hadi santa
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercubuana
FOLLOW
I PTEK
72 0 0
Pengaruh globalisasi dalam dunia industri saat ini telah menyebabkan persaingan antar
perusahaan menjadi semakin ketat dan kompetitif. Berdasarkan hal itu, maka perusahaan
dituntut untuk dapat terus berkembang sehingga mampu menghadapi persaingan yang ada.
Suatu perusahaan tidak akan bertahan tanpa ada konsumen yang mempergunakan atau
memakai produk yang dihasilkan pihak produsen, oleh sebab itu guna meningkatkan mutu
dari produk yang dihasilkan suatu perusahaan haruslah berdasarkan kepuasan
pelanggan (Customer satisfaction). Dengan mengetahui kepuasan pelanggan maka barang
atau jasa yang produksi suatu produsen tersebut memiliki nilai lebih karena lebih diminati
konsumen sebagai pemakai produk tersebut.
Kepuasan pelanggan secara umum mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil
yang dirasakan. Ada beberapa unsur yang penting didalam kualitas yang ditetapkan
pelanggan yaitu :
2.Pelanggan yang royal akan membeli berkali kali dari produk atau jasa yang sama.
Kualitas adalah salah satu pokok masalah yang sering disalah artikan, makna kualitas berbeda
berdasarkan dengan konteks yang dipecahkan. Penilaian yang berbeda dalam menilai criteria
kualitas tersebut. Kualitas suatu produk atau jasa ditentukan oleh para pelanggan. Langkah pertama
yang harus dilakukan organisasi atau perusahaan adalah mengetahui dan menyetujui apa yang
diinginkan oleh pelanggan (kebutuhan pelanggan). Langkah kedua adalah suatu organisasi harus
memproduksi tepat dengan apa yang diinginkan pelanggan, dengan biaya yang serendah mungkin.
Suatubentuk dasar konsep kualitas sering diartikan sebagai ukuran kebaikan suatu produk atau jasa
yang terdiri atas kualitas disain dan kualitas kesesuaian. Kualitas disain adalahmerupakan fungsi
spesifik produkdan kualitas kesesuaian merupakan ukuran dalam seberapa jauh suatu produk
memenuhi syarat atau spesifikasi kualitas yang diterapkan.
Banyak definisi kualitas yang diterima secara universal, diantara definisi tersebut diantaranya
adalahelemen – elemen kualitas yang dikemukakan oleh Cohen ( 1995 ) :
c.Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misal apa yang dianggap berkualitas saat ini
mungkin diangggap kurang saat mendatang).
Berdasarkan elemen tersebut dapat dibuat definisi kualitas yaitu “ Kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan konsumen.
Perencanaan kualitas
Pada hakekatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan para pelanggan.
Dalam pendekatan Total Quality Management, kualitas ditentukan oleh pelanggan. Setiap usaha
menajemen didalam TQM diarahkan pada tujuan yang sama, yaitu terciptanya kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan menurut Bounds ( 1990 )terdapat beberapa manfaat diantaranya :
Saat ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan adalah faktor penentu
suatu usaha bisnis, oleh karena itu semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap
hal ini. Setiap hal yang berhubungan dengan kepuasan atau kepentingan pelanggan adalah
pemasaran, konsumen dan peneliti perilaku konsumen.
Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis, yang mana bisa dilihat dengan semakin
banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan harapandan keinginan konsumen,
sehingga tiap unit usaha bisnis harus dapat menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan
sebagai tujuan utama.
Dengan semakin banyaknya unit usaha yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen
memiliki banyak pilihan dalam memilih. Hak hak konsumen pun mulai mendapatkan
perhatian besar, terutama yang berhubungan langsung dengan pemakaian barang atau jasa
tertentu. Dengan semakin banyaknya bermunculan perlindungan konsumen yang kesemuanya
memiliki tujuan memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis dan kesadaran dan kecintaan
akan lingkungan. Dengan mempelajari kepuasan pelanggan adalah sebuah upaya dalam
rangka strategi bertahan dalam bisnis dan dapat juga dikatakan sebagai upaya pemecahan
yang maksimum dari pemenuhan kepuasan para pelanggan.
