I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi sumber daya
alam yang sifatnya tidak terbaharukan yang memiliki nilai ekonomis yang
digunakan sebagai bahan baku dalam industri untuk kesejahteraan rakyat di dalam
dibawah permukaan.Di atas permukaan dilakukan tambang terbuka dan dia bawah
kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui karena terjadinya suatu endapan
bahan galian yang memerlukan waktu yang cukup lama, maka dalam
langsung. Oleh karena itu, sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia
2
pengolahan sumberdaya alam. Dalam hal ini yang dibutuhkan bukan hanya
menggunakan teknis dan metode yang baik dan benar. Berdasarkan pertimbangan
teknis, bentuk dan karakteristik endapan nikel laterit serta lapisan penutup dan
keselamatan kerja, maka metode penambangan yang sesuai untuk diterapkan yaitu
metode tambang terbuka dengan sistem tambang terbuka” open pit” dimana
lapisan penutup dan mineral nikel laterit akan digali dengan menggunakan
untuk mengetahui berapa nilai kadar ore yang ada pada lokasi stock pile atau yang
menjadi hal yang sangat penting sebagai langkah awal keputusan apakah lokasi
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan Kerja Pratek (KP) yang
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
dengan pihak perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Halu Oleo.
c. Bagi Perusahaan
1. Hasil analisi data dari penelitian yang dilakukan dapat menjadi bahan
pendidikan
II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Nikel Lateri
Nikel laterit merupakan salah satu sumber nikel dan feronikel yang penting,
dimana endapan ini merupakan hasil dari pelapukan insentif batuan ultrabasa
pembawa Ni-Silika, dan pada umumnya terdapat pada daerah sekitas khatulistiwa.
Pada batuan ultrabasa misalnya peridotit sebagian besar terdiri dari mineral olivin
dan piroksin, yang mengandung kurang lebih dari 45 % berat silika dan
mengandung magnesium yang tinggi dengan kadar besi yang cukup besar. Pada
mengandung nikel. Batuan induk bijih nikel adalah batuan peridotit. Batuan
tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil
substitusi terhadap atom Fe dan Mg. Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan
Mg dapat diterangkan karena radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan
terdapat di bagian bawah batuan ultrabasa. Pada umumnya beberapa fosil laterit
5
deposit banyak terdapat di area tropis dan mempunyai ketebalan yang sangat
rendah. Sebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan logam yang tinggi
dan dapat bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi, nikel, mangan
dan bauksit.
material dengan kandungan besi dan aluminium sekunder sebagai hasil proses
pelapukan yang terjadi pada iklim tropis dengan intensitas pelapukan tinggi.
Laterit yang dibentuk dari pelapukan serpentin biasanya kaya akan kandungan
besi (45% – 55%) dan mengandung nikel sekitar 1%. Endapan ini disebut
Nickelferous Iron Laterite. Sedangkan tipe kedua dari nickelferous laterite adalah
Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama
larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral
akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk
membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau
pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit dan
seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai
batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa
dengan kadar tinggi, agen pelapukan tersebut berupa air hujan, suhu, kelembaban,
topografi, dan lainlain. Umumnya pembentukan endapan nikel laterit terjadi pada
1. Batuan Asal. Batuan asal sebagai syarat pembentukan nikel laterit, macam
batuan asalnya adalah batuan ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra.
kenaikan dan penurun permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadi proses
rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada
batuan.
proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting
batuan dan dapat merubah pH larutan. Asam-asam humus ini erat kaitannya
diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil sekali
7
sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-rekahan tersebut
akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih
intensif.
sirkulasi air beserta reagenreagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan
mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air
yang meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat
waktu yang relatif lama. Waktu merupakan faktor yang sangat penting dalam
proses pelapukan, transportasi, dan konsentrasi endapan pada suatu tempat. Untuk
Proses terbentuknya bijih nikel sekunder atau laterit dimulai dengan proses
pelapukan pada batuan peridotit, dimana batuan ini banyak mengandung olivin,
magnesium silikat, dan besi silikat yang pada umumnya mengandung 0,3 % nikel.
Batuan peridotit sangat mudah terpengaruh oleh proses pelapukan dimana air
tanah yang kaya CO2 yang berasal dari udara luar dan tumbuh-tumbuhan akan
8
laterit yaitu endapan residu dari hasil pelapukan batuan yang terjadi di daerah
yang mempunyai iklim tropis hingga sub tropis dengan curah hujan yang relatif
tinggi.
