Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHAN GALIAN INDUSTRI

BATU APUNG

DOSEN PENGAMPU:
A.AL’FAIZAH MA’RIEF,S.T.,M.T
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD ARIFAL (4523046133)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah Bahan Galian Industri ini tepat pada waktunya,

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah "Bahan Galian Industri Batu
Apung". Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Dosen pengampuh mata kuliah.
Saya selaku penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan
untuk itu diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca dan terutama bagi saya sendiri selaku selaku penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTRA ISI
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui Definisi
Batu Apung (Pumice)
2. Untuk mengetahui Keterdapatan
Batu Apung di Indonesia
3. Untuk mengetahui Ganesa
Pembentukan Batu Apung
4. Teknik Penambangan
Batu Apung
5. Untuk mengetahui Pemanfaatan
dan Pemasaran hasil Olahan Batu Apung
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Posisi geografis dan geologis Indonesin yang terletak didaerah
tropis,dimana sebagian besar didaerah dilndonesia terletak pada jalur pegunungan
berapi. Olehkarena itu, Indonesiasangatkayadengan jenis-jenis batuan alam,seperti
misalnya bahan galian golongan C yang tersebar luas dibeberapa daerah
dilndonesia, Bahan galian golongan C itu seperti batu kapur/gamping, batu
kali.pasir (pasir urug dan pasir besi), batubara, genteng, batu kerikil, gypsum.
kalsite, marmer, pyrite, batu lempung, trass, andesit, batu apung, dll. Namun
dalam makalah ini, kami hanya membahas batu apung.

Batu apung atau pumice adalah bahan galian industri yang termasuk
golongan C yang cukup berperan dalam sektor industri, baik sebagai bahan utama
maupun sebagai bahan tambahan. Batu Apung adalah hasil gunung api yang kaya
akan silika dan mempunyai struktur porous yang terjadi karena keluarnya uap dan
gas-gas yang larut di dalamnya pada waktu terbentuk, berbentuk blok padat,
fragmen hingga pasir atau bercampur halus dan kasar Batu Apung terdiri dari
pada silika, alumina, soda, besi oksida. Wama putih, abu-abu kebiruan,abu-abu
gelap, kemerah-merahan, kekuning- kuningan, jingga. Bongkah-bongkah di waktu
kering dapat terapung diatas air.

Penyelidikan umum dan eksplorasi batua pung telah banyak dilakukan di


Indonesia, salah satunya dibeberapa daerah yang tersebar dipulau lombok, NTB.
Pulau Lombok salah daerah penghasil batu apung terbanyak dilndonsia.
Eksplorasi secara umum dilakukan dengan tambang terbuka dan secara manual,
yaitu tidak membutuhkan peralatan yang khusus untuk mendapatkannya.
Kebanyakan batu apung yang diperoleh dari penambangannya yang berupa batu
apung yang dipisah berdasarkan ukurannya yang kemudian dijual dengan variasi
ukuran tersebut. Namun dalam proses pengolahan selanjutnya untuk
menghasilkan suatu produk yang berguna, dilakukan oleh perusahaan yang
cenderung menggunakan bahan baku batu apung, contohnya industri cat. Batu
apung dapat diaplikasikan dalam sektor industri dan sektor konstruksi Aplikasinya
adalah sektor industri cenderung memproduksi barang-barang pelengkap, seperti
cat, plamur, dan semen Sedangkan pada sektor konstruksi, cenderung
menghasilkan bahan baku bangunan, seperti agregar ringan beton.

Perkembangan sector industri dan konstruksi, terutamadi Negara-negara


maju, telah menunjukkan peningkatan yang berarti, dan hal ini mengakibatkan
segi permintaan akan batu apung Indonesia terus meningkat. Dar isegi
pemasokan, produksi batu apung di Indonesia sebagian besar berasal dari daerah
Nusa Tenggara Barat dan sisa nyadari daerah ternate, pulau Jawa dan lain-lain.
Sementara itu, impor batu apung dapat dikatakan tidak ada atau untuk kebutuhan
di dalam negeri sudah terpenuhi.

Di Lombok Barat sedikitnya ada 20 perusahaan pengololahan batu apung


yang tersebar diberbagai wilayah. Namun Saat ini penambangan batu apung di
Lombok Barat banyak menuai masalah, terutama masalah lingkungan, dimana
sebagian besar penambangan dilakukantan pamemiliki perijinan dan tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan.