Tujuan dari suatu bisnis menurut Cnaars ( 1991 ) adalah untuk menciptakan para pelanggan
yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat,
diantaranya hubungan antara suatu usaha bisnis dengan pelanggan menjadi harmonos,
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya suatu loyalitas pelanggan,
dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut ( word of mounth ) yang dapat
menguntungkan suatu usaha bisnis ( Tjiptono,1994 ). Ada beberapa pakar yang memberikan
definisi mengenai kepuasan pelanggan. Menurut Wilkie( 1990 ) kepuasan pelanggan adalah
suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumi suatu produk atau
jasa. Menurut Engel ( 1990 )kepuasan pelanggan adalah merupakan suatu evaluasi purnabeli
dimana alternatif yang dipilih sekurang - kurangnya sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidak puasan timbul apabila hasil ( outcome ) tidak memenuhi
harapan. DayDalam Tse dan Wilson (1988 ) menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan
(disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya(atau norma kinerja lainnya )
dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah di konsumsi.
Tidak ada seorangpung yang pernah menang beradu argumen dengan pelanggan.
Pelanggan internal adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada
performance pekerjaan ( atau perusahaan ) kita. Bagian bagian pembelian, produksi,
penjualan, pembayaran gaji, rekruitmen dan karyawan , merupakan contohpelanggan internal.
Sebagai contoh pembayaran gaji karyawan .
Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak sebagai perantara, bukan sebagai pemakai
akhir produk itu. Distributor yang mendistribusikan produk, agen agen perjalanan yang
memesankan kamar hotel untuk pemakai lakhir.
Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk itu, sering disebut sebagai
pelanggan nyata (Real customer ). Pelanggan eksternal merupakan orang yang membayar
untuk menggunakan produk yang dihasilkan itu.
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya kepuasan
pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang didapatkan.
Pengertian ini didasari disconfirmation paradigma dalam Engen (1990 ) Pawitra (1993).
Dalam evaluasi terhadap produksi, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen pada umumnya
mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang biasa dipakai dalam mengevaluasi
kepuasan produksi manufaktur Garvin dalam Lovelock (1994 ) antara lain meliputi:
( Performance ) karakteristik operasi pokok dari produk inti ( core product ) yang dibeli.
Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk tersebut dan merupakan karakteristik pokok
yang dipertimbangkan pelanggan ketika membeli sesuatu.
2.Ciri - ciri atau keistimewaaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan pilihan pengembangan. Biasanya pelanggan mendefinisikan nilai delam
bentuk fleksibilitas dan kemampuan mereka untuk memeilih featur yang ada, juga kualitas
dari feature tersebut.
3.Kehandalan ( reliability ) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
digunakan. Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu produk melaksanakan
fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. Dengan demikian
keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan atau probabilitas
tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk.
5.Daya tahan ( durability ) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.
Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa pakai suatu produk.
8.Kualitas yang dirasakan ( Peceived quality ) bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan
pelanggan delam mengkonsumsi produk it seperti : meningkatkan harga diri, biasanya
merupakan karakteristik yang berhubungan dengan reputasi ( image, brand name ).
1.Bukti fisik ( tangible ) adalah bukti langsung yang berupa fasilitas fisik, perlengkapan
pegawai,dan sarana penunjang lainya.
3.Daya tangkap ( responsiveness ) yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu
para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tangap.
4.Jaminan ( assurance ), kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya dimiliki para staf,
bebas dari bahaya, resiko atau gangguan.
5.Empati, meliput kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan
memahami kepatuhan para pelanggan.
Dalam mengevaluasi keputusan terhadap suatu usaha atau perusahaan tertentu, faktor faktor
yang digunakan bisa berupa kombinasi dari faktor faktor penentu kepuasan terhadap produk
atau jasa. Umumnya yang biasa digunakan konsumen adalah aspek pelayanan dan aspek
kualitas barang atau jasa yang dibeli.
