BAB II
KEADAAN UMUM
tambang nikel terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sekitar 160 juta
oleh tiga buah danau yaitu Danau Matano, Danau Towuti dan Danau Mahalona.
Lahan eksplorasi PT. Inco berdasarkan konsesi awal adalah seluas 6.600.000 ha
terletak pada posisi 120030’ – 123030’ BT dan 6030’ – 5030’ LS, berada di tiga
perpanjangan kontrak karya sampai tahun 2025. Sebagian besar daerah kontrak
karya awal dikembalikan kepada pemerintah Indonesia. Saat ini daerah yang
M. Abdi Gunawan
6
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Daerah penambangan meliputi dua blok yaitu Blok Timur (East Block)
dan Blok Barat (West Block) yang terdiri dari bukit-bukit yang mengandung
endapan bijih nikel. Daerah di sebelah timur pabrik peleburan disebut Blok Timur
dan yang di sebelah barat pabrik peleburan disebut Blok Barat dimana daerah
M. Abdi Gunawan
7
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
M. Abdi Gunawan
8
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
yaitu:
Satuan batuan sedimen yang berumur kapur, terdiri dari batu gamping laut
dalam dan rijang. Terdapat dibagian barat Sorwoako dan dibatasi oleh sesar
Satuan batuan ultrabasa yang berumur awal tersier, umumnya terdiri dari
bervariasi dan umumnya terdapat dibagian timur. Pada satuan ini juga
utara.
M. Abdi Gunawan
9
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Bijih nikel yang terdapat di bagian Tengah dan Timur Sulawesi tepatnya
didaerah Sorowako termasuk ke dalam jenis nikel laterit dan bijih nikel silikat
(garnierit). Bijih nikel tersebut akibat pelapukan dan pelindihan (leaching) batuan
Secara horisontal penyebaran Ni tergantung dari arah aliran air tanah yang
sangat dipengaruhi oleh bentuk kemiringan lereng (topografi). Air tanah bergerak
dari daerah – daerah yang mempunyai tingkat ketinggian ke arah lereng, yang
mana sebagian besar dari air tanah pembawa Ni, Mg dan Si yang mengalir ke
zona pelindian atau zona tempat fluktuasi air tanah berlangsung. Pada tempat-
ada, sedangkan pada lereng dengan kemiringan landai sampai sedang adalah
menjadi proses pelindian utama yang berlangsung secara vertikal yang meliputi
proses pelindian celah di zona saprolit serta proses pelindian yang terjadi di waktu
Profil (penampang) laterit dapat dibagi menjadi beberapa zona. Profil nikel
laterit tersebut dideskripsikan dan diterangkan oleh daya larut mineral dan kondisi
M. Abdi Gunawan
10
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
aliran air tanah. Menurut Golightly, 1979 profil laterit dibagi menjadi 4 zonasi,
yaitu:
Zona ini berada paling atas pada profil dan masih dipengaruhi aktivitas
permukaan dengan kuat. Zona ini tersusun oleh humus dan limonit. Mineral-
yang terbentuk pada kondisi asam dekat permukaan dengan relief relatif datar.
lanau), sering dijumpai mineral stabil seperti spinel, magnetit dan kromit.
Sifat fisik zona Medium Grade Limonite (MGL) tidak jauh berbeda
dengan zona overburden. Tekstur sisa batuan induk mulai dapat dikenali dengan
berukuran antara 1-2 cm dalam jumlah sedikit. Ukuran material penyusun berkisar
antara lempung-pasir halus. Ketebalan zona ini berkisar antara 0-6 meter.
Umumnya singkapan zona ini terdapat pada lereng bukit yang relatif datar.
Mineralisasi sama dengan zona limonite dan zona saprolit, yang membedakan
M. Abdi Gunawan
11
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
3. Zona Saprolit
induk yang teralterasi, sehingga mineral penyusun, tekstur dan struktur batuan
mmeberikan zona saprolit dengan init batuan sisa yang keras, pengisian celah oleh
menghasilkan zona saprolit yang relatif homogen dengan sedikit kuarsa atau
garnierit.
