Disusun Oleh :
WELDY KURNIAWAN
D1101151006
FAKULTAS TEKNIK
PRODI PERTAMBANGAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME dan dengan rahmat dan karunianya,
makalah metode perhitungan cadangan ini dapat kami buat sebagai tugas kami. Sebagai bahan
pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di pahami secara bersama.
Dalam batas - batas tertentu MAKALAH ini memuat Tentang sistem penambangan dengan
metode Tambang Bawah Tanah. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Tambang
Bawah Tanah. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan
atau penguraian MAKALAH kami Dengan Harapan dapat di terima oleh bapak dan dapat di jadikan
sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Logo PT.ANTAM yg berada di Pongkor .............................................................. 2
Gambar 2.2 Foto Layout Tambang Pada PT.ANTAM di Pongkor ........................................... 3
Gambar 2.3 Peta Geologi Daerah Pongkor .............................................................................. 6
Gambar 3.1 Underground Mine ................................................................................................ 9
Gambar 3.2. Diagram Alir Siklus Penambangan .................................................................... 13
Gambar 3.3 Alat Bor................................................................................................................ 14
Gambar 3.4 Bahan Peledak ................................................................................................... 144
Gambar 3.5. Gambar Alat Pengerukan ................................................................................... 15
Gambar 3.6. Alat Pengangkutan ............................................................................................. 16
Gambar 3.7. Beton Tembak ................................................................................................. 1717
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Logam emas merupakan logam yang paling mulia dengan simbol Au, diturunkan dari
Bahasa Latin Aurum yang artinya “Shining Dawn”. Logam emas mempunyai sifat fisika dan
kimia yang unik diantaranya tidak berkarat, mempunyai duktilitas dan malleabilitas melebihi
logam-logam lain, artinya mudah dibentuk menjadi kawat atau lembar-lembar yang sangat
tipis. Memilki daya hantar listrik yang baik, dan sangat tidak reaktif.
Telah diketahui bahwa logam emas pada umumnya selain dipakai sebagai
perhiasan,juga dipakai sebagai alat perukaran diseluruh dunia. Mengingat sifat logam emas
yang stabil artinya tidak mudah bereaksi dan sulitnya memperoleh cadangan emas di dunia
ini maka, emas dipakai sebagai komoditas industry dan akhirnya dipakai untuk menjaga
system moneter suatu Negara.
PT ANTAM. Tbk sebagai salah satu industri Pertambangan yang dimiliki BUMN,
mengelola dan memproduksi berbagi macam bahan galian. PT Antam Tbk adalah sebuah
pertambangan emas yang merupakan salah satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi mineral logam di Indonesia.
PT ANTAM. Tbk khususnya yang bergerak dibidang Unit Bisnis Pertambangan Emas
(UBPE) yang terletak di Gunung Pongkor, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Tambang Emas Pongkor adalah satu-satunya
tambang bangsa Indonesia yang diketemukan oleh putra-putra terbaik Indonesia dan dikelola
oleh puta-putri Bangsa Indonesia.
1
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2
Kantor Admin
Tambang GD.
HANDAK
Crushing Plant
Kantor Tambang
Tambang Level
Fasilitas Backfill 600 CIURUG
CIURUG
Tambang Level
700, 703 CIURUG
3
Gambar 2.2 Foto Layout Tambang Pada PT.ANTAM di Pongkor
EMAS : Logam yang berwarna kuning terang, padat, lunak, mengkilat, paling mudah
untuk dibentuk serta sangat tahan terhadap karat ini adalah logam mulia yang selama
berabad-abad digunakan sebagai uang, nilai penyimpan dan perhiasan. Logam Emas ini
terdapat di alam dalam bentuk bongkahan atau butiran di bebatuan, Urat Batu (Veins)
dibawah tanah ataupun endapan. Saat ini Emas juga banyak digunakan di bidang Kedokteran
Gigi, Elektronika, Perhiasan, dll.
