Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TEKTONIK

DAERAH SULAWESI TENGAH

Disusun oleh :
Andreas (410013174)
Desi Ayu Alvarida (410013103)
Noe De Jesus Da Silva (410013146)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015

FISIOGRAFI
Profesor John A. Katili, ahli geologi Indonesia yang merumuskan geomorfologi Pulau Sulawesi
menjelaskan bahwa terjadinya Sulawesi akibat tabrakan dua pulau (Sulawesi bagian Timur dan
Sulawesi bagian Barat) antara 19 sampai 13 juta tahun yang lalu, terdorong oleh tabrakan antara
lempeng benua yang merupakan fundasi Sulawesi Timur bersama Pulau-Pulau Banggai dan Sula,
yang pada gilirannya merupakan bagian dari lempeng Australia, dengan Sulawesi Barat yang
selempeng dengan pulau-pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra, Sulawesi menjadi salah satu
wilayah geologis paling rumit di dunia.

Profesor John A. Katili, ahli geologi Indonesia yang merumuskan geomorfologi Pulau
Sulawesi menjelaskan bahwa terjadinya Sulawesi akibat tabrakan dua pulau (Sulawesi bagian
Timur dan Sulawesi bagian Barat) antara 19 sampai 13 juta tahun yang lalu, terdorong oleh
tabrakan antara lempeng benua yang merupakan fundasi Sulawesi Timur bersama Pulau-Pulau
Banggai dan Sula, yang pada gilirannya merupakan bagian dari lempeng Australia, dengan
Sulawesi Barat yang selempeng dengan pulau-pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra, Sulawesi
menjadi salah satu wilayah geologis paling rumit di dunia.

STRUKTUR GEOLOGI
Perkembangan tektonik dan pengendapan sedimen daerah ini mempunyai hubungan yang erat
dengan tektonik Sulawesi secara keseluruhan. Struktur yang terdapat di daerah ini antara lain :
Sesar yang dapat di kenali jenisnya adalah sesar mendatar dan turun.sesar palu koro
merupakan sesar utama dan merupakan sesar mendatar mengiri yang masih aktif hingga kini.
Lipatan yang terdapat daerah ini berupa lipatan terbuka dan tetutup.
Kekar hampir terdapat di semua jenis batuan,terutama di sekitar jalur sesar,baik pada batuan
malihan,sedimen,maupun batuan Beku.
Struktur yang dapat di interprestasikan dari data seismik antara lain adalah
sesar,lipatan,dan intrusi batuan.
Pemicu terbentuknya sesar-sesar di Sulawesi adalah gabungan antara mikrokontinen Benua
Australia dan mikro-kontinen Sunda yang terjadi sejak Miosen. Pergerakan dari pecahan
lempeng Benua Australia tersebut relatif ke arah barat. Adanya sesar utama seperti Sesar PaluKoro dan Sesar Walanae juga memberikan peranan dalam pembentukan sesar-sesar kecil di
sekitarnya. Data dan hasil analisis struktur geologi, seperti pola kelurusan dan arah pergerakan
relatif sesar, mengindikasikan bahwa deformasi di daerah Sulawesi dipengaruhi oleh aktivitas
Sesar Mendatar Palu-Koro dan terusan Sesar Mendatar Walanae

