Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PROYEK EKSPLORASI PERTAMBANGAN ENDAPAN

BATU GAMPING (LIMESTONE)

LAPORAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Rekayasa dan Desain I

Oleh:
Muhammad Ichsan 16415152
Rifki Muhammad Rashad 16415157
Ainu Athifah Riezkie A.I 16415162
Nadira Nurul Fadhilah 16415167
M. Eka Putra Abdillah 16415172
Kelas 39 (Ruang 9122)
Dosen: Irwan Iskandar ST., MT., PhD.

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2015
I. Tujuan
Mengetahui data-data persebaran endapan batu gamping dan melakukan
eksplorasi pertambangan endapan batu gamping secara efisien dan berbasis green field
area agar tidak berbahaya bagi lingkungan.

II. Pendahuluan
Batu gamping merupakan salah satu jenis batuan sedimen yang jumlahnya banyak
di Indonesia. Penyusun utama dari batu gamping adalah kalsium karbonat (CaCO3). Batu
gamping dapat terbentuk secara organik, mekanik, atau kimia. Secara organik yaitu
maksudnya batu gamping berasal dari pengendapan binatang karang seperti siput, kerang,
dan foraminifera. Secara mekanik yaitu berasal dari pengendapan binatang karang, tetapi
mengalami perombakan yang kemudian terbawa arus dan mengendap di suatu tempat.
Secara kimia yaitu terjadi pada kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu.
Ciri-ciri dari batu gamping yaitu warnanya putih, putih kecoklatan dan putih
keabuan. Selain warna, batu gamping juga memiliki kilap seperti kaca dan tanah.
Kekerasan dari batu gamping yaitu berkisar antara 2,7 – 3,4 skala mohs dan berat
jenisnya sekitar 2,387 ton/m3. Batu gamping merupakan batuan yang memiliki banyak
kegunaan. Kegunaan batu gamping bagi kehidupan manusia adalah:
a. Bahan baku pembuatan semen
b. Penjernih air
c. Bahan baku pembuatan karbid
d. Bahan pemutih
e. Bahan batu bangunan, digunakan untuk pondasi jalan, rumah, atau bendungan.
Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar merata hampir di
seluruh pulau di Indonesia. Sebagian besar cadangan batu gamping terdapat di Sumatera
Barat, sedangkan daerah-daerah lain seperti Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat,
dan lainnya merupakan penghasil utama batu kapur di Indonesia. Dalam rencana proyek
eksplorasi pertambangan endapan batu gamping kali ini, penulis memilih lokasi di daerah
Banten, tepatnya di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak karena daerah tersebut memiliki
prospek untuk pertambangan endapan batu gamping.
III. Tahapan Kegiatan
a. Studi Kasus
Berdasarkan data yang penulis dapat, di Kecamatan Bayah sudah dilaksanakan
penambangan batu gamping yang dilakukan oleh PT. Gama Group. Luas lahan
lokasi penambangan tersebut adalah 272,80 Ha. Namun sayangnya, berdasarkan
beberapa artikel, permukiman warga yang berada dekat dengan lokasi
penambangan mengalami longsor yang diduga diakibatkan oleh proses
penambangan batu gamping tersebut. Penulis menduga longsor tersebut terjadi
karena kesalahan metode dalam melakukan penambangan atau kurangnya
perencanaan yang matang dalam melakukan kegiatan eksplorasi pertambangan
endapan batu gamping.
b. Eksplorasi
Berdasarkan peta geologi, wilayah Kabupaten Lebak memiliki sebaran bahan
galian batu gamping yang terdapat di berbagai formasi batuan. Berdasarkan hasil
analisa geologi lingkungan terhadap hasil inventarisasi batu gamping yang ada di
Kabupaten Lebak oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, maka
batu gamping yang memiliki prospek untuk kegiatan penambangan adalah sebaran
batu gamping Pasir Curi (Bayah Timur).
Batu gamping yang berasal dari Formasi Citarate, terdapat di wilayah
perbukitan Pasir Curi menerus ke perbukitan Guhawayang. Sebaran batu gamping
secara administratif berada di Kecamatan Bayah. Dari gambaran tersebut sebaran
batu gamping ini memiliki keuntungan dari segi transportasi, yaitu adanya sarana
jalan yang menghubungkan Kota Bayah ke Kawasan Pertambangan Cikotok ke
arah utara dan yang menghubungkan dengan Sukabumi melalui Cijengkol. Kedua
jalan tersebut membelah penyebaran batu gamping.

