Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya, baik yang dapat
diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, yang biasa dimanfaatkan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu sumber daya alam yang
terdapat di Indonesia adalah bahan galian industri yaitu batu. Batu adalah suatu benda
yang terdiri dari berbagai campuran mineral yang berasal dari magma. Batuan terdiri
dari tiga jenis yaitu :

1. Batuan beku, yaitu batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma
tersusun dari mineral-mineral primer (silikat) dan terdiri atas batuan beku
intrusif dan batuan beku ekstrusif.
2. Batuan sedimen, yaitu batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan baik
yang berasal dari hasil sedimentasi mekanis, sedimentasi kimiawi, maupun
sedimentasi organik.
3. Batuan metamorf, yaitu batuan yang terbentuk akibat proses perubahan
tekanan (P) dan temperatur (T) atau keduanya dimana batuan memasuki
kesetimbangan baru tanpa adanya perubahan komposis kimia dan tanpa
melalui fase cair dengan temperatur berkisar antara 200-800oC.

Di Indonesia cukup banyak terdapat batuan beku, batuan sedimen, dan

batuan metamorf yang berumur pratersier sampai kwarter sebagai akibat proses

geologi yang berlangsung jutaan tahun. Secara keseluruhan menghasilkan berbagai

jumlah bahan galian industri yang cukup banyak, namun secara setempat mempunyai

jumlah yang mungkin sangat terbatas. Salah satu contohnya batu peridotit.

Makalah Batuan Peridotit Page | 1


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini dirumuskan menjadi :
1. Apa itu batuan Peridotit serta proses terbentuknya ?
2. Bagaimana proses terbentuknya ?
3. Mineralogi dari batuan Peridotit ?
4. Potensi dan cadangan batuan Peridotit di Indonesia ?
5. Sistem penambangan dan pengolahan batuan Peridotit ?
6. Kegunaan dari batuan Peridotit ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu batuan peridotit.
2. Untuk mengertahui proses terbentuknya.
3. Untuk mengetahui mineralogi dari batuan periodtit.
4. Untuk mengetahui potensi dan cadangan batuan peridotit di Indonesia.
5. Untuk mengetahui sistem penambangan dan pengolahan batuan peridotit.
6. Untuk mengetahui kegunaan dari batuian peridotit.

1.4 Metode Analisis


Metode analisis yang digunakan dalam penulisan makalah ini dibagi menjadi
dua tahap yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembahasan. Baik pada tahap
pengumpulan data maupun tahap pembahasan, penulis melakukan studi literatur dari
berbagai sumber dan situs internet.

1.5 Batasan Masalah


Disini kami hanya membahas apa itu batuan peridotit dan proses
terbentuknya, mineralogi dari peridotit, potensi dan cadangannya, sistem
penambangan dan pengolahannya, dan kegunaan.

Makalah Batuan Peridotit Page | 2


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batuan Peridotit

Peridotit merupakan batuan beku ultrabasa yang dimana olivin merupakan


mineral utama dan sering adanya kandungan piroksin dan ampibol. Kandungan silika
peridotit sangat rendah begitu pula dengan kandungan plagioklasnya. Peridotit
merupakan batuan yang bernilai ekonomis karna mengandung unsur kromit, dan
merupakan sumber intan dan dapat menyerap karbon dioksida karena berprinsip
menggabungkan kandungan magnesium dan menjadi magnet terjadi dalam reaksi
yang cepat. Mineral yang membentuk batuan peridotit pada umumnya merupakan
mineral yang terbentuk pada suhu tinggi dan tidak stabil di permukaan bumi, dapat
terbentuk dari proses hidrotermal dan pelapukan. Jika peridotit mengandung mineral
magnesium-oksida maka dapat berubah menjadi karbonat, seperti kalsit dan
magnesium. Peridotit juga dapat berubah menjadi serpentinit, talk, dan klorit.

Sumber : geology.com
Gambar 1. Batuan Peridotit

Peridotit mempunyai batuan keluarga seperti :

Makalah Batuan Peridotit Page | 3


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
 Lherzolit, adalah peridotit yang dimana olivin sebagai mineral utama dan
jumlah yang banyak dibandingkan dengan orthopiroksin. Para ilmuwan
menyatakan bahwa mantel bumi didominasi oleh keterdapatan lherzolit.

Sumber : earthof-fire.com
Gambar 2. Lherzolit

 Harzburgit, adalah peridotit olivin dan ortopiroksin sebagai mineral utama dan
spinel, garnet sebagai mineral yang dalam jumlah sedikit.

Sumber : homestead.com
Gambar 3. Harzburgit

 Dunit, adalah peridotit dimana olivin sebagai mineral utama dan sebagian
mengandung kromit, piroksin, dan spinel.

