Terakreditasi A ( Unggul)
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA INDUSTRI
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rayya Novanza Al Farid
NIS : 10351
Kelas : XI TKRO
Di sini saya akan menyampaikan hasil laporan saya selama saya megikuti kegiatan program
dari sekolah yaitu KKI(kunjungan kerja industri) ke PT.SBS dan kunjungan edukasi wisata
ke Museum Batu bara Tanjung Enim.
Safety Induction
Safety induction merupakan sebuah penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
berkaitan dengan potensi bahaya,pengendalian bahaya, alat pelindung diri(APD) yang
diwajibkan, tanggap darurat,dan tatacara penyelamatan pada suatu pertemuan.
Tamu boleh masuk/ diberi izin tapi tidak melakukan aktivitas pekerjaan.
1. Mendatangi visitor
2. APD
3. Dilarang dokumentasi
4. Patuhi rambu rambu yang ada
5. Jarak 50 meter antar kendaraan
6. Dilarang membuang sampah sembarangan
7. Pembuangan sampah berdasarkan pembuangan.
Sharing Knowledge Pertambangan Batu Bara
Batu bara adalah sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari
tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara kimia,biokimia,fisika,dalam kondisi
bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta komponen,pada kurun waktu yang lama.
Manfaat batubara :
Proses Penambangan
1. Pembuatan Design
Peta desain tambang merupakan peta yang menggambarkan rencana daripada
penggalian dan penimbunan material.
2. Target Rencana
merupakan target yang diberikan untuk sebagai acuan berapa besaran material akan
digali yang akan ditimbun.
3. Land Clearing
merupakan langkah awal dalam dunia pertambangan batubara dimana proses
pembersihan area dari pepohonan / semak belukar.
4. Pengupasan Tanah Penutup
merupakan proses penggalian overburden /tanah dari lapisan top soil sampai ke
interburden hingga didapatkan lapisan batubara.
5. Metode Ripping
merupakan metode pemberaian material dengan cara meggaru lapisan overburden
menggunakan ripper dozer
6. Metode Blasting
metode ini merupakan salah satu cara metode untuk mempermudah dalam proses
pemberaian material menggunakan bahan peledak(handak).Adanya blasting material
tidak membutuhkan kinerja dozer untuk meripping.
7. Penggalian Batu Bara
dilakukan setelah tahapan membuka lapisan overburden telah selesai dilanjutkan
dengan clearing batubara oleh exca support.
8. Disposal
area tempat menampung pemindahan tanah.
9. Penghijauan/Reboisasi
penataan kembali area area bekas tambang untuk dikembalikan ke rona sebelumnya.
7. Heavy duty => alat ini digunakan untuk melakukan pengangkutan lapisan tanah
tertutup (overburden).
HD 465= 60 ton
Pencampuran
Mixing
Pencetakan
Printing
Pengeringan
Drying
Ada banyak kantung cadangan batu bara yang kecil terdapat di pulau Sumatera,Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, namun demikian 3 dengan cadangan batu bara terbesar di
Indonesia: Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Keputusan Belanda mencari batu bara ke negeri jajahan pada akhir abad ke-19 menjadi
awal tumbuhnya pertambangan modern batu bara di wilayah Indonesia (Furnival, 1948:235).
Di Sumatera, kisahnya bermula pada 1858, ketika seorang ahli tambang, berkebangsaan
Belanda bernama C. de Groot, memprediksi terdapat kandungan batu bara di Ombilin
Sawahlunto (Ichtisar Parlemen Nr.96 tahun 1954). Satu dekade setelah itu, Gubernur Jenderal
Hindia Belanda mengutus W. H. de Greeve melakukan ekspedisi ulang di jalur yang sama.
Geolog muda itu, menemukan lapisan batu bara di Ulu Aie, lembah gunung yang tidak
berpenghuni di aliran Batang Ombilin. Hasil Hipotesa de Greeve mencengangkan, ratusan
juta ton emas hitam terpendam di perut bumi. Ombilin-Sawahlunto (Greve, 1871: 12:40).