Morfologi yang ditempati batu gamping di daerah ini merupakan perbukitan


yang memanjang dengan ketinggian bergelombang antara 35 – 150 m di atas
permukaan laut dan vegetasi yang menempatinya umumnya alang-alang
diperbukitan dan kebun campuran di lembah-lembah tempat keluarnya mata air.
Fenomena eksokarst tidak menunjukkan keunikan bentang alam karena proses
karstifikasi pada fenomena endokarst ini tidak berlanjut sehingga hanya terbentuk
cerukan-cerukan kecil, sempit, dan dangkal, tidak menunjukan bentukan gua karst
yang baik.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, maka kondisi penggunaan lahan


eksisting berupa hutan, perkebunan, dan kebun campuran. Sementara itu arah
pemanfaatan ruang yang terdapat di dalam RT/RW Kabupaten Lebak termasuk
kawasan budi daya pertanian berupa tanaman pangan lahan kering dan tanaman
keras tahunan.

Foto singkapan batu gamping Pasir Curi, Kecamatan Bayah.

Perhitungan Cadangan

Untuk mendapatkan cadangan yang nyata, maka digunakan peta topografi


skala 1 : 5.000 berdasarkan modifikasi peta rupa bumi skala 1 : 25.000. Hasil
interpretasi foto satelit dari Google yang di tumpang susunkan dengan peta
sebaran batu gamping skala 1 : 25.000, maka dapat dilakukan perhitungan volume
cadangan dengan cara mengambil batas bawah dari puncak tertinggi yaitu 50
meter, maka diperoleh angka cadangan hipotetik batu gamping Pasir Curi-
Guhawayang sebesar 323.300.000 m3, setelah dikurangi perkiraan ketebalan tanah
penutup. Apabila berat jenis batu gamping rata-rata dianggap 2,00 maka akan
diperoleh cadangan yang dapat ditambang sebanyak 646.600.000 ton.

c. Metodologi Penambangan Limestone

Lokasi dari endapan batu gamping yang terdapat di Kecamatan Bayah yaitu
berada di daerah perbukitan dan berada dekat dengan permukaan tanah. Maka dari
itu, penambangan batu gamping yang akan dilakukan di kecamatan Bayah adalah
dengan menggunakan sistem quarry.
Penambangan dengan sistem quarry pun dibagi menjadi 2 berdasarkan letak
endapan bahan galian itu sendiri, yaitu side hill type dan pit type. Sistem quarry
yang akan digunakan adalah side hill type. Sistem quarry dengan side hill type
dipilih karena endapan batu gamping berada di daerah lereng-lereng perbukitan,
sehingga lebih mudah di ekploitasi dengan menggunakan penambangan quarry
sistem side hill type. Bukit tempat endapan batu gamping itu berada berbentuk
memanjang, sehingga medan kerja yang dibuat juga memanjang dengan jalan
masuk melalui salah satu sisinya atau dari depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan dari melakukan penambangan quarry dengan sistem side hill type
adalah:
1. Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan
kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran
air.
2. Ketika alat angkut bergerak ke arah bawah, makan akan mendapatkan
gaya gravitasi sehingga lebih mudah untuk bergerak dan waktu yang
ditempuh lebih singkat.
Setelah menentukan metode yang tepat, langkah awal yang dilakukan untuk
melakukan proyek penambangan adalah membersihkan lahan galian, yaitu dengan
cara penebangan pohon dan semak yang berada di lahan galian yang kemudian
dikumpulkan dalam suatu tempat. Biasanya alat yang digunakan adalah dozer.
Setelah itu, barulah mulai melakukan pemisahan lapisan tanah yang mengandung
humus, unsur hara, dan mikroorganisme dari permukaan yang akan ditambang
(removing top soil). Tanah tersebut disimpan di suatu tempat agar bisa digunakan
lagi saat melakukan reklamasi. Kemudian dilakukan pemboran dan peledakan
untuk mendapatkan bongkah yang sesuai.
d. Pengangkutan dan Pengolahan Material Hasil Penambangan

