TINJAUAN UMUM
5 Oktober 1990
1990-1991
1992-1993
1993-1995
1995-1997
30 Mei 1996
15 Juli 1996
18 April 1997
1997-1999
Januari 1999
PT.
Indominco
mempunyai
visi
dan
misi
dalam
menjalankan
usaha
Membangun usaha di bidang energi dalam mengejar upaya untuk menjadi yang
terkemuka di Asia.
Menanamkan modal pada usaha yang strategis, yang menunjang peningkatan posisi
bisnis.
Melayani pelanggan di Asia dengan harga yang bersaing serta produk dan jasa
2.3.2 Statigrafi
Wilayah penambangan
Kutai. Litologi di wilayah studi ini berupa endapan sedimen berumur Miosen dan
Pliosen yang mendasari daerah Kalimantan Timur, terlipat menjadi beberapa antiklin
dan sinklin berarah Utara hingga Timur Laut membentuk Antiklinorium Samarinda.
Daerah Bontang terletak di pinggir timur struktur ini. Secara garis besar terdapat
lima kelompok batuan.
Salah satu dari lima kelompok batuan tersebut adalah formasi Kampung Baru
yang berumur Miosen Tengah sampai Pliosen. Kelompok ini dibedakan atas Formasi
Tanjungbaru dan Formasi Sepinggan. Dari lima kelompok batuan tersebut hanya
kelompok Kampung Baru yang mempunyai peran penting bagi pembentukan akuifer
tertekan pada daerah satuan bermorfologi dataran. Kelompok Kampung Baru ini
sangat mendukung terbentuknya akuifer tertekan.
2.3.3 Formasi Batuan
Secara garis besar terdapat 5 formasi utama pada daerah ini. Rincian formasi
tersebut adalah sebagai berikut :
Formasi Pamaluan
Formasi pamaluan berumur akhir Oligosen sampai awal Miosen. Formasi ini
tersusun oleh mudstone abu-abu sampai hitam dan serpih dengan sisa tumbuhtumbuhan. Bagian bawah dari formasi Pamaluan terdiri atas batu lanau yang
pejal dan mudstone sisipan tipis batupasir halus.
Bagian atas formasi Pamaluan terutama tersusun oleh mudstone dengan pecahan
concoidal atau serpih. Juga terdapat sisipan batubara, batu pasir serta lapisan batu
gamping tipis. Formasi ini tersingkap di Gunung Palakan membentuk antiklin
Palakan dan antiklin Barung.
Formasi Bebulu
Formasi Bebulu terdiri dari limestone berselang seling dengan shale, siltstone,
dan sandy limestone. Terbentuk pada jaman Miosen atas dan merepresentasikan
lingkungan pengendapan laut dangkal.
8
Formasi Pulaubalang
Formasi Pulaubalang berumur Miosen atas sampai Miosen tengah, dan terletak
selaras di atas formasi Pamaluan. Formasi Pulaubalang terdiri dari graywacke
dan quartz sandstone, berselang seling dengan claystone, siltstone, limestone,
dan batubara yang terbentuk pada zaman miocene tengah. Kondisi tersebut
merepresentasikan lingkungan terrestrial laut dangkal. Batu pasir berwarna
kelabu muda berbutir halus sampai kasar, ketebalan berkisar antara beberapa
sentimeter hingga lima meter. Formasi ini mengandung seam batubara utama di
East Block.
Formasi Balikpapan
Formasi Balikpapan merupakan Coal bearing formation pada West Block.
Formasi ini terdiri dari siltstone, sandstone, conglomerate, dan seam batubara
utama pada formasi teratas;
siltstone, limestone, tuff, dan seam batubara tipis pada formasi di bawahnya.
Formasi ini terbentuk pada jaman miocene akhir dan merepresentasikan
lingkungan pengendapan delta regressive sampai delta datar pada bagian
terbawah formasi dan lingkungan pengendapan fluvial sampai floodplain pada
bagian teratas formasi.
antiklinorium
kemiringan antara 10 35O. Blok timur dibatasi pada bagian timur dan barat oleh
thrust fault major. Struktur sesar pada bagian timur dikenal sebagai Runtu Thrust
sedangkan struktur pada bagian barat dikenal sebagai Ebenu Thrust.
2.3.5 Hidrologi dan Hidrogeologi
Sungai utama yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Santan yang terdapat
di bagian selatan, mengalir dari barat ke timur. Sungai Palakan mengalir dari utara ke
arah selatan bermuara di Sungai Santan, Sungai Bontang terletak di bagian tengah
daerah penelitian mengalir dari barat ke timur, sementara Sungai Kenibungan terletak
di bagian utara mengalir dari barat ke timur.
Permasalahan air bawah tanah dan permukaan perlu dipertimbangkan karena
permeability rendah, curah hujan tinggi (rata-rata tahunan) dan beberapa aliran akan
bermuara ke Sungai Bontang dan Sungai Santan dimana melewati kawasan
pemukiman sehingga perlu penanganan lebih hati-hati supaya tidak menimbulkan
bencana di daerah aliran sungai tersebut.
