B. Pulau Bali
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil, panjang pulau mencapai 153
km dan lebarnya mencapai 112 km. Berjarak sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara
astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur .
Di Bali ada proses dari beberapa jenis bentukan lahan, sebagai berikut:
1) Bentukan lahan asal vulkanis, merupakan bentukan lahan yang bersumber dari
aktivitas gunung berapi, saat terjadi erupsi material-material yang muncul
seperti lava, aglomerat, bom, lapili, pasir dan tuffa. Berdasarkan relief dan
topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang
dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung
berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi
yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan
tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua)
bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan
kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
2) Bentukan lahan asal struktural, merupakan bentukan lahan yang terjadi akibat
adanya proses endogen (proses tektonik), proses ini meliputi pengangkatan,
penurunan, dan pelipatan kerak bumi, sehingga membentuk lipatan dan
patahan. Selain itu ada pula struktur horizontal yang lazimnya merupakan
stuktur asli sebelum mengalami perubahan. Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan untuk mendasari interpretasi dan identifikasi bentuk struktur
adalah perbedaan daya tahan(resistensi), sifat kelolosan air, pola aliran pada
bentukan struktur. Perbedaan lapisan ini menyebabkan relief positif dan
negative, yang positif menghasilkan bentuk gunung atau bukit sedangkan yang
negative menghasilkan bentuk lembah atau cekungan. Di Bali daerah patahan
yang berada di desa Angseri, Kabupaten Tabanan menyebabkan keluarnya
sumber air panas, di Kabupaten buleleng yaitu di daerah Banjar juga terdapat air
panas. Hal ini dikarenakan oleh batuan di bawah gunung Watukaru yang sifatnya
impermeable atau batuan yang sulit ditembus magma, panas bumi keluar pada
patahan di dua daerah tersebut.
3) Bentukan lahan asal proses denudasional, merupakan bentukan lahan yang
berasal dari proses pelapukan(weathering), erosi, dan gerak masa batuan, dan
proses pengendapan(sedimentasi). Pelapukan merupakan pecahnya batuan
akibat kerjasama semua proses pada batuan baik secara mekanik, maupun
kimia. Pelapukan yang terjadi ini belum menyebabkan perpindahan partikel
batuan ke tempat lain, dengan terjadinya pelapukan tersebut maka merupakan
awal terjadinya evolusi bentuklahan khususnya dimulai dari evolusi lereng yang
membatasi bentuklahan tersebut. Ada 3 proses bentuk lahan yaitu lereng utama
mundur, lereng utama mengecil dan lereng utama menjadi pendek. Pada
umunya keadaan seperti ini terjadi di Bali pada daerah yang memiliki
kemiringan terjal, seperti daerah Kintamani dan Busungbiu.
4) Bentukan lahan asal proses fluvial, merupakan bentukan lahan yang berasal dari
terjadinya erosi, transportasi dan proses pengendapan (sedimentasi). Erosi
sungai dapat berbentuk, (1) Hydraulic action yaitu menumbuk dan mengerus
material sungai sehingga material alluvial yang tidak kompak seperti krikil, pasir
dan lempung. (2) Korasi atau abrasi yaitu pelepasan secara mekanik material
alur sungai (kekuatannya lebih lemah daripada proses hidrolis). (3) Korosi yaitu
proses pelapukan secara kimia akibat reaksi asam dan solusi. Transportasi
sedimen sungai disebabkan oleh adanya kekuatan aliran sungai yang sering
dikenal dengan istilah kompetensi sungai, yaitu keceptan aliran tertentu yang
mampu mengangkut sedimen dengan diameter tertentu yang tergantung pada
debit air, material sedimen dan kecepatan aliran .berbagai contoh bentukan asal
proses fluvial seperti dataran alluvial, dasar sungai, rawa belakang, dataran
banjir, tanggul alam, lakustrin, ledok fluvial, gosong lengkung dalam, teras
fluvial, kipas alluvial, delta, igir aluvial.
5) Bentukan lahan asal proses marin, merupakan bentukan lahan yang terjadi di
daerah pesisir pantai akibat dari proses tektonik, hasil letusan gunung berapi,
dan perubahan muka air laut. Berdasarkan morfologinya, daerah pesisir dapat
dikelompokkan kedalam 4 macam yaitu:(a)pesisir bertebing terjal(cliff).