Penemuan batu bara itu menghasilkan eksplorasi lanjutan pada tahun 1872. Namun eksplorasi
ini tidak kunjung selesai, de greve mengalami kecelakaan fatal selama ekspedisi, yang
berakibat pada kematiannya (Erman, 2005). Ia pun dimakamkan di Jorong Koto Hilie Nagari
Durian Gadang Sijunjung-Sumatera Barat.
Hasil penelitian de Groot dan de Greve tersebut, dilanjutkan P. van Doest yang berhasil
menentukan kualitas batu bara Ombilin. Selanjutnya penyelidikan intensif dilakukan R.D.M
Verbeek pada 1875. Ia menyimpulkan, bahwa terdapat cadangan batu bara sebanyak 205 juta
ton dibawah tanah yang tersebar di wilayah Sungai Durian, Sigalut, Lapangan Sugar, Tanah
Hitam dan perambahan. (Verbeek, 1875:12).
Setelah Indonesia merdeka, pertambangan itu dikelola oleh negara melalui perusahan
yang didirikannya, yakni PT Tambang Batu bara Ombilin (TBO). TBO kemudian dilikuidasi
menjadi anak dari PTBA yang berada di Tanjung Enim, Sumatra Selatan.
Hingga kini, Kekayaan batu bara di perut bumi Sawahlunto ini terekam jelas di
sebuah lubang tambang batu bara yang dinamakan Lubang Mbah Suro.
Lubang ini merekam perih laranya para kaum pekerja paksa. Kaum tahanan
pemerintahan Hindia Belanda yang didatangkan dari Pulau Jawa dan daerah lain yang disebut
Pada tahun 1932, lubang ini ditutup oleh belanda. orang rantai.
Pada 2007, lubang yang berada di Tangsi Baru Kelurahan Tanah Lapang, Kecamatan
Lembah Segar ini pun dibuka kembali oleh pemerintah daerah setelah melalui beberapa kali
pemugaran untuk keperluan pariwisata. Saluran air dan udara ditambahkan agar pengunjung
dapat memasukinya dengan nyaman.
Meski PTBA UPO kini tidak beroperasi lagi, karena harga acuan batu bara kini tak
sebanding dengan ongkos produksi jenis tambang. Namun, PTBA UPO telah membangun
sebuah museum bernama Museum Tambang Batu bara Ombilin pada 14 Juni 2016 lalu.
Dua tahun setelah pencanangan Ombilin 2, UPO berubah status dari unit produksi
menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1984. Perubahan ini sejalan dengan usaha
pemerintah mencari energi alternatif non migas. Perum TBO ditugaskan mencari sumber-
sumber kandungan batu bara di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1990, status Perum diubah lagi menjadi Unit Pertambangan Ombilin
dibawah manajemen PT. Bukit Asam (PT.BA). Mulai saat itu, semua kebijaksanaan
manajemen diputuskan oleh PT. Bukit Asam di Tanjung Enim Sumatera Selatan.
Pada tanggal 29 November 2017, menjadi catatan sejarah baji PTBA saat
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Agenda utama dalam
RUPSLB PTBA mencakup tiga hal, yakni persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan
terkait perubahan status Perseroan dari Persero menjadi Non-Persero schinbungan dengan PP
47/2107 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam Modal
Saham PT Inalum Persero Persetujuan Pemecahan Nominal Saham stock split dan Perubahan
susunan Pengurus Perseroan Dengan beralihnya saham pemerintah RI ke Inalum, ketiga
perusahaan tersebut resmi menjadi anggota Holding BUMN Industri Pertambangan, dengan
Inalum sebagai induknya (Holding).
1. Sistem penambangan yang dilakukan pada PT.Satria Bahana Sarana, yaitu sistem
tambang terbuka dengan metode penambangan stripe mine berdasarkan peralatan
yaitu dengan cara conventional.
2. Kegiatan penunjang penambangan,seperti penyiraman jalan,perawatan alat
mekanis,dan perawatan jalan
3. Penjelasan batu bara dan manfaat batu bara untuk kehidupan sehari-hari.
4. Persebaran batu bara di Indonesia dan di Dunia.
5. Sejarah terbentuknya Bukit Asam dari masa penjajahan.
6. Simulasi kereta penambangan bawah tanah.