B.Rumusan Masalah
Disini kami ditugaskan untuk membuat makalah salah satu bahan galian
industri
C Tujuan
Tujuan Masalah antara lain:

1. Untuk mengetahui Definisi Batu Apung (Pumice).


2. Untuk mengetahui Keterdapatan Batu Apung di Indonesia.
3. Untuk mengetahui Ganesa Pembentukan Batu Apung.
4. Untuk mengetahui Teknik Penambangan Batu Apung
5. Untuk mengetahui Pemanfaatan dan Pemasaran Hasil Olahan Batu Apung
BAB II

PEMBAHASAN

1.Definisi Batu Apung (Pumice)


Batu apung disebut juga batu timbul, yaitu jenis batu yang berasal dari
gunung berapi yang tidak tenggelam di dalam air. Batu apung juga dapat diartikan
sebagai batuan yang terbentuk dari material magma atau lava yang mengalami
pendinginan secara cepat di udara atau air. Batu apung memiliki densitas yang
lebih rendah dari air, sehingga batu ini akan terapung di atas permukaan air.

2.Keterdapatan Batu Apung


Tempat Ditemukan

Keterdapatan batu apung Indonesia selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api
Kuarter sampai Tersier Awal. Tempat dimana batu apung didapatkan antara lain:

● Jambi Salambuku, Lubukgaung, Kec. Bongko, Kab. Sarko (merupakan

piroklastik halus yang berasal dari satuan batuan gunung api atau tufa
dengan komponen batu apung diameter 0,5 15 cm terdapat dalam Formasi
Kasai).

● Lampung sekitar kepulauan Krakatau terutama di P. Panjang (sebagai hasil

letusan G. Krakatau yang memuntahkan batu apung).

● Jawa Barat: Kawah Danu, Banten, sepanjang pantai laut sebelah barat (di

duga hasil kegiatan G. Krakatau); Nagre, Kab. Bandung (berupa fragmen


dalam batuan tufa); Mancak, Pabuaran, Kab. Serang (mutu baik untuk
agregat beton, berupa fragmen pada batuan tufa dan aliran permukaan),
Cicurug Kab. Sukabumi (kandungan SiO2 63,20%, A1203 12,5% berupa
fragmen pada batuan tufa); Cikatomas, Cicurug G. Kiaraberes Bogor.
● Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo pada Formasi Andesit Tua.

● Nusa Tenggara Barat Lendangnangka, Jurit, Rempung. Pringgesela (tebal

singkapan 25 m sebaran 1000 Ha); Masbagik Utara Kec. Masbagik Kab.


Lombok Timur (tebal singkapan 2-5 m sebaran 1000 Ha); Kopang,
Mantang Kec. Batukilang Kab. Lombok Barat (telah dimanfaatkan untuk
batako sebaran 3000 Ha); Narimaga Kec. Rembiga Kab. Lombok Barat
(tebal singkapan 24 m, telah diusahakan rakyat).

● Nusa Tenggara Barat Lendangnangka, Jurit, Rempung, Tidore (kandungan

SiO2 35,6767,89% A12036,4-16,98%).

● Nusa Tenggara Timur: Tanah Beak, Kec. Baturliang Kab. Lombok Tengah

(dimanfaatkan sebagai campuran beton ringan dan filter).

3.Genesa Pembentukan Batu Apung


Batu apung mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah
selyang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang
terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau
fragmen-fragmen dalam breksi gunung api. Sedangkan mineral-mineral yang
terdapat dalam batu apung adalah

● Feldspar

● Kuarsa

● Obsidian

● Kristobalit

● Tridimit
Didasarkan pada cara pembentukan (desposisi), distribusi ukuran partikel
(fragmen) dan material asalnya, endapan batu apung.

Dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

● Sub areal

● Sub aqucous

New ardante, yaitu endapan yang dibentuk oleh pergerakan ke luar secara
horizontal dari gas dalam lava, yang menghasilkan campuran fragmen dengan
berbagai ukuran dalam suatu bentuk matriks.

Sifat-sifat batu apung:

a) Komposisi kimianya:

● SiO2 : 60.00-75,00%

● A1203 : 12.00-15,00%

● Fe2O3 : 0,90-4,00%

● Na20 : 2,00-5,00%

● K20 : 2,00-4,00%

● MgO : 1,00-2,00%

● CaO : 1,00-2,00%

● Unsur lainnya : TiO2, SO3, dan Cl.

b) Hilang pijar (LOI atauloss of ignition): 6%


c) pH:5
d) Berwama terang
e) Mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas.
f) Sifat Fisik

✔ Bobot isi ruah: 480-960 kg/cm³

✔ Peresapan air: 16,67%.

