Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan


menghadapi persoalan lay out. Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik mesin-
mesin, buruh dan fasilitas-fasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing-
masing dan peralatan produksi dalam pabrik. Pengaturan tata latak (layout) fasilitas
pabrik dan area kerja merupakan masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat
dihindari dalam dunia industry meskipun untuk lingkup yang lebih kecil dan
sederhana, dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang sudah ada maupun pengaturan
tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali baru. Apabila pengaturan ini
terrencana secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses
produksi suatu industri.

Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi pada waktu dan setelah


terjadinya depresi tahun 1930-an ditandai:

 Pengembangan model-model hubungan antarmanusia dan model-model


keputusan, mendorong lebih maju lagi manajemen ilmiah.
 Pengenalan dan pengembangan pengendalian mutu secara statistik
(Statistical Quality Control) dalam industri oleh Walter Schewart pada tahun
1931.
 Pengembangan sampling kerja (Work Sampling) oleh I.H.C. Tippet pada
tahun 1934 yang menemukan prosedur sampling untuk menentukan standar
atas kelambatan proses produksi, waktu kerja dan sebagainya, standar mana
dikenal dengan nama “Standard of delays”
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas
pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan
efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja. Sehingga demi
tercapainya tujuan produksi yaitu berupa laba, maka perlu mendesain fasilitas dan
layout produksi itu sendiri, karena itu kita perlu mempelajari lebih dalam tentang
desain fasilitas dan layout produksi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa


masalah, yaitu :

1. Apa pengertian desain fasilitas dan layout produksi?

2. Bagaimana pentingnya desain fasilitas dan layout produksi?

3. Apa saja prinsip penyusunan desain fasilitas dan layout produksi?

4. Apa saja jenis-jenis desain fasilitas dan layout produksi?

5. Apa manfaat desain fasilitas dan layout produksi?

6. Apa kerugian-kerugian desain fasilitas dan layout produksi yang buruk?

7. Apa tujuan desain fasilitas dan layout produksi yang baik?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa pengertian desain fasilitas dan layout produksi !

2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya desain fasilitas dan layout

Produksi!

3. Untuk mengetahui apa saja prinsip penyusunan desain fasilitas dan layout

Produksi !

4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis desain fasilitas dan layout produksi!

5. Untuk mengetahui apa manfaat desain fasilitas dan layout produksi !

6. Untuk mengetahui apa kerugian-kerugian desain fasilitas dan layout

produksi yang buruk.

7. Untuk mengetahui apa tujuan desain fasilitas dan layout produksi yang

baik.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Desain Fasilitas dan Layout Produksi

Fasilitas produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam proses


produksi dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan
peralatan pabrik. Desain fasilitas produksi adalah bagaimana mesin-mesin, alat-alat
produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi.

Layout produksi disebut juga tata letak atau tata ruang didalam tempat
produksi. Layout adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna
memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien.Perencanaan layout menurut
James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata fasilitas industri yang berada
didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan,operasi gudang,
pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan dapat mencapai suatu
tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas
yang ada dalam perusahaan, dengan layout yang baik di dalam perusahaan,
akanmenimbulkan impulse buying (daya beli) bagi konsumen. Desain layout produksi
adalah bagaimana susunan penempatan fasilitas-fasilitas produksi di tempatkan
sedemikian rupa sehingga dapat memperlancar proses produksi yang efektif dan
efisien.

Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalm jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil
keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif
membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis
yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon
cepat.Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan
bagaimana cara mencapai

1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.

4
2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.

3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik

4. Peningkatan fleksibilitas, Dari waktu ke waktu, desain layout perlu

dipertimbangkan sebagi sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.

Tujuan layout adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan


efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses
produksi dapat berjalan lancar. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya
produksi dantransportasi didalam pabrik.

3.2 Pentingnya Desain Fasilitas dan Layout Produksi

Desain fasilitas dan layout produksi adalah termasuk kegiatan utama sebelum
proses produksi, sehingga desain fasilitas dan layout ialah sangat penting yang akan
mendapat keuntungan-keuntungan yang didapat berupa kenaikan jumlah produksi,
mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses pemindahan bahan,
penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan, kemudian
pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi. Selain itu, proses manufakturing yang lebih singkat, mengurangi resiko
bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator, memperbaiki moral dan
kepuasan kerja, mempermudah aktivitas supervisi, mengurangi kemacetan dan
kesimpangsiuran, dan mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi
kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi.