PT Antam UBPE Pongkor memproduksi Emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung
dengan total produksi Logam Emas sekitar ±5 ton per tahun. Jenis endapan emas yang berada
di wilayah tambang PT Antam UBPE Pongkor adalah jenis Endapan Primer. Endapan Emas
yang ditambang sendiri lebih tepatnya berada di bawah permukaan Gunung Pongkor. Untuk
memasuki tambang bawah tanah UBPE Pongkor dapat dilakukan melalui dua portal / jalan
utama, yaitu portal level 500 yang menembus vein Ciguha, Kubang Cicau,dan Ciurug. Lalu
portal level 600 yang menembus vein Ciurug, kedua level tambang Ciurug tembus (saling
berhubungan melalui Ramp Up / jalan naik Spiral).
Mineralisasi emas dan perak pada daerah pongkor terdapat dalam urat kuarsa maupun
zona urat yang berasosiasi dengan ubahan Propilitasi ( khlorit, serisit, kalsit, dan pirit ),
Argilik dan Silisifikasi.
Urat kuarsa yang ditemukan didaerah ini terdiri dari urat Pasir Jawa, Ciguha Timur, Ciguha,
Kubang dan Urat Ciurug dengan memperlihatkan penyebaran sebagai berikut :
a) Urat Pasir Jawa memanjang sekitar 1200 meter dengan lebar antara 2,0 sampai 18 meter
dan arah U 170˚ T kemiringan 70˚ sampai 75˚ kearah barat.
b) Urat Ciguha Timur memanjang 900 meter dengan lebar antara satu sampai 2,5 meter
dan arah U 170˚ T kemiringan 70˚ sampai 85˚ kearah barat
c) Urat Ciguha mempunyai bentangan panjang sekitar 1500 meter dengan lebar antara 1,0
sampai 7,5 meter arah U 142˚ T dengan sudut kemiringan antara 70˚ sampai 85˚ kearah
barat.
d) Urat Kubang Cicau merupakan suatu sistim urat atau vein system terdiri dari urat utama
berarah utara – selatan dengan sudut kemiringan antara 65˚ sampai 75˚ kearah Timur
dengan lebar antara 2,0 sampai 10 meter dan beberapa urat lainnya dengan arah antara
U 330˚ T dengan sudut kemiringan 60˚ sampai 70˚ kearah timur. Penyebaran urat ini
dapat di ikuti sepanjang kurang lebih 2500 m.
e) Urat Ciurug memanjang kurang lebih 2500 m dengan arah U 330˚ T sampai U 350˚ T
dengan sudut kemiringan antara 55˚ sampai 70˚ kearah Timur dengan lebar urat antara
2,0 sampai 25 meter.
4
Perhitungan cadangan dengan metode IDS diperoleh total cadangan probable dari tiga urat
utama yaitu urat Ciguha, urat Kubang Cicau dan Ciurug sekitar 6.022.614 ton dengan kadar
Au rata-rata 17,14 gram per ton, dan kadar Ag rata-rata 154,28 gram per ton, sedangkan
apabila digunakan metoda polygon diperoleh total total cadangan probable dari ketiga urat
utama sekitar 5.414.840 ton dengan kadar Au rata-rata 21,47 gram per ton dan kadar Ag rata-
rata 228,16 gram per ton.
Estimasi cadangan dilakukan berdasarkan data hasil eksplorasi dalam tunnel, bor inti dan
puritan. Metoda yang digunakan adalah metoda polygon dan IDS ( Inverse Distance Square)
dengan jarak pengaruh 35 sampai 70 meter, kadar minimum 4,0 gpt Au dan berat jenis bijih
sebesar 2,5 ton per meter kubik. Cadangan bijih dihitung untuk masing-masing stope dan
blok sesuai dengan rencana penambangan.
