Anda di halaman 1dari 14

SMK BUKIT ASAM

Terakreditasi A ( Unggul)

LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA INDUSTRI

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rayya Novanza Al Farid
NIS : 10351
Kelas : XI TKRO

SMK BUKIT ASAM


TAHUN AJARAN 2021-2022

YAYASAN BUKIT ASAM


Jl. LingkarTenis No. 02 TalangJawaTanjungEnim
Sumatera Selatan 31716
Telp (0734) 452488
Faxs (0734) 452488
Pembukaan
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah.swt yang telah memberikan saya
kesehatan sehingga saya bisa mengikuti kegiatan dari sekolah.

Di sini saya akan menyampaikan hasil laporan saya selama saya megikuti kegiatan program
dari sekolah yaitu KKI(kunjungan kerja industri) ke PT.SBS dan kunjungan edukasi wisata
ke Museum Batu bara Tanjung Enim.

KKI ke PT.SBS(Satria Bahana Sarana)


 Latar Belakang
Apa itu kunjungan kerja industri?
Kunjungan kerja industry yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengunjungi sebuah perusahaan yang menjadi contoh kegiatan atau gambaran
pekerjaan yang akan dilakukan siswa atau peserta didik.
Tujuan dilakukan kunjungan kerja industry agar siswa atau peserta didik dapat.
mengenal dunia kerja.Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara
kerja,kedisiplinan,tata tertib kerja,mesin mesin indsutri yang memadai dan lain lain.
 Waktu dan tempat pelaksanaan
Waktu:
07.30-09.30 WIB (Safety Induction)
09.30-12.30 WIB (Kegiatan KKI Di PT SBS)

Tempat pelaksanaan: PT. SATRIA BAHANA SARANA (SBS)


Hasil Laporan KKI ke PT.SBS

 Safety Induction
Safety induction merupakan sebuah penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
berkaitan dengan potensi bahaya,pengendalian bahaya, alat pelindung diri(APD) yang
diwajibkan, tanggap darurat,dan tatacara penyelamatan pada suatu pertemuan.

Safety induction dilaksanakan dengan pihak K3

Fungsi K3 dalam pertambangan yaitu untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lapangan


kerja.

Syarat masuk ke tambang:

1. Tertib aturan di lapangan


2. Jangan melakukan tindakan yang dilarang
3. Dilarang berfoto sembarangan
4. Harus memakai APD(Alat Pelindung Diri)

Tamu boleh masuk/ diberi izin tapi tidak melakukan aktivitas pekerjaan.

Safety management system:

1. Mendatangi visitor
2. APD
3. Dilarang dokumentasi
4. Patuhi rambu rambu yang ada
5. Jarak 50 meter antar kendaraan
6. Dilarang membuang sampah sembarangan
7. Pembuangan sampah berdasarkan pembuangan.
Sharing Knowledge Pertambangan Batu Bara
Batu bara adalah sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari
tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara kimia,biokimia,fisika,dalam kondisi
bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta komponen,pada kurun waktu yang lama.

Manfaat batubara :

1. Bahan bakar pembangkit listrik.


2. Menghasilkan produk gas.
3. Mendukung industri baja.
4. Mendukung industri alumunium.
5. Mendukung industri semen.
6. Mendukung industri kertas.
7. Mendukung industri kimia.
8. Limbah padat multifungsi fly ash dan bottom ash

 Proses Penambangan
1. Pembuatan Design
Peta desain tambang merupakan peta yang menggambarkan rencana daripada
penggalian dan penimbunan material.
2. Target Rencana
merupakan target yang diberikan untuk sebagai acuan berapa besaran material akan
digali yang akan ditimbun.
3. Land Clearing
merupakan langkah awal dalam dunia pertambangan batubara dimana proses
pembersihan area dari pepohonan / semak belukar.
4. Pengupasan Tanah Penutup
merupakan proses penggalian overburden /tanah dari lapisan top soil sampai ke
interburden hingga didapatkan lapisan batubara.
5. Metode Ripping
merupakan metode pemberaian material dengan cara meggaru lapisan overburden
menggunakan ripper dozer
6. Metode Blasting
metode ini merupakan salah satu cara metode untuk mempermudah dalam proses
pemberaian material menggunakan bahan peledak(handak).Adanya blasting material
tidak membutuhkan kinerja dozer untuk meripping.
7. Penggalian Batu Bara
dilakukan setelah tahapan membuka lapisan overburden telah selesai dilanjutkan
dengan clearing batubara oleh exca support.
8. Disposal
area tempat menampung pemindahan tanah.
9. Penghijauan/Reboisasi
penataan kembali area area bekas tambang untuk dikembalikan ke rona sebelumnya.

