Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“MANUSIA SEBAGAI KHALIFA ALLAH SWT DI BUMI”

DOSEN PENGAMPU: NIKMAH DALIMUNTE, S.Ag. ,M.Hum.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4

1. DESI MELAN SARI (3183131022)


2. HAMZAH MAULANA (3183331022)
3. HAVIZA CAHYANI (3181131021)

KELAS: PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019
KATA PEGANTAR

Segala puji kita panjat kan puja dan puji syukur kita terhadap ALLAH SWT.yang telah
memberikam kita nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan yang telah memberikan kami
kesempatan untuk meyusum makalah ‘’pendidikan agama islam sebagai manusia khalifah
allah di bumi ‘’

Degan ada nya makalah ini penulis beharap kita sebagai siswa dapat megetahui dan
memahami pendidikan agama islam serta megetahui acaran ‘’ islam tersebut , dan kami
bgerterima kasih kepada dosen pegampuh yang telah memberikan kami tugas ini sebagai
pelegkap salah satu tugas besar kami untuk memenuhi tugas tersebut kepada dosen
pegampuh

Dan terima kasih kepada teman ‘’ yang telah membantu kami untuk meyusun mkalah
ini ,selain itu penulis meyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih bayak
kekuraan dan kesalaahan baik dalam segi isi maupun penulisan nya dan penulis berharap
semoga makalah ini bermamfaat untuk kita semua untuk menambah ilmu pegetahuan kita
sebagai mahasiswa

Medan,19 September 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................4

1.1.Latar belakang ..........................................................................................4

1.2.Rumusan masalah .....................................................................................4

1.3.Tujuan.......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................6

2.1 Martabat manusia .....................................................................................6

2.2 Tanggung jawab manusia .........................................................................7

BAB III PENUTUPAN...................................................................................................11

3.1 Kesimpulan dan saran ..............................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam surah al mukminun:12-14


َٰ ُ ‫سنَ ِمن‬
‫ ث ُ َّم َخلَ ۡقنَا‬١٣ ‫ين‬ ٖ ‫ ث ُ َّم َج َع ۡل َٰنَهُ نُ ۡطفَ ٗة ِفي قَ َر ٖار َّم ِك‬١٢ ‫ين‬ ٖ ‫س َل َل ٖة ِمن ِط‬ ِ ۡ ‫َو َل َق ۡد َخ َل ۡقنَا‬
َ َٰ ‫ٱۡلن‬
ُ‫ش ۡأ َٰنَه‬ َ َٰ ‫س ۡونَا ۡٱل ِع‬
َ ‫ظ َم لَ ۡح ٗما ث ُ َّم أ َن‬ َ َٰ ‫ضغَةَ ِع‬
َ ‫ظ ٗما فَ َك‬ ۡ ‫ضغ َٗة فَ َخلَ ۡقنَا ۡٱل ُم‬ۡ ‫ٱلنُّ ۡطفَةَ َعلَقَ ٗة فَ َخ َل ۡقنَا ۡٱل َعلَقَةَ ُم‬
١٤ َ‫س ُن ۡٱل َٰ َخ ِل ِقين‬
َ ‫ٱَّللُ أ َ ۡح‬
َّ ‫ار َك‬ َ ‫خ َۡلقًا َءاخ َۚ ََر فَت َ َب‬
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik

an nahl:78
َ ‫ص َر َو ۡٱۡل َ ۡفِدَة‬ َّ ‫ون أ ُ َّم َٰ َهتِ ُك ۡم ََل ت َعۡ لَ ُمونَ ش َٗۡيا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل‬
َ َٰ ‫سمۡ َع َو ۡٱۡل َ ۡب‬ ِ ‫ط‬ُ ُ‫ٱَّللُ أ َ ۡخ َر َج ُكم ِم ۢن ب‬
َّ ‫َو‬
٧٨ َ‫لَ َعلَّ ُك ۡم ت َ ۡش ُك ُرون‬
78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur

