BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Thiess merupakan salah satu kontraktor tambang batubara yang telah
berdiri sejak tahun 1937. PT. Thiess pertama kali dibangun oleh thiess bersaudara
dengan kontrak pertamanya adalah pengerjaan jalan independen untuk
Department of Main Roads Queensland di Darling Downs. Kelima bersaudara
Thiess berhasil mencapai puncak prestasi di bidang konstruksi. Mereka
memenangkan kontrak terbesar yang diberikan kepada sebuah perusahaan
Australia pada proyek Snowy Mountains Hydro-Electric Scheme yang legendaris.
Hal ini melambungkan nama perusahaan ke panggung nasional dan penyelesaian
infrastruktur utama antara lain bendungan, pelabuhan, terowongan, jalan raya,
bandara, rumah sakit dan bangunan komersial.
Pada tahun 1983 PT. Thiess diakuisisi oleh Leighton Group dan 5 tahun
kemudian Thiess membawa keahlian teknik pertambangannya ke Indonesia. PT.
Thiess memenangkan kontrak pertambangan di Kalimantan dan menjadi ujung
tombak semua kegiatan Leighton Group di Indonesia sehingga Thiess menjadi
salah satu perusahaan kontraktor tambang batubara terbesar di dunia.
(KPC). Kontrak ini merupakan perpanjangan dari kontrak jangka panjang untuk
aktivitas penambangan di Tambang KPC yang dimulai pada tahun 1989 dengan
pekerjaan tanah, pemipaan, pembuatan tangki, kilang pengolahan air dan
pekerjaan tambahan lainnya sehingga sampai saat ini PT. Thiess melakukan
serangkaian layanan kontrak pertambangan untuk tiga pit KPC mencakup
perencanaan, stripping, peledakan, pengangkutan lapisan tanah penutup,
penambangan dan stockpile.
Adapun visi yang dimiliki oleh PT. Thiess adalah menjadi penyedia
layanan pertambangan terdepan di dunia, sedangkan misinya adalah menghasilkan
keuntungan yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dengan
menyampaikan proyek kepada klien serta menyediakan karir yang aman,
menguntungkan, dan memuaskan bagi karyawan. PT. Thiess memiliki 4 prinsip
untuk mencapai visi dan misi tersebut yaitu integritas, akuntabilitas, inovasi, dan
penyampaian.
Wilayah penambangan PT. KPC dibagi menjadi dua blok, yaitu blok
Lembak yang terletak di sebelah utara kota Sangatta dan blok Samarinda yang
terletak di sebelah utara kota Samarinda. Blok Lembak terbagi lagi menjadi dua
wilayah, yaitu wilayah Pinang dan wilayah Bengalon.
Untuk mencapai lokasi tersebut dapat melalui beberapa alternatif rute
perjalanan :
a. Melalui rute darat : Balikpapan–Samarinda–Simpang Bontang–Sangatta
dengan total jarak 370 km, dengan rincian 150 km dari Samarinda dan 220
km dari Balikpapan, dengan kondisi jalan aspal agak rusak terutama jalur
Samarinda–Bontang dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
b. Melalui rute darat : Bontang–Simpang Bontang–Sangatta, dengan jarak 65
km, dengan kondisi jalan aspal yang cukup baik dan dapat ditempuh dengan
kendaraan roda empat.
c. Melalui udara : dapat ditempuh dengan pesawat Cassa atau Twin otter dari
bandara Sepinggan Balikpapan ke bandara Tanjung Bara di Sangatta selama
50 menit.
Gambar 2.2
A. Kerangka Tektonik
B. Stratigrafi Regional
0 25 km
Keterangan:
0030’ LU 00 30’ LU
Qal Endapan Alluvial
:Sesar Naik
:Sinklin
117 15’ BT
0
1170 30’ BT
Gambar 2.3
14
Gambar 2.4
1. Menurut Ott, 1987, Darman & Sidi, 2000; op cit. Resmawan, 2007,
menyatakan bahwa pola struktur pada Cekungan Kutai disebabkan
oleh adanya proses gelinciran akibat gaya gravitasi (gravity
sliding) pada batuan dasar yang mempunyai plastisitas tinggi
akibat adanya pengangkatan Tinggian Kuching selama Zaman
Tersier.
2. Menurut Mc Clay dkk, 2000; op cit. Resmawan, 2007, menyatakan
bahwa struktur di daerah dataran Cekungan Kutai merupakan hasil
dari tektonik delta, yaitu gabungan dari sedimentasi yang cepat dan
gaya tektonik. Akibat penumpukan terjadi pelengseran lateral yang
16
Tmpb
Tmb
Tmpb a
Tmba
e
LOCATION MAP D
clin
U
Anti
Le D
k mb U
a
u
ura
S.
clin
Fa
ul
Sek
Le
Syn
t
mb
ak
e
BENGALON
Penebanga
Ran
tau Fault
n
Oa Tmpb
t
ul
Fa Tpkb
n
g alo
P
alo n
S. Beng
S.
Sek
PORT
ura
SITE
u
Sepaso Baru
Qa
it
S. Qa
ra
Be
n ga
lon
St
Tmpb
Tmba
e
NORTH
clin
r
PINANG
sa
Syn
Tmba
as
Runtu
Tmpb
ak
Lemba
Tmpb Tmp
M
lt
Fau
k
D PINANG
ine
WEST
e
PINANG
Anticl
Tmba LEGEND
MELAWAN
WEST L imit o f L emb ak Blo ck
Melawan
Papa
Baru
Charlie
S. S
Teluk Qa
Lingga
KUTAI NATIONAL PARK Tpkb
Qa
Tmba
Sangatta Tmpb
S.
Scale 1:100000 Sa Tmp
ng
0 2. 5 10Km att
a
5 River
Ro ad
PETAREGIONAL
GEOLOGI DAERAH SANGATTA
GEOLOGY
LEMBAK EXPLORATION BLOCK
FIGURE 9
STRATIGRAPHY COLUMN OF PINANG & MELAWAN AREAS
(Rev iewed 31.12.95 Mine Geology Dept. PT Kaltim Prima Coal)
STRATIGRPHIC
THICKNESS
(Metres)
LITHO -
FORMATION LOGICAL
COAL SEAM LITHOLOGICAL CHARACTERISTICS
COLUMN NAME
Kedapat
1400 Mudstone, siltstone, sandstone and coal.
MA1 Main West Pinang coal deposit sequence containing
Mandili coal seams from the Sangatta to Kedapat seam.
BALIKPAPAN 1300 Mudstones typically show ironstone nodules and bands.
P7
BEDS P6
P5 Sandstone beds up to 10 metres thick.
P4
P3
1200 P2
P1
Pinang
MI 1
1100 Middle
Sangatta Dominantly mudstone, siltstone with thick channel
B2 sandstone units (10-30 metres thick)
B1
1000 Bintang In the South of Pinang area, the Prima and Bintang
800 Melawan
Benu
700 Jorang
600 Tempudau
Pamungkas
500 Coal seam 0.5 to 2.00 metre thick only, usually with
high Sulpur content (>1.00%).
North Melawan Fluvial sandstone with coal detritus in upper of interval
400
Bara Mutu
Gendeng
Coal seams in this interval Dominantly mudstone and siltstone interval with thin
200
have not been named calcareous sandstone beds, fine grained thin coralline
limestone and bioturbated sandstone in lower part of interval
0
Limestone, coralline marker bed at base of coal sequence
PAMALUAN Mudstone, fine laminated calcareous sandstone thin
Limestone bands.
DRAWN BY DRAFTING SECTION -P&T- GEOLOGY\STRATA1.PRS
* NB: Coal Seam Names - Local Interpretation and Nomenclature
Sumber : PT. KPC
YEAR JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC ANNUAL
2007 353 282 203 214 258 168 232 134 161 64 208 167 2444
2008 193 205 194 172 88 187 120 165 145 179 195 234 2077
2009 167 176 249 243 150 92 131 61 14 137 138 317 1875
2010 236 72 205 311 251 263 331 160 140 119 129 208 2427
2011 158 149 333 221 275 146 53 89 118 185 225 277 2227
2012 211 381 213 283 230 88 177 104 189 92 230 251 2447
2013 276 271 308 286 240 89 83 184 129 104 241 240 2450
2014 157 94 120 209 149 149 127 147 75 40 384 367 2017
2015 307 182 171 247 197 199 50 14 7 33 220 136 1763
2016 92 59 200 124 237 157 136 71 224 209 118 195 1822
Max 353 381 333 311 275 263 331 184 224 209 384 367 2450
Min 92 59 120 124 88 88 50 14 7 33 118 136 1763
Average 215 187 219 231 207 154 144 113 120 116 209 239 2155
Grafik 2.1
Rainfall Graph
450
400
350
300
Rainfall (mm)
250
200
150
100
50
0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
2.4.1 Development