Front > galian


 Penjelajahan/ Main Workshop
Disposal > timbunan
PT.SBS
1. Tempat perbaikan tire => menampal
memakai rubber,pakai temperature dan alat
kuning (stand).

2. Lub truck=> pelumasan (pengangkat oli


bekas).

3. Soil compactor => alat untuk memadatkan


tanah.
4. Water truck => alat untuk menyirami jalan.

5. Dump truck => untuk mengangkat material seperti


tanah,batu,dll.
Kapasitas 7 ton untuk mengangkut batu bara.

6. Motor grader => untuk meratakan dalam proses


perataan.

7. Heavy duty => alat ini digunakan untuk melakukan pengangkutan lapisan tanah
tertutup (overburden).

HD 785= 100 ton

HD 465= 60 ton

8. Excavator => digunakan untuk melakukan


penggalian pada tanah dan memindahkan tanah
atau material lainnya ke dalam truck.

Kunjungan ke Museum Batu Bara


 Latar Belakang
Pelaksanaan kunjungan museum merupakan program kegiatan kunjung museum yang
diajukan. Kunjungan museum ini diikuti oleh semua jurusan yang terdiri dari anak
anak kelas XI. Dipilihnya Museum Batu Bara karena tempat ini adalah tempat yang
tepat sebagai objek kegiatan pengamatan bagi siswa dan siswi karena dapat
memberikan pengetahuan mengenai semua informasi yang berkaitan dengan sejarah
batu bara,sejarah Bukit Asam,dan tentang apa saja kegiatan penambangan.
Dipilihnya obyek Museum Batu Bara karena hal ini juga sangat penting bagi para
pelajar karena selain berlibur para pelajar juga dapat berwisata dan juga bisa
menambah wawasan dan pengetahuan.
 Tujuan

 Untuk sarana pendidikan.


 Untuk mengetahui sejarah Bukit Asam.
 Untuk mengetahui penjelesan dari batu bara,manfaatnya,dan lapisan lapisan bumi.
 Mendapatkan banyak informasi mengenai alat berat dan peralatan yang digunakan di
tambang Batu Bara.
 Dan juga sebagai sarana rekreasi siswa.

 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : 10.00-12.00 WIB


Tempat Pelaksanaan : Museum Batu Bara Tanjung Enim
Hasil Laporan Kunjungan ke Museum Batu Bara
Tanjung Enim
A. Lapisan Kulit Bumi (Layer Earth Skin).
1. Inti Dalam (Inner core)
Pada lapisan inti bumi bagian dalam merupakan pusat terdalam dari inti bumi
dengan kedalaman mencapai 5200 km dari kerak bumi. Dengan diameter inti dalam
bumi yang seperti bola mencapai 2.700 km serta mempunyai suhu mencapai 4.500°C
bahkan dapat melebih hal tersebut.
2. Inti Luar (Outter Core)
Inti adalah pusat bumi dan terdiri dari dua bagian: inti luar cair dan inti dalam
padat. Inti luar terbuat dari nikel, besi dan batuan cair. Suhu di sini bisa mencapai
hingga 50.000°C.
3. Mantel( Mantle)
Mantel terletak di bawah kerak dan setebal 2900 km. Ini terdiri dari batu yang
panas, padat, besi, dan kaya magnesium. Kerak dan bagian atas mantel membentuk
litosfer, yang dipecah menjadi lempeng, besar dan kecil.
4. Kerak (Crust)
Ini adalah lapisan luar bumi dan terbuat dari batuan padat, sebagian besar
basalt dan granit. Ada dua jenis kerak; samudera dan benua. Kerak samudera lebih
padat dan lebih tipis dan terutama terdiri dari basalt. Kerak benua kurang padat, lebih
tebal, dan terutama terdiri dari granit, yang tidak sepadat batuan basalt.

