PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh stratovulkano. Lava yang
naik ke permukaan akan mengalami proses pendinginan dengan cepat, hal inilah yang
menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus. Butir mineral dalam andesit biasanya
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan alat pembesar. Beberapa
jenis andesit mengandung sejumlah besar "glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava
gas vesikular dengan tekstur amigdaloidal.
Andesit adalah batuan umum kerak benua yang biasanya berada di atas zona
subduksi. Andesit umumnya terbentuk setelah "melting" (pelelehan/pencairan) lempeng
samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada zona ini
merupakan sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan membentuk Andesit.
Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai contoh,
batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots" yang dihasilkan
dari "pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basaltik. Andesit juga dapat terbentuk
selama letusan pada struktur dalam lempeng benua di mana sumber magma meleleh
dalam kerak benua atau bercampur dengan magma benua. Kesimpulannya, ada banyak
lingkungan lain dimana andesit mungkin dapat terbentuk.
Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil bentukan
lelehan magma diorit. Nama andesit sendiri diambil berdasarkan tempat ditemukan,
yaitu di daerah Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Peranan bahan galian ini penting
sekali di sektor konstruksi, terutama dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan
raya, gedung, jembatan, saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat
berbentuk batu belah, split dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun,
Indonesia membutuhkan bahan galian ini yang terus setiap tahun.
1. Mula Jadi
C membentuk andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium
felspar natrium plagioklas, kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa Jenis
magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan kapur alkali
sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulan
mineral silikat yang kemudian menghablur akibat pendinginan magma pada
temparatur antara 1500 2500 . Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan
berwarna gelap.
2. Mineralogi
Mineral yang ada dalam andesit ini berupa kalium felspar dengan jumlah kurang
10% dari kandungan felspar total, natrium plagioklas, kuarsa kurang dari 10%,
felspatoid kurang dari 10%, hornblenda, biotit dan piroksen. Penamaan andesit
berdasarkan kepada kandungan mineral tambahannya yaitu andesit hornblenda,
andesit biotit dan andesit piroksen.
3. Sifat Kimia dan Fisika
Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur, silikat,
alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor
dan air. Prosentasi kandungan unsur-unsur tersebut sangat berbeda di beberapa
tempat. Sebagai contoh, dalam Tabel 1., diperlihatkan komposisi kimia yang terdapat
di Desa Kalirejo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Andesit berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan warna dalam keadaan lapuk
berwarna abu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai kasar, andesit mempunyai kuat
tekan berkisar antara 600 2400 kg/cm2 dan berat jenis antara 2,3 2,7, bertekstur
porfiritik, keras dan kompak.
Tabel 1. Komposisi kimia Andesit
Persebaran batu andesit di Indonesia terdapat disepanjang jalur gunung api baik yang
masih aktif ataupun yang sudah mati. Penyebarannya terdapat di Daerah Istimewa Aceh,
Sumatra Utara, Sumatra barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Daerah Istimewa Jogjakarta, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi selatan, Maluku, dan Irian Jaya.
1. Penelitian geologi
Resistivity meter
3.2 Eksploitasi
1. Pembongkaran (lossening).
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis untuk memuat
hasil kegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut
Dump Truck
BAB IV
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN
4.1 Pengolahan
1. Crushing
Batuan andesit dari front penambangan dengan berbagai macam ukuran
akan mengalami pemecahan di dalam mesin pemecahan batuan atau crusher.
Prinsip kerja crusher adalah rangkaian pengurangan ukuran batuan dari bongkah-
bongkah batuan yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Dalam mengelola
batuan andesit digunakan jaw crusher, impact crusher, dan cone crusher.
Crushing
a. Jaw crusher
Jaw crusher yang digunakan untuk pemecahan tahap pertama.