M. Abdi Gunawan
12
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Zona batuan induk berada pada bagian paling bawah dari profil laterit.
Batuan induk ini merupakan batuan yang masih segar dengan pengaruh proses-
Wilayah Barat (West Block) meliputi 36 bukit dengan luas sekitar 46,5 km
dengan bentuk morfologi yang relatif lebih terjal dibandingkan blok timur (karena
boulder dilapisi oleh zona pelapukan tipis dibagian luarnya. Daerah Barat (West)
Kadar nikel tinggi dari daerah timur berkisar antara 1,6–2,5 % Ni. Rasio
silika magnesium yang relatif tinggi (> 2,3) akan membawa masalah di pabrik
Ciri lain daerah ini adalah adanya ore extension zone pada zona dibawah
drill indicated reserve, hal ini disebabkan karena bor auger tidak mampu
M. Abdi Gunawan
13
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
menengah (MGL) yang tebal rata-rata 2 meter, serta berkadar nikel sekitar 1,4%.
Lapisan ssp dan hsp sebagai lapisan bijih dengan nikel 1,85 % dan tebal rata-rata
7 m. Dan lapisan bawah adalah bedrock yang berwarna hijau kebiruan hingga
abu-abu kehijauan. Kandungan rasio S/M relatif lebih rendah (1.4) dan recovery
endapan yaitu Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3, dimana masing-masing tipe mempunyai
limonit dan saprolit atau terkadang pada jebakan struktur yang mengandung
garnierit dan zona breksiasi. Rasio silika /magnesia >2,3, banyak terdapat
bongkah peridotit berkadar nikel rendah, ongkos produksi pada tipe ini
- Tipe 2, relatif hampir sama dengan tipe 1 dari aspek mineralogi namun
mengandung bongkah peridotit jauh lebih sedikit. Tipe ini lebih mudah dan
Profil bijih (ore) lebih heterogen daripada tipe 1 dan kemungkinan derajat
dilusi yang lebih besar karena banyak fragmen batuan berkadar rendah yang
M. Abdi Gunawan
14
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
DKP.
- Tipe 3, tidak seperti tipe 1 dan 2. Kadar nikelnya rendah, berkisar antara
1,6%-1,9% Ni. Sangat sedikit dijumpai bongkah, derajat dilusi yang tinggi
karena banyak fragmen batuan kecil berkadar nikel rendah yang mudah pecah.
Pengayaan supergene relatif rendah di tipe ini dan recovery ROM ke DKP
M. Abdi Gunawan
15
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Wilayah Timur (East Block) meliputi 44 bukit menempati area seluas 36,3
km persegi. Topografi pada daerah ini relatif lebih landai dari pada daerah barat
(West Block). Batuan dasar dari tipe ini umumnya adalah serpentin peridotit,
lherzolit, dengan derajat serpentin yang bervariasi. Pada daerah ini tidak banyak
mengandung endapan nikel yang kadar tinggi (high grade) kecuali pada jebakan
endapan tipe –4” dan endapan tipe –6”, dimana kadang material batu yang
Hanya sebagian kecil daerah ini ditemukan tipe Hybrid yang merupakan
zona transisi ke tipe West Block.
- Tipe Hybrid –1”. mempunyai kadar nikel yang rendah (1.6%-1.8%), dan
memiliki kesamaan dengan tipe west block. Material boulder banyak dijumpai
berkadar nikel rendah; Ongkos produksi pada tipe ini umumnya mahal,
- Tipe Hybrid –6”. mempunyai kadar nikel yang rendah (1.6%-1.8%), dan
memiliki kesamaan dengan tipe west block. Material bolder lebih sedikit
M. Abdi Gunawan
16
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
peridotit berkadar nikel rendah; Recovery DKP/ ROM sekitar 26% sampai
30%.
