TINJAUAN UMUM
perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk. (Antam). Proyek Cibaliung diawali dengan tahap
Eksplorasi pada tahun 1996 dan dilanjutkan dengan tahap studi kelayakan pada tahun
2004, kontruksi dan pengembangan seleksi tahun 2005, sedangkan Tahun 2009
terowongan tambang (decline). Dan di Tahun 2010 dengan Berkat dan Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa serta didorong semangat yang tinggi akhirnya PT. Cibaliung
Pada tahun 1993, tambang emas di Cikotok sudah mulai kekurangan bijih emas
untuk diolah. Sebagai pimpinan Kepala Eksplorasi di Unit Geologi Bogor dan tambang
Cikotok, ditugaskan oleh Aneka Tambang untuk menemukan mineral Bijih Tambang
tambahan / pengganti. Pada bulan April 1994, tim ahli geologi sedang melakukan
kegiatan pengambilan sampel sedimen sungai dengan ijin SKIP No. 71.K/2011/DDPT/
1994.
7
Hasil analisa atas batuan yang berasal dari daerah Cikoneng menunjukan
kandungan unsur emas dan perak yang tinggi terutama dua sampel yang diambil dari
penambangan masyarakat. Berdasarkan hasil analisa ini, PT. Antam Tbk. mengajukan
Kuasa Penambangan Eksplorasi pada bulan November 1994, yang akhirnya disetujui
pada bulan Mei 1995. Atas kuasa penambangan Eksplorasi yang dimiliki oleh PT.
Antam Tbk. ini, dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya dilakukan kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan lain :
1996-1999 PT. Antam Tbk. dengan Partner Palmer Resource Ltd (Kanada),
pelaksanaannya.
2009 sekarang PT. Antam Tbk. memiliki saham 99,15% pada PT. Cibaliung
Ciburial.
8
2007 Pembangunan terowongan Cibitung Box Cut (112 m) dihentikan,
(25 ha).
Cibaliung.
9
2006 : Kegiatan pemboran Geoteknik, sarana dan prasarana Tambang Emas
Cibaliung. Pemboran awal / scout drilling di area Rorah Kadal & Ramada
Prospect.
selama kurang lebih 5 jam melalui jalan beraspal dari Bandung menuju PT. Cibaliung
Sumberdaya dengan jarak tempuh ± 198 km, ±8 jam perjalanan. Rute yang ditempuh
Cibaliung.
10
PT. Cibaliung Sumberdaya terletak di Desa Mangku Alam – Padasuka
Gambar 2.1
1. Formasi Cimapag
11
Formasi ini terdiri dari dua bagian,bagian bawah terdiri dari litologi breksi aneka
bahan. Lava andesit, batu pasir, batu lempung, batu gamping, konglomerat, aglomerat,
dan tuff bagian atas terdiri dari tuf dasit, lava andesit, dan tuff breksi. Umumnya diduga
lembar Ujung Kulon yang berumur tidak lebih tua dari Miosen. Tebal satuan ini
diperkirakan 400 m. Formasi ini ditindih tak selaras oleh Formasi Bojongmanik dan
2. Formasi Honje
Formasi ini terdiri dari litologi berupa breksi gunung api, tuff, lava, andesit-
basalt, dan kayu terkersikan. Formasi ini diduga berumur Miosen Akhir berdasarkan
sebagian dari satuan batuan ini yang menjemari dengan formasi Bojongmanik. Tebal
Formasi Honje diperkirakan berkisar dari 500 – 600 m. Sebarannya terdapat disekitar
Gn. Honje, Gn. Tilu, dan daerah Citereup setempat yang diterobos batuan andesit-basalt
3. Formasi Bojongmanik
Formasi Bojongmanik terdiri dari litologi berupa perselingan batupasir dan batu
lempung bersisipan napal, batu gamping, konglomerat, tuff, dan lignit, fosil – fosil
foraminera yang ditemukan pada batuan ini menunjukan umur Miosen Akhir-Pliosen
atau pada zonasi Blow N16 – N19. Selain fosil foraminera ditemukan juga pecahan
moluska, ostrkoda, ekinoid, dan kerang dengan lingkungan pengendapan darat sehingga
4. Formasi Cipacar
12
Formasi ini terdiri dari tuff, tuff berbatu apung, batu pasir tuff, batu lempung tuff,
breksi, dan napal. Satuan ini umumnya berlapis baik dan tebalnya diperkirakan ± 250 m,
ditindih tak selaras oleh Formasi Bojong dan satuan batuan lebih muda. Fosil-fosil
foraminera dalam formasi ini menunjukan umur relatif Pliosen (N19 – N21). Dalam
formasi ini dijumpai pula fosil moluska, kerang-kerangan dan ostrakoda. Lingkungan
5. Andesit-basalt
Batuan terobosan berupa andesit dan basalt yang diduga berumur Pliosen.
6. Formasi Bojong
Formasi ini terdiri dari litologi berupa batu pasir gampingan, batu lempung
karbonan, napal, lensa batu gamping, tuff, dan gambut. Formasi ini umumnya berlapis
baik, tebalnya antara 150-200 m, ditindih tak selaras oleh satuan batuan yang lebih
muda. Fosil-fosil foraminera yang ditemukan pada formasi ini menunjukan umur
7. Volkanik Kuarter
Batuan gunung api Kuarter terdiri dari litologi breksi gunung api, aglomerat, dan
tuff. Satuan ini tebalnya diperkirakan lebih dari 100 m dan umurnya sesuai Pleistosen.
Sindanglaya dan sekitarnya termasuk dalam dua satuan batuan, yaitu Formasi
Bojongmanik dan Formasi Honje. Formasi Honje merupakan nama formasi baru untuk
endapan volkanik dengan lokasi tipe terletak di pegunungan Honje, Cimanggu, Banten
Selatan.
13
2.5.2 Litologi
batuan, yaitu : (Formasi Honje), breksi gunung api, tuff lava andesit-basalt, kayu
Area ini merupakan daerah transisi sesar geser lateral berarah barat laut (di Sumatera)
sampai sesar kompresi arah timur - barat (di Jawa). Struktur geologi yang ada di daerah
penelitian kelurusan dan sesar normal berarah timur laut-barat daya. Struktur tersebut
diduga ada hubungannya dengan zona graben daerah Krakatau di Selat Sunda yang
juta wmt bijih emas dengan rata-rata kadar emas per ton nya adalah 9,8 gr. Diperkirakan
umur tambang PT. Cibaliung Sumberdaya ini sekitar 6 tahun, dengan total maksimum
produksi 70.000 Ton (2.000 kg) emas. PT. Cibaliung Sumberdaya ini menggunakan
metode penambangan bawah tanah dengan Decline Acces dan metode penambangan
mekanis cut and fill dan undercut and fill. Sedangkan untuk pengolahan emas
menggunakan proses CIL proses yaitu dengan menggunakan proses sianida atau proses
MacArthur Forrest, yaitu teknik metalurgi untuk mengekstraksi emas bijih kadar rendah
14
dengan mengubah emas ke kompleks koordinasi yang larut dalam air. PT CSD
(percobaan) dilakukan pada tanggal 13 Mei 2010 dengan hasil bulion seberat 22,2 kg
dengan kadar + 15% Au. Kegiatan penambangan terowongan akan berakhir pada tahun
2017, apabila tidak ditemukannya cadangan baru. Untuk kegiatan pemboran eksplorasi
dalam kawasan IUP Operasi Produksi emas terus dilakukan untuk menemukan
Gambar 2.2
15