Makalah Batuan Peridotit Page | 4


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
Sumber : alexstrekeisen.it
Gambar 4. Dunit
 Wehrlit, adalah peridotit yang dimana mineral utamanya yaitu olivin,
orthopiroksin, ampibol, dan klinopiroksin.

Sumber : snipview.com
Gambar 5. Wehrlit

Makalah Batuan Peridotit Page | 5


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
 Kimberlit, adalah peridotit yang dimana olovin mempunyai komposisi 35%
dengan jumlah banyak dibandingkan dengan phlogopit, piroksin, karbonat,
serpentin, diopsid, montikelit, dan garnet. Kimberlit juga kadang disebut batu
induk intan.

Sumber :umanitoba.ac
Gambar 6. Kimberlit

2.2 Proses Terbentuknya Batuan Peridotit

Peridotit terbentuk dari mineral yang pada umunya terbentuk pada suhu yang

sangat tinggi dan tidak stabil di permukaan bumi. Di mana pada suhu 1300 oC mineral

yang terbentuk adalah olivin, sedikit piroksin, calsiumrich dan sedikit plagioklas

feldspar dengan kadar silika (sio2) <50%. Seperti terlihat pada bagan Bowen’s

Reaction Series di bawah ini :

Makalah Batuan Peridotit Page | 6


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
Sumber : Rio bond.com
Gambar 7. Bowen’s Reaction Series

2.3 Mineralogi Batuan Peridotit


Batuan peridotit merupakan batuan plutonik yaitu dari ukuran kristalnya yang
besar-besar. Batuan ini berwarna gelap kehijauan, kehijauan-hitam atau hitam
kecoklatan karena olivin sebagai mineral mayoritas yang menyusunnya. apabila
kandungan olivinnya diatas >90% maka batuan ini digolongkan sebagai dunit.
Komposisi dari batuan peridotit yaitu olivin 65%, plagioklas 10%, piroksen 25%.
Dengan berat jenis 2,9-3,00 dan kekerasan 6-7,5 skala mohs dengan struktur massif.

2.4 Potensi Dan Cadangan batuan Peridotit Di Indonesia


Potensi peridotit di Indonesia sangat besar dan tersebar di berbagai provinsi.
Hasil inventarisasi dan eksplorasi oleh direktorat sumberdaya mineral cadangan
peridotit sekitar 8.349.422.000,00 TON.
Adapun daerah keterdapatan peridotit yaitu :
 Pronvinsi Aceh
 Provinsi Sumatra Barat
 Provinsi Kalimatan Seelatan Dan Kalimantan Timur
 Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara Dan Sulawesi Tengah
 Provinsi NTT

Makalah Batuan Peridotit Page | 7


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
 Provinsi Maluku
 Provinsi Irian Jaya Barat
 Provinsi Papua

2.5 Sistem penambangan dan pengolahan batuan peridotit


 Penambangan
Batuan peridotit merupakan batuan yang cukup keras dan masif. Metode
penambangan yang biasa diterapkan terhadap peridotit adalah tambang terbuka
(quarry). Bentuk topografi bahan galian umumnya berbentuk bukit, dan
penambangan dimulai dari puncak bukit (top hill type) ke arah bawah (top down)
secara bertahap membentuk jenjang (bench). Secara garis besar tahapan kegiatan
penambangan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Persiapan (development)
Meliputi pembangunan sarana dan prasarana tambang antar lain jalan,
perkantoran, tempat penumpukan (stokfile), mobilisasi peralatan, sarana air,
workshop, listrik serta poliklinik.
b. Pembersihan permukaan (land cleaning)
Pembersihan permukaan lahan yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar
dengan alat konvensional atau buldoser
c. Pengupasan lapisan penutup (stripping overburden)
Mengupas tanah penutup dilakukan engan buldoser atau back hoe. Tanah
penutup didorong dan dibuang ke arah lembah yang terdekat, namunbila
tumpukan hasil pengupasan ini jauh dari disposal area pembuangannya dapat
dibantu dengan dump truck.
d. Pembongkaran (lossening)
Pekerjaan ni dimaksudkan untuk membongkar peridotit dari batuan induknya
sehingga dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk
melaksanakan pekerjaan ini dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan.
Dalam kegiatan pemboran perlu ditentukan geometri lubang tembak yang
meliputi berden, kedalaman, pemampat, subdrilling dan spasi. Perlatan yang

Makalah Batuan Peridotit Page | 8


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
digunakan untuk kegiatan pemboran adalah crawler rock drill (CRD) dan
kompresor.
e. Pemuatan (loading)
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis untuk
memuat hasil kegiatan pembongkaran kedalam alat angkut yaitu truk.
f. Pengangkutan (transporting)
Bongkahan peridotit diangkut kelokasi unit peremukan menggunakan dump
truck.