Cadangan bijih untuk masing – masing vein diatas elevasi portal level 500 adalah sebagai
berikut :
a) Vein Ciguha, cadangan bijih vein utama adalah 265.636 ton dengan kadar rata – rata
18.72 gpt Au dan 222.87 gpt Ag. Cadangan bijih vein B timur adalah 78.237 ton dengan
kadar rata – rata 18.78 gpt Au dan 259.35 gpt Ag
b) Vein Pasir Jawa, cadangan bijih adalah sebesar 90.800 ton dengan kadar rata – rata
11.50 gpt Au dan 155.25 gpt Ag
c) Vein Ciguha Timur, cadangan bijih sebesar 17.500 ton dengan kadar rata – rata 9,65 gpt
Au dan 71,98 gpt Ag.
A. KEADAAN GEOLOGI
Geologi daerah penelitian terdiri dari tiga unit vulkanik utama yang berumur Miosen-Pliosen
(Marcoux dan Milesi, 1994). Unit yang lebih bawah mempunyai karakteristik endapan
andesit kalk-alkalin bawah laut yang tergradasi secara lateral menjadi endapan epiklastik.
Unit tengah dicirikan oleh banyaknya batuan vulkanik dasitik letusan subaerial yang disusun
oleh lapili tuff yang ditumpangi lapili, blok tuff, tuff piroklastik berbutir halus dan batuan
epiklastik. Unit atas terbentuk dari aliran lava andesit dengan struktur meniang (columnar).
Pola struktur Geologi yang berkembang di daerah Pongkor dan sekitarnya antara lain Sesar -
Sesar seperti Sesar Normal Ciguha dan pola-pola kelurusan struktur yang berarah Barat Laut
- Tenggara, yang dipengaruhi oleh Sistem Tegasan yang bersifat Ekstensional.
Mineralisasinya berupa Urat Kuarsa dengan tekstur umum berupa Banded, Colloform,
Crustiform, dan Cockade (Endapan Epithermal). Temperatur Homogenitas dari analisa Fi
103° - 390° C, dengan Salinitas 0,78% NaCl. Mineralogi Alterasi endapan Emas Pongkor
adalah Low-Sulphidation (Adularia Sericite Epithermal Vein Deposit).
5
Gambar 2.3 Peta Geologi Daerah Pongkor
6
B. KEADAAN STRATIGRAFI
Pongkor adalah bagian dari busur kontinental Sunda-Banda yang berumur Neogen yang
berkembang di batas selatan dari lempeng Eurasia yang menunjam ke arah utara dari
lempeng Hindia-Australia. Bagian barat dari Jawa merupakan host dari endapan logam mulia
epitermal yang berumur Kenozoik yang berasosiasi dengan vulkanisme aktif kalk-alkalin.
Endapan ini terdiri dari 2 tipe utama yaitu endapan Au-(Sn) tipe Cirotan dan endapan Au-
(Mn) tipe Pongkor(Marcoux dan Milesi, 1994). Pongkor berlokasi di sayap timur laut dari
kubah Bayah, 80 km barat daya Jakarta. Singkapan geologi seluas 40 x 80 km terdiri dari
serpih berumur Paleozoik akhir dan basement batupasir yang ditumpangi oleh sentral sabuk
vulkanik yang berumur Oligosen-Miosen awal, berkomposisi batuan vulkaniklastik berbutir
kasar, dengan perselingan batugamping dan batupasir. Batuan intrusi menerobos batuan
berumur Paleogen dan Miosen Awal (Basuki, 1994).
- Satuan batuan Breksi yang merupakan Fm. Andesit Tua (Miosen Awal)
- Satuan batuan Tufa yang merupakan Fm. Cimapag (Miosen Bawah Bagian Atas)
- Satuan batuan Andesit berumur Miosen Atas
- Satuan batuan Breksi Tufa berumur Pliosen – Pistosen
- Aluvial
Daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Cimapag berumur akhir Miosen Awal,
merupakan breksi atau konglomerat, terendapkan pada lingkungan laut – darat. Karakteristik
sedimentasi ini dicirikan oleh endapan aliran gravitasi, dominan tersusun oleh fragmen
batuan beku dan sedimen, seperti andesit, basalt, tufa dan gamping. Ketebalan keseluruhan
secara pasti sulit ditentukan, tetapi diperkirakan lebih dari 7000 m (Martodjojo, 1994; dalam
Prasetyo, 2010).