Karena nilai dari kualitas adalah kepuasan pelanggan, perlu dipahami komponen komponen
yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan itu. Pada dasarnya pelanggan dapat didefinisikan
secra sederhana sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan
dapat terlampaui melalui produk yang dikonsumsi.
Kepuasan pelanggan bisa dikatakan suatu rasio atau perbandingan, maka dapat dirumuskan
persamaan kepuasan pelanggan tersebut sebagai berikut :
Z = X/Y dimana Z adalah kepuasan pelanggan, X adalah kualitas yang dirasakan pelanggan,
dan Y adalah kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. Jika pelanggan merasa kualitas
produk melebihi kebutuhan, keinginan ,dan harapan pelanggan, maka kepuasan pelanggan
akan menjadi tinggi atau paling sedikit akan lebih bernilai lebih tinggi dari satu ( Z > 1 ).
Sedangkan bila kualitas yang diharapkan lebih rendah dari kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggan, maka kepuasan akan menjadi rendah atau bernilai kurang dari satu ( Z < 1 ).
1.Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang dirasa pelanggan ketika ia
mencoba meakukan transaksi dengan produsen. Jika saat itu kebutuhan dan keinginan sangat
besar, harapan atau espektasi pelanggan akan tinggi, demikian sebaliknya.
2.Pengalaman masa lalu ( terdahulu ) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun
dari pesaing.
3.Pengalaman dari teman teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk yang
dibeli. Hal tersebut jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk yang
dirasakan beresiko tinggi.
Taekuchi dan Quelch ( 1983 ) memdeskripsikan faktor faktor yang mempengaruhi persepsi
pelanggan berdasarkan waktu sebelum, pada saat, dan sesudah membeli seperti ditunjukan
padatabel berikut ini :
membeli produk
Saat
membeli produk
Sesudah
membeli produk
Spesifikasi performansi
Kemudahan instalasi dan penggunaan
Pengalaman sebelumnya
Komentarpenjual produk
Penanganan perbaikan
Keandalan produk
Hargayang diiklankan
Performansi koperatif
Pengertian Harapan Pelanggan
Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas produk
(barang atau jasa ) dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya ada hubungan yang erat antara
penentu kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasi ,pelanggan akan
menggunakan harapan - harapan sebagai acuan - acuan standar yaitu:
1.Enduring Service Intesifiers. Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan
mendorong pelanggan untuk meningkatkan sentivikanya terhadap jasa.
-Situasi darurat pada saat pelangan sangat membutuhkan jasa dan ingin produsen bisa
membantunya (misal jasa Penukaran valuta asing saat seseorang mengunjungi suatu Negara ).
-Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuanya untuk menentukan
baik buruknya jasa berikutnya.
5.Self Perceived Service Rule.Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau
derajat keterlibatanya dalam memprngaruhi jasa yang diterimana.
6.Situational Factors.Faktor situasioal terdiri atas segala kemungkinan yang bisa
mempengaruhi kinerja jasa, yang berada di luar kendali penyedia jasa.
8.Impict Service Promises.Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan langsung dengan
jasa, yang menarik ksimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya
dan yang akan diberikan.
Komunikasi antara konsumen dan orang orang yang terlibat dalam pengembangan produk
sangat penting. Dengan ada kepastian komunikasi yang baik akan diketahui apa yang
diinginkan pelanggan. Langkah - langkah yang bisa didapat untuk mendapatkan komunikasi
yang baik antara konsumen dengan perencanaan pengembangan produkmenurutWidodo
(2000) yaitu :
a.Gambaran singkat produk : meliputi keuntungan utama yang akan didapat oleh konsumen
apabila mengkonsumsi produk tersebut dan menghindari penunjukan suatu konsep produk
tertentu.
b.Tujuan: meliputi waktu produk akan dikenalkan, “market share” yang diinginkan, dan
performance keunggulan yang diharapkan.
e.Stakeholders : semua yang berpengaruh didalam pengembangan produk harus terlibat aktif
dalam usaha mendukung pengembangan produk. Sebab tanggung jawab sukses atau tidaknya
bukan tergantung oleh tim pengembangan melainkan oleh semua lini perusahaan.
