Anda di halaman 1dari 4

1.

Keterdapatan batubara di Indonesia dan peta Indonesia


Batubara merupakan hasil dari akumulasi tumbuh-tumbuhan pada
kondisi lingkungan pengendapan tertentu. Akumulasi tersebut telah
dikenai pengaruh-pengaruh synsedimentary dan post-sedimentary. Akibat
pengaruh-pengaruh tersebut dihasilkanlah batubara dengan tingkat (rank)
dan kerumitan struktur yang bervariasi
Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari
endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan. Potensi batubara Indonesia masih
memungkinkan untuk lebih ditingkatkan lagi dengan memberikan prioritas
yang lebih besar pada pengembangan dan pemanfaatannya untuk
meningkatkan peranan batubara.

Berdasarkan peta diatas bisa dilihat potensi batubara di Indonesia


sangatlah banyak, yaitu ada pada sekitar 18 provinsi, yaitu : Nanggroe
Aceh Darusalam, Sumatera, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, semua
provinsi di Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua.

KETERDAPATAN BATUBARA DI SUMATERA SELATAN


Sumatera Selatan memiliki sumber daya batubara sebesar 22,24 Milyar
Ton, batubara tersebut tersebar hampir di semua kabupaten/kota. Namun
yang terbanyak adalah di Kabupaten Muara Enim, Musi Banyuasin, Lahat
dan Musi Rawas. Seperti tertera pada peta berikut ini. Bahkan data
terakhir dari NEDO-Japan 2008, potensi batubara Sumatera Selatan
mencapai 47,085Milyar Ton.
Besarnya kandungan potensi batubara di Sumsel dan semakin
meningkatnya konsumsi batubara baik dalam negeri maupun luar negeri
telah menarik minat investor menanamkan modal di Sumsel terutama
tambang batubara. Seiring dengan otonomi daerah yang didukung oleh
peraturan perundangan yang berlaku yaiutu Undang-Undang No. 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara, maka saat ini terdapat 321 Izin
usaha Pertambangan (IUP) di Sumsel yang diterbitkan Bupati/Walikota dan
Gubernur dan 11 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B) yang diterbitkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Dari
izin yang cukup banyak tersebut, saat ini sekitar 15 perusahaan yang aktif
berproduksi. Produksi batubara Sumsel tahun 2011 adalah sekitar 20 juta
ton. Yang berasal dari Tambang PT. Bukit Asam (Persero), beberapa
tambang baru di Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Banyuasin dan
Kabupaten Banyuasin .

2. Dimana saja cekungan pengendapan batubara di Indonesia

Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di


cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk
Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batu bara
ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur
Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan
Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut
Skala waktu geologi.
Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar
khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya
tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata
pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini
terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa
air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang
berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat

umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara
Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur
endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai
atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat
ini di daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.

Cekungan batubara di Indonesia, diantaranya :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cekungan
Cekungan
Cekungan
Cekungan
Cekungan
Cekungan
Cekungan
Cekungan

Sumatera tengah
Sumatera selatan
Bengkulu
Barito
Kutai
Berau
Tarakan
pasir asem-asem

Anda mungkin juga menyukai