Pembentukan nikel dari proses kimia terbentuk bersama mineral silikat kaya
akan unsur (Mg,Fe)2SiO4 (olivine). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil
meninggalkan sedikitnya 20% fabrik dari batuan aslinya (parent rock). Batas
antara batuan dasar, saprolite dan wathering front tidak jelas dan bahkan
horizontal di atas saprolit yang sekarang kita kenal sebagai limonit. Benar bahwa
besar dari pada larutan, karena adanya larutan silikat magnesium yang terbawa
oleh air tanah. Kadang-kadang olivin didalam batuan diubah menjadi serpentin
mengandung banyak mineral olivin akan lebih mudah lapuk dibandingkan dengan
ultrabasa peridotit yang terdapat di atas permukaan bumi. Proses pelapukan terjadi
karena pergantian musim panas dan dingin yang silih berganti, sehingga batuan
yang mempunyai berat jenis kecil dihanyutkan oleh air, angin dan media lain ke
dataran yang lebih rendah. Pada umumnya bijih nikel laterit mengandung unsur
Pada proses pelapukan lebih lanjut magnesium (Mg), Silika (Si), dan Nikel.
(Ni) akan tertinggal didalam larutan selama air masih bersifat asam. Tetapi jika
dinetralisasi karena adanya reaksi dengan batuan dan tanah, maka zat-zat tersebut
pembawa Ni. Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, dalam hal berupa
kekar, maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan
terkumpul di zona air sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus
batuan dasar(bedrock). Ikatan dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H
akan membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia (Ni, Mg) Si4O5(OH)4.
Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka yang akan terjadi adalah
di zona Saprolit.
sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan
bergerak turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung.
Rangkaian proses ini merupakan proses pelapukan dan leaching. Unsur Ni sendiri
berlangsung, unsur Ni berada dalam ikatan serpentine group. Rumus kimia dari
11
unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn atau Mn atau dapat juga merupakan
kombinasinya.
Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air,dalam hal berupa kekar,
maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah,lambat laun akan terkumpul di
vertikal profil laterit dapat juga terbentuk zona pengkayaan yang lebih dari satu,
hal tersebut dapat terjadi karena muka air tanah yang selalu berubah-ubah,
tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering disebut
sebagai zona Hipogen, terdapat sebagai batuan induk yaitu batuan Harzburgit
(Hardiansyah 2008).
menggunakan tambang terbuka (Surface Mining) dengan metode open pit yaitu
2008).
12
a. Persiapan Penambangan
yang akan ditambang dengan menggunakan Bulldozer dan Excavator. Agar kerja
tanah penutup yang akan dikupas adalah 0-6 meter yang terdiri atas Top Soil dan
lapisan bijih kadar rendah (Low Grade), sedangkan lapisan bijih nikel yang akan
di Ekspor adalah yang berkadar 1,7% - 2.0% Ni. Setiap front yang akan di
Overburden). Tebal tanah penutup yang harus dikupas harus sesuai dengan data
eksplorasi.
pekerjaan ini maka pekerjaan dimulai dari tempat yang tertinggi ke arah tempat
yang lebih rendah guna memanfaatkan gaya berat (Down Hill Dozing). Tetapi
diupayakan sedemikian rupa agar lapisan atas yang berupa humus tidak terbuang
13
Bench.
3. Pembuatan Bench
dengan keadaan bukit dan cadangan bijih nikel. Tinggi bench dikontrol oleh
alat gali yang digunakan. Oleh karena itu, bench yang ada di PT. INDRABAKTI
kelongsoran.
dilakukan adalah membuat jalan tambang sebaik mungkin. Fungsi utama dari
pembuatan jalan tambang ini adalah sebagai sarana tranportasi untuk menunjang
alat Excavator. Bijih nikel yang akan ditambang ditetapkan berdasarkan Cut Of
14
Grade (COG) dengan sasaran produksi, karena penyebaran kadar bijih yang tidak
Selective mining yaitu suatu cara penambangan yang diterapkan bila bijih
menyebar dengan kadar yang tidak merata, dimana pada tempat-tempat tertentu
terdapat bijih dengan kadar yang relatif tinggi atau di atas COG, dan pada tempat
lainnya terdapat bijih dengan kadar yang rendah atau dibawa COG.
Alasan untuk melakukan selective mining adalah bila seluruh material bijih
dengan kadar yang tidak merata ditambang maka kadar bijih tersebut akan berada
2. Pemuatan (Loading)
dilakukan dengan alat gali-muat yaitu Excavator. Bijih yang dimuat adalah bijih
langsung dimuat ke alat angkut (Gambar 2). Sistem pemuatan yang digunakan
adalah Single Side Loading yaitu sistem pemuatan dimana alat muat Excavator
15
HYUNDAI 220 melakukan pemuatan material bijih ke satu alat angkut Dump
Loading yaitu sistem pemuatan dimana alat muat Excavator CUT 320
melakukan pemuatan material bijih ke satu alat angkut Dump Truck HYNO
FUSO PS 220, sedangkan pola dumping yang digunakan adalah Rear Dump yaitu
dari front. Ore yang dimuat yaitu saprolit dan limonit, kemudian diangkut oleh
penggalian serta pemuatan dan pengangkutan bijih Nikel sampai pada pengapalan.
