Anda di halaman 1dari 9

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN

TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

INVENTARISASI BATUBARA BERSISTEM


DI DAERAH MEKARBARU DAN SEKITARNYA
KEC. MUARA ANCALONG DAN KEC. BUSANG
KAB.KUTAI KARTANEGARA DAN KAB. KUTAI TIMUR
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

Oleh :
Ir. Nanan Sumarna Kartasumantri

Kelompok Program Penelitian Energi Fosil

SARI

Secara Administratif daerah penyelidikan yaitu daerah Mekarbaru dan sekitarnya termasuk
kedalam dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur.
Secara Geografis dibatasi oleh koordinat 00o 30 00 00o 45 00 LU dan 116o 10 00 116o 25 00 BT
yang termasuk dalam lembar peta No. 1816-52 (Mekar Baru), dengan skala peta 1 : 50.000.

Secara regional daerah penyelidikan ini merupakan bagian dari Cekungan Kutai, dimana
cekungan tersebut diketahui mengandung potensi endapan batubara cukup besar.

Berdasarkan aspek morfologi, daerah Mekar Baru dan sekitarnya dapat dibedakan menjadi tiga satuan
morfologi yaitu Satuan Morfologi Pedataran,Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang Rendah
sampai Sedang dan Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang Tinggi.

Berdasarkan stratigrafi, daerah penyelidikan yaitu daerah Mekar Baru dan sekitarnya disusun
oleh formasi batuan yang berumur Tersier dan Endapan Aluvial yang berumur Kuarter. Formasi batuan
tersebut dari tua ke muda terdiri dari Bancuh Telen Kelinjau (Jkm), Formasi Batu Kelau (Tek),
Formasi Batu Ayau (Tea), Formasi Ujoh Bilang (Tou), Batuan Terobosan Atan (Toma), Formasi
Balikpapan (Tmbp), Batuan Gunung Api Metulang (TmQm). Sedangkan struktur yang berkembang di
daerah ini adalah strutur lipatan dan sesar.Sedangkan formasi pembawa batubara di daerah
penyelidikan adalah Formasi Balikpapan.
Dari hasil pemetaan geologi dan pemboran inti yang dilakukan, dibuat peta geologi dan sebaran
batubara dengan skala 1 : 50.000. Sedangkan lokasi-lokasi singkapan batubara hanya diketemukan di
sebelah Barat lembar peta yaitu disekitar desa Belwen, Desa Longnah dan Desa Gemarbaru, pada
Formasi Balikpapan di daerah penyelidikan diketemukan sebanyak 28 lokasi singkapan batubara,
sedangkan pekerjaan pemboran inti yang dilakukan di daerah penyelidikan sebanyak 12 titik pemboran
dengan kedalaman berkisar antara 53,00m hingga 62,15 m, dengan total kedalaman mencapai 700,55 m.
Dari hasil korelasi beberapa singkapan batubara dan titik bor diketahui ada 8 lapisan batubara dengan
ketebalan berkisar dari 0,10m-0,65m..

Hasil analisis kimia dari beberapa conto batubara menunjukan bahwa Total Moisture berkisar
antara 12,96 %-19,59 % (adb), Free Moisture berkisar antara 7,18 %-13,87 %, Fixed Carbon berkisar
antara 24,28 %-41,23 % (adb), HGI berkisar antara 43 hingga 61. Calorific Value berkisar antara
3.451kal/gr-5.509 kal/gr (adb), Sulfur berkisar antara 4,87%-9,49% (adb) dan Ash berkisar antara 10,76
%-39,80 %. Maka berdasarkan klasifikasi ASTM, batubara yang ada diklasifikasikan sebagai batubara
Lignit-Sub Bituminus.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Hasil perhitungan sumberdaya batubara tereka dari daerah Mekarbaru dan sekitarnya sebesar
1.537,307,35 ton.