- Tipe East Block –18”. mempunyai kadar nikel yang rendah (1.6%-1.9%), dan
sifatnya murni / asli tipe East block. Semua material dibawah –18” ditambang
dan tidak ada kesulitan dalam penambangan. Material bolder bisa dihancurkan
Secara Umum, Daerah Luwu timur memiliki suhu udara rata – rata 27,09
dengan kelembaban rata – rata 82,92 dimana iklim di Kabupaten Luwu Timur
termasuk dalam iklim tropis dengan curah hujan rata – rata 261,88 mm. Luas
wilayahnya, adalah 6.944.88 km2 atau sekitar 11,14 persen dari keseluruhan
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dimana memiliki curah hujan yang cukup
tinggi. Pada tahun 2007 tercatat rata-rata curah hujan mencapai 279 mm dengan
dalam pengawasan Grade Control dalam hal kualitas ore. Kegiatan penambangan
M. Abdi Gunawan
17
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
nikel PT. INCO dilakukan pada Pegunungan Verbeek, Sulawesi Selatan yaitu di
M. Abdi Gunawan
18
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
menampung OB dan reject rock dari screening station) yang kemudian akan
digunakan untuk menutupi daerah pasca tambang sebagai dasar bagi tanaman
M. Abdi Gunawan
19
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
M. Abdi Gunawan
20
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Ore mining biasa disebut Run of Mine (ROM), ROM biasanya ditimbun di pile-
pile yang terdekat yang ada lalu baru diangkut ke stasiun penyaringan (screening
station).
• Penyaringan ( Screening )
Produk hasil dari screening station disebut screening station product (SSP) yang
berupa ore basah yang disebut wet ore stockpile (WOS). WOS akan diproses oleh
bagian processing, yang nantinya akan menghasilkan product yang disebut nikel
M. Abdi Gunawan
21
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
matte (80% Ni) dan menghasilkan buangan (reject rock), yang nantinya akan
dibawa ke disposal.
- Area West block, ukuran reject rock-nya : +18”, +6”, dan +2”
Cadangan mineral tambang di PT. INCO dibagi kedalam dua type geologi yang
Penambangan dimulai dengan mengupas lapisan tanah penutup dan bila lapisan
dilakukan penggalian bijih nikel dengan menggunakan alat gali muat Back Hoe
Bijih nikel kadar menengah (Medium Grade Limonite) diangkut dan ditumpuk
pada tempat tertentu. Sedangkan bijih nikel kadar tinggi (Saprolite Ore) dengan
kadar rata-rata 1,5% untuk East Block dan West Block diangkut menuju Screening
M. Abdi Gunawan
22
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Pada daerah West Block, fraksi ukuran –2 inchi diambil sebagai ore, material –
material ini kemudian ditampung dalam stock pile. Sedangkan untuk daerah East
Block, fraksi ukuran –6 inchi diambil sebagai ore, apabila fraksi ukuran +6 inchi
memperlihatkan indikasi adanya ore, maka fraksi ini akan di-crusher menjadi
fraksi ukuran –6 inchi. Untuk ukuran +18 inchi diangkut ke disposal. Reject dari
screening station fraksi ukuran +6 inchi dan +18 inchi dari tipe East Block
Kegiatan penambangan berakhir sampai ore berada di stock pile, untuk kegiatan
selanjutnya dilakukan oleh pihak pabrik sampai akhirnya ore tersebut menjadi
nickel matte. Pengolahan nikel pada akhirnya menghasilkan nikel yang berkadar
(78 % Ni) dan dikemas dalam kemasan bag yang mengandung 3 ton nikel matte
keluar negeri dan dijual dalam Dollar Amerika Serikat melalui kontrak-kontrak
Daya saing PT. INCO terletak pada cadangan bijih nikel dalam jumlah besar,
tenaga terampil dan terdidik baik, listrik tenaga air berbiaya rendah, fasilitas
M. Abdi Gunawan
23
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
diblok barat dengan screaning station di blok timur. Pada screaning station diblok
barat terdapat penyaring dengan ukuran batuan yang dapat lewat sebesar : 18
inchi, 4 inchi, dan 2 inchi. Sedangkan pada screaning station untuk blok timur
terdapat penyaring dengan ukuran batuan yang dapat lewat sebesar : 18 inchi dan
berukuran 4 inchi. Pada blok barat batuan yang diambil untuk proses selanjutnya
adalah yang berukuran lebih kecil dari 2 inchi sedangkan untuk blok timur adalah
M. Abdi Gunawan
24
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
M. Abdi Gunawan
25
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Bijih yang berasal dari screaning station merupakan bijih basah yang kemudian
selanjutnya ditaruh kedalam stock pile. Bijih basah ini biasanya dibiarkan selama
4 – 6 minggu. Hal ini berguna untuk mengeluarkan kadar air dalam ore tanpa
mengeluarkan cost, karena apa bila dikeringkan pada dryer maka biayanya akan
lebih mahal. Karena pengeringan pada stock pile ini tidak mengurangi seluruh
kandungan air, maka ore tersebut dibawa ke dryer moisture untuk menghilangkan
kandungan airnya.