Kegiatan Penambangan
Pembersihan lahan
(Land Clearing)
Pengupasan OB
(Stipping OB)
Sample Cek
Ore Getting
17
Pengecilan Ukuran
Pencampuran
Sample Mining
Matrix
Preparasi Drying
Penghalusan
Loading Pengemasan
Pengemasan
Hauling atau
Barging Analisis Data
darat dengan waktu tempuh dari ibu kota provinsi sampai kecamatan Langgikima
adalah tambang terbuka dengan metode open pit. Hasil yang diperoleh dari
kegiatan kerja pratek ini adalah metode tambang terbuka (open pit) dengan
1. Peralatan
dengan metode tambang terbuka (sistem open cats mining). Alat yang di gunakan
dalam melaksanakan kegiatan penambangan yaitu alat dorong, gali, muat, dan
angkut.
1. Bulldozer
untuk mengupas tanah pucuk (top soil) yang berada di atas OB (gambar 6).
Gambar 7. Bulldozer
19
2. Excavator
Ekskavator atau excavator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat
pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara
Gambar 8. Excavator
2. Compactor
Compactor adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau
Gambar 9. Compactor
3. Motor Grader
Moto grade adalah alat yang digunakan untuk membuat jalan tambang.
4. Dump Truk
Dump truk adalah alat angkut yang di gunakan untuk mengangkut dan
1. Persiapan
bijih yang akan ditambang dengan menggunakan alat Bulldozer dan Excavator.
22
tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk
Bulldozer dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah
penutup, agar kerja bulldozer lebih efektif maka diusahakan memperpendek jarak
dorong, untuk daerah datar dan cukup luas maka pembersihan dilakukan dimulai
dari tengah-tengah.
pucuk untuk menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak, sehingga mempunyai
unsur yang masih aslih, sehingga dapat di tanami kembali untuk kegiatan
sementara atau bisa juga langsung ke timbunan. Hal tersebut bergantung pada
keputusan perusahaan.
endapan nikel laterit yang akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi
Lapisan tanah penutup pada daerah penambangan terdiri atas dua jenis yaitu
top soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top
soil terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan
pengupasan pada lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah
tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan
penutup.
Jalan tambang merupakan sarana transportasi alat berat agar target produksi
unit Bulldozer.
25
Saprolite, yang dianggap sebagai OB yaitu lapisan Limonite yang kadar nikelnya
rendah yaitu Ni < 1.4% yang dianggap kurang ekonomis, keduanya tidak
memenuhi spesifikasi standar pabrik, kemudian lapisan ini di tumpuk pada waste
penambangan material lunak (soft rock) dimana tanah penutup tersebut akan
yaitu CUT dengan kapasitas baket yang sama yaitu 1,6 ton dan 1 unit Bulldozer
6. Sample Cek
melakukan pengambilan sampel dari suatu titik bor pada pit penambangan untuk
dibawah ke preparasi sampel. Sampel cek biasa di lakukan pada saat lahan
7. Eksploitasi
Lorite dan Logam nikel diambil dari endapan primer yaitu dari batuan ultra
basa dan endapan residu yaitu berupa tanah laterite nikel berupa mineral
dari bahan Galian Nikel. Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan dengan
menggunakan 2 unit Excavator yaitu Caterpilar dengan kasitas baket 1,6 ton.
28
8. Sample Mining
Sample mining adalah untuk mengetahui kadar saat ore getting. Cara
pengambilan sample mining yaitu 1 incrument 8 baket. Untuk 1 lot sebanyak 160
baket 20 incrument.
9. Preparasi Sample
mengolah conto dari lapangan yang masih heterogen dan kasar menjadi material
mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat
dilakukan dengan menggunakan alat muat Excavator dan diisikan ke dalam alat
angkut.
siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu
truck yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi
(Gambar 20).
30
adalah 0,9 m³ dengan rata-rata pengisian untuk satu Dump Truck adalah 8 bucket.
Dalam kegiatan ini menggunakan 6 unit Damp Truck dan 1 unit Excavator.
membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke
diangkut.
menggunakan Dump Truck Hino 500 TI dengan frekuensi bak Dump Truck adalah
12,5 MT (0,9 m³). Rute kegiatan hauling dimulai dari loading point kemudian
melakukan Dumping di Transito atau stock pile yang selanjutnya akan kembali
A. Kesimpulan
Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam kegiatan penambangan ini yaitu harus
keselamatan kerja.
kesehatan diri.
2. Pada waktu istrahat makan siang atau sudah memasuki waktu solat
DAFTAR PUSTAKA
Darijanto, .T, 1988, Endapan Bijih Nikel, Diktat Genesa bahan Galian, Institut
Teknologi Bandung.
Hardiansyah. 2008, Analisis Kadar Nikel Laterit Pada PT Anugerah Sakti Utama.
Tengah.