JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI 2018 Metode penambangan quarry Metode penambangan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll. Bentuk penambangan yang dilakukan pada tambang quarry ini didasarkan pada bentuk serta letak endapan bahan galian industri itu sendiri. Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri yaitu
1. Side Hill Type
Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng bukit. 2. Pit Type/ Subsurface Type Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Batu Gamping Batu kapur atau batuan gamping (limestone) adalah batuan sedimen yang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Sumber utama calcite ini adalah organisme laut. Batu kapur dikelompokan kedalam batu sedimen non-klastik yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baik dari larutan maupun aktivitas organik. Mineral utamanya adalah kalsit dengan rumus kimia CaCO3 dengan kekerasan berkisar 1,8 – 3 berdasarkan skala mohs. Berdasarkan cara terbentuknya,batu kapur dapat terbentuk secara organik, mekanik, dan kimia (Richard C. Selly ; 2000). a. Secara organik Batu kapur ini terbentuk jasad organisme yang terendapkan danvmengalami pembatuan/pengompakan dari endapan jasad organisme tersebut dan terbentuklah batu kapur. b. Secara mekanik Batu kapur merupakan hasil perombakan dari batu kapur yang telah ada melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan sedimentasi. c. Secara kimia Batu kapur ini terbentuk pada kondisi iklim tertentu dan lingkungan tertentu dalam air tawar ataupu n air laut. Sehingga terjadi reaksi : H2O + CO2 + CaCO3 Ca(HCO3)2 air hujan batu kapur kapur larutan Bahan baku pembuatan semen terdiri dari : 1. Batu. Kapur ( Lime Stone ) Bahan ini dapat diperoleh berupa deposit dan merupakan sumber Calsium Oksida. 2. Batu Silika (Silica Stone) Bahan ini dijumpai sebagai mineral dan digunakan sebagai sumber Silika Oksida, Aluminium Oksida dan Oksida Besi. 3. Tanah Liat (Clay) Tanah Merah terdapat dalam bentuk deposit dan digunakan sebagai sumber Aluminium I oksida dan Oksida Besi. 4. Pasir Besi (Iron Sand ) Pasir Besi merupakan bahan tambahan yang fungsinya adalah untuk memberikan warna lebih gelap pada semen. 5. Gypsum Gypsum yang digunakan dalam pembuatan semen ada dua macam yaitu Gypsum Sintetis dan Gypsum Alam. Syarat-syarat harus dipenuhi dalam pembuatan semen adalah: 1. Kadar CaO: 50 – 55%. 2. MgO maksimum 2%. 3. Kekentalan (viskositas) luluhan 3200 centipoise (40% H2O). 4. Kadar Fe2O3: 2,47% dan Al2O3: 0,95%. Gambar : Diagram Alir Pembuatan Semen Quary di PT Semen Padang Quarry bukit Karang Putih merupakan quarry batukapur dengan sistem penambangan terbuka dengan cara pembuatan jenjang atau sistem bench. PT.Semen Padang melakukan metode tambang quarry di Bukit Karang Putih dengan memotong bukit yang di mulai dari puncak hingga ke bawah.Ketinggian jenjang bervariasi yaitu 9m s/d 15 m. Bukit Karang Putih pada umumnya ditempati oleh batu kapur (gamping) dengan terobosan batuan beku (basalt, andesit, granit). Lapisan batu kapur terletak di atas batuan endapan vulkanik dengan ketebalan 100 - 350 m. Di sebelah Selatan penambangan ditemukan batuan beku basalt. Hal ini dapat diperkirakan bahwa di daerah ini juga ekstrusi basalt (proses pembentukan dari basalt menjadi batu kapur). Ekstursi ini yang kemudian menyebabkan terjadinya penghambluran batu kapur menjadi karst dengan kristal-kristal yang besar-besar. Dinding-dinding bukit batu ini memperlihatkan gejala perapuhan melalui kekar-kekar yang terdapat di daerah tersebut yang menyebabkan rongga-rongga. Foto udara PT Semen Padang Alur kegiatan yang dilakukan meliputi : Proses penambangan yang dilakukan 1. Perintisan(pioneering) Perintisan adalah pembuatan jalan masuk untuk pembukaan daerah penambangan baru (front baru) sampai bisa menempatkan peralatan.Biasanya meliputi penebangan pohon dan pembersihan dari semak belukar. 2. Pembabatan (Clearing) Pembabatan merupakan pekerjaan pengembangan yang bertujuan untuk membersihkan daerah penambangan yang baru dari vegetasi tumbuhan pada luas areal tertentu. Biasanya kegiatan tersebut meliputi aktivitas penebangan pohon dan pembuangan. 3. Pengupasan (Stripping) Pengupasan merupakan tahap untuk mengupas lapisan penutup atau overburden (OB) pada batu kapur dengan excavator sebagai alat gali dan muat lalu dump truck sebagai alat angkut. Karena OB banyak mengandung silika, maka juga bisa dimanfaatkan untuk produksi. 4. Pembersihan Areal Drilling (Dozing)
Gambar : aktifitas pembersihan areal drilling
5. Pemboran (Drilling) Merupakan kegiatan pembuatan lubang ledak sebagai tempat meletakkan bahan peledak pada tahap peledakan nanti. Adapun tahapan aktivitas pengeboran yang dilakukan di tambang batu kapur PT Semen Padang yaitu : a. Marking b. Pengeboran a. Marking Merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum pengeboran. Kegiatan ini bertujuan untuk mendesain deometri peledakan, menentukan pola pengeboran, dan menandakan lokasi dan titik yang akan dilakukan pengeboran.
