Anda di halaman 1dari 28

1.

ELSA TRI YULITA (F1D114019)


2. ARDI GUSTIPAR (F1D116004)
3. LIDES HAFIFA (F1D116010)
4. INDRA KUSUMA RAHARJO (F1D116020)
5. ANDY PRASSETIYA (F1D116035)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2018
Metode penambangan quarry
 Metode penambangan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan
terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri
atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu
gamping, dll. Bentuk penambangan yang dilakukan pada tambang quarry ini
didasarkan pada bentuk serta letak endapan bahan galian industri itu sendiri.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian
industri yaitu

1. Side Hill Type


Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau
bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng bukit.
2. Pit Type/ Subsurface Type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian
industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar.
Batu Gamping
Batu kapur atau batuan gamping (limestone) adalah
batuan sedimen yang terdiri dari kalsium karbonat
(CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Sumber utama
calcite ini adalah organisme laut. Batu kapur
dikelompokan kedalam batu sedimen non-klastik
yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat proses
kimia baik dari larutan maupun aktivitas organik.
Mineral utamanya adalah kalsit dengan rumus kimia
CaCO3 dengan kekerasan berkisar 1,8 – 3
berdasarkan skala mohs.
Berdasarkan cara terbentuknya,batu kapur dapat terbentuk
secara organik, mekanik, dan kimia (Richard C. Selly ; 2000).
a. Secara organik
Batu kapur ini terbentuk jasad organisme yang terendapkan
danvmengalami pembatuan/pengompakan dari endapan jasad
organisme tersebut dan terbentuklah batu kapur.
b. Secara mekanik
Batu kapur merupakan hasil perombakan dari batu kapur yang
telah ada melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan
sedimentasi.
c. Secara kimia
Batu kapur ini terbentuk pada kondisi iklim tertentu dan
lingkungan tertentu dalam air tawar ataupu n air laut. Sehingga
terjadi reaksi :
H2O + CO2 + CaCO3 Ca(HCO3)2
air hujan batu kapur kapur larutan
Bahan baku pembuatan semen terdiri dari :
1. Batu. Kapur ( Lime Stone )
Bahan ini dapat diperoleh berupa deposit dan merupakan
sumber Calsium Oksida.
2. Batu Silika (Silica Stone)
Bahan ini dijumpai sebagai mineral dan digunakan sebagai
sumber Silika Oksida, Aluminium Oksida dan Oksida Besi.
3. Tanah Liat (Clay)
Tanah Merah terdapat dalam bentuk deposit dan
digunakan sebagai sumber Aluminium I oksida dan Oksida
Besi.
4. Pasir Besi (Iron Sand )
Pasir Besi merupakan bahan tambahan yang fungsinya
adalah untuk memberikan warna lebih gelap pada semen.
5. Gypsum
Gypsum yang digunakan dalam pembuatan semen ada
dua macam yaitu Gypsum Sintetis dan Gypsum Alam.
Syarat-syarat harus dipenuhi dalam pembuatan
semen adalah:
1. Kadar CaO: 50 – 55%.
2. MgO maksimum 2%.
3. Kekentalan (viskositas) luluhan 3200
centipoise (40% H2O).
4. Kadar Fe2O3: 2,47% dan Al2O3: 0,95%.
Gambar : Diagram Alir Pembuatan Semen
Quary di PT Semen Padang
 Quarry bukit Karang Putih merupakan quarry batukapur dengan
sistem penambangan terbuka dengan cara pembuatan jenjang atau
sistem bench.
 PT.Semen Padang melakukan metode tambang quarry di Bukit
Karang Putih dengan memotong bukit yang di mulai dari puncak
hingga ke bawah.Ketinggian jenjang bervariasi yaitu 9m s/d 15 m.
 Bukit Karang Putih pada umumnya ditempati oleh batu kapur
(gamping) dengan terobosan batuan beku (basalt, andesit, granit).
Lapisan batu kapur terletak di atas batuan endapan vulkanik dengan
ketebalan 100 - 350 m. Di sebelah Selatan penambangan ditemukan
batuan beku basalt. Hal ini dapat diperkirakan bahwa di daerah ini
juga ekstrusi basalt (proses pembentukan dari basalt menjadi batu
kapur). Ekstursi ini yang kemudian menyebabkan terjadinya
penghambluran batu kapur menjadi karst dengan kristal-kristal yang
besar-besar. Dinding-dinding bukit batu ini memperlihatkan gejala
perapuhan melalui kekar-kekar yang terdapat di daerah tersebut yang
menyebabkan rongga-rongga.
Foto udara PT Semen Padang
Alur kegiatan yang dilakukan meliputi :
Proses penambangan yang dilakukan
1. Perintisan(pioneering)
Perintisan adalah pembuatan jalan masuk untuk pembukaan daerah
penambangan baru (front baru) sampai bisa menempatkan
peralatan.Biasanya meliputi penebangan pohon dan pembersihan dari
semak belukar.
2. Pembabatan (Clearing)
Pembabatan merupakan pekerjaan pengembangan yang bertujuan
untuk membersihkan daerah penambangan yang baru dari vegetasi
tumbuhan pada luas areal tertentu. Biasanya kegiatan tersebut meliputi
aktivitas penebangan pohon dan pembuangan.
3. Pengupasan (Stripping)
Pengupasan merupakan tahap untuk mengupas lapisan penutup atau
overburden (OB) pada batu kapur dengan excavator sebagai alat gali
dan muat lalu dump truck sebagai alat angkut. Karena OB banyak
mengandung silika, maka juga bisa dimanfaatkan untuk produksi.
4. Pembersihan Areal Drilling (Dozing)