Jaw Crusher
b. Impact crusher
Impact crusher yang digunakan adalah jenis hammer mill. Hal ini merupakan proses
crushing tahap kedua yang termasuk ke dalam jenis primary crusher.
c. Cone crusher
Cone crusher digunakan sebagai alat pemecahan tahap kedua yang termasuk jenis
secondary crusher.
Pemanfaatan batuan andesit dalam bidang rumah tangga salah satunya seperti
cobek yang terbuat dari batuan andesit. Berikut cara pembuatannya:
Bentuk pola cobek Hasil pola dari cobek Lalu dihaluskan atau
menggunakan palu dan pahat diratakan menggunakan
mesin penghalus
2. Pencemaran udara
Polusi udara
Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan yang
di akibatkan dari debu dan asap yang di hasilkan dari proses pengangkutan oleh
dump truck.
3.Kebisingan
Kebisingan disini terjadi akibat adanya proses pengangkutan bahan galian yang di
bawa atau diangkut oleh kendaraan tambang salah satunya seperti dumb truck dan
juga dari kegiatan peledakan hal ini cukup mengganggu pendengaran dan
komunikasi para karyawan yang bekerja di sekitar area tersebut
5.2 Prospek
tenaga kerja; cukup melimpah, biaya operasi tenaga kerja murah adalah faktor yang
menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pemerintah;
konsumen; perkembangan sektor kontruksi (jalan dan perumahan) dan sektor industri
yang mulai membaik merupakan indikator akan meningkatnya tingkat kebutuhan
andesit di sektor ini. Oleh karena itu pengembangan pertambangan andesit dengan
berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan sektor ini cukup memberikan harapan.
Perkembangan konsumsi andesit di sektor industri dalam kurun waktu 1987 -1997
menunjukkan kecenderungan yang meningkat dengan laju perubahan tahunan sebesar
0,44%. Jenis industri barang-barang dari semen, genteng, dan barang bukan logam
lainnya merupakan pemakai utama komoditas ini.
Sebagai contoh perbandingan harga andesit yang mentah atau belum di olah :
Rata Mesin atau Rata Alam tebal + 1.4cm
Harga Batu Andesit Polos Bakar Ukuran 15x30cm = Rp.85.000,-/M
Harga Batu Andesit Polos Bakar Ukuran 20x40cm = Rp.90.000,-/M
Harga Batu Andesit Polos Bakar Ukuran 30x30cm = Rp.95.000,-/M
Ada 3 variasi finishing dari pengolahan andesit yaitu :
Alur = Harga batu alam andesit Polos bakar + Rp. 10.000,-
Honed = Harga batu alam andesit Polos bakar + Rp.25.000,-
Polished = Harga batu alam andesit Polos bakar + Rp. 75.000
Maka missal kita membuat variasi finishingnya harga jual andesitnya menjadi :
Harga Batu Andesit Variasi alur Ukuran 15x30cm = Rp. 85.000,-/M + Rp 10.000 = Rp.
95.000,-M2
Harga Batu Andesit Variasi honed Ukuran 20x40cm = Rp. 90.000,-/M + Rp. 25.000 =
Rp. 115.000,-M2
Harga Batu Andesit variasi Polished Ukuran 30x30cm = Rp. 95.000,-/M + Rp. 75.000 =
Rp. 170.000
6.1 Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat kami menyimpulkan bahwa untuk pertambangan
andesit masih sangat berpotensi untuk ke depannya karena andesit banyak di gunakan untuk
infrastruktur seperti jembatan, jalan raya, irigasi, landasan terbang, pelabuhan serta gedung-
gedung di karenakan Negara Indonesia sedang gencarnya melakukan pembangunan
infrastruktur untuk mendukung pembangunan Indonesia yang lebih baik
6.2 Saran.
http://www.geologinesia.com/2016/01/batuan-andesit-dan-proses-pembentukannya.html
https://achmadinblog.wordpress.com/2010/11/30/andesit/
https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-andesit
TUGAS
REKAYASA BAHAN GALIAN
INDUSTRI ANDESIT
Di susun :