KRIDATAMA
KAB. LAHAT PROVINSI SUMATRA SELATAN
PALEMBANG
Disusun oleh :
A. LATAR BELAKANG
Lapangan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Indefikasi masalah
Pengumpulan Data
Penyusunan laporan
I. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Batubara
- Bakteri pembusuk
- Temperatur
- Waktu
- Tekanan
Batubara terbentuk sisa-sisa tumbuhan yang sudah mati dengan cara yang
sangat kompleks dan memerlukan waktu yang sangat lama (puluhan sampai
ratusan juta tahun) yang dipengaruhi oleh proses fisika dan kimia ataupun
keadaan geologi. Komposisi kimia batubara hampir sama dengan komposisi
kimia jaringan tumbuhan, keduanya mengandung unsur utama yang terdiri dari
unsur C, H, O, N, S, P. hal ini mudah cdimengerti karena batubara terbentuk dari
jaringan tumbuhan yang telah mengalami proses pembatubaraan (coalification).
a. Teori Insitu
b. Teori Drift
Keterangan :
Peat (Gambut)
Peat atau gambut adalah tumbuh-tumbuhan yang mati dan mengalami
pembusukan dan tercampur dalam paya yang dikenal dengan peat
(gambut). Jumlah air dalam gambut ini sangat besar dan jumlah
kandungan air tersebut berkisar antara 80-90 % ketika baru ditambang.
Lignit
Lignit yaitu suatu nama yang digunakan pada tahap pertama lapisan
Brown Coal. Pada umumnya lignit mengandung material kayu yang
sedikit mempunyai struktur yang lebih kompak bila dibandingkan dengan
gambut.
Lignit mempunyai warna yang berkisar antara coklat sampai kehitaman,
lignit segar mempunyai kandungan air antara 20-45 % dan nilai bakar
3056-4611 kal/gram, sedangkan lignit yang bebas air dan abu berkisar
antara 5566-111 111 kal/gram.
Batubara Bituminous
Batubara bituminous merupakan jenis batubara yang terpenting dan
dipakai sebagai bahan bakar karena memiliki nialai kalor, kandungan
karbon yang relatif tinggi, sedangkan kandungan air, kandungan abu, dan
kandungan sulfur yang relatif rendah. Jenis batubara ini juga digunakan
sebagai bahan bakar dalam pembuatan kokas dan pabrik gas.
tinggi berkisar antara 6-14 %. Batubara ini mudah terbakar dan warna
nyalanya sedikit kekuning-kuningan.
Batubara Antrasit
Batubara antrasit biasanya disebut batubara keras (hard coal) penamaan
ini berdasarkan atas dasar kekerasan dan juga kekuatannya antrasit.
Batubara antrasit ini mudah untuk ditambang karena letak lapisan didalam
kerak bumi yang tidak pasti, dimana letak lapisannya kadang-kadang tegak
dan kadang-kadang juga vertical bahkan kadang-kadang juga berlekuk.
Sifat barubara ini ditentukan dari derajat kilap atau warna.
Batubara antrasit mempunyai nilai kalor dan kandungan karbon sangat
tinggi dan memiliki kandungan air atau sulfur yang relative rendah dan
kandungan zat terbang tinggi berkisar antara 8,0 %.
Meta Antrasit
Batubara Meta Antrasit adalah batubara dengan kelas yang sangat tinggi
dimana nilai kalorinya sangat tinggi, berkisar antara 8000-9000 kalori.
Kadara air (Water content) sangat kecil kurang dari 1 %, warna hiam
mengkilat, pecahan concoidal, tidak mengotori tangan bila dipegang,
menghasilkan api yang biru bila dibakar, tidak mengeluarkan asap, tidak
berbau, kadar abu dan sulfur juga sangat rendah. Batubara jenis ini adalah
antrasit yang mengalami pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi akibat
proses tektonik maupun aktivitas vulkanik yang ada di dekat endapan.
b. Berdasarkan ASTM (American Society for Testing and Material)
Fixed Carbon (Karbon Tetap)
Valatile Matter (Zat Terbang)
Calorific Value (Nilai Panas)
a. Eksplorasi
Eksplorasi bertujuan untuk menentkan letak, posisi , penyebaran dan
kadar yang terdapat pada batubara rsebut serta factor factor yang
diperkirakan dan akan berpengaruh pada kegiatan penambangan batubara.
Eksplorasi ini di mulai dari pembuatan sumur uji ( test pit ) untuk pengambilan
contoh ( sample ), dan contoh atau sample yang akan diambil kemudian di
analisa untuk menentukan kadar dan nilai ekonomis dari endapan terdebut.
e. Pengangkutan
f. Pengolahan
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .
1.2. Maksud dan Tujuan .
1.3. Ruang Lingkup .
1.4. Metodelogi Penelitian