7
BAB III
SISTEM PENAMBANGAN
Pertambangan adalah suatu bentuk usaha dalam pengambilan endapan bahan galian
yang mempunyai nilai ekonomis dari bumi dan diangkut ke tempat pengolahan atau pemakai.
Sistem Penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari
batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang
besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik serta
meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.
a) UNTUK BATUBARA
Longwall Methode, dibagi 2 yaitu Cara Maju (Advancing) dan Cara Maju
(Retreating)
Supported Methode, seperti Cut and Fill, Stull Stoping, Shringk and Full Stoping
Caving Methode, seperti Top Slicing, Sub Level Caving, Block Caving
Sistim Penambangan yang diterapkan pada Endapan Emas G. Pongkor adalah Sistim
Penambangan Bawah Tanah (Underground Mining) dengan metode Cut And Fill Breast
Stoping, menggunakan Cemented Back Filling dengan kemajuan penambangan kearah
atas Overhand Breast Stoping. Metoda penambangan Overhand Cut And Fill Breast
Stoping lazim diterapkan pada endapan dengan kondisi yang relative sempit dan vertikal.
8
SILL DRIFT
DRILLING
RAMP
TRANSPORT DRIFT
UNDERGROUND MINE
c) Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah lingkungan
(misal : Cut and Fill, Shrinkage Stoping, Stope and Pillar)
*Striping Ratio adalah perbandingan antara Volume Over Burden (tanah penutup)
dalam Bank Cubic Meter (BCM) yang harus digali untuk dapat menambang satu
9
ton bijih. Pada tambang terbuka, penggalian yang semakin dalam akan
menghasilkan nilai SR yang semakin besar.
**Waste adalah sisa-sisa penggalian pada tambang bawah tanah yang tidak
bermaanfaat
1. DEVELOPMENT
Development merupakan segala jenis pekerjaan dalam rangka mempersiapkan Sarana dan
Prasarana ntuk menunjang kegiatan Produksi nantinya, yang terdiri dari beberapa macam
metoda bukaan yang akan diterapkan. Metoda Penambangan ini tergantung pada letak, posisi,
kemiringan badan bijih terhadap permukaan tanah serta pengaruh dari Topografi.
b) Membuat Lubang Bukaan (Opening) pada permukaan bumi menuju Vein yang
kelak berfungsi sebagai jalan masuk (Entry/Portak) untuk operasi penambangan
Model jalan masuk utama yang dipakai di PT Antam Tbk. UBPE Pongkor adalah bukaan
horizontal berupa adit dan bukaan vertical berupa Raise.Pembuatan lubang bukaan ini dengan
cara peledakan yang disusul dengan pengamanan berupa pemasangan penyanggan pada
daerah-daerah rawan ambrukan di sekitar lubang bukaan.
2. TUNNELING (PENEROWONGAN)
10
Pembuatan tunneling ini sampai pada awal November 1994 telah mencapai ± 1254 meter,
yang telah memotong dua buah vein utama yaitu Ciguha Utama dan Kubang Cicau. Pada
pembuatan lubang bukaan utama (Main Haulage Level) dimensi yang diterapkan berukuran 3
× 3.5 m. Sistim pembongkaran batuan dalam pembuatan lubang bukaan pada pada tambang
emas pongkor ini dengan menggunakan pemboran dan peledakan. Pola pemboran yang
digunakan burn cut dengan peledakan secara seri menggunakan delay. Kemajuan terowongan
berdasarkan rencana dan realisasi UPEP sejak awal Proyek 1992 sampai Mei 1994.
Apabila kegiatan pembuatan lubang utama telah selesai, maka dilanjutkan pembuatan Drift
Footwall, Cross Cut, Raise, Sill Drive (Drive Vein Atas), Raise (Lubang Naik), Ore Chute,
dan Raise Boring (Lubang Naik Tembus Permukaan) sebagai sarana ventilasi.