Endapan batu gamping yang telah ditambang akan diangkut dan diolah. Pada
proses pengangkutan dari lokasi penambangan sampai ke crushing plant
digunakan alat angkut berupa dump truck dengan kapasitas 18.000 kg/unit. Sistem
pengangkutan akan menggunakan sistem pulang pergi melalui satu jalan, setelah
penumpahan muatan ditempat pengolahan alat angkut akan kembali pada jalan
yang sama.
Batu gamping dapat langsung digunakan sebagai bahan baku seperti bahan
baku semen, fondasi jalan, rumah, dan sebagainya. Namun, selain itu batu
gamping juga membutuhkan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan,
salah satu contohnya adalah dengan pembakaran. Batu gamping dibakar dengan
tujuan untuk mendapatkan kapur tohor (CaO), kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dan
gas CO2.
Secara umum pembuatan kapur tohor adalah sebagai berikut:
1. Kalsinasi pada suhu 900oC – 1000oC, sehingga batu gamping terurai
menjadi CaO dan CO2,
2. CO2 ditangkap, dibersihkan dan dimasukkan ke dalam tangki,
3. Kalsinasi dapat membentuk kapur tohor (CaO) dan kalsium hidroksida
(Ca(OH)2).
Pada reaksi pembakaran batu gamping terjadi penyerapan panas karena untuk
mengurai 1 gr molekul CaCO3 memerlukan panas sebesar 42,5 kkal.
e. Reklamasi
Setelah melakukan suatu proses penambangan, perusahaan yang melakukan
penambangan hendaknya melakukan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi
bertujuan untuk memperbaiki atau menata kembali lahan yang terganggu akibat
kegiatan pertambangan, agar dapat berfungsi dan digunakan kembali. Lingkungan
sangatlah penting bagi kehidupan manusia, jika lingkungan mengalami kerusakan,
maka dampak buruk akan terjadi, seperti banjir, pencemaran air dan tanah,
rusaknya ekosistem, dan lain-lain. Maka dari itu, kegiatan reklamasi merupakan
hal penting yang harus dilakukan agar tidak terjadi dampak lingkungan yang
terlalu buruk.
Sebelum melakukan reklamasi, ada beberapa permasalahan yang perlu
dipertimbangkan dalam menetapkan rencana reklamasi, yaitu:
1. Penataan kembali lahan bekas tambang dan penebaran tanah pucuk
2. Stabilitas jangka panjang, penampungan tailing, kestabilan lereng dan permukaan
timbunan, pengendalian erosi dan pengelolaan air
3. Keamanan tambang terbuka, longsoran, pengelolaan B3, dan bahaya radiasi
4. Karakteristik fisik kandungan bahan atau limbah batuan yang dapat berpengaruh
terhadap kegiatan vegetasi.
5. Pencegahan dan pengolahan air asam tambang
6. Penanganan/penyimpanan bahan galian yang masih potensial untuk menjadi
bernilai ekonomi baik dalam kondisi in-situ, berupa tailing atau waste,
(http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&id=609, diakses pada
tanggal 3 November 2015 pukul 20.15)
Pada proses penambangan di Provinsi Banten, khususnya di Kecamatan
Bayah, reklamasi yang dapat dilakukan tergantung pada kondisi lokasi
pertambangannya. Umumnya, lokasi penambangan batu gamping di Banten yaitu
di hutan. Maka, dalam proses reklamasi, sebuah perusahaan setidaknya membuat
hutan tersebut hidup kembali. Dalam proses penambangan batu gamping, tanah
pasti dikeruk untuk membuat lahan tambang. Oleh sebab itu, tanah yang
mengandung unsur hara, humus, dan mikroorganisme yang berguna bagi
tumbuhan, sebaiknya dikeruk dan disimpan pada suatu tempat agar ketika ingin
menimbun bekas lahan galian, tanah tersebut masih dapat digunakan.
Secara sederhana, yang bisa dilakukan untuk mengembalikan lahan bekas
tambang menjadi baik kembali adalah dengan cara penanaman pohon. Proses
penanaman pohon pada lahan bekas tambang adalah sebagai berikut.
1. Dalam proses persiapan lahan penambangan, lapisan tanah yang mengandung
humus, unsur hara, dan mikroorganisme diambil dan disimpan pada suatu tempat
yang aman.
2. Lapisan tanah yang masih mengandung sedikit unsur hara (sub soil) pun ikut
diambil dan disimpan pada suatu tempat yang aman.
3. Setelah selesai melakukan penambangan, lahan bekas penambangan diratakan
dengan menggunakan bulldozer dan kemudian ditimbun kembali. Timbun lahan
tersebut dengan menggunakan sub soil¸ kemudian timbun kembali dengan tanah
yang mengandung humus, unsur hara, dan mikroorganisme.
4. Kemudian, tanami tanah tersebut dengan berbagai tumbuh-tumbuhan seperti
pepohonan dan tanaman penyubur tanah. Proses menanam tumbuh tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan proses hydroseeding agar dapat meningkatkan
kualitas tanah sehinggan tanaman mendapatkan lingkungan yang baik.
Dalam melakukan penanaman pohon pun perlu diperhatikan jenis pohon apa
yang cocok dengan daerah tersebut. Lokasi penambangan batu gamping di Banten
umumnya berupa hutan, perbukitan, dan perkebunan, maka tanaman yang cocok
untuk ditanam di daerah tersebut adalah berbagai macam tanaman pangan yang
dapat ditanam di dataran tinggi, seperti ketela, kol, dan sebagainya. Selain
tanaman pangan, kita juga dapat menanam bibit pohon kayu dan semak-semak
agar dapat terbentuk hutan kembali.
Setelah melakukan penanaman tumbuhan, kita juga harus memperhatikan
perawatannya agar tumbuhan tersebut tumbuh dan tidak rusak atau dirusak.
Sebaiknya, lahan yang sedang dilakukan reklamasi diberi pembatas atau ditutup
agar tidak ada pihak lain yang masuk ke dalam lahan tersebut, sehingga proses
reklamasi dapat berhasil.
f. Hasil yang Dicapai
Dengan menggunakan metode penambangan yang kami gunakan yaitu metode
quarry sistem side hill type, maka untuk memperoleh batu gamping dapat
dilakukan dengan efisien. Hasil penambangan batu gamping di Kecamatan Bayah
yaitu didapatkan batu gamping yang memiliki sifat fisik dan kimia seperti berikut.
1. Sifat Fisik