1 PENDAHULUAN sebelah Barat dibatasi oleh suatu tinggian yang


disebut sebagai Tinggian Kuching, sebelah Utara
1.1 Latar Belakang. oleh Tinggian Mangkalihat, sebelah Selatan oleh
Seiring dengan kebijakan Pemerintah dalam Cekungan Barito dan sebelah Timur dibatasi oleh
rangka diversifikasi energi maka Badan Geologi, Selat Makasar.
Pusat Sumber Daya Geologi melalui Proyek DIPA Batuan pengisi Cekungan disusun oleh
(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun Sedimen Tersier, yang terdiri dari batupasir,
Anggaran 2006 telah melaksanakan suatu batulempung, batulanau dengan sisipan batubara
program inventarisasi batubara bersistem di yang diendapkan dalam lingkungan neritik s/d
beberapa wilayah Indonesia. paralik (litoral, delta sampai laut terbuka) yang
Salah satu kegiatan inventarisasi batubara dipengaruhi oleh susut dan genang laut.
bersistem tersebut dilakukan di daerah Mekarbaru Pada Cekungan Kutai, formasi yang
dan sekitarnya, Kecamatan Muara Ancalong, dianggap sebagai pembawa batubara (Coal
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Bearing) adalah Formasi Marah, Batuayau,
Busang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Wahau dan Formasi Balikpapan.
Kalimantan Timur, daerah ini termasuk dalam Sedangkan didaerah penyelidikan yaitu daerah
Cekungan Kutai, dimana diketahui cekungan Mekar Baru dan sekitarnya, Formasi Pembawa
tersebut mempunyai potensi endapan batubara batubara (Coal Bearing Formation) nya adalah
cukup besar. Formasi Balikpapan dan Formasi Batu Ayau.

1.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah. 2.2 Geologi Daerah Penyelidikan


Secara administratif daerah penyelidikan 2.2.1 Morfologi.
terbagi dalam dua wilayah Kabupaten, yaitu Berdasarkan aspek morfologi, daerah
Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Mekar Baru dan sekitarnya dapat dibedakan
Kertanegara dan Kecamatan Busang, Kabupaten menjadi tiga satuan morfologi
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Secara Satuan Morfologi Pedataran.
geografis wilayah inventarisasi dibatasi oleh Satuan morfologi ini terdapat dibagian
koordinat 00o 30 00 00o 45 00 LU dan 116o tengah atau sekitar 10 % dari seluruh daerah
10 00 116o 25 00 BT yang termasuk dalam inventarisasi yang menempati daerah di sepanjang
lembar peta No. 1816-52 (Mekar Baru), dengan tepi sungai utama yaitu Sungai Senyiur dan anak-
skala peta 1 : 50.000 dari sistem Topografi anak sungainya, umumnya daerah ini dipakai
Nasional yang diterbitkan Bakosurtanal (Gambar sebagai pemukiman dan ladang-ladang penduduk.
1). Ketinggian dari atas permukaan laut berkisar
antara 62,5m 75 m, batuan penyusunnya terdiri
2. KEADAAN GEOLOGI atas endapan aluvial yaitu kerakal ,kerikil, pasir
halus-kasar dan lumpur. Pola pengaliran
2.1 Geologi Regional. sungainya membentuk pola aliran dendritik,
Daerah penyelidikan termasuk dalam Peta bentuk profil sungainya berbentuk U yang
Geologi Lembar Muara Ancalong (S. menunjukkan tahapan dewasa dengan sungai
Atmawinata dan N.Ratman, 1990), 1 : 250.000, utama Sungai Senyiur.
dimana secara regional daerah penyelidikan Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang
termasuk dalam Wilayah Kabupaten Kutai Timur Rendah sampai Sedang.
dan sebagian masuk kedalam wilayah Kabupaten Satuan morfologi ini menempati sebelah
Kutai Kartanegara, daerah tersebut merupakan Barat,Timur dan Tenggara sekitar 50% dari
bagian dari Cekungan Kutai, Cekungan tersebut seluruh daerah Inventarisasi, daerah ini umumnya
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