Allah menyampaikan keputusan-Nya kepada para malaikat tentang rencana-Nya


menciptakan manusia di bumi. Penyampaian kepada para malaikat penting, karena merekalah
akan dibebani sekian tugas yang menyangkut manusia, seperti memelihara, membimbing, dan
lain sebagainya. Penyampainnya itu juga kelak akan diketahui manusia, akan mengantarnya
bersyukur kepada Allah atas anugerah yang tersimpul dalam dialog antara Allah dn para
malaikat.
Allah berfirman yang artinya “Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”.
Penyampaian ayat ini bias jadi setelah proses penciptaan alam raya dan kesiapannya untuk di
huni manusia pertama (Adam) dengan nyaman.Dengan adanya makalh ini, diharapkan kepada
kita yang membacanya, agar dapat mengetahui kedudukan manusia di muka bumi ini, juga
dapat memahami tugasnya dan kewajibannya sebagai khalifah di bumi ini. Dengan demikian,
kita dapat mempelajari apa saja tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Makna Allah menjadikan mausia sebagai khalifah di muka bumi.


2. 2 hadis dan 4 ayat mengenai manusia di jaikan khalifah di muka bumi.

1.3 TUJUAN MAKALAH

1.Mengetahui tujuan diciptakan manusia?


2.Mengetahui tugas apa yang diemban manusia di dunia ini sebagai khalifah?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MARTABAT MANUSIA

ALLAH SWT menciptakan alam semesta dan menentukan fungsi-fungsi dari setiap
elemen alam ini. Mata hari punya fungsi, bumi punya fungsi, udara punya fungsi, begitulah
seterusnya; bintang-bintang, awan, api, air, tumbuh-tumbuhan dan seterusnya hingga makhluk
yang paling kecil masing-masing memiliki fungsi dalam kehidupan. Pertanyaan kita adalah apa
sebenarnya fungsi manusia dalam pentas kehidupan ini? Apakah sama fungsinya dengan
hewan dan tumbuh-tumbuhan? atau mempunyai fungsi yang lebih istimewa ?

Bagi seorang atheis, manusia tak lebih dari fenomena alam seperti makhluk yang lain.
Oleh karena itu, manusia menurut mereka hadir di muka bumi secara alamiah dan akan hilang
secara alamiah. Apa yang dialami manusia, seperti peperangan dan bencana alam yang
menyebabkan banyak orang mati, adalah tak lebih sebagai peristiwa alam yang tidak perlu
diambil pelajaran atau dihubungkan dengan kejahatan dan dosa, karena dibalik kehidupan ini
tidak ada apa-apa, tidak ada Tuhan yang mengatur, tidak ada sorga atau neraka, seluruh
kehidupan adalah peristiwa alam. Bagi orang atheis fungsi manusia tak berbeda dengan fungsi
hewan atau tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai bagian dari alam.

A.tujuan penciptaan manusia

Menurut al-qur’an , manusia itu mahluk pilihan untuk mendiami bumi ciptaan allah
dan al-qur’an juga menegaskan bahwa manusia di ciptakan dalam bentuk yang pling baik
[ahsan taaqwin}.manusia adalah :mahluk tuhan yang multi dimensi dan kompkles sejak
sejarah peradapan umat mnausia di tulis dia selalu di jadikan objek kajian yang tidak pernah
habis ,ketika di tiupkan ruh kedalam tubuh nenek moyang manusia yaitu :adam as.,para
malakaikat di suruh sujut kepadanya sebagai peghormataan.