(b)pesisir bergisik. (c)pesisir berawa payau. (d)terumbu karang. Pada bentang
lahan pesisir (coastal landscape) tercangkup perairan laut yang disebut dengan
pantai atau tepi laut, adalah suatu daerah yang meluas dari titik terendah air laut
pada saat surut hingga ke arah daratan sampai mencapai batas efektif dari
gelombang. Pertemuan antara air laut dan daratan ini dibatasi oleh garis pantai
(shore line), yang kedudukannya berubah sesuai denga kedudukan pada saat
pasang surut, pengaruh gelombang dan arus laut perairan wilayah pantai
merupakan salah satu ekosistem yang sangat produktif di perairan laut.
Ekosistem ini dikenal sebagai ekosistem yang dinamik dan unik, karena pada
mintakat ini terjadi pertemuan tiga kekuatan yaitu yang berasal daratan,
perairan laut dan udara. kekuatan dari darat dapat berwujud air dan sedimen
yang terangkut sungai dan masuk ke perairan pesisir, dan kekuatan dari batuan
pembentuk tebing pantainya. kekuatan dari darat ini sangat beraneka. sedang
kekuatan yang berasal dari perairan dapat berwujud tenaga gelombang, pasang
surut dan arus, sedangkan yang berasal dari udara berupa angin yang
mengakibatkan gelombang dan arus sepanjang pantai, suhu udara dan curah
hujan.
6) Bentukan lahan asal proses angin (aeolin), merupakan bentukan lahan yang
berasal pengikisan yang dilakukan oleh aktivitas angin, seperti pengangkatan
pasir yang halus. Jarang ditemukan di daerah Bali, karena di Bali angin tidak
begitu kencang seperti di daerah pantai Parangtritis, Yogyakarta. Vegetasi
penutup yang ada di pantai Bali pada umumnya sangat rapat dan obyek-obyek
lain seperti bangunan dan bukit yang menjadi penghalang untuk proses aeolin
ini.
7) Bentukan lahan asal proses pelarutan, merupakan bentukan lahan yang
terbentuk di daerah kapur, karena batuan-batuan kapur yang mudah terlarut.
Hidrogeologi Karst (Karst hydrogeology), Beberapa lokasi di Bali yang
mempunyai kawasan karst yang berkembang antara lain: Pulau Bali bagian
selatan seperti di Pecatu, Jimbaran. Di pulau Nusa Penida juga daerah karst
karena memiliki batuan gamping yang melimpah. Bukit karst yang berbentuk:
kerucut, kubah, dan ellipsoid.
4. Pulau Papua dikenal sebagai salah satu wilayah tambang terbesar di dunia
(freeport). Eksploitasi tambang Freeport menghasilkan bijih tembaga dan emas
dengan kualitas yang baik. Bagaimanakah proses pembentukan mineral emas yang
terdapat di Freeport dalam sudut pandang keilmuan geologi?
Jawab :
Emas merupakan unsur kimia dalam tabel periodik bersimbol Au (Aurum). Logam
ini banyak terdapat di naggets emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit aluvial.
Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan University of Bristol di jurnal
internasional Nature pada 2011, dijelaskan kalau emas yang ada di Bumi berasal
dari hantaman meteorit lebih dari 200 juta tahun setelah bumi terbentuk. Ceritanya
adalah sesaat setelah inti bumi terbentuk (ya, 200 juta tahun adalah waktu yang
singkat dalam skala geologi), terdapat hujan meteorit yang menghantam bumi.
Beberapa meteorit yang sepenuhnya terdiri dari emas ini mentok berada di
permukaan bumi dan tidak terjerembab masuk ke bagian bumi yang lebih dalam
lagi (inti). Setelah logam-logam mulia ini memasuki inti Bumi, proses geologi
kemudian membentuk Benua dan memusatkan logam mulia di kantong-kantong
tambang saat ini. Pecahan-pecahan meteorit tersebut tersebar di beberapa bagian
permukaan bumi. Bijih emas dari meteorit ini lalu menyebar dan larut bersama
fluida (cairan) yang panas dan mengalir melalui pori-pori batuan atau rekahan
struktur. Ketika fluida ini mulai mendingin atau bereaksi dengan batuan, emas yang
larut bersama fluida mengisi rekahan dan membentuk endapan berupa urat (vein)
atau lode. Konsentrat emas yang ditemukan pun umumnya sangat rendah. Sebagai
contoh, dalam 1.000 kilogram batuan hanya mengandung 0,005 gram emas,
sementara pada besi bisa mencapai 58 kilogram (58.000 gram). Itulah mengapa
pertambangan emas lebih banyak memproduksi logam lain, seperti tembaga atau
besi. Untuk Freeport Indonesia sendiri klaim produksi tembaga pada 2016
mencapai 1,06 miliar pon (456 ribu ton), sementara emasnya sendiri sebanyak 1,23
juta ons (35 ton).