dipakai sebagai lahan hutan tanaman industri yang Formasi ini ditemukan di sebelah Utara
dikuasai oleh Inhutani dan Perusahaan Kelapa Baratlaut daerah inventarisasi dengan sebaran
Sawit. Batuan penyusunnya terdiri dari batupasir berarah relatif Barat Timur. Batuan
kuarsa dan batulempung bersisipan batulanau, penyusunnya terdiri dari serpih, batulumpur,
serpih, batugamping dan batubara, dimana sedikit batupasir, kebanyakan berlapis baik,
susunan batuan tersebut yang mengisi Formasi sangat tipis sampai sangat tebal. Pengendapannya
Balikpapan. Sungai utama yang terdapat didaerah di lingkungan laut dangkal, sebagian mungkin
ini adalah Sungai Senyiur dan anak-anak terumbu muka. Ketebalan sampai 500 m. Formasi
sungainya, mengalir dari arah Baratlaut ke Selatan ini menutupi tidak selaras Bancuh Telen Kelinjau
yang bermuara ke Sungai Kedang Kepala, pola dan ditutupi selaras oleh Formasi Batu Ayau.
pengaliran sungainya membentuk pola aliran FORMASI BATU AYAU (Tea)
dendritik dengan bentuk profil sungainya Formasi ini ditemukan di sebelah Utara-
berbentuk U dan V. Ketinggian satuan morfologi Timurlaut dan Selatan daerah inventarisasi,
ini dari atas permukaan laut berkisar antara 62,5m dengan sebaran berarah relatif Barat Timur.
162,5m. Formasi ini terdiri dari batupasir, batulumpur dan
Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang batulanau, secara setempat terdapat batugamping
Tinggi dan batubara. Formasi ini berumur Eosen Akhir
Satuan morfologi ini menempati sebelah yang terletak selaras diatas Formasi Batu Kelau.
Baratlaut, Timurlaut dan Baratdaya sekitar 40% FORMASI UJOH BILANG (Tou)
dari seluruh daerah Inventarisasi, berupa Formasi ini ditemukan di sebelah Baratlaut daerah
perbukitan dengan ketinggian dari permukaan air penyelidikan dengan sebaran berarah Barat-Utara.
laut berkisar antara 162,5m 350m. Satuan Formasi Ujoh Bilang selaras berangsur dengan
morfologi ini menempati Formasi Batu Ayau, Formasi Batu Ayau dan ditutupi tidak selaras
Ujoh Bilang, Batuan terobosan Atan, Bancuh oleh Formasi Balikpapan. Terdiri dari
Telen Kelinjau, dan Batuan Gunungapi batulumpur, sedikit batupasir, sebagian
Mentelang. Sungai yang terdapat didaerah ini gampingan dan karbonan, setempat tufan.
adalah anak Sungai Senyiur dan anak Sungai Atan Lingkungan pengendapannya laut terbuka sampai
yang memiliki pola pengaliran dendritik dengan paparan luar. Formasi ini berumur Eosen Akhir-
bentuk profil sungainya berbentuk V, menunjukan Oligosen Awal.
bahwa sungai di daerah ini umumnya masih BATUAN TEROBOSAN ATAN (Toma).
dalam stadium muda. Satuan batuan terobosan ini ditemukan di
menyebar di beberapa daerah di wilayah
2.2.2 Stratigrafi. inventarisasi berupa intrusi-intrusi yang
Berdasarkan stratigrafi, daerah menerobos satuan batuan yang lebih tua yang
penyelidikan yaitu daerah Mekar Baru dan terdapat pada Formasi Batu Ayau dan Formasi
sekitarnya disusun oleh formasi batuan yang Ujoh Bilang. Batuan terobosan ini terdiri dari
berumur Tersier dan Endapan Aluvial yang Andesit basalt berupa retas dan sumbat, yang