B. Jenis-Jenis Batu Bara (Type of Coal Stone)


1. Anthracite
Merupakan batu bara dengan peringkat tertinggi,berwarna hitam
mengkilap, keras,dan mudah remuk. Memiliki pecahan konkoidal.Terbakar
agak lambat namun memiliki suhu yang tinggi dengan api yang berwarna agak
kebiruan. Penggunaan terbatas pada industri peleburan bijih dan campuran
pada batu bara dengan kualitas yang lebih rendah karena penyebaran deposit
yang terbatas.
2. Bituminos
Merupakan batu bara dengan peringkat tertinggi sebelum antrasit,
berwarna hitam dengan kilap abu-abu dan mudah remuk. Dapat mudah
terbakar dengan cepat. Batu bara jenis ini palig banyak dicari dan dipakai di
dunia untuk bermacam-macam keperluan industri.
3. Sub-Bitominos
Berwarna hitam, mudah remuk dan bergaris, jika pecah pecahannya
membentuk balok-balok kubik dan pristmatis. Dapat terbakar dengan cepat
dengan mengeluarkan api kekuningan dan memiliki nilai panas yang cukup
tinggi.
4. Lignite
Disebut juga batubara muda, berwarna hitam kusam dan masih
menunjukan material-material kayu dan unsur tumbuh-tumbuhan lain yang
sudah terurai. Nilai panasnya rendah dan banyak digunakan untuk pembuatan
gas dan beberapa digunakan untuk PLTU.
5. Peat
Lebih dikenal dengan istilah gambut, merupakan sisa-sisa tumbuhan
yang terakumulasi dan tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaerobik)
didaerah rawa dengan sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang
oleh air. Gambut ini merupakan tingkatan paling rendah dari batu bara.

C. Pengertian Batu Bara


Batubara termasuk dalam batuan sedimen yang dibentuk dari hasil
pengubahan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang terjadi selama puluhan atau
ratusan juta tahun. Sesuai dengan bahan asalnya batubara terdiri dari elemen-
elemen arang (karbon), oksigen, belerang, hidrogen, dan beberapa mineral logam
dalam bentuk dan jumlah bayangan (traces). Dengan demikian kualitas batubara
tergantung dari jenis bahan asalnya dan peningkatan mutu oleh faktor geologi
termasuk gradien geotermal dan sebagainya.

D. Kandungan Unsur Kimia dalam Batu Bara


Secara kimia, batubara tersusun atas tiga komponen utama, yaitu:
 Air yang terikat secara fisika dan dapat dihilangkan pada suhu sampai 105°C disebut
Moisture;
 Senyawa batubara atau coal substance atau coal matter;
 Zat mineral atau mineral matter.

E. Proses Batu Bara Menjadi Briket


Batu Bara
Coal

Pengerusan dan Tanah Liat Tapioka


Pengayakan
Clay Tapioca
Grinding and Sifting

Pencampuran

Mixing

Pencetakan

Printing

Pengeringan

Drying

Pengemasan,Penyimpanan, Uji Kualitas


Pemasaran
Quality Test
Packaging,Storage, Marketing
F. Area Persebaran Batu Bara di Dunia
Batu bara bisa diperdagangkan di pasar Internasional sebagai suatu komoditas ekspor.
Banyak negara yang menghasilkan batu bara,termasuk Indonesia.Berikut negara negara yang
menghasilkan batu bara yang terbesar di dunia: China,Amerika Serikat,Indonesia,Australia,
India,Rusia, Afrika Selatan,Jerman,Kazakhstan, dan Polandia.

G. Area Persebaran Batu Bara di Indonesia


Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia. Sejak tahun
2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batu bara
thermal.

Ada banyak kantung cadangan batu bara yang kecil terdapat di pulau Sumatera,Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, namun demikian 3 dengan cadangan batu bara terbesar di
Indonesia: Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

H. Sejarah Bukit Asam Pada Masa Penjajahan.


1. DI BAWAH MANAJEMEN KOLONIAL BELANDA

Keputusan Belanda mencari batu bara ke negeri jajahan pada akhir abad ke-19 menjadi
awal tumbuhnya pertambangan modern batu bara di wilayah Indonesia (Furnival, 1948:235).
Di Sumatera, kisahnya bermula pada 1858, ketika seorang ahli tambang, berkebangsaan
Belanda bernama C. de Groot, memprediksi terdapat kandungan batu bara di Ombilin
Sawahlunto (Ichtisar Parlemen Nr.96 tahun 1954). Satu dekade setelah itu, Gubernur Jenderal
Hindia Belanda mengutus W. H. de Greeve melakukan ekspedisi ulang di jalur yang sama.