5. Ancaman bencana geologi merupakan salah satu konsekuensi posisi geologis
Indonesia. Terdapat beberapa jenis ancaman bencana alam geologis seperti: erupsi
gunungapi, gempa bumi, dan tanah longsor. Bagaimana persebaran/agihan dari
ancaman bencana geologi untuk wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur?
Jawab :
Secara umum Indonesia bagian barat memiliki stabilitas tektonik lebih tinggi dari
Indonesia tengah dan timur dengan kerentanan yang lebih rendah terhadap bahaya
gempa bumi, khususnya di daerah Kalimantan, Jawa Bagian Utara-Barat, Sumatera
bagian timur, serta kawasan di sebelah barat Kalimantan (Natuna dan sekitarnya)
Bagian barat dicirikan oleh tumbukan antara lempeng Indo-Australia dengan
Eurasia, sementara di Indonesia bagian timur merupakan triple junction antara
lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia. Berikut adalah peta
percepatan puncak batuan dasar wilayah Indonesia untuk periode ulang 500 yang
saya peroleh dari sumber rujukan jurnal penelitian.
Gambar 1
Merujuk dari sumber peta pada gambar 1 di atas, salah satu bencana geologi di
Indonesia adalah kegempaan, Indonesia yang merupakan pertemua tiga lempeng
utama, yaitu Indo-Australia, Pasifik dan Lempeng Asia Tenggara atau Lempeng
Eurasia, sangat dipengaruhi oleh gempa tektonik. Berdasarkan data simbol warna
hijau menggambarkan tingkat kerentanan terhahap gempa bumi paling rendah,
sementara simbol warna merah menggambarkan daerah yang paling rentan
terhadap pengaruh gempa bumi. Dengan demikian Indonesia bagian barat, terutama
pada jalur Kalimantan dan Sumatera bagian timur, termasuk daerah Natuna,
memilki risiko bahaya gempabumi paling rendah. Sebaliknya Indonesia bagian
timur seluruhnya mempunyai tingkat kerawanan yang lebih tinggi.
Gambar 2
Namun bila diperhatikan pada sebaran pusat-pusat zona gempa bumi pada gambar
peta zona gempa bumi Indonesia gambar 2 diatas , daerah-daerah yang aman
menurut pada gambar 1, masih ada beberapa daerah yang tidak aman, yaitu daerah
yang dilewati sesar-sesar aktif.
` Gambar 3
Berikutnya pada gambar 3 peta diatas di perlihatkan peta sebaran gunung api aktif
di Indonesia mulai dari wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah, sampai Timur.
Sebagaimana tertera dalam Gambar 3, gunungapi aktif terdapat di sepanjang Busur
Sunda, Busur Banda, Sulawesi, Halmahera, dan lajur Sangihe – Talaud. Namun tidak
seluruhnya di sepanjang busur tersebut ditempati oleh gunungapi, misalnya
Sumatera bagian timur jauh dari gunung api.
SUMBER RUJUKAN
Fahmi Arif Kurnianto. Proses Geomorfologi dan Kaitannya dengan Tipologi Wilayah.
Program Studi Pendidikan Geografi Kelompok Riset Basis Data Sistem
Informasi Geografis serta Pengajarannya Universitas Jember
Slamet Nuhung. Karst Maros Pengkep Menuju Geopark Dunia (Tinjauan dari Aspek
Geologi Lingkungan). Penyelidik Bumi Madya DESM.
https://media.neliti.com/media/publications/158950-ID-karst-maros-
pangkep-menuju-geopark-dunia.pdf
http://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/Laporan_Karst_Lengkap1.pdf
Hadi Nugroho dan Syaiful Bachri. Geologi Indonesia Bagian Barat dan Bagian Timur
serta Kaitannya dengan Prospek Carbon Capture and Storage (CCS) Geology
of Western and Eastern Parts of Indonesia and Its Relationship to the
Prospect of Carbon Capture and Storage (CCS). J.G.S.M. Vol. 16 No. 3 Agustus
2015 hal. 151 - 159 . Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro, Semarang.
https://www.kutaitimurkab.go.id/page/wisata/2#:~:text=Karst%20Sangkulirang
%20Mangkalihat%20terletak%20di,yang%20membuat%20travelers%20ter
kagum%2Dkagum.
https://repository.unpak.ac.id/tukangna/repo/file/files-20200910071423.pdf
http://agussunthe.blogspot.com/2012/06/geomorfologi-bali.html
https://sains.kompas.com/read/2019/06/14/221114223/rahasia-alam-semesta-
dari-mana-asal-emas-yang-ada-di-bumi
https://kumparan.com/fnawawi/panduan-singkat-terbentuknya-emas-dan-cara-
mengeksplorasinya/full