berumur Kuarter. Formasi batuan tersebut dari tua diduga berumur Oligo-Miosen.
ke muda terdiri dari Bancuh Telen Kelinjau FORMASI BALIKPAPAN (Tmbp)
(Jkm), Formasi Batu Kelau (Tek), Formasi Batu Formasi ini menempati sebagian besar
Ayau (Tea), Formasi Ujoh Bilang (Tou), Batuan daerah Inventarisasi yang pelamparannya berarah
Terobosan Atan (Toma), Formasi Balikpapan Barat-Timur. Satuan batuan yang menyusun
(Tmbp), Batuan Gunung Api Metulang formasi ini terdiri dari konglomerat, batupasir
(TmQm). kuarsa dan batulempung bersisipan batulanau,
BANCUH TELEN KELINJAU (Jkm) serpih, batugamping dan batubara. Formasi
Pada daerah inventarisasi Formasi ini ditemukan Balikpapan menutupi tidak selaras Formasi Ujoh
di sebelah Utara. Formasi ini disusun oleh bilang. Formasi ini diperkirakan mempunyai
campuran antara batuan malihan yang terdiri dari kisaran umur Awal Miosen Tengah-Miosen Akhir
ultramafik, batusabak, rijang merah, konglomerat, (S. Atmawinata, N. Ratman dan Baharuddin,
dan batuan terkersikkan. 1995), lingkungan pengendapannya delta-litoral
FORMASI BATU KELAU (Tek) sampai laut dangkal.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Formasi Balikpapan yang terdapat di batubara, dimana formasi ini didominasi oleh
daerah inventarisasi bertindak sebagai formasi batupasir, halus-kasar, serta lapisan-lapisan tipis
pembawa batubara (Coal Bearing Formation) batulanau bersisipan dengan batupasir, formasi ini
BATUAN GUNUNG API METULANG (TmQm). dibeberapa tempat diterobos oleh Batuan
Formasi ini menempati bagian Utara Terobosan Atan seperti yang terlihat di daerah
daerah Inventarisasi. Batuan Gunungapi Gunung Batu Babit di sebelah Baratdaya lembar
Metulang terdiri dari lava, breksi lava, tuf, peta dan di daerah Mekarbaru sebelah Baratlaut
konglomerat, breksi lahar bersusunan basal lembar peta.
sampai andesit, tubuh terobosan kecil diorit, Batuan Terobosan Atan yang terdapat di daerah
dolerit, dan andesit porfir. Gunung Batu Babit dan di daerah Mekarbaru,
terdiri dari andesit basal, setempat-setempat
2.2.3 Struktur Geologi. terlihat adanya breksiasi dimana fragmen-fragmen
Berdasarkan hasil penyelidikan di dan bongkah andesit tertanam pada masa dasar
lapangan, ditemukan adanya struktur patahan batupasir halus sampai kasar. Pada Formasi
geser yang terdapat di sebelah Utara-Baratlaut Balikpapan di daerah penyelidikan, ditemukan
daerah penyelidikan. Penarikan struktur ini sebanyak 28 singkapan batubara yang tersebar di
didasarkan adanya gejala kelurusan lembah yang beberapa daerah.
ditemukan di sekitar aliran Sungai. Selain adanya
pergeseran diperkirakan adanya suatu perlipatan 3.2 Pemboran Inti.
yang berbentuk antiklin yang berarah Baratlaut- Pekerjaan pemboran yang dilakukan di
Tenggara. Adanya struktur perlipatan ini daerah penyelidikan sebanyak 12 buah lobang bor
didasarkan atas interpretasi adanya perubahan (BHL-01 s/d BHL-12 ), dengan kedalaman
arah kedudukan lapisan batuan yang ada. bervariasi dari 53,00m sampai 62,15m sedangkan
total kedalaman yang bisa dicapai sekitar 700,55
3. GEOLOGI BATUBARA meter.