10
Sungai di Blok Timur berpola sub parallel - dendritik terletak pada satuan
morfologi perbukitan berlereng terjal, dengan lembah berbentuk V yang sempit dan
arah erosi vertikal, batuan penyusun homogen yang dominan batu lempung berstadia
muda - dewasa, misalnya Sungai Palakan dan Sungai Bontang bagian hulu.
Sungai di Blok Barat yang berpola sub parallel dendritik terletak pada
satuan morfologi berlereng landai, batuan penyusun homogen didominasi batupasir,
pada umumnya mempunyai lembah yang cukup lebar termasuk berstadia dewasa.
Sedang Sungai Santan bagian hilir sudah bermeander dengan arah erosi ke samping
dan bentuk lembah mencerminkan stadia dewasa - tua.
2.4 Sistem Penambangan
Dalam mengeksploitasi batubara maupun bahan galian lainnya, setiap perusahaan
memiliki metode yang berbeda-beda dalam sistem penambangannya, PT Indominco
Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan sistem tambang terbuka,
dengan metode back filling. Untuk lebih rinci, sistem penambangan akan dijelaskan
sebagai berikut :
2.4.1 Land Clearing
Land
clearing
atau
pembersihan
lahan
merupakan
kegiatan
untuk
membersihkan dan membabat tumbuhan yang berada di atas lapisan topsoil. Kegiatan
land clearing dilakukan bila di bawah lapisan tanah tersebut terdapat bahan galian
yang akan ditambang atau daerah tersebut akan digunakan untuk dumping area.
Contoh tumbuhannya adalah rumput, pohon-pohon, dan semak belukar.
Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai.
Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada
permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah
tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah
tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan tumbuh-tumbuhan yang ada di lokasi
penambangan.
11
daerah
yang
akan ditambang
dengan
Bulldozer Komatsu D85, digunakan untuk membersihkan dan membabat pohonpohon dan semak belukar yang memiliki diameter kurang dari 30 cm dan panjang
biasanya
terbentuk dari clay atau tanah liat. Pengupasan tanah ini dilakukan dengan cara
menggali, memuat , kemudian mengangkut tanah tersebut ke topsoil stock. Lapisan
topsoil yang diambil adalah dengan ketebalan 30 60 centimeter.
12
Alat gali muat adalah excavator backhoe PC 300 dengan kapasitas gali 1,8 m3.
Alat bantu untuk merapikan lapisan topsoil sesudah dikupas, yaitu Bulldozer d155.
Timbunan di lapisan topsoil dipersiapkan untuk melapisi lapisan tanah di dumping
area. Setelah dumping area siap untuk direklamasi maka lapisan tersebut di spreading
(disebarkan) dahulu dengan menggunakan lapisan topsoil. Alat yang digunakan untuk
spreading tersebut sama dengan alat yang digunakan untuk topsoil removal yaitu
Excavator Backhoe PC 300 dan Articulated Dump Truck HM 400.
13
- Tinggi jenjang =
- Single slope
=
- Overall slope =
=
- Lebar jenjang =
=
8 meter
70 o
65o (west block)
60o (east block)
1,7 meter (west block)
3,8 meter (east block)
15
atau
penggalian
selesai
batubara
dikerjakan.
dilakukan
Seperti
setelah
halnya
tahap
dengan
16
17
Dewatering
2.5.1 Catchment Area
Pembuatan catchment area di lokasi tambang (pit) berfungsi sebagai daerah
tangkapan air hujan ketika curah hujan tinggi yang menyebabkan lokasi tambang
tergenang air dan menyulitkan alat berat untuk beroperasi. Catchment area yang
dibuat biasanya mengarah pada kolam penampung air hujan yang letaknya berada
pada titik elevasi paling rendah dalam pit tersebut.
2.5.2 Sump
Sump adalah kolam sementara untuk penampung air yang masuk ke dalam pit.
Biasanya sump dibuat pada elevasi terendah dari suatu pit agar seluruh air hujan
mengalir dan berhenti pada titik elevasi terendah tersebut. Sump dilengkapi dengan
pompa untuk menyedot air yang sudah ditampung menuju ke settling pond.
18
Reklamasi
Reklamasi merupakan suatu upaya penanganan lahan yang telah ditambang yang
dilakukan setelah penambangan selesai. Dengan metode penambangan yang dilakukan
yaitu back filling sangat membantu sekali dalam proses reklamasi karena tanah penutup
19
yang telah dibongkar akan ditimbun ketempat bekas tambang. Dengan begitu akan
terbentuk suatu kondisi lahan mirip sebelum di tambang, proses reklamasi dilakukan
dengan jalan menanami daerah timbunan yang atasnya sudah ditutup dengan top soil
dengan tanaman yang sesuai yang ada seperti pohon Sengon, Turi, Akasia dan Mahoni.
Pola penanaman dengan jarak 8 x 8 m untuk pohon lokal seperti pohon Ulin, Meranti
dan Kapur. Untuk pohon non lokal seperti Sengon, Akasia, Turi dan Mahoni dengan
pola penanaman dengan jarak 4 x 4 m. Dengan penanaman tersebut diharapkan akan
mengurangi dampak penambangan terhadap lingkungan hayati (biologi).
20