TINJAUAN UMUM
2.3.1. Topografi
Topografi lokasi dari PT. Borneo Indobara bermacam-
macam dan sekitarnya umumnya adalah dataran (plain) yang
tersusun dari batuan sedimen seperti batupasir dan batulanau
dengan topografi bergelombang (undulating) hingga berombak
(rolling) dengan kemiringan lereng 16-25%, serta berada pada
ketinggian 25-40 meter di atas permukaan laut (mdpal).
2.3.2. Morfologi
Keadaan morfologi daerah sekitar wilayah konsesi
PT.Borneo Indobara dan sekitarnya merupakan morfologi
perbukitan bergelombang di bagian utara jalan utama (Jalan
provinsi). Tinggi elevasi berkisar antara 20-250 m diatas muka air
laut. Sungai yang mengalir kearah pantai umumnya berpola hamper
parallel dan bersifat aktif. Morfologi pedataran terbentang 5 – 10
km dari garis pantai ke arah daratan.
2.4. Iklim dan Curah Hujan
Secara geografis, PT. Borneo Indobara terletak pada daerah sekitar
khatulistiwa sehingga beriklim tropis basah dan memiliki dua musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau.
2.5. Geologi
2.5.1. Geologi Regional
Secara regional, wilayah Angsana merupakan bagian dari
satuan fisiografi pegunungan Meratus dan Cekungan Asam-Asam.
Cekungan Asam–Asam merupakan hasil dari block faulting pada
Paleosan sampai Zaman Tersier.
Secara regional, wilayah Angsana termasuk dalam satuan
fisiografiMeratus High dan Cekungan Angsana, dimana pada
cekungan ini tersingkap batubara. Cekungan Angsana merupakan
hasil dari block faulting pada Paleosan sampai Zaman Tertier.
Pengendapan dalam cekungan ini mulai terjadi pada zaman Eosen
dengan kondisi transgresi laut. Siklus kegiatan Transgresi–Regresi
akan mempengaruhi kondisi cekungan yang ada di sekitar Asia
Tenggara. Transgresi laut mencapai puncaknya pada awal Miosen
Tengah, yang selanjutnya diikuti siklus regresi. Formasi Warukin
terbentuk pada masa regresi ini. Ketika terjadi lifting pada Meratus,
formasi Dahor terbentuk dan banyak mengandung endapan –
endapan sungai. Angsana sendiri termasuk dalam formasi Warukin.
Mengandung batupasir kuarsa halus-kasar, konglomeratan (5-30
cm) dan batulempung (3-100 cm), dengan sisipan batulempung
pasiran dan batubara (20-50 cm) yang terendapkan dalam
lingkungan paralik dengan ketebalan diperkirakan 1250 m.
Area Tambang PT.Borneo Indobara merupakan bagian dari
Formasi Warukin dan Tanjung yang terbentuk pada pertengahan
sampai akhir zaman Miosen. Tipe batuan penyusun interbed
merupakan batupasir tidak kompak, batulempung, batulanau
dengan banyak perselingan seam sub bituminous.
Luas konsesi PT. Borneo Indobara adalah 24,100 Ha
Coal Bearing:
Formasi Warukin:
- block Batulaki
- block Sebamban (Atas & Bawah)
- block Girimulya Selatan
Formasi Tanjung:
- block Batulaki (km 21)
- block Girimulya Utara
Gambar 2.2 Formasi Batuan Pada Wilayah Konsesi PT. Borneo Indobara