Secara megaskopis batu gamping memperlihatkan warna keabu-abuan,


bersifat padu, banyak mengandung fosil moluska dan foraminifera, dalam keadaan
lapuk berwarna kuning kecoklatan. Sedangkan secara mikroskopis atas contoh
batuan yang tersayat, mineralogy batuan ini terdiri atas mineral karbonat yang
sudah mengalami pengotoran berwarna putih kusam, masa dasar lumpur karbonat,
fosil algae, ganggang, adanya lubang-lubang yang telah terisi oleh mineral
lempung, sehingga menurut klasifikasi Dunham (1962) batu gamping memiliki
jenis wack stone.
2. Sifat Kimia
Penentuan kualitas batu gamping telah dilakukan dengan analisa kimia
terhadap 7 (tujuh) contoh yang diambil di lapangan. Hasil analisa menunjukkan
kadar CaO berkisar antara 50-55%, ini menunjukkan batu gamping disini cukup
murni.

Hasil Analisa Kimia Contoh Batu Gamping


dari wilayah Kecamatan Bayah

Sumber : Hasil Analisa Pusat Sumber Daya Mineral (2010)

IV. Kesimpulan dan Rekomendasi

Simpulan dari rancangan proyek eksplorasi pertambangan endapan batu gamping


adalah sebelum melakukan eksplorasi, perlu diketahui dahulu bagaimana kondisi lokasi
pertambangan yang dijadikan tujuan. Setelah itu, menentukan metode yang tepat untuk
melakukan penambangan agar tidak terjadi dampak buruk bagi lingkungan sekitar.
Menurut penulis, metode yang cocok adalah metode quarry sistem side hill type karena
lokasi batu gamping di Kecamatan Bayah berada pada perbukitan dan berada tidak jauh
dari permukaan tanah. Setelah melakukan proses penambangan, batu gamping tersebut
diangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian diolah agar dapat digunakan.
Salah satu pengolahannya yaitu dengan membakar batu gamping agar didapatkan kapur
tohor, kalsium hidroksida, dan gas karbondioksida. Setelah selesai melakukan proses
penambangan, maka perlu dilakukannya reklamasi. Reklamasi yang dapat dilakukan yaitu
membuat hutan di lokasi penambangan batu gamping di Kecamatan Bayah hidup kembali
dengan cara menanam pepohonan, semak-semak, dan tanaman pangan lahan kering.
Rekomendasi kami adalah kami mengajukan metode yang tepat untuk melakukan
penambangan batu gamping. Namun, dalam merancang sebuah proyek pertambangan
diperlukan rencana yang sangat matang dan detail agar tidak terjadi kesalahan dan
mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, agar dapat mendapatkan hasil
yang semaksimal mungkin.
V. Daftar Pustaka
a. Caves-Id. “Tambang PT. Gama Group di Lebak”. 2 Desember 2015, pukul
19.30.
http://peta.caves.or.id/reports/view/1043%20(/
b. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. “Potensi Batu Gamping di
Banten”. 1 Desember 2015, pukul 21.14.
http://pertambangan-geologi.blogspot.co.id/2011/04/potensi-batu-gamping-di-
banten.html
c. Genborneo. “Pengertian Batu Gamping”. 6 Desember 2015, pukul 16.00.
http://www.genborneo.com/2011/12/pengertian-batu-gamping.html
d. Prasetyo, Radyan. “Reklamasi pada Lahan Tambang”. 3 Desember 2015,
pukul 20.47.
http://radyanprasetyo.blogspot.co.id/2010/10/reklamasi-pada-lahan-
tambang.html
e. R-jotambang. “Tambang Terbuka: Metode Penambangan Tambang Terbuka
Untuk Endapan Bijih atau Mineral”. 6 Desember 2015, pukul 16.15.
http://r-jotambang.blogspot.co.id/2011/12/tambang-terbuka_31.html
f. Rostaman, Irman. “Tahap-tahap Penambangan”. 5 Desember 2015, pukul
20.17.
https://irmanrostaman.wordpress.com/2012/06/02/tahap-tahap-penambangan/

Anda mungkin juga menyukai