3.3 Jenis-jenis Desain Fasilitas dan Layout Produksi


Dalam industri manufakturadalah suatu cabang industri yang
mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual., secara umum Desain
Fasilitas dan Layout Produksi dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :

1. Tata Letak Proses (process layout) sering juga disebut functional layout

5
Tata letak fungsional penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau
mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya
mesin-mesin bubut dikumpulkan pada daerah yang sama, sedemikian pula mesin-
mesin potong diletakkan pada bagian yang sama.
Mesin-mesin ini tidak dikhususkan untuk produk tertentu melainkan dapat
digunakan untuk berbagai jenis produk. Model ini cocok untuk discrete
production (industri Produk Diskrit) yaitu bahan baku ketika berpindah dari mesin
ke mesin terputus-putus tahap pengerjaannya (diskrit). Contohnya adalah mobil, TV,
sepatu, mebel dan sebagainya dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika
perusahaan membuat jenis produk yang berbeda. Jenis tata letak proses dijumpai
pada bengkel-bengkel, rumah sakit, universitas atau perkantoran.

Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Proses terlihat dalam tabel berikut :

Kelebihan Kelemahan

A. Memungkinkan utilitas (jumlah A. Meningkatkan kebutuhan material


kecepatan) mesin yang tinggi handling (penanganan material)
karena aliran proses yang beragam
B. Memungkinkan kegunaan mesi-
mesin yang multi-guna sehingga B. Pengawasan produksi yang lebih
dapat dengan cepat mengikuti sulit
perubahan jenis produksi
C. Meningkatnya persediaan barang
C. Memperkecil terhentinya produksi dalam proses produksi
yang disebabkan kerusakan mesin
D. Total waktu produksi per unit yang
D. Sangat fleksibel dalam lebih lama
mengalokasikan karyawan atau
E. Memerlukan skill yang tinggi
pekerja dan peralatan
F. Pekerjaan penjadwalan dan akunting
E. Memungkinkan pengelompokan
biaya yang lebih sulit, karena setiap
pengarah dan pengendalian
ada order baru harus dilakukan
perencanaan/perhitungan kembali

2. Tata Letak Produk (product layout)

6
Apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam
jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari
awal sampai akhir.
Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Proses terlihat dalam tabel berikut :

Kelebihan Kelemahan

a. Aliran matrial yang simple dan a. Kerusakan pada sebuah mein dapat
langsung menghentikan proses produksi

b. Persediaan barang dalam proses b. Perubahan desain produk dapat


rendah mengakibatkan tidak efektifnya tata
letak mesin
c. Total waktu produksi per unit yang
rendah c. Biasanya memerlukan investasi mesin
atau peralatan yang besar
d. Tidak memerlukan skill tenaga
kerja yang tinggi d. Karena sifat pekerjaan yang monoton
dapat mengakibatkan kebosanan.
e. Pengawasan produksi yang lebih
mudah

f. Dapat menggunakan mesin


khusus atau otomatis

3. Tata Letak Posisi Tetap (fixed positon lay out)

Dipilih karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan


produknya tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Tata letak seperti ini
terdapat pada pembuatan kapal, laut pesawat terbang.
Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Tetap terlihat dalam tabel berikut :

Kelebihan Kelemahan

 Berkurangnya gerakan  Gerakan personal dan peralatan yang


material tinggi.
 Dapat terjadi duplikasi mesin dan
peralatan.

7
 Adanya kesempatan untuk  Memerlukan tenaga kerja yang
melakukan pengkayaan berketrampilan tinggi.
tugas  Memerlukan ruang yang besar serta
 Sangat fleksibel dapat persediaan barang dalam proses yang
mengakomodasi perubahan tinggi
dalam desain produk,  Memerlukan koordinasi dalam
volume produksi penjadwalan produksi

Menurut Wignjosoebroto (2009), pemilihan dan penempatan alternatif tata


letak merupakan langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi,
karena tata letak yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas
produksi yang berlangsung. Penetapan mengenai macam spesifikasi, jumlah dan
luas area dari fasilitas produksiyang diperlukan merupakan langkah awal sebelum
perencanaan pengaturan tata letak fasilitas.