TEKTONIK
kenozoikum.
Yang pertama adalah rifting dan pemekaran lantai samudera di Selat Makassar pada Paleogen
yang menciptakan ruang untuk pengendapan material klastik yang berasal dari Kalirnantan .
Yang kedua adalah peristiwa kompresional yang dimulai sejak miosen. Kompresi ini dipengaruhi
oleh tumbukan kontinen di arah barat dan ofiolit serta fragmen-fragmen busur kepulauan di arah
timur. Fragmen-fragmen ini termasuk mikro-kontinen Buton, Tukang Besi dan Baggai
Sula.Kompresi ini menghasilkan Jalur Lipatan Sulawesi Barat (West Sulawesi Fold Belt) yang
berkembang pada Pliosen Awal. Meskipun ukuran fragmen-fragmen ini relatif kecil, efek dari
koalisinya dipercaya menjadi penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa tektonik diseluruh bagian
Sulawesi (Calvert, 2003).
Keempat lengan dari pulau Sulawesi bertemu di bagian tengah. Bagian ini di batasi oelh garis
yang melalui Donggala-parigi_Lemore Teluk Tomini dari lengan utara dan timur, garis dari
Mojene_palopor Dongi sampai teluk Temori membatasi dengan lengan selatan dan tenggara.
Bagian tengah Sulawesi terbagi dalam tiga zona yang memiliki perkembangan Geologi yang
berbeda dan mengarah utara-selatan (Sutardji, 2006:104).
Ketiga zona tersebut adalah :
Zona Palu, merupakan busur dalam vulkanis, tetapi telah padam, zona ini bersatu ke utara
dengan Sulawesi utara dan selatan dengan Sulawesi selatan Batuan utama seperti grafik.
Zona Poso, emrupakan palung antara yang seperti Grnit dan endapan sediment pantai batuan
metamosif dengan endapan konglomerat, batu pasar dan letaknya tidak selaras diatas batuan
metamotif.
Zona Kolondale, merupakan busur luar dengan dicirikan oleh batuan ultra basa, batuan segimen
yang terdiri dari gamping dan batu api usia mesozaikum (Sutardji, 2006:104).

Stratigrafi Sulawesi Tengah


Berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh sebagai bagian blok dari Australia.
Meliputi Kabupaten Donggala dan Toli-Toli Sulawesi Tengah.
Urut-urutan stratigrafi dari muda hingga tua sebagai berikut :
- endapan aluvium,
- endapan teras Kuarter,
- batuan tufa berumur Pliosen-Kuarter,
- batuan gunungapi yang menjari dengan Formasi Tinombo berumur Kapur Akhir-Oligosen
Awal,
- inrtusi garanit berumur MiosenTengah-Miosen Akhir yang diemukan menerobos Formasi
Tinombo.3.
-batuan yang termetamorfkan rendah dan batuan malihan yang keduanya termasuk ke dalam
Formasi Tinombo berumur Kapur Akhir-Eosen Awal,

SUMBER DAYA ALAM


-sektor pertambangan :
1. Nikel
Arel tambang nikel yang terdapat dikabupaten Morowali sebesar 149.700 ha dengan cadangan
terduga terbesar 8.000.000 WMT. Blok Tompira sendiri memiliki cadangan infered Linonit
sejumlah 6 juta ton kadar Ni 1,40% , saprolit 0.3 juta ton kadar Ni 2,4 %. Diblok Ungkaya
potensi infered Limonit sebanyak 3,1 juta ton kadar Ni 1.37%, Saprolit 0,2 juta ton kadar Ni
2,63%. Blok Taloa infered Limonit 1 juta ton kadar Ni 1,36 %.
Dikabupaten Banggai Nikel yang terkandung pada Blok Siuna dengan luas arel tambang 45.000
ha kadar Nikel (niko) 1,23-2,93% cadangan infered 14.048 juta ton nico. Pada blok pagimanaBunta luas areal tambang nikel 50.000 ha dengan mmkadar nico 1,45% cadangan infered 3.6 juta
ton. Untuk balinggara luas aeral tambang 15.000 ha sebaran Ni Laterit 250 ha dan Blok Toli
dengan luas areal tambang 62.500 ha dengan kadar Ni 1,15%.
Untuk kabupaten Tojo una-una pada blok Ulubongka dan blok Balingara di kecamatan ampana
tete dimana cadangan dan kadar belum diketahui atau masih dalam pendataan.
2. Migas
Potensi minyak bumi yang dijadikan unggulan dari propinsi Sulawesi Tengah teradapat di
kabupaten Monowali kecamatan Bungku Utara termasuk blok Tomori sulawesi lapangan tiaka
telah berhasil satu sumur di eksploitasi oleh Medco Energi JOB pertamina E&P yang
menghasilkan 6000 barrel / hari.
Kabupaten Donggala juta memiliki potensi minyak bumi di blok surumana yang berbatasan
dengan sulawesi barat, yang saat ini telah dimenangkan oleh Exxon Mobile dan pada blok
Balaesang serta blok Dampelas belum ada yang di lelang.
Potensi gas bumi terdapat di kabupaten Banggai kecamatan Toili dan batui dengan cadangan 1,6
triliun kaki kubik dan luas 475 km2.
3. Batubara
Untuk batubara yang ada di kabupaten Morowali, kecamatan Mori atas dengan tebal lapisan 0,31,0 m jenis gambut (peat), lignit dan brow coal pada kabupaten Donggala di kecamatam Sirenja
dengan penyebaran 15 ha dan ketebalan 0,35 m. hasil analisa grap sampling menujukkan kadar
air 20,79 %, abu 9,68% fx carbon 29,55 %, belerang 1,26 % dengan nilai kalori seluruhnya 4.130
kkal.