Geolog muda itu, menemukan lapisan batu bara di Ulu Aie, lembah gunung yang tidak
berpenghuni di aliran Batang Ombilin. Hasil Hipotesa de Greeve mencengangkan, ratusan
juta ton emas hitam terpendam di perut bumi. Ombilin-Sawahlunto (Greve, 1871: 12:40).
Penemuan batu bara itu menghasilkan eksplorasi lanjutan pada tahun 1872. Namun eksplorasi
ini tidak kunjung selesai, de greve mengalami kecelakaan fatal selama ekspedisi, yang
berakibat pada kematiannya (Erman, 2005). Ia pun dimakamkan di Jorong Koto Hilie Nagari
Durian Gadang Sijunjung-Sumatera Barat.

Hasil penelitian de Groot dan de Greve tersebut, dilanjutkan P. van Doest yang berhasil
menentukan kualitas batu bara Ombilin. Selanjutnya penyelidikan intensif dilakukan R.D.M
Verbeek pada 1875. Ia menyimpulkan, bahwa terdapat cadangan batu bara sebanyak 205 juta
ton dibawah tanah yang tersebar di wilayah Sungai Durian, Sigalut, Lapangan Sugar, Tanah
Hitam dan perambahan. (Verbeek, 1875:12).

2. TBO DI ZAMAN JEPANG

Sejak armada ke-23 menduduki kota Sawahlunto tanggal 17 Maret 1942


(Kahin, 2003), Jepang segera mengambil alih tambang batu bara Ombilin,
Sawahlunto dan pabrik Semen Indarung. Pengelolaan tambang batu bara Ombilin
diserahkan kepada Hokkaido and Steamship Company Limited (Coltd).
Perusahaan Jepang itu, mulai melakukan eksploitasi tanggal 16 Mei 1942
(Erwiza: 2005). Nama Oembilin Steenkolenontginning, kemudian berubah menjadi
hokkaido tanko kisen kabushiki kaisha. (sejarah tambang ombilin, DK.85 1957)

Selama pendudukan jepang, Hokaido tidak banyak melakukan inovasi


teknologi. Mereka memanfaatkan teknologi masa kolonial Belanda. Sebagian mesin
mesin tambang yang digunakan didatangkan dari tambang timah bangka. haluan, 22-
6-1953 Walaupun tidak melakukan inovasi teknologi, tetapi hokaido melakukan
penambahan infrastruktur tahun 1943, Infrastruktur yang dibangun berupa pabrik
soda di bukit pustus padang, yang dilengkapi dengan rumah trave listrik rumah ketel,
rumah soda 50%, rumah pisah, rumah kaporit dan ramah air keras sejarah tambang
ombilin, DK.851957:18:19.

I. Sejarah Bukit Asam Pada Masa Setelah Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, pertambangan itu dikelola oleh negara melalui perusahan
yang didirikannya, yakni PT Tambang Batu bara Ombilin (TBO). TBO kemudian dilikuidasi
menjadi anak dari PTBA yang berada di Tanjung Enim, Sumatra Selatan.

Hingga kini, Kekayaan batu bara di perut bumi Sawahlunto ini terekam jelas di
sebuah lubang tambang batu bara yang dinamakan Lubang Mbah Suro.

Lubang ini merekam perih laranya para kaum pekerja paksa. Kaum tahanan
pemerintahan Hindia Belanda yang didatangkan dari Pulau Jawa dan daerah lain yang disebut
Pada tahun 1932, lubang ini ditutup oleh belanda. orang rantai.

Pada 2007, lubang yang berada di Tangsi Baru Kelurahan Tanah Lapang, Kecamatan
Lembah Segar ini pun dibuka kembali oleh pemerintah daerah setelah melalui beberapa kali
pemugaran untuk keperluan pariwisata. Saluran air dan udara ditambahkan agar pengunjung
dapat memasukinya dengan nyaman.

Meski PTBA UPO kini tidak beroperasi lagi, karena harga acuan batu bara kini tak
sebanding dengan ongkos produksi jenis tambang. Namun, PTBA UPO telah membangun
sebuah museum bernama Museum Tambang Batu bara Ombilin pada 14 Juni 2016 lalu.

J. Sejarah Bukit Asam dari PN,Perum, ke PTBA

PN.TBO (Perusahaan Negara Tambang Batu bara Ombilin) diresmikan seiring


berakhirnya perang kemerdekaan, pada bulan Desember 1949. Pada periode awal, PN.TBO
menghadapi persoalan serius pasca-perang. Infrastructur banyak yang rusak akibat perang
dan ketiadaan tenaga kerja, terutama mereka yang memiliki kualifikasi pendidikan tambang.