Salah satu alasan orang cenderung untuk memusatkan perhatian terlebih


dahulu pada tata letak baru kemudian sistempemindahan bahannya terletak
padapenekanan terhadap proses manufacturing yang berlangsung. Ada empat
macam atau tipe tata letak yang secara klasik umum diaplikasikan dalam desain tata
letak, yaitu :

1. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi

Menurut Wignjosoebroto (2009), jika suatu produk secara khusus


memproduksi suatu macam produk atau kelompok produk dalam jumlah besar dan
waktu produksi yang lama, maka semua fasilitas produksi dari pabrik tersebut diatur
sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berlangsung seefisien mungkin.
Dengan tata letak berdasarkan aliran produksi seperti terdapat pada gambar di bawah
ini, maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin
sesudah mesin atau prosesnya selalu berurutan sesuai dengan aliran proses, tidak
peduli macam mesin yang dipergunakan.

2. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap

Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak fasilitas berdasarkan proses tetap,


material atau komponen produk utama akan tetap pada posisi/lokasinya. Sedangkan

8
fasilitas produksi seperti alat, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil
lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.
Pada proses perakitan tata letak tipe ini alat dan peralatan kerja lainnya akan cukup
mudah dipindahkan. Berikut skema diagram dari tata letak fasilitas produksi yang
diatur berdasarkan posisi material tetap.

3. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk

Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan produk atau komponen
yang akan dibuat. Produk-produk yang tidak identik dikelompok berdasarkan
langkah-langkah proses, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai dan sebagainya.
Disini pengelompokkan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir seperti
halnya pada tipe produk tata letak. Pada tipe kelompok produk, mesin-mesin atau
fasilitas produksi nantinya juga akan dikelompokkan dan di tempatkan dalam sebuah
manufacturing. Karena disini setiap kelompok produk akan memiliki urutan proses
yang sama maka akan menghasilkan tingkat efisien yang tinggi dalam proses
manufakturingnya. Efisiensi tinggi tersebut akan dicapai sebagai konsekuensi
pengaturan fasilitas produksi secara kelompok atau sel yang menjamin kelancaran
aliran kerja. Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk dapat ditunjukkan
seperti gambar dibawah ini:

4. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses

Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak berdasarkan macam proses sering


dikenal dengan proses atau tata letak berdasarkan fungsi adalah metode pengaturan
dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe atau
jenis sama ke dalam satu departemen. Dalam tata letak menurut macam proses,
seperti terdapat pada gambar dibawah ini, jelas sekali bahwa semua mesin dan
peralatan yang mempunyai cirri operasi yang sama akan dikelompokkan bersama
sesuai dengan proses atau fungsi kerjanya.

3.4 Manfaat Desain Fasilitas dan Layout Produksi

Secara spesifik tata letak fasilitas tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
dapat memberikan manfaat-manfaat dalam system produksi, yaitu sebagai berikut :

9
1. Meningkatkan jumlah produksi, Suatu tata letak fasilitas pabrik secara baik
akan memberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan output
yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan
jam kerja mesin lebih kecil.

2. Mengurangi waktu tunggu, Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
memberikan keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau
departemen dengan departemen yang lain. Keseimbangan ini akan dapat mengurangi
penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin
yang lain.

3. Manfaat proses pemindahan bahan, Pada sebagian besar proses produksi, bahan
baku akan lebih sering dipindahkan jika dinbandingkan dengan tenaga kerja, mesin
maupun peralatan produksi yang lain.

4. Penghematan penggunaaan ruangan, Terjadinya penumpukan material dalam


proses dan jarak antara masing-masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas
bangunan yang dibutuhkan.

5. Efisiensi penggunaaan fasilitas, Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana
secara baik, dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga
kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.

6. Mempersingkat waktu proses, Dengan memperpendek jarak antara satu mesin


dengan mesin yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang lain dan
mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.

