Gorontalo Naufal Algifari 23136069 Latar Belakang Bencana geologi adalah fenomena alam yang merupakan bagian peristiwa geologi baik berupa gempa bumi, letusan gunung api, getakan tanah yang akan menimbulkan korban serta kerugian rusaknya hasil pembangunan. Bencana geologi bersifat tidak dapat diperkirakan dan dapat diperkirakan. Selain bersifat alami, faktor kegiatan manusia dalam pembangunan dapat pula mempercepat terjadinya bencana geologi di antaranya gerakan tanah, permukaan air yang turun dan pencemaran air. Dengan banyaknya bencana geologi yang terjadi maka diperlukan upaya mitigasi bencana sehingga masyarakat dapat lebih memahami bencana geologi yang terjadi. Hasil mitigasi dapat dipublikasikan ke masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui hal apa yang harus dilakukan ketika benana geologi terjadi. Pembahasan 1. Geologi Regional Sulawesi Utara dan Gorontalo 2. Tatanan Tektonik 3. Kondisi/Gejala/Peristiwa Geologi Sulawesi Utara dan Gorontalo 4. Kaitan Geologi Dengan Periswita Geologi Di Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo Geologi Regional Sulawesi Utara dan Gorontalo Geologi Regional Pulau Suawesi memiliki kondisi geologi yang kompleks. Kondisi ini dikarenakan oleh pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Daerah Gorontalo merupakan bagian dari lajur olkano-plutonik SUlawesi Utara yag dikuasai oleh batuan gunungapi Eosen-Pliosen dan batuan terobosan. Pembentukan batuan gunung api dan sedimen di daerah penelitain berlangsung relatif menerus sejak Eosen-Miosen Awal sampai Kuarter, dengan lingkungan laut dalam sampai darat, atau merupakan suatu runtunan regresif. Struktur Regional Struktur-struktur geologi yang ada di daerah penelitian adalah sesar-sesar lokal akibat seesar utama dan depresi kaldera Todano. Struktur geologi Sulawesi Utara terbentuk akibat dari proses penunjaman lempeng Laut Maluku yang berorientasi ke arah BDTL yag relatif ke utara-selatan, Sisa gunungapi Todano berupa gawir kaldera Tondano tersebar di bagian selatan-tenggara. Tatanan Tektonik Kerangka Tektonik 1. Busur Vulkanik Sulawesi bagian Barat Berumur Tersier, terdiri dari batuan plutonikvulkanik, berumur Paleogen-Kuarter, batuan sedimen dan metamorf berumur Mezozoik Tersier 2. Busur Vulkanik Sulawesi bagian Barat Berumur Tersier, terdiri dari batuan plutonikvulkanik, berumur Paleogen-Kuarter, batuan sedimen dan metamorf berumur Mezozoik Tersier 3. Sabuk Metamorfik Sulawesi Bagian Tengah Aktivitas magmatic berkomposisi kalk-alkali potasik muncul di seanjang zona sesar mendatar mengiri Palu-Koro, tersusun atas berbagai macam jenis granotoid dengan komposisi mineral utama adalah biotit dan hornblende. 4. Sabuk Ofiolit Sulawesi Bagaian Timur Berumur Mezozoik-Paleogen, sabuk ofiolit pada daerah ini ditutupi oleh sedimen pelagic. Zona ini terdiri dari batuan mafik dan ultra mafik, batuan sedimen dan mélange. Batuan ultramafik banyak ditemukan di lengan tenggara Sulawesi, batuan mafik ditemukan di lengan timur Sulawesi 5. Fragmen Mikrokontinen Baggai-Sula Fragmen kontinen berumur Paleozoik, berada di Sulawesi Tengah, Tenggara, dan Banggai Sula-Botun di percaya berasal dari bagian utara kontinen Australia yang mungkin berpisah dengan kontinen pada umur jura dan bergerak ke arah timurlaut ke posisi sekarang. Batuan metamorfik tersebar luas di bagian timur Sulawesi Tengah, lengan tenggara dan pulau