✔ Gravitasi spesifik: 0,8 gr/cm³

✔ Hantaran suara rendah

✔ Rasio kuat tekan terhadap beban: Tinggi

✔ Konduktifitas panas: Rendah

✔ Ketahanan terhadap api: s/d 6 jam.

4.Teknik Penambangan Batu Apung


Eksplorasi

Penelusuran keterdapatan endapan batu apung dilakukan dengan mempelajari


struktur geologi batuan di daerah sekitar jalur gunung api, antara lain dengan
mencari singkapan-singkapan, dengan geolistrik, atau dengan melakukan
pemboran den pembuatan beberapa sumur uji. Selanjutnya dibuat peta topografi
daerah yang sekitarnya terdapat endapan batu apung dengan skala besar guna
melakukan eksplorasi detail. Eksplorasi detail dilakukan guna untuk mengetahui
kualitas dan kuatitas cadangan dengan lebih pasti. Metode eksplorasi yang
digunakan di antaranya dengan pemboran (bor tangan atau bor mesin) atau
pembuatan sumur uji.
Teknik Penambangan

Pada umumnya, endapan batu apung terletak dekat permukaan bumi.


penambangannya dilakukan dengan cara tambang terbuka dan selektif. Tahapan
umum proses penambangan yaitu:

1. Pengupasan tanah penutup dapat dilakukan dengan alat-alat sederhana


(secara manual) ataupun dengan alat-alat mekanis, seperti bulldozer,
scraper, dan lain-lain.
2. Penggalian bahan galian dapat dilakukan dengan menggunakan excavator
antara lain backhoe atau power shovel.
3. Pemuatan bahan galian ke dalam dump truck menggunakan wheel loader,
kemudian diangkut ke pabrik pengolahan.

5.Pemanfaatan dan Pemasaran Hasil Olahan Batu Apung

⮚ Pemanfaatan

Batu apung banyak dimanfaatkan disektor industri. Salah satunya adalah


bahan pengisi pada keramik tembikar, dengan derajat ukuran butir halus
yang berukuran 60-100 mesh. Komposisi bahan untuk keramik tembikar
ini terdiri atas pumice, tanahliat, dan kapur dengan perbandingan masing-
masing35%, 0%dan5%.Penggunaan batu apung ini dimaksudkan untuk
mengurangi bobot dan meningkatkan kualitas tembikar.

⮚ Pemasaran Olahan Batu Apung

Contoh pemasaran Keramik. Pemasaran produk keramik yang ada di


Kasongan hampir delapan puluh persen luar negeri, antara lain ke
Malaysia, Singapura, Korea. Jepang. Amerika Serikat, Belanda. Selain di
ekspor ke luar negeri keramik juga di jual di toko- toko keramik di
Indonesia.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Batu apung terbentuk dari hasil letusan gunung api Batu apung atau
pumice adalah jenis batuan yang berwarna terang. Mengandung buih yang terbuat
dari gelembung berdindin ggelas, dan biasanya disebut juga sebagai batu angelas
vulkanik silikat.

Batuapung mempunyai sifat versikular yang tinggi, mengandung Mineral-


mineral yang terdapat dalam jumlah sel yang banyak. Batu apung adalah feldpar,
kuarsa, obsidian, cristobalit dan tridimit.
Indonesia memiliki potensi endapan batu apung yang cukup besar, yaitu
lebih dari 10 juta m3, tersebar di Bengkulu, Jambi, Lampung, Jawa Barat,
Yogyakarta, Bali, Lombok, Ternate dan Tidore.

Tahap tahap penambangan batu apung antara lain:

a) Eksplorasi

b) Penambangan

c) Pengolahan

d) Reklamasi

Saran
Untuk meningkatkan industri pertambangan batu apung di Indonesia,
maka perlu dilakukan inventarisasi dan eksplorasi bahan galian tersebut dengan
lebih lengkap, agar dapat menarik minat investor untuk menanamkan uangnya di
industri pertambangan tersebut. Penelitian dan informasi teknologi pemanfaatan
batu apung di semua sektor atau bidang, perlu ditingkatkan lagi.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/312655375/Batu-Apung

https://m.kumparan.com/berita-terkini/pengertian-jenis-dan-manfaat-batu-apung-
201tFjd6Who/3

Anda mungkin juga menyukai