3. KEGIATAN PENAMBANGAN
Dengan berpedoman pada peraturan pemerintah dan pemikiran akan proses penambangan
yang tidak merusak lingkungan serta kenyataan bahwa sebagian cadangan bijih emas terletak
di bawah permukaan atau berdekatan dengan lokasi Taman Nasional Gunung Halimun, maka
sejak awal beroperasi PT. ANTAM persero.tbk UBPE Pongkor menggunakan Sistem
Penambangan Tambang Bawah Tanah sehingga dapat meminimalisir kerusakan lahan
permukaan yang disebabkan oleh proses penambangan itu sendiri.
Metode Penambangan yang digunakan adalah metode Cut And Fill. Gambaran secara umum
metode ini adalah dengan mengambil bijih emas dari perut bumi. Rongga maupun lubang
kosong yang terbentuk akibat pengambilan material ini kemudian diisi dengan suatu material
(Filling) yaitu Slurry hasil pengolahan material limbah atau Waste yang telah bersih dari
unsur-unsur yang berbahaya. Sehingga rongga tersebut kembali terisi dan dapat dijadikan
pijakan untuk proses pengambilan material selanjutnya. Demikian proses ini terus berulang
dalam kegiatan penambangan.
a) Pemboran Front kerja dengan Jack Leg / Jack Hammer Drill (Drilling).
b) Pengisian bahan peledak pada lubang peledakan (Charging).
c) Peledakan lubang maju yang akan dibongkar (Blasting).
d) Pembersihan asap hasil peledakan (Smoke Clearing).
e) Pencongkelan batu gantung (Scalling).
f) Pengangkutan bijih emas atau Waste hasil peledakan (Mucking).
g) Penyanggaan/pemasangan rel (Bila diperlukan) (Supporting).
h) Penimbunan kembali Stope yang habis (Backfilling).
Dalam Materi Bab Siklus Penambangan Tambang Bawah Tanah selanjutnya ini akan
dijelaskan mengenai kegiatan penambangan diatas lebih lanjut.
11
3.2 ALAT BERAT TAMBANG BAWAH TANAH
Berikut ini merupakan macam-macam alat berat tambang/kendaraan tambang yang sering
digunakan diluar maupun didalam tambang bawah tanah di PT Antam tbk UBPE Pongkor.
2. JUMBO DRILL
Alat berat tambang untuk mengebor dinding Front untuk tempat lubang peledakan
dan juga untuk memasang penyangga Rockbolt dengan ukuran panjang 2,4 meter.
Alat berat ini sering digunakan didalam tambang.
3. WHEEL LOADER
Alat berat tambang untuk mengangkut material ke dalam tambang dan juga untuk
mengeruk material mucking bekas blastingan. Alat berat ini sering digunakan didalam
dan diluar tambang.
4. NORMET
Alat berat tambang untuk tempat tank material Shotcrete.
5. JOHN DEER
Kendaraan tambang roda empat untuk Pengawas / Manager untuk
mengawasi/mengatur jalannya proses pekerjaan penambangan atau mengatur
bawahannya dalam pekerjaan tersebut.
6. MINE TRUCK
Alat berat tambang untuk mengangkut Bijih/Ore atau Waste keluar tambang.
7. DUMP TRUCK
Alat berat tambang untuk mengangkut/membawa Ore/Waste ke tempat yang
diinginkan diluar tambang.
8. GRANDBY CAR
Kendaraan tambang berupa kereta yang digerakkan oleh Lokomotif dengan tenaga
Listrik atau Baterai. Digunakan untuk mengangkut Material seperti Ore, Waste, dll
untuk diangkut keluar tambang bawah tanah.
9. BACK HOE
Alat berat tambang ini sering disebut dengan istilah excavator. Alat berat ini
digunakan untuk menggali tanah dan bantuan. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah Front Shovel, Back Hoe, Dragline, dan Clamshell.