Untuk kabupaten Banngai kepulauan teradapat di kecamatan Bulage (tatarandang) dengan tebal
lapisan 1,5 m dan kalori 5.600 kkal. Didaerah paisabatu dan lelengan di kecamatan Buko
nerlapis 20 cm 2 m, dengan kalori 5.700 kkal dimana cadangan potensinya belum diketahui.
4. Galena
Di kabupaten Donggala kecamatan Marawola potensi Galena belum diketahui cadangan dan
kadarnya. Sedangkan di kabupaten Toli-toi kecamatan Dondo penyebaran Galena (Pb) bersamasama dengan seng (Zn) dan Molibdenum (MoS2) pada koordinat 120 33 40 BT dan 00 40 24 LS.
Sumber daya tereka 100.000.000 ton (Bambang Pardianto/Hartono Lahar-Dit.SDM Bandung,
1999)
5. Biji Besi
Potensi biji besi terdapat di kabupaten Tojo 6. Chromit

Golongan B
(1. Tembaga
Potensi Tembaga yang terdapat di Propini Sulawesi Tengah tersebar di kabupaten Park Moutong,
Kabupaten Toli-tolii kecamata Dondo, kabupaten Buol kecamata Biau kecamatan Bokat,
kabupaten Pos kecamatan Lore Utara dengan cadangan da belum diketahui pada tiap-tiap
kabupaten
2. Emas
Emas yang juga dijadikan potensi unggulan terdapat di kabupaten Parigi Moutong kecamatan
Moutong yang hingga saat ini masih ditambang secara tradisional oleh masyarakat demikian juga
halnya yang terjadi di kecamatan Tolai dan Ampibabo. Penambangan tradisional juga masih
dilakukan oleh masyarakat kabupaten Toli-toli kecamatan Dondo dan kabupaten Donggala
kecamatan Sirenja. Sedangkan di kabupaten Buol kecamatan Palele potensi emas Di kecamatan
Bunobogu (Bulagidun) sumber daya tereka 15.000.000 ton dengan unsur utama tembaga (Cu)
7% dan Au 0.7 gram/ton. Sedangkan di kecamatan biau cadangan dan kadarnya masih belum
diketahui. Untuk di kota Palu sendiri potensi emas terdapat di kecamatan Palu Timur (Poboya)
dengan luas areal tambang 49.460 ha, perkiraan cadangan dengan perkiraan umur tambang 10
(sepuluh) tahun.
3. Wofram Tungsten
Di kabupaten Poso kecamatan Lore Utara ditemukan Wolfram Tungsten dalam bentuk Schelite
dan Wolframite dengan kadar 1.600 ppm.