Menurut Cohen (1995 ) karakteristik perusahaan yang sukses dalam membentuk pemenuhan
kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut :
1)Visi, komitmen dan suasana manajemen yang baik menunjukan bukan hanya dengan kata
kata melainkan dengan tindakan bahwa pelanggan itu penting bagi perusahaan, perusahaan
memilih komitmen yang besar terhadap kepuasan konsumen dan kebutuhan konsumen lebih
diutamakan dari pada kebutuhan internal perusahaan.
2)Pensejajaran dengan konsumen. Hal tersebut tercermin dalam beberapa hal berikut ini :
Konsumen tidak pernahdijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat diberikan.
c.Perusahaan selalu mengupayakan identifikasi dan menghilangkan proses dan prosedur yang
tidak menciptakan nilai bagi para pelanggan.
4)Memanfaatkan informasi dari pelanggan. Perusahaanyang bersifat “ customer driver “ tidak
hanya mengumpulkan umpan balik, tetapi menggunakan dan menyampaikan kepada semua
pihak yang melakukan perbaikan. Pemanfaatan informasi tersebut tercermin dalam hal :
5)Mendekati para karyawan. Dalam pendekatan TQM tidak cukup bila suatu perusahaan
pasif dan menunggu umpan balik yang disampaikan oleh konsumen. Pada pasar yang gobal
saat ini perusahaan dituntut untuk lebih aktif dalam mendekati pelanggan. Hal - hal yang
perlu dilakukan antara lain:
7)Penyempurnaan produk dan proses perbaikan secara terus menerus. Melakukan sesuatu
dalam rangka pemenuhan kepuasan pelanggan. Pendekatan tersebut dapat diwujudkan dalam:
a.Brainstorming : Bertujuan untuk membangkitkan sebanyak mungkin ide - ide yang berasal
dari anggota tim pengembang, analisa dilakukan melalui brainstorming. Jika digunakan untuk
menentukan prioritas konsumen maka ide tersebut adalah siapa konsumen yang diharapkan.
b.Afinity Diagram : Dengan mengelompokan ide - ide yang didapat pada brainstorming dan
memberikan label pada tiap group.
c.Perbandingan paired comparison analisa, dengan memberikan skor pada setiap konsumen
yang didasari oleh penilaian tiap anggota tim.
d.Diagram paretto : Dapat dilakukan dengan menggunakan gambar urutan nilai skor dari tiap
konsumen dalam histogram, kemudian diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah,
lalu memilih konsumen terpenting.
http://www.mercubuana.ac.id/
Sumber Referensi :
1.Gasperz, Vincent, “Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas”, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2003.
2.Gasperz, Vincent, “Statistical Process Control”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000.
3.Grant, L. Eugene, “Pengendalian Mutu Statistis”, Erlangga, Jakarta, 1993.
4.Kume, Hitoshi, “Statistical Methods For Quality Improvement”, AOTS, Japan, 1989.
5.Sudama, Gede Wayan, “Bahan Mata Kuliah Manajemen Kualitas”, Serpong, 2005.
HALAMAN :
1. 1
2. 2
LIHAT SEMUA
RESPONS : 0
POWERED BY
Bernardus Restu
258
Agung Gintu
235
Internet bagi Remaja Semarang
Mikael Koli
73
BERI NILAI
AKTUAL
BERMANFAAT
INSPIRATIF
MENARIK
MENGHIBUR
TIDAK MENARIK
UNIK
KOMENT AR
KIRIM
TERPOPULER
FEATURED ARTICLE
TERBARU
HEADLI NE
TENTANG KOMPASIANA
SYARAT DAN KETENTUAN
BANTUAN
FAQ
KONTAK KAMI