7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, Pengaturan tata letak fasilitas


pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang
nyaman, aman, tertibdan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat
lebih ditingkatkan.

10
8. Mengurangi kesimpang-siuran, Banyaknya material yang menunggu, gerakan
yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan
menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan kemacetan.

3.5 Prinsip Penyusunan Desain Fasilitas dan Layout Produksi

Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan desain fasilitas dan


layout produksi adalah:

1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata


letak fasilitas produksi diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang
mempengaruhi proses produksi menjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu
proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi
jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan
balik (back tracking),gerakan memotong (cross movement), dan gerak
macet(congestion), dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya
interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja
yang menyenangkan.
5. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan
kebutuhankonsumen. Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian
kembali (relayout) yaitu suatu perubahan kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi
tidak menutup kemungkinan adanya desain produk yang memungkinkan berubahnya
layout secara total. Yang perlu diperhatikan adalah relayoutmaupun layout jika ada
perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.

3.6 Kerugian-kerugian Desain Fasilitas dan Layout yang Buruk


Desain Fasilitas dan Layout yang buruk dapat mengalangi operasi yang
efisien , karena:

 Bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, dimana urutan proses


berliku-liku karena susunan mesin dan ruangan yang ada.

11
 Handling cost (penanganan harga) tinggi karena makin
banyak perpindahan/pengangkutan bahan
 Gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau hasil
produksi yang sedang dikerjakan
 Ruangan (tempat) prodksi, mesin-mesin dan fasilitas lain disusun secara tidak
teratur (berserakan) sehingga menggangu kelancaran produksi.
 Service area sempit sekali dan letaknya tidah memuaskan. Misalnya service
area untuk mesin-mesin, tempatnya jauh dari mesin-mesinnya, sehingga
kesukaran penggangkutan
 Bahan- bahan dalam proses sering rusak atau hilang.
 Sering ditemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tempat pada waktu
yang di tentukan.

3.7 Tujuan Desain Fasilitas dan Layout Produksi yang baik

Desain Fasilitas dan Layout Produksi berpengaruh paling besar pada


produktifitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan
faktor-faktor lainnya. Selain itu, material handlingsangat berpengaruh sebagai 50%
penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari 80%
seluruh biaya operasional. Dalam pelaksanaanya, Desain Fasilitas dan Layout
Produksi danmaterial handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain.

Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan Desain Fasilitas dan
Layout Produksi adalah mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di
dalamnya untuk membentuk proses produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman,
efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan Desain Fasilitas dan Layout Produksi
juga bertujuan untuk mengembangkan material handlingyang baik, penggunaan
lahan yang efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan
kenyamanan lingkungan kerja.

Tujuan yang harus dicapai dengan Desain Fasilitas dan Layout Produksi yang
baik antara lain adalah:

12
 Menaikkan output produksi, Pada umumnya, Desain Fasilitas dan Layout
Produksi yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos
kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih kecil dan
jam kerja mesin yang lebih kecil.
 Mengurangi delay (waktu tunggu), Mengatur keseimbangan antara waktu
operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau mesin adalah bagian dari
tanggung jawab perancang tata letak fasilitas. Pengaturan yang baik akan
mengurangi waktu tunggu atau delay yang berlebihan yang dapat disebabkan
oleh adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan memotong (cross-
movement), dan kemacetan (congestion) yang menyebabkan proses
perpindahan terhambat.
 Penghematan pemanfaatan area, Perancangan Desain Fasilitas dan Layout
Produksi yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang yang
berlebihan.
 Mengurangi jarak perpindahan barang, Dalam proses produksi, perpindahan
barang atau material pasti terjadi. Mulai dari bahan baku memasuki proses awal,
pemindahan barang setengah jadi, sampai barang jadi yang siap untuk
dipasarkan disimpan dalam gudang.
 Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi
lainnya.
 Proses manufaktur yang lebih singkat, Dengan memperpendek jarak antar
proses produksi, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk
akan lebih singkat sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat.
 Mengurangi resiko kecelakaan kerja, Perancangan tata letak yang baik juga
bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi
para pekerja yang terkait di dalamnya.
 Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, Dengan penataan lingkungan
kerja yang baik, tertata rapi, tertib, pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang
baik, dsb, maka suasana kerja yang baik akan tercipta sehingga moral dan
kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh pada kinerja
karyawan yang juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan terjaga.
 Mempermudah aktivitas supervisor, Desain Fasilitas dan Layout Produksi yang
baik akan mempermudah seorangsupervisor untuk mengamati jalannya proses
produksi.