12
3.3 SIKLUS PRODUKSI DAN DEVELOPMENT
DRILLING
BACKFILLING CHARGING
DRILLING
SUPPORTING CHARGING
SUPPORTING BLASTING
MUCKING BLASTING
SMOKELING
TRANSPORTING
- SCALING
SMOKELING
- SCALING MUCKING
1) Pemboran (Drilling)
Pengeboran menggunakan Jumbo Drill maupun dengan menggunakan Jack
Hammer/Jack Leg. Dalam proses Produksi ini, pengeboran dimaksudkan untuk
membuat lubang-lubang tembak untuk proses peledakan.
Alat Bor : [Lengan] Jumbo Drill Alat Bor : Jack Leg/Jack Hammer
Gambar 3.3. Alat Bor
13
2) Pengisian Bahan Peledak (Charging)
Proses selanjutnya pengisian bahan peledak yang akan diledakkan ke dalam lubang-
lubang yang sudah dibuat oleh Jumbo Drill atau Jack Leg. Bahan peledak yang
digunakan bisasanya adalah Dinamit, Anfo dll.
14
3) Peledakan (Blasting)
Setelah proses pengisian bahan peledak, selanjutnya adalah peledakan (Blasting).
Peledakan adalah proses menghancurkan Batuan dengan menggunakan Bahan
Peledak dan Detonator. Bahan peledak yang digunakan adalah Anfo dan Dinamit.
Peledakan lubang maju yang akan di bongkar. Pemicu dari bahan peledak seperti
Detonator Elektrik, Sumbu Ledak.
4) Pembersihan (Washing - Smokelling - Scalling)
Setelah peledakan selesai, proses selanjutnya adalah Pencongkelan / Pembersihan
Batuan Gantung dan Debu bekas Blasting pada dinding Front yang baru saja
diledakkan. Setelah peledakan, dapat juga dilakukan Penyanggaan bila diperlukan.
Terdiri dari 3 macam proses Pembersihan, yaitu :
Washing = Proses pembersihan debu bekas Blasting dengan menyemprotkan air.
Smokelling = Proses pembersihan debu bekas Blasting dengan menggunakan angin.
Scalling = Proses menurunkan batuan yang retak akibat dari Blasting. Alat yang
digunakan untuk Scalling adalah Scalling Bar.
5) Penggerukan (Mucking)
Setelah lubang hasil peledakan aman untuk dilalui barulah kemudian dilakukan
Mucking menggunakan LHD (Load Haul Dump) atau Wheel Loader. Mucking adalah
proses pengerukan batuan dari hasil Blasting dengan menggunakan LHD atau Wheel
Loader untuk kemudian diangkut oleh Grandby Car atau Mine Truck ke luar
tambang.
15
6) Pengangkutan (Transportation)
Transportation adalah Pengangkutan material (Ore, Waste, dll) dari dalam tambang ke
keluar tambang begitupun juga sebaliknya. Dengan bantuan alat transportasi tambang
seperti Mine Truck, Grandby Car, dll.
7) Penyanggaan (Supporting)
Setelah peledakan dapat dilakukan penyanggaan apabila dibutuhkan. Fungsi penyanggaan
adalah untuk mengontrol masa batuan disekitar lubang bukaan.
Penyanggaan berfungsi untuk mengontrol masa batuan disekitar lubang bukaan, yaitu :
Yang termasuk ke penyanggaan aktif adalah Rock Bolt, Weld Mesh, Wire Mesh,
Rock Straps.
16
I. SHOTCRETE (PENYANGGA BETON / BETON TEMBAK)
- Campuran antara semen, pasir dan air yang kadang-kadang ditambah CaCl2 (calsium
chlorida) yang berfungsi mempercepat waktu pengerasan (curing time).
- Biasa digunakan sebagai bahan penyangga di tempat yang dipertahankan dalam waktu
lama, seperti mulut terowongan, lubang bukaan vertikal dan ruang mesin.