4. Molibdenum
Potensi Molibdenum terdapat di kabupaten Toli-toli kecamatan Dondo dengan kadar rata-rata
MoS2 = 0.14% dan cadangan mereka 18 juta ton dan di kabupaten Parigi Moutong di kecamatan
Moutong dengan cadangan dan kadar yang belum diketahui.
Galian C (Bukan Strategis dan Bukan Vital)
Dan granit terbesar dengan cadangan terukur 259.461.283.470 m3 dari hasil pemetaan semi
mikro skala 1 : 50.000 dan yang bervariasi seperti merah ros, merah hati, coklat, hitam, putih,
abu-abu dan abu-abu kebiru-biruan terdapat di kabupaten Banggai Kepulauan dengan perkiraan
luas yang ekonomis yaitu 200 ha dimana kuat tekan 3.000 kg/cm2 dengan warna merah hati.
3. Marmer
Potensi Marmer yang ada diwilayah Propinsi Sulawesi Tengah terdapat di :
- Kabupaten Poso kecamatan Pamona Utara dan kecamatan Poso Pesisir
- Kabupaten Morowali kecamatan Lembo, kecamatan Petasia dan kecamatan Mori Atas
- Kabupaten Tojo Una-una kecamatan Tojo
- Kabupaten Banggai kecamatan Luwuk Timur
- Kabupaten Parigi Moutong kecamatan Tomini
Berdasarkan pendataan di lapangan potensi marmer di beberapa kabupaten di wilayah Propinsi
Sulawesi Tengah ini pada umumnya mempunyai warna yang bervariasi seperti putih keabuabuan, abu-abu kecoklatan, abu-abu kehitaman, merah kecoklatan, hijau rnuda, hijau tua, hijau
kehitaman, dan hitam, dimana marmer jenis ini memiliki sifat fsik yang kompak dan keras (4-5
skala Mohs).
7. Mika
Potensi Mika yang ada di kabupaten Banggai terdapat di kepulauan Peling, sedangkan yang ada
di kabupaten Poso terletak di kecamatan Lore Selatan.
8. Kaol i n
Potensi Kaolin di wilayah Sulawesi Tengah terdapat di :
- Kabupaten Parigi Moutong kecamatan Parigi
- Kabupaten Morowali kecamatan Mori Atas
- Kabupaten Poso kecamatan Lore Utara

- Kabupaten Banggai kepulauan kecamatan liang, kecamatan Banggai dan kecamatan Bulagi
- Kabupaten Donggala kecamatan Kulawi dan kecamatan Balaesang Dimana cadangan untuk
tiap kabupaten belum diketahui.
9. Gipsum
Potensi Gipsum terdapat di kabupaten Donggala / Kota Palu tepatnya di kecamatan Tawaeli, dan
di kabupaten Banggai kecamatan Banggai yang dijumpai di desa Kendek seluas 200 ha berwarna
putih kaca berbentuk bongkah dengan cadangan beluym diketahui didesa Sampekoan kecamatan
Liang seluas 200 ha dengan cadangan yang belum diketahui.
10. Pasir feldspar
Pasir Felspar yang ada di kabupaten Donggala terdapat di kecamatan Balaesang, kecamatan
Dampelas Sojol dan kecamatan Sirenja, sedangkan di kabupaten Toli-toli Pasir Felspar terdapat
di kecamatan Dondo, kecamatan Dampal Utara dan kecamatan Dampal Selatan.
Dimana endapan Pasir Felspar - Kuarsa umumnya berwarna abu-abu kehitaman dan kecoklatan.
Komposisi utama endapan pasir felspar - kuarsa : kuarsa 19.5% - 88%, Felspar 4.5%-29%,
Mineral Mefk 1.7% -11.98%. Potensi geologi yaitu di kabupaten Donggala 57.911.00 m3,
kabupaten Toli-toli 13.300.000 m3 (Pemetaan semi mikro tahun 1992/1993).
11. Pasir Kuarsa
Potensi Pasir Kuarsa di wilayah Sulawesi Tengah di kabupaten Donggala kecamatan Moutong
dan kecamatan Balaesang, sedangkan di kabupaten Banggai Kepulauan terdapat di Desa
Lambako
12. G i ok
Giok terdapat di wilayah Kabupaten Poso tepatnya di Pegunungan Pompangeo, Sungai Kusek,
Sungai Salin Guru, Sungai Mambulaba, Sungai Uemaramu, Sungai Uemadagu dan sungai Kuseh
Malino dan kecamatan Lore Utara.
13. Batu apung
Batu Apung terdapat di kabupaten Bangga kepulauan tepatnya di kecamatan Bulagi.
14. T a l k
Talk terdapat di kabupaten Poso kecamatan Pamona Timur dan di sekitar Pegunungan
Pompangeo.

Anda mungkin juga menyukai