TINJAUAN UMUM
II-1
Wilayah tersebut meliputi wilayah Tanjung Enim seluas ukuran lebih
kurang 15.500 Ha, yang terdiri dari KP Tambang Air Laya seluas 7.700 Ha, KP
Tambang Muara Tiga Besar seluas 3.300 Ha dan KP Tambang Banko Barat seluas
4.500 Ha.
II-2
2.1.1 Profil Perusahaan
PT Bukit Asam Tbk atau lebih dikenal dengan nama Bukit Asam adalah
perusahaan pertambangan batubara yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia
dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tahun
1950.
2.1.2 Data Umum Perusahaan
Nama : PT Bukit Asam Tbk
Website : http://www.ptba.co.id
II-3
Jajaran Direksi PT Bukit Asam Tbk. Terdiri dari yaitu Direktur Utama,
Direktur Pengembangan Usaha, Direktur Operasi Produksi, Direktur Umum dan
Sumberdaya Manusia (SDM), Direktur Keuangan, Direktur Niaga. Setiap Direksi
memiliki departemen pembantu untuk menjalankan fungsi kerja di perusahaan
Sumber: ptba.co.id,2019
Gambar 2.3.Struktur Organisasi PTBA
II-4
2.2 Kondisi Geologi
2.2.1 Geologi Regional
Kondisi geologi pada daerah penambangan PT Bukit Asam Tbk. terdiri
atas beberapa formasi batuan berumur antara Miosen sampai Pliosen. Selain itu di
beberapa lokasi penambangan juga terdapat intrusi batuan beku andesit berupa
retas menerobos formasi-formasi diatasnya dan mengakibatkan kenaikan kualitas
batubara setempat sehingga batubara yang dihasilkan memiliki kalori relatif lebih
tinggi.
II-5
batubara dan masing-masing anggota dibatasi oleh lapisan batubara yang
menerus.
3) Formasi Kasai
II-6
Pada daerah Tanjung Enim terdapat aktivitas magma yang menyebabkan
keberagaman struktur geologi dan banyaknya lapisan batubara. Aktivitas magma
ini dibuktikan dengan adanya batu andesit yang menyusup ke lapisan batubara.
Adapun material – material yang menyusun daerah Tanjung Enim dan sekitarnya
berupa batu lempung, batu pasir, bentonit, batubara, gravel, batu lanau, dan
andesit.
2.2.2 Stratigrafi dan litologi
II-7
3. Lapisan Interburden A.1 – A.2
Lapisan ini terdiri dari batu lempung atau batu pasir tufaan dengan ketebalan 2-4
meter. Lapisan ini dicirikan dengan adanya batu pasir tufaan berwarna putih
hingga abu-abu terang dan juga ditemukan batu lempung bentonitik di beberapa
tempat. Secara keseluruhan memperlihatkan adanya struktur graded bedding
dengan batu pasir konglomerat pada bagian dasar dan batu pasir halus di bagian
atas.
II-8
10. Lapisan Batubara C.1
Pada lapisan ini dijumpai adanya 1 – 2 lapis pita pengotor berupa batu lempung,
batu lanau karbonan. Ketebalan lapisan ini 11 meter.
Gambar 2.4. Penampang litologi Daerah Tambang Banko Barat Pit-3 T(Satker
Eksplorasi &Geoteknik PT. Bukit Asam, Tbk).
II-9
2.3 Iklim dan Curah Hujan
Daerah Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan memiliki
iklim yang sama dengan iklim di daerah Indonesia pada umumnya, yaitu iklim
tropis dengan kelembapan dan temperatur tinggi. Seperti kebanyakan daerah,
Tanjung Enim memiliki iklim tropis dengan kelembaban dan temperatur tinggi.
Temperatur rata-rata berkisar 28o C, temperatur minimum lebih kurang 24o C dan
temperatur maksimum lebih kurang 32o C. Sedangkan kelembapan udara rata –
rata berkisar 57% - 85% dengan kelembapan relatif maksimum berkisar 98%
terjadi pada pagi hari dan kelembapan relatif minimum berkisar 35% terjadi pada
siang hari.Untuk keperluan hidrogeologi data curah hujan yang didapatkan yaitu
dari stasiun curah hujan milik PT. Bukit Asam, Tbk yang di letakan di masing-
masing lokasi tambang. Besar kecilnya jumlah air permukaan dipengaruhi oleh
kondisi hujan, topografi daerah, jenis batuan dan kondisi vegetasi. curah hujan
harian terlampir.
II-10
Banko Selatan 273,41 184,40 0,00 457,81
Bnajar Sari 242,14 42,90 0,00 285,04
BunianSuka Merindu 20,67 0,00 0,00 20,67
Bukit Kendi 14,67 30,77 0,00 45,44
Kungkilan 105,20 41,19 0,00 146,39
MuaraTigaBesarUtara 308,40 23,00 0,00 331,40
MTBS Barat 215,36 33,38 0,00 248,74
MTBS Timur 174,17 0,00 0,00 174,17
SubanJerijiSelatan 0,00 0,00 325,00 325,00
Suban Jeriji Utara 0,00 502,00 0,00 502,00
Total 3126,94 1422,21 335,00 4884,15
II-11
Tabel 2.2. Penggolongan Kelas Batubara yang terdapat di PT. Bukit Asam Tbk.
2 Medium Volatile -
Bituminus
5 High Volatile -
Bituminus Coal C
II-12
II-13