- Jika lokasi penyanggaan Beton (Shotcrete) sangat jauh dari permukaan, maka material
Shotcrete dibawa dalam tangki Kendaraan Tambang yaitu Normet
Keuntungan :
- Mempunyai kuat tekan yang tinggi,
- Tahan terhadap pengaruh cuaca,
- Bahan-bahan mudah didapat.
Kerugian :
- Mempunyai kuat tarik rendah,
- Dapat hancur tiba-tiba, tanpa ada tanda-tanda,
- Hancuran beton tidak dapat digunakan lagi.
17
8) Pengisian/Penimbunan Lubang Bukaan (Backfilling)
Backfilling adalah proses pengisian lubang bukaan yang terjadi selama proses Lining
dan penggalian Shaft dan Tunnel. Metode Backfill pada tambang bawah tanah yang
menggunakan metode Cut And Fill dilakukan secara Cyclic Backfill, dimana proses
Backfill termasuk dalam siklus produksi. Backfill Material ditempatkan ke dalam
stope yang telah ditambang untuk menyediakan suatu Platform stabil bagi pekerja
tambang untuk bekerja di atasnya dan untuk Ground Support bagi dinding dari Adit
yang berbatasan sebagai kemajuan tambang dengan jalan mengurangi jumlah ruang
terbuka yang bisa berpotensi terisi oleh suatu runtuhan Pillar disekitarnya.
Penggunaan Backfill pasta bawah tanah bukan hanya menyediakan Ground Support
terhadap pilar dan dinding, tetapi juga membantu mencegah Caving dan ambrukan
atap, dan meningkatkan perolehan pilar, yang mana meningkatkan produktivitas.
a. Waste disposal
Backfill dilakukan secara cyclic backfill dan diterapkan pada metode tambang
bawah tanah underhand cut and fill. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam fungsi backfill sebagai penyangga atap dan dinding samping yaitu persen
solid, kandungan semen, dan penempatan backfilling material dalam stope.
Kombinasi dari ketiga hal tersebut memungkinkan backfilling material memiliki
kekuatan yang cukup untuk melindungi pekerja di bawahnya. Selain itu, backfill
dapat mengatasi tekanan yang diakibatkan oleh rockburst yang mungkin terjadi
dan efek yang timbul dari proses peledakan.
18
19
BAB V
PENUTUP
5.1 PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur atas segala rahmat dan karunianya yang telah diberikan
Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Penulis telah mendapat dukungan dari berbagai pihak dalam
menyelesaikan laporan ini dengan baik tanpa mengalami hambatan berarti.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dan membimbing dalam menyelesaikan makalah ini, walaupun masih terdapat
banyak kekurangan, namun Penulis berharap dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut
dapat memacu semangat adik-adik kelas agar lebih baik lagi dalam pembuatan makalah yang
akan datang, serta besar harapan Penulis agar makalah yang telah Penulis susun dapat
bermanfaat bagi adik-adik kelas jurusan Teknik Pertambangan Universitas Tanjungpura dan
semua pihak.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ari, Johan, Melani, & Mia. (2013). Catatan Praktek Kerja Lapangan. Bogor, Jawa Barat: PT
Antam tbk UBPE Pongkor.
Elvis, Panji, Ivan, Yuda, Verdyan, & Sandoval. (2012). Aktifitas Penambangan Pada PT
Antam UBPE Pongkor. Bogor: SMK DB 1 Jambi.
Ir. Herian, S. H. (1990). Pengenalan Mineral dan Batuan. Bogor: PT Antam UBPE Pongkor.
Kasidi. (1993). Dasar - Dasar Pengetahuan Geologi. Bogor, Jawa Barat: Diklat Tambang
Bawah Tanah Angkatan 2.
PT Antam Tbk UBPE Pongkor. (2013, 5). Library of Books. Perpustakaan Buku PT Antam
UBPE Pongkor . Bogor, Jawa Barat, Indonesian: PT Antam Tbk UBPE Pongkor.
Usup, & Anwar. (2005). Modul Teknik Sampling. Bogor: PT Antam Tbk.
21