 Pengolahan batuan peridotit


Pengolahan peridotit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai
kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan (crushing
plant). Tahapan pengolahan meliputi :
a. Pengumpanan (feeding)
Proses pengumpanan bertujuan untuk mendistribusikan peridotit yang
sebelumnya diambil dari unit penambangan dengan menggunakan wheel
loader sehingga umpan akan masuk secara teratur melalui hopper ke pan
feeder yang kemudian akan didistribusikan kedalam alat peremuk.

Gambar 8. feeding
b. Peremukan (crushing)
Tujuan dari peremukan ini adalah untuk memperkecil ukuran butir sesuai
dengan yang kita inginkan. Adapun untuk menentukan berapa kali proses
peremukan dapat dilihat dari ukuran umpan terbesar yang masuk dengan

Makalah Batuan Peridotit Page | 9


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
produk terbesar yang diinginkan oleh konsumen. Dari hasil pembagian antara
ukuran umpan yang masuk dengan produk terbesar didapatkan nilai limiting
reduction ratio (LRR), sehingga dilihat dari nilai LRR tersebut maka
banyaknya proses peremukan dapat ditentukan.

Gambar 9. Jaw crusher

c. Pengayakan (screening)
Tujuan dari proses pengayakan adalah untuk mengelompokkan produk dari
proses peremukan sesuai dengan ukuran butir yang ditentukan berdasarkan
permintaan pasar/konsumen. Dari hasil ayakan terakhir akan ditimbun disuatu
tempat disebut stock file.

Gambar 10. screening

Makalah Batuan Peridotit Page | 10


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
Dari proses peremukan akan menghasilkan beberapa macam ukuran antara lain :
 Ukuran -700 + 25 mm
 Ukuran -152 + 70 mm
 Ukuran -70 + 31 mm
 Ukuran -31 + 19 mm
 Ukuran -19 + 9 mm
 Ukuran -9 + 6 mm
 Ukuran -6 (abu-abu)

2.6 kegunaan batuan peridotit


Batuan peridotit digunakan sebagai antara lain :
 Sebagai bahan bangunan
 Sebagai lantai atau ornamen dinding
 Sebagai pembuatan patung
 Sebagai batu setengah permata
 Sebagai bahan untuk perhiasan
 Sebagai abrasif (ampelas).

Makalah Batuan Peridotit Page | 11


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumberdaya alam dan manusia tidak bisa disebabkan karena manusia
tergantung pada sumberdaya alam untuk bisa hidup didunia ini. Setiap orang pasti
memerlukan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam hayati ataupun sumber daya
alam non hayati. Begitu juga dengan masyarakat yang memanfaatkan peridotit untuk
bisa memenuhi kebutuhan mereka. Batuan peridotit sendiri merupakan batuan beku
ultrabasa plutonik yang terbentuk dari mineral yang mengalami pembentukan pada
suhu yang sangat tinggi dan tidak stabil dipermukaan bumi, dapat terbentuk dari
proses hidroternal dan pelapukan. Penyusun utama batuan peridotit yaitu olivin 65%,
piroksen 25% dan plagioklas 10%. Cadangan batuan peridotit di Indonesia sebanyak
8.349.422.000,00 TON serta keterdapatan tersebar dibeberapa wilayah yaitu Aceh,
Sumatra Barat, Kalimatan Seelatan Dan Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara Dan Sulawesi Tengah, NTT, Maluku, Irian Jaya Barat, Papua.
Penambangan batuan peridotit yaitu dengan tambang terbuka (quarry),
penambangan dimulai dari puncak bukit (top hill type) ke arah bawah (top down)
secara bertahap membentuk jenjang (bench). Pengolahan batuan peridotit sendiri
terbagi atas berberapa tahap yaitu :
 Pengumpanan
 Peremukan
 Pengayakan
Pemanfaatan batuan peridotit lain antara yaitu digunakan Sebagai bahan
bangunan, Sebagai lantai atau ornamen dinding, Sebagai pembuatan patung, Sebagai
batu setengah permata, Sebagai bahan untuk perhiasan, Sebagai abrasif (ampelas).

Makalah Batuan Peridotit Page | 12


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
B. SARAN

Makalah ini masih memiliki kekurangan yakni belum dicantumkannya


bagan alir dari penambangan maupun bagan alir dari proses pengolahan batuan
peridotit. Semoga pembuatan makalah untuk kedepannya dapat lebih baik dan
bermaaf bagi seluruh pembaca.

Makalah Batuan Peridotit Page | 13


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Anda mungkin juga menyukai