Gambar : aktifitas pembersihan areal drilling


5. Pemboran (Drilling)
 Merupakan kegiatan pembuatan lubang ledak sebagai
tempat meletakkan bahan peledak pada tahap peledakan
nanti.
 Adapun tahapan aktivitas pengeboran yang dilakukan di
tambang batu kapur PT Semen Padang yaitu :
a. Marking
b. Pengeboran
a. Marking
Merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum pengeboran.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendesain deometri peledakan,
menentukan pola pengeboran, dan menandakan lokasi dan titik yang
akan dilakukan pengeboran.

Gambar : Aktivitas marking


b. Pengeboran
Bertujuan untuk membuat lubang ledak sesuai dengan geometri yang
telah ditentukan dalam proses marking.

Gambar : Aktivitas Pengeboran


Secara garis besar pola pemboran yang umum dilakukan di
dalam mendesain operasi peledakan di permukaan dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Square Pattern yaitu Pola pemboran yang memiliki jarak
burden dan spacing yang sama.
2. Rectangular Pattern yaitu Pola pemboran yang memiliki jarak
spacing lebih besar daripada jarak burden.
3. Staggered Pattern yaitu Pola pemboran square dan
rectangular yang disusun secara zig-zag.

Gambar 3.1 Sketsa Pola Pemboran Pada Tambang Terbuka


6. Peledakan (Blasting)
 Peledakan dilakukan untuk memberaikan material batu kapur dari
bongkahannya menjadi ukuran yang lebih kecil lagi. Kegiatan
peledakan diawali dengan mengisi bahan peledak ke dalam lubang
bor (charging) selanjutnya setiap lubang dirangkai dengan pola
tertentu untuk diledakkan.
Berdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan yang biasa dipakai
pada peledakan nonel diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut.
A. Box Cut
Merupakan pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke tengah
dan membentuk kotak.

Gambar : Desain Pola Peledakan Box Cut


B. Corner Cut atau Echelon,
Merupakan pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke salah
satu sudut dari bidang bebasnya.

Gambar : Desain Pola Peledakan Corner Cut

C. V Cut
Merupakan pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan
dan membentuk huruf V.

Gambar : Desain Pola Peledakan V Cut


7. Pemuatan (Loading )
Pemuatan adalah pengambilan material yang sudah diberaikan
kemudian dipindahkan ke dalam alat angkut. Alat muat yang tersedia di
lapangan Bukit Karang Putih terdapat 3 unit Excavator merk Hitachi EH
4, EH 5, dan EH 6.

Gambar : Kegiatan Loading


8. Pengangkutan (Hauling)
Kegiatan pengangkutan adalah kegiatan yang mengangkut material
hasil peledakan langsung ke hopper crusher, Kegiatan hauling batu
kapur dilakukan pada jalur yang bergantian.

Gambar : Pengangkutan batu kapur


9. Peremukan (Crushing)
Crusher bertujuan untuk menghancurkan atau mengubah ukuran
(mesh)batu kapur sesuai dengan permintaan pabrik. Material yang telah
diremukkan dibawa ke storage dengan menggunakan belt conveyor

Gambar : Hopper Crusher


10. Transportasi Bahan Galian ke Storage
(Conveyor)
Conveyor System merupakan bagian dari peralatan handling material
yang berfungsi untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi
lainnya. Sistem conveyor sangat berguna untuk aplikasi yang
melibatkan transportasi atau pemindahan material yang berat

Gambar : belt conveyor


11. Perawatan dan Pemeliharaan Jalan Tambang
Untuk mencegah rusaknya jalan tambang,perlu dilakukan perawatan
dan pemeliharaan jalan menggunakan motor Greader dan Bulldozer,
Keduanya berfungsi merapikan dan membersihkan jalan tambang.

Gambar : Proses Pemeliharaan Jalan Tambang


12. Penyiraman Debu Jalan pada Lokasi Kerja
Dalam hal ini water truck memiliki peran penting dengan meyiramkan
air pada lokasi atau areal penambangan dan pada jalan-jalan tambang
agar debu jalan tidak mengganggu aktifitas pekerja.

Gambar : water truck


SEKIAN

TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai