Anda di halaman 1dari 2

GEOLOGI UMUM

Geologi umum yang digunakan adalah berdasarkan atas hasil pemetaan


yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Sumberdaya Mineral Propinsi
Sulawesi Selatan, dalam rangka inventarisasi sumberdaya batubara di Kecamatan
Marioriwawo Kabupaten Soppeng, dengan menggunakan peta 1 : 50.000.

II.1.1 Geomorfologi

Secara umum daerah penelitian (lokasi endapan batubara) merupakan


daerah perbukitan sedang dengan ketinggian antara 250 – 265 meter dari
permukaan laut, kemiringan lereng antara 10–20 %. Batuan penyusun daerah ini
adalah batulempung, batupasir kuarsa, napal, dan batugamping. Pada daerah ini
mengalir sungai Asittange (anak sungai) dan sungai Isetang (sungai utama),
dimana pada musim kemarau sungai tersebut kering.

II.1.2 Stratigrafi

Batuan yang menyusun daerah penelitian, khususnya di sekitar lapisan


batubara, dari satuan batuan tertua ke muda terbagi atas tiga satuan batuan, yaitu :
1. Satuan Batulaempung
2. Satuan Napal
3. Satuan Batugamping

II.1.2.1 Satuan Batulempung

Satuan batulempung ini umumnya berwarna abu–abu, dan sebagian


terkekarkan, tersingkap di bagian Selatan dusun Waepute; terdiri atas
batulempung, batupasir kuarsa, sisipan batubara, dan batugamping klastik. Satuan
ini diendapkan pada lingkungan laut transisi yaitu lagoon. Satuan ini mengandung
fosil Foraminifera besar dan Moluska yang menunjukkan umur Eosen Bawah
(Sukamto, 1982), dan di atasnya secara selaras ditindih oleh satuan napal.
Berdasrkan ciri litologi dan posisi stratigrafinya, maka satuan batuan ini dapat
disebandingkan dengan kelompok batuan Formasi Mallawa (Sukamto, 1982),
tebal satuan batuan ini 80 meter.

II.1.2.2 Satuan Napal

Satuan batuan ini umumnya berwarna abu–abu sampai putih, tersingkap


pada bagian puncak perbukitan di sebelah Selatan dusun Waepute; terdiri atas
napal dan sisipan batugamping kalkarenit, mengandung fosil Foraminifera besar
dan menunjukkan umur Eosen Tengah – Eosen Atas (Sukamto, 1982).
Berdasarkan sifat fisik dan ciri litologinya lingkungan pengendapan dari satuan
batuan ini adalah lingkungan laut dangkal (neritik); dan dapat dikorelasikan
dengan bagian bawah dari Formasi Tonasa (Sukamto, 1982).
II.1.2.3 Satuan Batugamping

Satuan batuan ini dijumpai pada bagian Utara dari desa Gattareng. Satuan
ini terdiri atas batugamping kalsirudit, batugamping bioklastik dan kalkarenit,
umumnya berwarna putih sampai kelabu muda, berlapis baik dan berselingan
dengan napal. Kandungan fosil Foraminifera dan Moluska menunjukkan umur
Eosen Atas sampai Miosen Tengah (Sukamto, 1982). Satuan ini dapat
dikorelasikan dengan batugamping Formasi Tonasa.

II.1.3 Struktur Geologi

Secara umum struktur geolgi yang berkerja di darah penelitian meliputi,


struktur perlipatan dan sesar.

II.1.3.1 Perlipatan

Perlipatan yang ada diaerah peneltian merupakan lipatan antiklin, secara


umum sumbu perlipatan yang ada pada daerah penelitian berarah Baratlaut sampai
Tenggara, dimana batuan yang mengalami perlipatan adalah satuan batulempung
dan satuan napal (Formasi Mallawa). Berdasarkan umur dari batuan yang terlipat,
maka umur dari perlipatan ini adalah Miosen Tengah.

II.1.3.2 Sesar
Struktur sesar yang bekerja pada daerah penelitan adalah sesar normal dan
sesar geser. Sesar normal terdapat pada suangai Siattinge dengan jalur sesar
berarah utara selatan dan diduga berumur Miosen Atas. Sesar geser yang ada pada
daerah peneltian berarah Baratlaut – Tenggara dan melewati lapisan batubara
yang ada pada daerah penelitian.

Anda mungkin juga menyukai