TINJAUAN UMUM
Seiring dengan berakhirnya kekuasan kolonial belanda ditanah air, para karyawan
indonesia kemudian berjuang untuk menuntut perubahan status tambang menjadi
pertambangan nasional. Pada 1950, pemerintah RI kemudian mengesahkan
pembentukan Perusahan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA)
7
2.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah
PT Bukit Asam Tbk mempunyai kantor pusat yang berlokasi didaerah tanjung
enim,kecamatan lawang kidul, kabupaten muara enim, provinsi sumatera selatan.
Jarak tempuh lewat jalan raya dari kota palembang ±200 kilometer dari kota
Palembang atau ±190 kilometer dengan kereta api kearah barat daya. Dari kota
palembang dengan mobil menuju kota tanjung enim membutuhkan waktu tempuh
selama 4-5 jam.
Wilayah IUP PTBA terletak pada posisi 103°43’00’’ BT – 103° 50’10’’ BT dan 3°
42’ 30’’ LS – 4° 47’ 30’’ LS atau garis bujur 9.586.500 – 9.593.200 dan lintang
360.600 – 367.000 dalam sistem koordinat internasional.PT.Bukit Asam
(Persero), Tbk, berlokasi di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten
Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan
Gambar 2.1
lokasi kesampaian Daerah PT Bukit asam, Tbk, Tanjung Enim
8
sumber: satuan kerja eksplorasi rinci PT. Bukit Asam, Tbk
Gambar 2.2
Foto Udara Lokasi Tambang PT Bukit Asam, Tbk
Secara umum daerah tambang PT.Bukit asam, Tbk. Mempunyai topografi yang
bervariasi mulai dari dataran rendah, hingga perbukitan. Dataran rendah
menempati sisi bagian selatan, yaitu daerah yang terdapat aliran sungai-sungai
kecil yang bermuara disungai lamatang dengan ketinggian ± 50 m diatas
permukaan laut. Daerah perbukitan terdapat dibagian barat dengan elevasi
tertinggi ± 282 diatas permukaan laut. Pada kedua daerah ini banyak dijumpai
vegetasi yang sebagian besar merupakan tumbuhan hutan tropika dan semak
belukar
Secara Regional wilayah penambangan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk termasuk
ke dalam Sub Cekungan Palembang yang merupakan bagian dari cekungan
Sumatera Selatan dan terbentuk pada zaman Tersier. Sub Cekungan Sumatera
Selatan yang diendapkan selama zaman Kenozoikum terdapat urutan litologi yang
terdiri atas dua kelompok besar, yaitu kelompok Telisa dan Kelompok
Palembang. Kelompok Telisa terdiri atas:
9
2.4.1. Formasi kasai
Formasi Kasai diendapkan secara selaras di atas Formasi Muara Enim dengan
ketebalan 850 – 1200 m. Formasi ini terdiri dari batu pasir tufan dan tefra riolitik
di bagian bawah. Bagian atas terdiri dari tuf pumice kaya kuarsa, batupasir,
konglomerat, tuf pasiran dengan lensa rudit mengandung pumice dan tuf berwarna
abu-abu kekuningan, banyak dijumpai sisa tumbuhan dan lapisan tipis lignit serta
kayu yang terkersikkan. Fasies pengendapannya adalah fluvial dan alluvial fan.
Formasi Kasai berumur Pliosen akhir-Plistosen awal.
10
bervariasi antara 150 m - 2200 m dan diendapkan pada lingkungan laut dalam.
Formasi Gumai berumur Miosen awal-Miosen tengah.
11
Cekungan tersebut terbagi menjadi empat sub bagian, yang diberi nama M1, M2,
M3, dan M4. Dari empat sub bagian tersebut, M2 dan M4 mengandung lapisan
batubara yang paling besar dan potensial secara ekonomi. Seluruh daerah tersebut
dipengaruhi lipatan orogenik pada akhir masa Pliocene dan Pleistocene serta
intrusi batuan beku andesit dan dasit-riolit yang mengakibatkan peningkatan mutu
batubara.
12
Sumber:satuan kerja geologi
Gambar 2.3
Peta geologi ragional tanjung enim
3. Lapisan interburden A1 – A2
Lapisan ini dicirikan dengan adanya batu pasir tufaan berwarna putih
keabu-abuan sebagian dari hasil aktivitas vulkanik. Lapisan ini
mempunyai ketebalan rata-rata ± 2,9 m.
13
mempunyai ketebalan relatif lebih besar dibandingkan dengan daerah
bagian Timur.
5. Lapisan interburden A2 – B1
7. Lapisan interburden B1 – B2
Lapisan ini mengandung batu lempung dan batu lanau yang tipis.
8. Lapisan batubara B2
Lapisan batubara ini memiliki ketebalan 4.3 – 5.5 m.
9. Lapisan interburden B2 – C
Lapisan ini dicirikan dengan adanya batu pasir yang mendominasi dengan
ketebalan rata-rata ± 40 m. Material lain yang tersisip berupa batu pasir
lanauan yang berwarna abu – abu.
14
Sumber: satker eksplorasi rinci PT.BA.Tbk
Gambar 2.3
Desa tanjung enim, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan memiliki iklim
yang sama dengan iklim didaerah indonesia pada umumnya, yaitu iklim tropis
dengan kelembaban dan temperatur tinggi, seperti kebanyakan daerah tanjung
enim yang memiliki iklim tropis dengan kelembaban dan temperatur tinggi yaitu
berkisar antara 23° sampai dengan 36°.
15
Dengan metode penambangan terbuka seluruh aktivitas pekerjaan berhubungan
langsung dengan udara bebas, sehingga aktivitas iklim yang ada berdampak
langsung pada operasional. Daerah ini memiliki dua musim yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Untuk data curah hujan tahunan dapa dilihat pada lampiran (A)
Tabel 2.1
Data Curah Hujan Muara Tiga Besar Tahun 2009-2018
16
batuabra yang telah diuji dilab dan telah dikeluarkan susuai surat keputusan (SK)
direksi PT Bukit Asam yang dijelaskan dalam Mine Brand Dan Market Brand.
Tabel 2.2
Mine Brand dan Market Brand PT.Bukit Asam Tbk
17
Tabel 2.3
Penggolongan Kualitas Batubara PT. Bukit Asam Tbk
Sum
Kelas No Group Keterangan
ber:
1 Meta Anthracite
antrasit 2 Anthratice Suban
3 Semi- Anthratice Air Laya
1 Low Volatile Bituminus
2 Madium Volatile Bituminus
Bituminus High Volatile Bituminus Air Laya dan
3
Coal A Bukit Kendi
High Volatile Bituminus
4 Coal
1 Sub - Bituminus Coal A Air Laya
Sub - Muara Tiga
Bituminus 2 Sub - Bituminus Coal B Besar
3 Sub - Bituminus Coal C Banko Barat
satuan kerja geologi dan eksplorasi rinci PT.BA Tbk
18
3. BA - 55 adalah jenis batubara kategori medium grade yang mempunyai
nilai kalori minimum 5400 – 5600 kkal/kg (adb) yang sebagian besar
digunakn untuk kebutuhan industri umum, semen dan pembangkit listrik
4. BA – 64 adalah jenis batubara kategori madium grade yang mempunyai
nilai kalori minimum 6300 – 6500 kkal/kg (adb) yang digunakan untuk
industri umum, semen dan pembangkit listrik
19