Allah juga memberikan manusia ilmu pegetahuan ,kemampuan dan peguasaan [amanah
]megelolah bumi yang menjadi pusat kegiatan mahluk makluk allah di alam ini ,dan manusia
juga diberi ganjaran pahala bagi yang mampu menjalakan peran kemanusiaan nya tersebut
Namun demikian ,tujuan utamapenciptaan manusia adalah;untuk beribadah kepada allah hal
ini sebagaimana yang di jelaskan oleh allah di dalam surah az-zariyat56:

ِ ‫نس ِإ ََّل ِل َيعۡ بُد‬


٥٦ ‫ُون‬ ِ ۡ ‫َو َما َخلَ ۡقتُ ۡٱل ِج َّن َو‬
َ ‫ٱۡل‬
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku

Dan rasul agar memberitahukan bagimana mereka harus beribada kepada nya dalam
kaitan ini pungsi nabi dan rasul itu sendri adalah untuk beribadah kepada aalah di samping
megajari manusia dan jin bagaimana cara -cara beribadah tersebut .
Ketika tujuan manusia di ciptakan untuk beribadah kepada nya maka seyogianya ia
menjadikan seluruh hidup nya dalam ragka lillahi taala [hanya untuk allah],Hakikat ihsan
menurut istilah tersebut megandung arti bahwa dalammeyembah allah seseorang harus
bersugguh-sungguh,serius,dan keiklasaan dan tawaduk .dan degan kata lain dia harus merasa
bahwa allah selama nya hadir dan meyaksikan segala perbuatan nya karena ittu ia tidak
akan melaksanakan maksiat kepada nya.
Berdasarkan uraiyaan di atas di temukan bahwa niat iklas adalah :pekerjaan hati dan ia
harus ada di dalam setiap ibadah formal kepada allah sebagi mana yang telah di sebutkan ,
selain harus iklas ,ibadah mesti megikuti tuntutan yang di ajarkan oleh nabi saw.

2.2 TANGUNG JAWAB MANUSIA

1. Tanggung jawab manusia sebagai hambah Allah


Sebagai mana yang telah di sebut kan bahwa tujuan hidup manusia untuk megabdi
kepada allah swt.oleh sebab itu maka taggung jawap utama manusia :menjadikan diri nya dan
masarakat dan masarakat tetap berada di dalam tujuan hidup tersebut
Umat islam tidak diperbolehkan untuk melakukan pemaksaan agama dan keyakinan
kepada non muslim agar memeluk agama islam .di dalam al-qur’an surah albakarah ayat
256 allah menjelaskan :
َّ ‫ت َويُ ۡؤ ِم ۢن ِب‬
‫ٱَّللِ فَ َق ِد‬ َّ َٰ ‫لر ۡشد ُ ِمنَ ۡٱلغ ََۚي ِ فَ َمن َي ۡكفُ ۡر ِب‬
ِ ‫ٱلطغُو‬ ُّ ‫ِين قَد تَّبَيَّنَ ٱ‬ ِ ِۖ ‫َل ِإ ۡك َراهَ ِفي ٱلد‬ َٓ
٢٥٦ ‫س ِمي ٌع َع ِلي ٌم‬
َ ُ‫ٱَّلل‬َّ ‫ام لَ َه ۗا َو‬
َ ‫ص‬َ ‫س َك ِب ۡٱلعُ ۡر َوةِ ۡٱل ُو ۡثقَ َٰى ََل ٱن ِف‬ ۡ
َ ‫ٱست َ ۡم‬
256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Dari surah al- baqarah tersebut dijelaskan bahwa islam tidak memaksa seseorang masuk
keagamanya melainkan dengan keikhlasan hati dan tidak juga dipaksakan , namun melakukan
dialog dan dakwah degan cara santun dan ilmiah tetap di perboleh kan.