3.1 Endapan Batubara. 3.3 Interpretasi dan Korelasi Batubara.


Untuk mendapatkan dimensi dan Interpertasi dan korelasi lapisan batubara
pelamparan lapisan batubara di daerah Mekarbaru dilakukan berdasarkan dari data-data singkapan
dan sekitarnya, dilakukan pengelompokan lapisan batubara dan hasil pemboran inti, dimana hasil
batubara berdasarkan hasil dari pemetaan geologi pengkorelasian tersebut menunjukan adanya 8
permukaan dan data bawah permukaan yang lapisan batubara yang diberi nama lapisan
dihasilkan dari pemboran inti. Dari hasil pemetaan A,B,C,D,E dan lapisan F,G,H, adapun lapisan-
geologi dan pemboran inti ini dibuat peta geologi lapisan batubara tersebut adalah :
dan sebaran batubara yang ada di daerah LAPISAN A, merupakan lapisan batubara paling
Mekarbaru dan sekitarnya dengan skala 1 : bawah, dimana lapisan ini diwakili oleh singkapan
50.000. batubara yaitu BB-08, BB-28 dan titik bor BHL-
Lokasi-lokasi singkapan batubara hanya 03, ketebalan batubaranya sekitar 0.50 m dengan
diketemukan di sebelah Barat lembar peta yaitu kemiringan 12o-13o, panjang sebaran kurang lebih
disekitar desa Belwen, Desa Longnah dan Desa 2.522 m Sedangkan lapisan pengapit bawah
Gemarbaru, lokasi singkapan umumnya terdapat berupa coallyclay yang banyak mengandung
di daerah Inhutani dan area perkebunan kelapa fragmen karbon dan pengapit bagian atas berupa
sawit. Berdasarkan peta geologi lembar Muara batulempung berwarna abu-abu. Secara
Ancalong (S.Atmawinata, N.Ratman dan megaskopis batubaranya berwarna hitam
Baharuddin,. 1995), batubara di di daerah kecoklatan, mengotori tangan, kilap kusam,
penyelidikan hanya diketemukan pada Formasi memiliki lapisan pengotor coally clay setebal 0.15
Balikpapan yang sebarannya berarah Barat- m.
Timur. LAPISAN B, terletak kurang lebih 19.00 m diatas
Sedangkan pada Formasi Batuayau yang lapisan A, dimana lapisan ini diwakili oleh
sebarannya berarah Barat-Timur di Selatan lembar singkapan BB-09 dan titik bor BHL-03, ketebalan
peta serta berarah Timurlaut-Baratdaya di sebelah rata-rata dari batubaranya 0.20 m. kemiringan
Utara lembar peta tidak diketemukan endapan lapisan rata-rata 10o, dengan penyebaran searah
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

