2. Scraper
Penggunaan scraper pada tambang bawah tanah apabila metode gravitasi
tidak bisa dimanfaatkan 30o – 35o, penggunaan scraper dapat menurunkan biaya
development, meningkatkan produksi dan menurunkan biaya timber. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan scrapper :Sifat material dan kondisi lantai kerja,
Sudut adalah digging angle, Kapasitas scraper dan berat batuan, hoisting type yang
digunakan dipengaruhi oleh tempat kerja.
Foto 2
Scraper
3. Coal Cutter
Coal cutter merupakan sebuah mesin didukung oleh udara terkompresi atau
listrik yang menggerakkan rantai memotong atau perangkat lainnya sehingga dapat
memotong seam atas atau seam bawah, atau untuk menghapus lapisan shale.
pemotong perkusi yang digunakan untuk membuat lubang atau untuk membuat
pemotongan vertikal (nicking, geser); disk, bar, dan rantai pemotong membawa
picks kecil yang dapat memotong seam bawah batubara.
Foto 3
Coal Cutter
4. Auto-Loader (LHD)
Alat muat-angkut tambang bawah tanah yang merupakan kombinasi front end
loader dengan dump truck mampu memuat, mengangkut, dan menumpahkan
material pada alat angkut berikutnya. Tenaga penggeraknya adalah tenaga diesel
dan jarak pengangkutan dekat.
Foto 4
LHD (Load Haul Dump)
5. Overshoot Loader
Merupakan alat muat yang bekerja dengan cara mendorong bucket ke dalam
tumpukan material hingga penuh, kemudian bucket diangkat ke belakang melewati
mesinnya dan menumpahkan muatan ke alat angkut yang berada di belakangnya
tanpa memutar alat muat. Digerakkan dengan udara bertekanan tinggi
(hydarulic),Ukuran bucket bervariasi antara 0,14 - 0,60 m3.
Foto 5
Overshoot Loader
6. Gathering Arm Loader
Sering digunakan pada tambang batubara, pada bagian depan dilengkapi
dengan alat penggumpal material yang bertumpuk kemudian didorong menuju belt
conveyor yang berada di belakang, selanjutnya ke alat angkut berikutnya, dilengkapi
dengan klaurel dan digerakkan dengan tenaga listrik.
Foto 6
Gathering Arm Loader
DAFTAR PUSTAKA