2. Taggung jawab manusia sebagai khalifah Allah


Terjemahan khalifa dan kata yang seturunan degan nya di temukan pada beberapa
surah di dalam di dalam al – quran . pertama kali di sebut kan di dalam di dalam nya adalah
; pada suruh al – baqarah ayat 30:
ِۖ ٓ
‫ض َخ ِليفَ ٗة قَالُ ٓواْ أَت َ ۡجعَ ُل فِي َها َمن يُ ۡف ِسدُ فِي َها‬ ِ ‫ل فِي ۡٱۡل َ ۡر‬ٞ ‫َوإِ ۡذ قَا َل َرب َُّك ِل ۡل َم َٰلَئِ َك ِة إِنِي َجا ِع‬
٣٠ َ‫ِس لَ ِۖ َك قَا َل إِنِ ٓي أ َ ۡعلَ ُم َما ََل ت َعۡ لَ ُمون‬
ُ ‫ِك َونُقَد‬ َ ُ‫ٱلد َما ٓ َء َون َۡح ُن ن‬
َ ‫سبِ ُح بِ َحمۡ د‬ ِ ُ‫َويَ ۡس ِفك‬
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui"

Dan dalam tafsir al –qur’an dijelaskn bahwa ayat ini di pahami sebagian ulama tertuju
kepada para malaikat , kata iz di dalam ayat biasa nya megindikasika waktu , namun tentu
nya sesuai degan sifat qadim allah yakni di tentukan pada masa azali sesuai degan
keberadaan dan kepahaaman para malaikat . ,dalam kaitan pencarian makna khalifa pada
pembahasan ini sosok khalifa sebagai pegganti yang di maksud di dalam ayat ini adalah
adam as. Teryata adam bukan saja sebagai khalifa mugurus dan melestarikan kehidupan
ras manusia ,tetapi juga berstatus sebagai rasul allah swt.

Apa yang dimaksud dengan khalifah? Kata khalifah berasal dari kata “khalf”
(menggantikan, mengganti), atau kata “khalaf” (orang yang datang kemudian) sebagai lawan
dari kata “salaf” (orang yang terdahulu). Sedangkan arti kata khilafah adalah menggantikan
yang lain, adakalanya karena tidak adanya (tidak hadirnya) orang yang diganti, dan adakalanya
karena memuliakan (memberi penghargaan) atau mengangkat kedudukan orang yang dijadikan
pengganti.

Pengertian terakhir inilah yang dimaksud dengan “Allah mengangkat manusia khalifah
di muka bumi”, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Fathir ayat 39, Q.S Al an’am ayat 165.
Manusia adalah makhluk yang termulia di antara mahluk- makhluk yang lain (Q.S Al Isra : 70)
dan ia dijadikan oleh Allah SWT dalam sebaik- baik bentuk/ kejadian, baik fisik maupun
psihisnya (Q.S At Tin : 5), serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi- potensi
dasar (fitrah) yang dapat dikembangkan dan diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui
proses pendidikan. Karena itulah maka sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai
khalifah Allah di muka bumi.

Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas
mewujudkan kemakmuran di muka bumi (Q.S Hud : 61 ), serta mewujudkan keselamatan dan
kebahgiaan hidup di muka bumi (Q.S al-maidah : 16), dengan cara beriamn dan beramal shaleh
(Q.S Al-ra’ad : 29), bekerjasama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam
menegakkan kesabaran (Q.S Al-Ashr : 1-3). Karena itu tugas kekhalifahan merupakan tugas
suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia akhir zaman yang akan
datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepadaNya
(’abdullah). Tugas- tugas kekhalifahan tersebut menyangkut :

Tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri meliputi tugas- tugas :


 Menuntut ilmu pengetahuan (Q.S Al-Nahl : 43), karena manusia itu adalah makhluk
yang dapat dan harus dididik/ diajar (Q.S al-baqarah :31) dan yang mampu mendidik
/mengajar (Q.S Ali imran:187, al-an’am :51)
 Menjaga dan memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan bahaya dan
kesengsaraan (Q.S al-Tahrim : 6) termasuk di dalamnya adalah menjaga dan
memelihara kesehatan fisiknya, memakan makanan yang halal dn sebagainya
 Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia. Kata akhlak berasal dari kata khuluq atau
khalq. Khuluq merupakan bentuk batin/ rohani, dan khalq merupakan bentuk lahir/
jasmani.