lateralnya sepanjang 2.000 m. Lapisan pengapit berwarna kelabu tua pengapit bagian bawah
bagian atas berupa batulempung kelabu muda batulempung berwarna abu-abu muda. Secara
sedangkan pengapit bagian bawah batulempung megaskopis batubaranya berwarna hitam
berwarna kelabu. Secara megaskopis batubaranya kecoklatan, mengotori tangan, kilap kusam,
berwarna hitam kecoklatan, mengotori tangan, berlapis.
kilap kusam, berlapis. LAPISAN H, lapisan ini diwakili oleh singkapan
LAPISAN C, lapisan ini diwakili oleh singkapana batubara BB-17, ketebalan dari batubaranya
BA-04 dan titik bor BHL-04, ketebalan rata-rata 0.30m, kemiringan lapisan rata-rata 30o, dangkan
dari batubaranya 0.30 m, kemiringan lapisan penyebaran searah lateralnya sepanjang 1.000 m.
sebesar 11o, penyebaran searah lateralnya Lapisan pengapit bagian atas batulempung
sepanjang 2.000 m. Lapisan ini mempunyai berwarna kelabu tua pengapit bagian bawah
pengapit bagian atas berupa batulempung batulempung berwarna abu-abu muda. Secara
berwarna kelabu dan pengapit bagian bawah megaskopis batubaranya berwarna hitam
batulempung karbonan. Secara megaskopis kecoklatan, mengotori tangan, kusam, berlapis.
batubaranya berwarna hitam kecoklatan, 3.4 Interpretasi Kualitas.
mengotori tangan, kilap kusam, berlapis.
Dari beberapa parameter hasil analisis kimia
LAPISAN D, lapisan ini diwakili oleh singkapan
menunjukan bahwa di beberapa tempat
BA-06, BB-05 dan BA-01, ketebalan rata-rata dari
memperlihatkan hasil sebagai berikut :
batubaranya 0.30m, kemiringan lapisan rata-rata
20o-25o, dangkan penyebaran searah lateralnya Kandungan air total (Total Moisture ) berkisar
sepanjang 5.000 m. Lapisan pengapit bagian atas antara 12,96 % - 19,59 % (adb), Kandungan air
batulempung berwarna kelabu tua sedangkan bebas (Free Moisture) berkisar antara 7,18 % -
pengapit bagian bawah batulempung berwarna 13,87 %, sedangkan kandungan karbon padat
abu-abu muda. Secara megaskopis batubaranya (Fixed Carbon) berkisar antara 24,28 % - 41,23 %
berwarna hitam kecoklatan, mengotori tangan, (adb) dengan HGI berkisar antara 43 hingga 61.
kilap kusam, berlapis. Nilai panas (Calorific Value) berkisar antara
LAPISAN E, lapisan ini diwakili oleh singkapan 3.451 kal/gr hingga 5.509 kal/gr (adb) dengan
BB-23, BB-22 dan BB-04 serta beberapa titik bor kandungan total sulfur (St) menunjukkan angka
yaitu BHL-01 dan BHL-09, ketebalan rata-rata berkisar antara 4,87% - 9,49% (adb) dan kadar abu
dari batubaranya 0.30m, kemiringan lapisan rata- (Ash) berkisar antara 10,76 % - 39,80 %. Dengan
rata 13o sampai 25o, dangkan penyebaran searah adanya kandungan abu tinggi, ini menunjukan
lateralnya sepanjang 3.450 m. Lapisan pengapit bahwa batubara yang terdapat di lokasi tersebut
bagian atas batulempung berwarna kelabu tua banyak mengandung mineral-mineral an-organik.
pengapit bagian bawah batulempung berwarna
abu-abu muda. Secara megaskopis batubaranya Sedangkan pendekatan berdasarkan hasil
berwarna hitam kecoklatan, mengotori tangan, analisa proksimat memperlihatkan bahwa batubara
kilap kusam, berlapis. yang mempunyai kadar abu dan sulfur tinggi,
LAPISAN F, lapisan ini diwakili oleh titik bor diendapkan pada lingkungan dataran pasang surut,
BHL-10, ketebalan dari batubaranya 0.30m, dimana pengaruh air laut sangat kuat dengan pH
kemiringan lapisan rata-rata 9o, dangkan yang relatif tinggi.
penyebaran searah lateralnya sepanjang 1.000 m. Berdasarkan klasifikasi ASTM, batubara
lapisan pengapit bagian atas batulempung daerah Mekarbaru dan sekitarnya dapat
berwarna kelabu tua sedangkan pengapit bagian diklasifikasikan kedalam batubara Lignit sampai
bawah batulempung berwarna abu-abu muda. Sub-Bituminous.
Secara megaskopis batubaranya berwarna hitam
kecoklatan, mengotori tangan, kilap kusam,
berlapis. 3.5 Sumberdaya Batubara
LAPISAN G, lapisan ini diwakili oleh singkapan Dasar klasifikasi sumberdaya dan cadangan
batubara BB-18, ketebalan dari batubaranya batubara didasarkan pada tingkat keyakinan
0.30m, kemiringan lapisan rata-rata 29o, dangkan geologi dan kajian kelayakan ekonomi, tingkat
penyebaran searah lateralnya sepanjang 1.000 m. keyakinan geologi tersebut secara kuantitatif
lapisan pengapit bagian atas batulempung dicerminkan oleh jarak titik informasi (singkapan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

dan titik bor), dan mengacu kepada sistim yang 2. Berdasarkan hasil penyelidikan, pada Formasi
ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia Balikpapan di daerah Mekarbaru dan
(SNI), dimana tahapan penyelidikan yang sekitarnya terdapat 8 lapisan batubara dengan
dilakukan termasuk kedalam tahapan ketebalan bervariasi dari 0,10 m hingga 0,65
eksplorasiProspeksi (Prospecting), dan m, dengan kemiringan berkisar dari 10o
sumberdaya digolongkan kedalam Sumberdaya hingga 45o.
Tereka Hasil perhitungan sumberdaya batubara 3. Berdasarkan klasifikasi ASTM, batubara daerah
Tereka daerah Mekarbaru dan sekitarnya penyelidikan yaitu daerah Mekarbaru dan
sebesar : 1.537,307,35 Ton. sekitarnya dapat diklasifikasikan kedalam
batubara Lignit sampai Sub-bituminous.
4. KESIMPULAN 4. Hasil penghitungan sumberdaya batubara
tereka yang dapat dihitung sebesar :
Dari hasil penyelidikan selama di lapangan, 1.537,307,35 ton.
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Formasi Pembawa Batubara di daerah
penyelidikan adalah Formasi Balikpapan yang
berumur Awal Miosen Tengah-Miosen Akhir.

