4
2.2 Geologi Lapangan
Di Cekungan Kutai, gaya struktur saat ini terutama dicirikan oleh jalur-
jalur lipatan dan sesar yang sejajar berarah SSW-NNE atau N-S dari daratan
sampai lepas pantai. Jalur-jalur ini terkenal sebagai Jalur Antiklinorium
Samarinda yang paralel dengan garis pantai saat ini. Relief struktur semakin
melemah ke arah lepas pantai. Di lepas pantai, ciri struktur kompresi yang
berhubungan dengan ekstensi karena progradasi delta semakin menonjol. Asal
kejadian Antiklinorium Samarinda telah menjadi bahan pemikiran dan perdebatan
sejak lama. Beberapa mekanisme yang terjadi yaitu: akibat seretan dua sesar
mendatar besar yang mengapit Cekungan Kutai, akibat tekanan diapir dari bawah,
akibat tekanan dari benturan mikrokontinen di sebelah timur Sulawesi pada
Neogen, dan akibat tektonik gravitasi berhubungan dengan pengangkatan
Tinggian Kuching pada Early Miocene di sebelah barat Cekungan Kutai (gliding
tectonics). Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa asal struktur ini
adalah kombinasi antara gliding tectonics dan progradasi delta (Satyana,
2006). Basement diinterpretasi (Guritno dan Chambers, 1999) terdiri dari Jurassic
hingga Cretaceous Oceanic Crust dan ditutupi oleh sequence turbidit yang tebal.
5
Sedimentasi tersier di cekungan Kutai dimulai dengan perioda transgresi
pada masa Eocene dan berakhir pada masa Oligocene. Fasa transgresi
mengendapkan sedimen formasi Mangkupa, Beriun, Kedango dan Pamaluan.
Formasi Pamaluan yang didominasi oleh serpih marin dipercaya sebagai batuan
induk yang potensial menghasilkan hidrokarbon.
Pengangkatan tinggian Kuching pada masa Miocene Awal, pola
sedimentasi berubah dari fasa transgresi menjadi fasa regresi dari barat ke timur.
Pengendapan selama fasa regresi berlanjut hingga Tersier Akhir ketika sebuah
perioda transgresi dimulai pada kala Late Miocene. Batuan regresi didominasi
oleh sedimen deltaic dari formasi Pulubalang, Balikpapan dan Kampung Baru.
Formasi – formasi ini merupakan reservoir yang produktif.
Bagian bawah dari formasi Balikpapan terdiri dari batuan serpih dengan
sekali – sekali muncul batupasir yang diendapkan di prodelta pada lingkungan
lingkungan pengendapan sublittoral – littoral bagian dalam. Pada bagian tengah
formasi Balikpapan terdiri dari perselingan serpih dan batupasir yang diendapkan
di delta front pada lingkungan pengendapan littoral. Bagian atas formasi
Balikpapan terdiri dari perselingan serpih, batupasir dan lignite/batubara, yang
diendapkan di paparan delta pada lingkungan pengendapan supralittoral – littoral.
6
Gambar 2.3 Statigrafi Cekungan Kutai (5)
7
tertentu. Untuk produksi gas setelah diproses di central A station langsung dikirim
ke Bontang, sedangakan minyak setelah diproses di central A station langsung
dikirim ke Nilam.