Tugas kekhalifahan dalam keluarga/ rumah tangga meliputi tugas :

 Membentuk rumah tangga bahagia dan sejahtera atau keluarga sakinah, mawaddah dan
wa rahmah / cinta kasih (Q.S ar-Rum : 21) dengan jalan menyadari akan hak dan
kewajibannya sebagai suami-istri atau ayah-ibu dalam rumah tangga.

Tugas kekhalifahan dalam masyarakat meliputi tugas-tugas :

 Mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S al-Hujurat : 10 dan 13, al-Anfal : 46 )
 Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (Q.S al-Maidah : 2)
 Menegakkan keadilan dalam masyarakat (Q.S al-Nisa : 135 )
 Bertanggung jawab terhadap mar ma’ruf nahi munkar ( Q.S Ali Imran 104 dan 110)
 Berlaku baik terhadap golongan masyarakat yang lemah, termasuk di dalamnya adalah
para fakir miskin serta anak yatim (Q.S al Taubah : 60, al Nisa’ : 2), orang yang cacat
tubuh (Q.S ‘Abasa : 1-11), orang yang berada di bawah penguasaan orang lain.

Tugas kekhalifahan terhadap alam (natur) meliputi :

 Mengulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam yang tersedia ini agar
dibudayakan, sehingga menghasilkan karya- karya yang bermanfaat bagi kemaslahatan
hidup manusia.
 Menaturkan kultur (mengalamkan budaya), yakni budaya atau hasi karya manusia
harus disesuaikan dengan kondisi aam, jangan sampai merusak alam atau lingkungan
hidup, agar tidakmenimbulkan malapetaka bagi manusia dan lingkungannya.
 MengIslamkan kultur (mengIslamkan budaya), yakni dalam berbudaya harus tetap
komitmen dengan nilai- nilai Islam yang rahmatan lil-‘alamin, sehingga berbudaya
berarti mengerahkan segala tenaga, cipta, rasa dan karsa, serta bakat manusia untuk
mencari dan menemukan kebenaran ajaran Islam atau kebenaran ayat-ayat serta
keagungan dan kebesaran Ilahi.

Hadis tentang manusia sebagai khalifah di bumi Begitupun di dalam Al-Hadist juga ada riwayat
yang menyatakan manusia sebagai khalifah di muka bumi, Hadist:
Abu Hurairah r.a. menceritakan hadis berikut:

َ‫صلَّى النَّ ِبيَ أَ َخ َذ‬ َ ‫علَ ْي َِه ل‬


َ ‫ّلا‬ َ ‫سلَّ ََم ََّو‬ َْ ‫ َفقَا ََل ِبيَد‬: ‫ق‬
َ ‫ِي‬ ََ ‫ّلا َخ َل‬َ‫ت يَ ْو ََم الت ُّ ْر َب َةَ ع ََّز َو َج ََّل ل‬ َِ ‫س ْب‬
َّ ‫ق ََو ال‬ ََ َ‫األ َ َحدِو َخل‬
ََ َ‫ق يَ ْو ََم فِ ْيهَاا ْل ِجبَا ََل َخل‬
ََ ‫شج‬
‫َر‬ َِ ‫اإلثْنَي‬
َّ ‫ْن يَ ْو ََم ال‬ ِ ‫ق ََو‬ َِ َ‫ق ََو الثُّالَث‬
ََ َ‫اء يَو ََم ا ْل َمكْر ْو ََه َخل‬ َِ َ‫ث ََو األ َ ْر ِبع‬
ََ ‫اء يَ ْو ََم النُّ ْو ََر َخ َل‬ ََّ َ‫اب فِ ْيهَا ب‬ َ ِ ‫ق ََو ا ْل َخ ِمي‬
ََّ ‫ْس يَ ْو ََم الد ََّو‬ ََ َ‫َخل‬
‫علَ ْي َِه آ َد ََم‬
َ َ‫س َالم‬ َْ ‫ي ا ْلجمعَ َِة يَ ْو َِم العَص ِْر ِم‬
َّ ‫ن بَ ْع ََد ال‬ َْ ِ‫ق ف‬ َِ ‫آخ ِرا ْل َخ ْل‬
ِ ‫ي‬ َْ ِ‫آخ َِر ف‬ِ َ‫ساعَة‬ َ ‫ن‬ َْ ‫ت ِم‬ َِ ‫ساعَا‬ َ ‫ا ْلجمعَ َِة‬.
(‫)عنهما هللا رضي أحمد و مسلم رواه‬