DAFTAR PUSTAKA 5) Luki Samuel, Muchsin, S, 1975, Stratigraphy


and Sedimentation in the Kutai Basin, 4th
1) Amarullah, Dedy,2004, Inventarisasi Annual Convention, Jakarta, hal. 27-39.
Batubara Bersistem di Daerah Marah
Haloq, Laporan DIM. 6) Robertson Research, 1978, Coal Resources of
2) Atmawinata S, Ratman,N, 1990, Peta Indonesia.
Geologi Permulaan Lembar Muara 7) Supriatna, Sam, 1990, Peta Geologi
Ancalong, Kalimantan, Skala 1 : 250.000. Permulaan Lembar Muara Wahau,
Puslitbang Geologi, Bandung Kalimantan
Timur, Skala 1 : 250.000, Puslitbang
3) Ibrahim, dahlan, 2004, Inventarisasi Geologi, Bandung.
Batubara Bersistem di Daerah Long Lees,
Laporan DIM. 8) Suryana, Asep,2004, Inventarisasi Batubara
Bersistem di Daerah Long Nah,
4) Ilyas, Syufra,1996, Eksplorasi Endapan Laporan DIM.
Batubara Di Daerah Muarawahau dan
Sekitarnya, Kecamatan Muara Wahau,
Muara Ancalong, Kabupaten Kutai
Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Laporan DIM.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

TABEL 1. Stratigrafi Daerah Mekar Baru dan sekitarnya.

UMUR FORMASI PEMERIAN INTRUSI


Merupakan hasil pelapukan batuan
Aluvium yg lebih tua dan endapan sungai,
KUARTER

HOLOSEN terdiri dari kerakal, kerikil, pasir,


(Qa)
lumpur dan sisa tumbuhan

PLISTOSEN

PLIOSEN

Gunung Api
Mentulang

Kegiatan
Terdiri dari batupasir kuarsa
berselingan dengan batulanau
Akhir Balikpapan
karbonan, sisipan tipis lignit dan
(Tmbp) batubara, limonitan, setempat
MIOSEN

terdapat tufa dan sisa tumbuhan


Tengah

Awal

Akhir
OLIGOSEN
TERSIER

Tengah Terdiri dari batulumpur, sedikit


batupasir, sebagian gampingan
Awal Ujoh Bilang
dan karbonan, setempat tufan.
(Tou)
INTRUSI

Bagian atas terdiri dari batupasir


halus, bagian bawah terdiri dari
Batu Ayau
batupasir kasar sampai
Atas (Tea) konglomeratan berselingan dng
batulumpur karbonan, setempat
EOSEN

terdapat batubara
ATAN

Batu Kelau Terdiri dari serpih, batulumpur,


batulanau, sedikit batupasir.
(Tek)

Bawah

PALEOSEN

KAPUR Bancuh Telen Terdiri dari batusabak,


Kelinjau batugamping, rijang merah dan
YURA konglomerat, batuan malihan yg
(JKm)
terdiri dari ultra mafik.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Muara Wahau
R Sepinang

U
KALIMANTAN IM 1 LU
T Tanah Merah
Sangkulirang

N
A Tanjung Bengalun

T
N Sangkinah

A
IM BONTANG

L Muara Kaman
0
Adas
A
K Tenggarong Muara Badak
SAMARINDA

R
Pulung

A
S
A
K
A
M
Muara Payang
Penajam BALIK PAPAN T 1 LS
LA

Belimbing
E
S

Longikis

115 BT 116 BT TANAH GROGOT 117 BT 118 BT

Lokasi daerah penyelidikan

Gambar 1. Lokasi dan Kesampaian Daerah Penyelidikan


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 2. Peta Geologi dan Sebaran Batubara daerah Mekarbaru dan sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai