyelidikan geologi di Indonesia
telah mencapai lebih dari satu seperempat abad dimulai pada tahun 1850.
Penyelidikan geologi di Indonesia dalam lingkup peristiwa dibagi menjadi empat
masa penting, yaitu Masa Pendudukan Belanda, Masa Pendudukan Jepang, Masa
Perang Kemerdekaan dan Masa Mengisi Kemerdekaan.

 Masa Pendudukan Belanda

Pada tahun 1850 oleh Pemerintah Belanda didirikan Dinas Pertambangan


yang pada waktu itu diberi nama Dienst van het Mijnwezen di nusantara. Setahun
sebelumnya, pertambangan yang pertama dibuka di nusantara adalah di daerah
Pengaron, Kalimantan, yaitu pertambangan batubara Orange Nassau. Pertengahan
abad ke-19 merupakan masa persiapan berdirinya Dinas Pertambangan yang

9
sebelumnya penyelidikan alam tergabung dalam Komisi Ilmu Alam. Buku mengenai
geologi Pulau Jawa pertama kali dibuat pada periode ini oleh seorang dokter yang
beralih profesi menjadi penyelidik alam yaitu Junghuhn. Pada akhir abad ke-19
penyelidikan geologi masih terfokus pada dunia ilmu pengetahuan dan bukan semata-
mata untuk kepen-tingan komersial dan dimanfaatkan. Tercatat seorang peneliti
bernama R.D.M. Verbeek dan R.D. Verbeek yang melakukan penyelidikan geologi di
seluruh Sumatera. Penye-lidikan fosil juga dilakukan oleh E. Dubois di Jawa dan
Sumatera yang menghasilkan penemuan fosil manusia purba Pithecanthropus
erectusyang kemudian diumumkan pada tahun 1894. Sintesa penyelidikan geologi
selama 100 tahun dilakukan oleh R.W. van Bemmelen dalam bukunya yang paling
spektakuler berjudul Geology of Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1949.
Penggunaan nama Indonesia telah dilakukan karena penerbitan buku ini terjadi
setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945. Buku ini
menjadi sebuah maha karya besar dan menjadi dasar penyelidikan geologi dan
pencarian sumberdaya alam pada saat ini.

 Masa Pendudukan Jepang

Masa pendudukan Jepang hampir tidak ada kegiatan penyelidikan geologi


yang berarti. Pada masa ini tercatat hanya penggantian nama dari dinas
pertambangan Dienst van het Mijnwezen menjadi Sangyobu Chisitsu
Chosajo. Chisitsu Chosajo diambil alih oleh Indonesia pada hari dikeluarkannya
perintah perebutan kekuasaan pada bulan September 1945 dan diganti menjadi
Djawatan Tambang dan Geologi.

 Masa Perang Kemerdekaan

Djawatan Tambang dan Geologi yang terbentuk dibawah Kementerian


Pekerjaan Umum dengan menterinya pada waktu adalah Abikusno. Susunan djawatan
yang baru dibentuk itu meliputi empat bagian yaitu Bagian Urusan Umum oleh
Slamet Pambudi, Bagian Perusahaan oleh A.F. Lasut, Bagian Geologi oleh R. Soenoe
Soemosoesastro dan Bagian Laboratorium oleh R. Ali Tirtosuwirjo. Kegiatan

10
penyelidikan geologi tidak banyak yang dapat dilakukan pada periode ini. Kegiatan
geologi yang dilakukan pada periode ini adalah usaha untuk menghidupkan kembali
penambangan-penambangan yang telah ada sebelumnya di daerah Purwakarta dan di
daerah Tulungagung. Pimpinan djawatan sempat pula meninjau kegiatan
pertambangan di Sumatera. Berita yang cukup mengejutkan adalah tertangkap dan
terbunuhnya kepala djawatan A.F. Lasut oleh pihak Belanda pada tanggal 7 Mei 1949
di Yogyakarta bertepatan dengan ditandatanganinya perjanjian Roem-Royen.

 Masa Mengisi Kemerdekaan

Dengan terbentuknya kembali negara kesatuan Republik Indonesia pada tahun


1950, Djawatan Pertambangan dan Geologi dipindahkan ke Jakarta dan mempunyai
cabang di Bandung yang pada tahun 1952 berubah menjadi Pusat Djawatan Geologi.
Pusat Djawatan Geologi kemudian menjadi Djawatan Geologi dan pada tahun 1963
menjadi Direktorat Geologi. Selanjutnya Direktorat Geologi dikembangkan pada
tahun 1978 menjadi Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Direktorat Sumberdaya
Mineral, Direktorat Vulkanologi dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum.

Pada periode 1960-1965 para ahli geologi Indonesia sudah cukup banyak dan
beberapa ekspedisi dilakukan diantaranya adalah Ekspedisi Cenderawasih yaitu
pendakian Puncak Carlstenz di Irian Barat yang diikuti oleh ahli geologi dari
Direktorat Geologi, Ekspedisi Laut Baruna I dan II di Indonesia Timur yang diikuti
oleh ahli geologi dari Direktorat Geologi dan Universitas dan penyelidikan berkala
lainnya yang diselenggarakan oleh Direktorat Geologi maupun Universitas. Pada
periode tersebut tepatnya tahun 1960 para ahli geologi Indonesia mendirikan Ikatan
Ahli Geologi Indonesian (IAGI).

11
Dengan perkembangan teknologi ilmu pengetahuan kebumian dan
kemampuan ahli geologi Indonesia yang berkembang pesat, penyelidikan geologi di
Indonesia saat ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan yang sangat besar seperti halnya penyelidikan terdahulu yang mampu
menciptakan buku yang spektakuler Geology of Indonesia (van Bemmelen, 1949).

DAFTAR PUSTAKA

https://geologistherdi.wordpress.com/geologi-dasar/

https://www.academia.edu/28622553/10_KONSEP_GEOMORFOLOGI_MENURU
T_THORNBURY

https://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_Indonesia

https://iwantolet.wordpress.com/tag/sejarah-geologi-indonesia/

12

Anda mungkin juga menyukai