13
BAB III

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian yang membahas tentang desain fasilitas dan layout


produksi, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :

 Desain fasilitas produksi adalah bagaimana mesin-mesin, alat-alat produksi, alat


pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
mempermudah dan mempercepat proses produksi. Desain layout produksi adalah
bagaimana susunan penempatan fasilitas-fasilitas produksi di tempatkan
sedemikian rupa sehingga dapat memperlancar proses produksi yang efektif dan
efisien.

 Pentingnya desain fasilitas dan layout produksi adalah termasuk kegiatan


untama sebelum proses produksi, yang akan mendapat keuntungan-keuntungan
yang didapat berupa kenaikan jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu,
mengurangi waktu proses pemindahan bahan, penghematan penggunaan area
untuk produksi, gudang, dan pelayanan, kemudian pendayagunaan yang lebih
besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi.

 Secara umum Desain Fasilitas dan Layout Produksi dikelompokkan dalam tiga
jenis, yaitu Tata Letak Proses (process layout) sering juga disebut functional
layout, Tata Letak Produk (product layout) dan Tata Letak Posisi Tetap (fixed
positon lay out).

14
DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi
Pertama, 2010-2011.

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/macam-tipe-layout-
pabrik.html#sthash.hekSKmnx.dpuf

http://dreamer-layout.blogspot.com/2008/08/pengertian-layout.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/faktor-faktor-yang-
dipertimbangkan.html#sthash.zdOlAMqs.dpuf

http://dimasnurdiansyah.wordpress.com/2012/01/20/management-produksi/

http://obiand.wordpress.com/2012/06/02/manajemen-operasional-tentang-lay-out-
produksi/

15

Anda mungkin juga menyukai

  • Contok Deskripsi CV
    Contok Deskripsi CV
    Dokumen1 halaman
    Contok Deskripsi CV
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Damar1 1
    Damar1 1
    Dokumen6 halaman
    Damar1 1
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • SIMAU
    SIMAU
    Dokumen3 halaman
    SIMAU
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen19 halaman
    Bab 1
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Aldi
    Aldi
    Dokumen3 halaman
    Aldi
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • HW Market Research - Mooi Mask (1) - Dikonversi
    HW Market Research - Mooi Mask (1) - Dikonversi
    Dokumen9 halaman
    HW Market Research - Mooi Mask (1) - Dikonversi
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Siti Solehah
    Siti Solehah
    Dokumen3 halaman
    Siti Solehah
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • ENDANG
    ENDANG
    Dokumen3 halaman
    ENDANG
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • GILANG
    GILANG
    Dokumen2 halaman
    GILANG
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • ENDANG
    ENDANG
    Dokumen3 halaman
    ENDANG
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Salsa
    Salsa
    Dokumen2 halaman
    Salsa
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Contoh Makalah Manajemen Resiko
    Contoh Makalah Manajemen Resiko
    Dokumen73 halaman
    Contoh Makalah Manajemen Resiko
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • SIMAU
    SIMAU
    Dokumen3 halaman
    SIMAU
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • SIMAU
    SIMAU
    Dokumen3 halaman
    SIMAU
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen18 halaman
    Bab 5
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Bab I-1
    Bab I-1
    Dokumen11 halaman
    Bab I-1
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ubaedah
    Cover Nama Ubaedah
    Dokumen3 halaman
    Cover Nama Ubaedah
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ubaedah
    Cover Nama Ubaedah
    Dokumen3 halaman
    Cover Nama Ubaedah
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Dedeh
    Cover Nama Dedeh
    Dokumen3 halaman
    Cover Nama Dedeh
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat
  • Cover Nama Ida
    Cover Nama Ida
    Dokumen4 halaman
    Cover Nama Ida
    DamarPenggalih
    Belum ada peringkat