Kabena. Tatanan Tektonik Stratigrafi Regional Stratigrafi daerah Suawesi Utara memiliki empat Formasi. Urutan formasinya dari tua ke muda: Formasi Batuan Gunungapi (TmG), Formasi Tufa Tondano (Qtv), Formasi Batuan Gunungapi Muda (Qv) dan Endapan Danau dan Sungai (Qs). Formasi batuan ini membentuk morfologi dinding kaldera dan perbukitan di bagian selatan-tenggara daerah Sulawesi Utara. Litologi batuan terdiri dari breksi, lava dan tufa. Aliran lava pada umumnya berkomposisi andesit sampai basal. Breksi berbutir sangat kasar, berkomposisi andesit, sebagian bersifat konglomerat, mengandung sisipan tufa, batupasir, batulempung dan lensa batugamping. Fosil foraminifera kecil ditemukan dalam sisipan lempung napalan, yaitu: Globorotalia periphereacuta, G.mayeri dan G.praemenardii, yang menunjukkan umur Miosen Tengah. Kondisi/Gejala/Peristiwa Geologi Sulawesi Utara dan Gorontalo Gempa Bumi Akibat adaya bagian kerak samudera yang bergerak masuk ke bawah kerak kepulauan, maka ini akan menyebabkan energi yang terkumpulkan pada batas kedua kerak tersebut. Wilatah Sulawesi utara merupakan tempat terjadinya pertemuan (interaksi) antara tiga lempeng dunia sehingga interaksi pergerakan lempeng-lempeng tersebut menyebabkan rawan terhadap bencana geologi. Mekanisme pergerakan lempek kerak bumi dikenal dengan istilah tektonik menyebabkan terbentuknya berbagai fenomena geologi khas busur kepulauan berupa rangkaian gunung api aktif. Fenomena itu sebagai bagian dari pacific ring of fire dan zona-zona retakan berupa patahan- patahan aktif, disampng memberikan potensi sumber daya geologi dan terciptanya tatanan lingkungan geologi. Kaitan Geologi Dengan Peristiwa Geologi DI Daerah Sulawesi Utara Dan Gorontalo Peristiwa Geologi merupakan suatu peristiwa yang terjadi karena faktor geologi, beberapa faktor dapat disebabkan oleh pengaruh tenaga dalam dan tenaga luar. Peristiwa Geologi ini dapat mempengaruhi keadaan suatu permukaan daerah atau permukaan bumi. Berikut faktor-faktor bencana yang di sebabkan oleh faktor-faktor geologi: Gempa Bumi Bencana gempa bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh adanya benturan antara lempeng di dalam bumi yang mengakibatkan getaran atau goncangan di permukaan bumi. Getaran ini dapat menyebabkan kerusakan dan kekacauan yang parah. Gunung Meletus Gunung Meletus merupakan fenomena alama yang di sebabkan oleh tenaga dalam bumi yang bereaksi atau mengeluarkan cairan berupa magma Banjir Banjir merupakan fenomena alam yang di sebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tingi biasa di sebabkan oleh kelembapan yang berbanding terlalu tinggi dengan tekanan. Kesimpulan Kondisi geologi regional Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki kondisi geologi yang hampir sama. Dengan kondisi geologi seperti ini 2 daerah ini sering mengalami bencana geologi dengan faktor-faktor geologi yang hampir sama. Kaitan geologi yang mempengaruihi peristiwa geologi saling berkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Wilayah Sulawesi terletak di antara 3 lempeng dunia, yang engakibatkan wilayah ini akan rawan terkena bencana geologi. Wilayah ini juga di lalui jalur pegunungan aktif, maka dari itu denga banyaknya prediksi akan bencana geologi, Pemerintah di harapakan dapat melakukan mitigasi bencana kepada masyarakat yang berdomisili di Sulawesi Utara dan Gorontalo. - Terima Kasih -