Terhitung sejak Mei 1967 PN.TBO berhenti berproduksi (Angkatan bersenjata


tanggal 25 Juli 1967). Pemerintah memutuskan menutup perusahaan untuk sementara waktu.
Pemerintah dihadapkan pada pertimbangan ekonomi dan politik. Dua tahun kemudian,
pemerintah membatalkan keputusan tersebut. PN. TBO kembali beroperasi. Status
perusahaan diubah menjadi Unit Produksi Ombilin UPO, di bawah pengelolaan PN Langkah
cepat UPO tidak terbendung, tahun 1978 perusahaan merintis proyek pengembangan dikenal
dengan proyek Ombilin 2. Proyek ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia
dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA Proyek ini menitik beratkan pada
modernisasi peralatan dari semi mekanis menjadi full mekanis.

Dua tahun setelah pencanangan Ombilin 2, UPO berubah status dari unit produksi
menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1984. Perubahan ini sejalan dengan usaha
pemerintah mencari energi alternatif non migas. Perum TBO ditugaskan mencari sumber-
sumber kandungan batu bara di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1990, status Perum diubah lagi menjadi Unit Pertambangan Ombilin
dibawah manajemen PT. Bukit Asam (PT.BA). Mulai saat itu, semua kebijaksanaan
manajemen diputuskan oleh PT. Bukit Asam di Tanjung Enim Sumatera Selatan.

Setahun setelah bergabung dengan PTBA, perusahaan mencanangkan Proyek Ombilin


3 tahun 1991. Proyek ini difokuskan pada analisa studi kelayakan pembukaan areal tambang
dalam di daerah Sigalut, sebagian Sugar dan daerah yang tidak termasuk pada Proyek
Ombilin 1 dan Ombilin 2 PTBA-UPO,1992). Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara
pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh PT.BA-UPO dengan New Energy Development
Organisation (NEDO).

K. Profil Bukit Asam Tanjung Enim


SEJARAH BUKIT ASAM TANJUNG ENIM

Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993


Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batu bara. Pada 23
Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek
Indonesia dengan kode perdagangan "PTBA".

Pada tanggal 29 November 2017, menjadi catatan sejarah baji PTBA saat
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Agenda utama dalam
RUPSLB PTBA mencakup tiga hal, yakni persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan
terkait perubahan status Perseroan dari Persero menjadi Non-Persero schinbungan dengan PP
47/2107 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam Modal
Saham PT Inalum Persero Persetujuan Pemecahan Nominal Saham stock split dan Perubahan
susunan Pengurus Perseroan Dengan beralihnya saham pemerintah RI ke Inalum, ketiga
perusahaan tersebut resmi menjadi anggota Holding BUMN Industri Pertambangan, dengan
Inalum sebagai induknya (Holding).

Tanggal 14 Desember 2017, PTBA melaksanakan pemecahan nilai nominal saham.


Langkah untuk stock split diambil perseroan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan
saham di Bursa Efek serta memperluas distribusi kepemilikan saham dengan menjangkau
berbagai lapisan investor, sekaligus untuk mendukung program "Yuk Nabung Saham".
Komitmen yang kuat dari Bukit Asam dalam meningkatkan kinerja perusahaan merupakan
faktor fundamental dari aksi korporasi tersebut.
Penutup
Berdasarkan hasil Kunjungan Kerja Industri(KKI) yang dilakukan PT.Satria Bahana
Sarana dan edukasi kunjungan ke Museum Batu Bara Tanjung Enim yang dapat disimpulkan
sebagai berikut:

1. Sistem penambangan yang dilakukan pada PT.Satria Bahana Sarana, yaitu sistem
tambang terbuka dengan metode penambangan stripe mine berdasarkan peralatan
yaitu dengan cara conventional.
2. Kegiatan penunjang penambangan,seperti penyiraman jalan,perawatan alat
mekanis,dan perawatan jalan
3. Penjelasan batu bara dan manfaat batu bara untuk kehidupan sehari-hari.
4. Persebaran batu bara di Indonesia dan di Dunia.
5. Sejarah terbentuknya Bukit Asam dari masa penjajahan.
6. Simulasi kereta penambangan bawah tanah.

Anda mungkin juga menyukai