Selanjutnya bijih kering tersebut di bawa ke stock pile untuk bijih kering. Bijih
kering ini dibawa ke proses berikutnya yaitu kiln. Pada kiln terjadi proses reduksi
Si dan Fe.
nikel laterit di daerah lain adalah dua jenis endapan yang disebut endapan blok
timur (east block) dan blok barat (west block). Sebenarnya mine planner membuat
M. Abdi Gunawan
26
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
yang ditambang adalah blok barat karena kadar nikelnya terlalu tinggi. Tetapi
karena ternyata pada proses kiln, west blok memiliki batuan yang terlalu basa
akibat nilai silica berbanding dengan magnesium (S/M) yang terlalu tinggi maka
kondisi didalam tanur kental akibatnya Si dan Fe yang akan direduksi susah
suhu tanur tetapi akibatnya dinding tanurakan semakin tipis. Akibatnya digunakan
east blok yang memiliki kadar Ni yang lebih rendah, tetapi juga memiliki S/M
yang rendah sebagai factor koreksi di alam tanur. Sebaliknya bila pada proses kiln
yang digunakan hanya east blok maka kondisi di tanur terlalu encer. Akibatnya
proses pemisahan sulit terjadi. Solusi yang digunakan adalah mencampur ore dari
East blok dengan ore dari West blok yang selanjutnya menghasilkan Calcine.
M. Abdi Gunawan
27
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Tahap berikutnya yaitu furnace, pada tahap ini terjadi peleburan pada
calcine. Suhu yang biasa digunakan pada furnace adalah 15000 C. Calcine
dimasukan kedalam tungku listrik dan dipanaskan sampai melebur. Pada proses
peleburan akan terjadi reaksi antara nikel dengan karbon yang selanjutnya akan
bereaksi lagi dengan besi sulfide menjadi nikel-matte. Selanjutnya terjadi reaksi
reduksi tak langsung oleh CO (batu bara). Sebagian besar dari senyawa oksida
seperti SiO2, MgO dan FeO yang tidak tereduksi akan membentuk slag. Karena
perbedaan berat jenis, reaksi kimia dan sifat metalurgi logam nikel, maka terjadi
pemisahan antara cairan berkadar nikel tinggi yang disebut matte dengan cairan
slag. Lapisan paling bawah nikel matte mempunyai berat jenis lebih besar
dibandingkan dengan slag yang berada pada lapisan atas. Slag kemudian
dikeluarkan dari tungku listrik dan dituang kedalam pot haul master, untuk dibawa
ke Slag Dump.
M. Abdi Gunawan
28
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
Selanjutnya hasil dari furnace dibawa ke converter. Guna converter ini yaitu
M. Abdi Gunawan
29
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
pengeringan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi kadar air pada
Balantang Malili.
Adapun urutan keseluruhan yang terjadi pada proses pengolahan adalah sebagai
berikut
M. Abdi Gunawan
30
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR
PT. International Nickel Indonesia
Mines Departement
Mine Geology and Ore Quality Coordination
Practical Student Report
M. Abdi Gunawan
31
B/N 004.01.2010
Jurusan Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
UNHAS MAKASSAR