A. LATAR BELAKANG
berbagai fasilitas demi kenyamanan dan kualitas hidup manusia, oleh karena itu
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia harus terus
ditingkatkan.
salah satu ilmu yang memegang peranan penting dalam meningkatkan taraf hidup
bangsa khususnya pemanfaatan sumber daya alam sehingga menjadi pilar dasar
bidang.
Ilmu geologi berupa sains dan aplikasi merupakan satuan tak terpisahkan untuk
pemahaman terhadap ilmu geologi sebagai suatu sains sangat diperlukan yang
terkait.
dalam mengolah berbagai potensi sumber daya alam, oleh karena itu kemampuan
tentang penambangan endapan nikle leterit dan tinjauan asfek geologi teknik pada
Kerja praktek ini diharapakan dapat menjadi sarana untuk menimba pengalaman
kerja serta dapat terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana mekanisme kerja
B. JUDUL KEGIATAN
Kandungan silika Terhadap Kandungan Nikel Laterit Pada Area Tambang Bumi
1. Kerja Praktek (KP) pada PT. BUMI KONAWE ABADI ini dimaksudkan untuk
kebutuhan,
2. Laboratorium,
E. NAMA KEGIATAN
ABADI dimana bidang Kerja Praktek (KP) yang di harapkan adalah pada bidang
ABADI .
F. LANDASAN
G. SASARAN
2. Mampu melahirkan alumni Kerja Praktek yang mapan dan jauh lebih siap
Adapun waktu Kerja Praktek (KP) ini baik mengenai lamanya maupun
mengharapkan waktu di mulainya KP ini dalam interval waktu JUNI - JULI 2011.
KONAWE ABADI.
I. P E S E R T A
Peserta Kerja Praktek (KP) yang direncanakan ini terdiri dari satu (1) orang
yakni:
J. LANDASAN TEORI
Endapan nikel laterit merupakan salah satu jenis endapan residu mineral
bijih yang terbentuk oleh pelapukan kimia pada suatu tubuh batuan sehingga
serpentinit.
Di bawah kondisi iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, dimana
pelapukan, batuan ini akan melepaskan sebagian besar unsur-unsur non logam
seperti magnesium dan silika disebabkan sifat dari unsur tersebut yang lebih
ringan dan mudah terlarut dalam air, sementara unsur-unsur logam yang
berharga seperti nikel dan besi akan mengalami pengayaan ke arah bawah
residu. Hasil dari proses pelapukan yang kaya akan unsur logam ini dikenal
Pada proses pembentukan endapan laterit ini terjadi proses oksidasi dan
yang sangat rendah. Mineral ini akan terlapuk melalui proses hidrolisis dan
oksidasi untuk membentuk magnesium hidroksida, asam silika dan oksida besi
dengan reaksi :
hidroksida silika
Dengan demikian, pada proses pembentukan endapan laterit ini, ada tiga
proses yang berjalan dan saling bekerjasama yakni hidrasi, oksidasi dan hidrolisis
yang kesemuanya akan melapukkan batuan dunit dan peridotit yang kaya akan
terhadap unsur-unsur logam tertentu yang telah terurai pada waktu pelapukan
seperti Ni dan Co sedangkan Fe, Al dan Cr lebih banyak tinggal dan mengaya
secara residu. Unsur-unsur non logam seperti silika dan oksida magnesiun akan
terlarut dalam air dalam bentuk larutan koloid dan akan tercurahkan pada zona
rekahan untuk membentuk silika amorf dan sebagian lagi akan terbawa oleh
aliran air tanah ke arah lateral sehingga unsur-unsur ini perlahan-lahan akan
zona pelapukan akan bergeser ke bawah. Residu nikel yang terbentuk lebih awal
pada bagian atas zona pelapukan akan bermigrasi ke bawah melalui proses
bawah penampang pelapukan yang disebut zona bijih nikel atau zona saprolit.
Zona 3 : merupakan zona laterit yang kaya akan residu besi dan
capping “.
batuan ultra basa rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur
nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai
hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg. Proses terjadinya substitusi antara Ni,
Fe dan Mg dapat diterangkan karena radius ion dan muatan ion yang hampir
Sedangkan proses kimia dan fisika dari udara, air serta pergantian panas dingin
induk.
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal
yang tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg,
yang sangat halus. Didalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-
haematit dekat permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur
cobalt dalam jumlah kecil. Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus
menerus kebawah selama larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi
dimana suasana cukup netral akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan,
larutan residunya akan membentuk suatu senyawa yang disebut saprolit yang
akan terbawa kebawah sampai batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai
batuan induk. Dilapangan urat-urat ini dikenal sebagai batas petunjuk antara
zona pelapukan dengan zona batuan segar yang disebut dengan akar pelapukan
(root of weathering).
adalah:
ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra basa tersebut: - terdapat
mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin
endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi.
permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka
sirkulasi air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka
yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih
kurang intensif.
Profil nikel laterit keseluruhan terdiri dari 4 zona gradasi sebagai berikut :
1. Iron Capping : Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang
laterit. Komposisinya adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-
sisa organik lainnya. Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat
Iron capping mempunyai kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang
zona ini tidak dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral
hasil dari pelapukan yang belum tuntas. fine grained, merah coklat atau
kuning, lapisan kaya besi dari limonit soil menyelimuti seluruh area.
Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi.
Sebagian dari nikel pada zona ini hadir di dalam mineral manganese
pimelite di dalam boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya silika.
berupa oksida besi, serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur
batuan asal yang masih terlihat. Ketebalan lapisan ini berkisar 5-18 m.
Bongkah batuan asal yang muncul pada umumnya memiliki kadar SiO2
dan MgO yang tinggi serta Ni dan Fe yang rendah. campuran dari sisa-sisa
terdapat silika boxwork, bentukan dari suatu zona transisi dari limonite ke
5. Bedrock : bagian terbawah dari profil laterit. Tersusun atas bongkah yang
lebih besar dari 75 cm dan blok peridotit (batuan dasar) dan secara
batuan asal dari nikel laterit yang umumnya merupakan batuan beku
ultrabasa yaitu harzburgit dan dunit yang pada rekahannya telah terisi
oleh oksida besi 5-10%, garnierit minor dan silika > 35%. Permeabilitas
zone yaitu zona high grade Ni, akan tetapi posisinya tersembunyi.
K. PEMBIMBING
L. LAPORAN
yang disajikan dibuat dalam bentuk tulisan ilmiah dan secara lisan yang
M. P E N U T U P
KONAWE ABADI.