Nabi SAW. memegang tanganku, lalu bersabda, “Allah SWT. menciptakan bumi pada hari
sabtu, Dia menciptakan padanya gunung-gunung pada hari ahad, Dia menciptakan pohon-
pohonan pada hari senin, Dia menciptakan hal-hal yang tidak disukai pada hari selasa, Dia
menciptakan nur (cahaya) pada hari rabu, dan Dia menyebarkan (menciptakan) hewan-hewan
padanya pada hari kamis, dan Dia menciptakan Adam a.s. sesudah waktu asar pada hari jumat,
sebagai akhir makhluk (yang diciptakan) pada saat yang terakhir dari waktu-waktu hari
jumat.”(riwayatMuslimdanAhmad)

Dilihat dari asal sahabat yang menceritakan yaitu Abu Hurairah r.a yang beliau tergolong
sebagai seorang yang jujur serta kuat ingatannya serta perawi hadits ini ialah Muslim dan
Ahmad sehingga dilihat dari sanad dan kedhabitannya kuat sehingga hadits ini bisa
digolongkan sebagai hadits shahih.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Manusia yang diciptakan Allah di muka bumi ini sebagai khalifah yang harus bisa bertanggung
jawab terhadap tugasnya, karena manusia sejak lahir sudah mempunyai potensi-potensi (fitrah), maka
dari itu, manusia harus dapat mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya dengan baik agar
dapat di pertanggungjawabkan, karena manusia sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah di bumi.
hendaknya manusia berperilaku yang mencerminkan :Untuk Kesadaran akan tugas hidupnya sebagai
pengatur bumi.Untuk Perbuatan yang baik kepada sesama manusia maupun terhadap makhluk yang
lain

Allah berfirman kepada para malaikat ketika akan menciptakan Adam, ''Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi''. (Al-Baqarah:30). Banyak kaum muslimin yang
keliru dalam memahami ayat ini, yakni sebagai wakil/pengganti Allah dalam mengurus bumi. Makna
khalifah yang benar adalah kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun, dan
generasi demi generasi,demikian penjelasan dalam ringkasan Tafsir Ibnu Katsier

''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ''Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'' Mereka berkata: ''Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?''. Tuhan berfirman:
''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui''(Al-Baqarah:30)

Allah Ta'ala memberitahukan ihwal pemberian karunia kepada Bani Adam dan penghormatan
kepada mereka dengan membicarakan mereka di al-Mala'ul Ala, sebelum mereka diadakan. Maka Allah
berfirman, ''Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat''. Maksudnya, Hai
Muhammad, ceritakanlah hal itu kepada kaummu'', ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah
di bumi'', yakni suatu kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun, dan generasi
demi generasi, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, ''Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-
khalifah di bumi'' (Fathir: 39). Itulah penafsiran khalifah yang benar, bukan pendapat orang yang
mengatakan bahwa Adam merupakan khalifah Allah di bumi dengan berdalihkan firman Allah,
''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.''

3.2 SARAN
Dalam menyusun makalah ini terdapat banyak kesalahan dengan ini penyusun meminta kritik
dan saran kepada pembaca dan kedepannya makalah ini dapat di buat dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Dayanna,malikhatun.2015 .Tugas Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi. Diambil dari:


http://blog.unnes.ac.id/malikhatundayyanah/2015/11/24/tugas-manusia-sebagai-khalifah-di-muka-
bumi/ (18 september 2019)

Anda mungkin juga menyukai