Gambar : Aktivitas marking
b. Pengeboran Bertujuan untuk membuat lubang ledak sesuai dengan geometri yang telah ditentukan dalam proses marking.
Gambar : Aktivitas Pengeboran
Secara garis besar pola pemboran yang umum dilakukan di dalam mendesain operasi peledakan di permukaan dapat dikelompokkan menjadi: 1. Square Pattern yaitu Pola pemboran yang memiliki jarak burden dan spacing yang sama. 2. Rectangular Pattern yaitu Pola pemboran yang memiliki jarak spacing lebih besar daripada jarak burden. 3. Staggered Pattern yaitu Pola pemboran square dan rectangular yang disusun secara zig-zag.
Gambar 3.1 Sketsa Pola Pemboran Pada Tambang Terbuka
6. Peledakan (Blasting) Peledakan dilakukan untuk memberaikan material batu kapur dari bongkahannya menjadi ukuran yang lebih kecil lagi. Kegiatan peledakan diawali dengan mengisi bahan peledak ke dalam lubang bor (charging) selanjutnya setiap lubang dirangkai dengan pola tertentu untuk diledakkan. Berdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan yang biasa dipakai pada peledakan nonel diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. A. Box Cut Merupakan pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke tengah dan membentuk kotak.
Gambar : Desain Pola Peledakan Box Cut
B. Corner Cut atau Echelon, Merupakan pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke salah satu sudut dari bidang bebasnya.
Gambar : Desain Pola Peledakan Corner Cut
C. V Cut Merupakan pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan dan membentuk huruf V.
Gambar : Desain Pola Peledakan V Cut
7. Pemuatan (Loading ) Pemuatan adalah pengambilan material yang sudah diberaikan kemudian dipindahkan ke dalam alat angkut. Alat muat yang tersedia di lapangan Bukit Karang Putih terdapat 3 unit Excavator merk Hitachi EH 4, EH 5, dan EH 6.
Gambar : Kegiatan Loading
8. Pengangkutan (Hauling) Kegiatan pengangkutan adalah kegiatan yang mengangkut material hasil peledakan langsung ke hopper crusher, Kegiatan hauling batu kapur dilakukan pada jalur yang bergantian.
Gambar : Pengangkutan batu kapur
9. Peremukan (Crushing) Crusher bertujuan untuk menghancurkan atau mengubah ukuran (mesh)batu kapur sesuai dengan permintaan pabrik. Material yang telah diremukkan dibawa ke storage dengan menggunakan belt conveyor
Gambar : Hopper Crusher
10. Transportasi Bahan Galian ke Storage (Conveyor) Conveyor System merupakan bagian dari peralatan handling material yang berfungsi untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Sistem conveyor sangat berguna untuk aplikasi yang melibatkan transportasi atau pemindahan material yang berat
Gambar : belt conveyor
11. Perawatan dan Pemeliharaan Jalan Tambang Untuk mencegah rusaknya jalan tambang,perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan jalan menggunakan motor Greader dan Bulldozer, Keduanya berfungsi merapikan dan membersihkan jalan tambang.
Gambar : Proses Pemeliharaan Jalan Tambang
12. Penyiraman Debu Jalan pada Lokasi Kerja Dalam hal ini water truck memiliki peran penting dengan meyiramkan air pada lokasi atau areal penambangan dan pada jalan-jalan tambang agar debu jalan tidak mengganggu aktifitas pekerja.