TINJAUAN UMUM
2.1
2-1
"
115
38
29.8
115
38
29.8
115
37
35.5
115
37
35.5
115
37
53.5
115
37
53.5
115
38
10.3
115
38
10.3
"
3
38
48.3
3
39
46.9
3
39
46.9
3
39
24
3
39
24
3
39
7.5
3
39
7.5
3
38
48.3
Northing (mN)
9596805
9595006
9595003
9595706
9595707
9596215
9596215
9596804
Peta kesampaian daerah PT. TMD dapat dilihat pada gambar 2.1
2-2
(mdpl)
>2200
2200
1600
1200
800
400
200
100
IUP PT TMD
Sumber : Anonim,2002
Gambar 2.2
Peta Situasi PT. Tantra Mining Development
2.3 Iklim dan Cuaca
Iklim adalah cuaca rata-rata dari suatu daerah atau tempat selama
bertahun-tahun, dimana iklim dipengaruhi oleh letak lintang, letak ketinggian
relief terhadap benua kondisi geografis lokal. Cuaca adalah keadaan atmosfer
pada waktu tertentu atau dalam periode pendek tekanan udara, suhu,
kelembaban dan curah hujan.
Lokasi penambangan batubara PT TMD beriklim tropis dengan suhu ratarata 2030 C. Dari hasil pantauan Stasiun Meteorologi selama tahun 2010
kelembaban udara rata rata berkisar antara 86 persen sampai 93 persen
dengan kelembaban maksimum tertinggi sebesar 98 persen di bulan Juli dan
Agustus. Sedangkan kelembaban minimum terendah terjadi di bulan Februari
sebesar 76 persen. Sedangkan temperatur udara rata rata selama tahun 2009
2-4
berkisar antara 26,10 C dan 27,30 C, dengan suhu udara maksimum tertinggi
pada bulan Oktober sebesar 34,20 C dan minimum terendah sebesar 15,40 C di
bulan Juni. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi di bulan Juli yaitu 608,6 mm.
Sedangkan Jumlah hari hujan terbanyak yaitu selama 30 hari terjadi di bulan
Oktober.
2.4 Keadaan Geologi
2.4.1 Morfologi
Pembahasan morfologi didasarkan pada kenampakan bentang alam, baik
dari bentuk bukit, kemiringan lereng maupun pola aliran sungainya. Bentuk
bentang alam, menurut Van Zuidan 1985 dalam (anonim, 2013 a) dapat
diklasifikasikan berdasarkan gabungan dari kemiringan lereng dan bentuk medan
(topografi), tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.3
Klasifikasi Satuan Bentang Alam menurut Van Zuidan, 1985
Bentuk
Medan
Datar
Berombak
Berombak Bergelombang
Bergelombang- Berbukit
Berbukit Pegunungan
Pegunungan Curam
Pegunungan Sangat Curam
Kemiringan Lereng
(%)
0-2
37
8 13
14 20
21 55
56 - 140
> 140
Perbedaan Ketinggian
(m)
5
5 50
25 75
75 200
200 500
500 1000
>1000
Gambar 2.3
Kondisi morfologi wilayah PT. TMD
Elevasinya wilayah PT. TMD berkisar antara 5 sampai 55 meter d.p.l.
dengan kemiringan lereng berkisar antara 3 - 7%. Berdasarkan klasifikasi
2-5
tersebut maka secara umum, bentuk satuan bentang alam daerah IUP TMD dan
sekitarnya, termasuk dalam kategori satuan bentang alam perbukitan sedang
dengan bentukan medan yang datar sampai berombak. Satuan morfologi
perbukitan halus, pada wilayah desa Makmur, umumnya berupa lembah
berombak rendah, terbentuk dari erosi mendatar. Sungai yang mengalir ke arah
pantai umumnya berpola hampir parallel dan bersifat aktif.
2.4.2 Stratigrafi
Secara regional daerah penelitian termasuk dalam Cekungan Asam Asam, dan
dimana telah diketahui sebagai lokasi batubara. Batubara yang terdapat pada
cekungan-cekungan tersebut ada dua jenis yaitu batubara Eosen dan batubara
Miosen.
Lokasi
penelitian
2-6
berbutir halus, tebal lapisan antara 0.50 meter dan 1.50 m, terdapat
struktur sedimen lapisan sejajar dan silang siur; sisipan batulempung
setempat menyerpih, tebal lapisan antara 0.20 meter dan 1.50 meter;
terdapat sisipan batubara di bagian atas formasi berwarna hitam, kilat
kaca, pejal, di bagian bawah formasi sisipan batubara tebal antara 0.50
meter dan 7.00 meter; terdapat sisipan batugamping. Ketebalan formasi
tanjung di atas 1000 meter.
b) Formasi Berai (Tomb) Batugamping berwarna putih kelabu, berlapis baik
dengan ketebalan 20 sampai 200 cm, setempat kaya akan koral, 2-5
foraminifera dan gangang, bersisipan napal berwarna kelabu muda padat
dan berlapis baik (10-15 cm), mengandung foraminifera plankton, dan
batulempung berwarna kelabu setempat tersepihkan dengan ketebalan
25 sampai 75 cm.
c) Pengendapan batuan Formasi Warukin terjadi pada awal susut laut
(regresi) Tersier. formasi warukin terdiri atas perselingan batupasir
kuarsa, batulempung, serpih, dan batugamping. Pada batupasir dan
batulempung karbonatan sering dijumpai konkresi besi. Lapisan batubara
tebal 2 sampai lebih 10 meter, hitam-abuabu, getas, kurang padu terdapat
pada Formasi Warukin. Tebal batuan formasi warukin antara 250 meter
dan 750 meter. Batupasir berbutir sedang, terpilah baik, dan bersifat
karbonat
yang.
Batupasir
berselang-seling
dengan
batulempung
2-7
2.4.3.Struktur
Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan, Formasi Dahor
diendapkan di daerah pinggiran cekungan sehingga proses
sedimentasi struktur geologi yang berkembang di wilayah penyelidikan
tidak begitu Nampak atau tidak ditemukan struktur lipatan dan sesar.
Geologi regional PT Tantra Mining Development dapat dilihat pada peta
geologi pada lampiran
2.2.
tiga seam batubara yaitu seam A, B dan C. Batubara yang terdapat pada daerah
PT. Tantra Mining Development ketebalannya tidak terlalu bervariasi. Batubara
yang akan ditambang adalah seam B kerena dianggap sangat potensial dengan
ketebalan di atas 2 sedangkan 2 seam lainnya ketebalannya tidak mencapai 2 m.
Kualitas batubara pada lokasi PT. TMD tergolong batubara brown coal
dimana menunjukan nilai kalori yang rendah kandungan panas yang relatif lebih
2-8
rendah < 7000 kalori/gram (dry ash free ASTM), mengandung kadar air yang
tinggi (10-70%). Data kualitas pada PT. TMD analisa seperti yang tercantum
pada tabel berikut
Tabel 2.4
Data Kualitas Batubara
Analisa
As Receive Basis
Total Moisture
Calorific Value
Air Dried Basis
Moisture in the analysis
Ash
Volatile Matter
Fixed Carbon
Total Sulphur
Calorific Value
Dry Ash Free Basis
Calorific Value
Hardgrove Grindability Index
Residual Moisture for HGI
Sumber : Anonim, 2013, b:III-13
Satuan
Nilai
%
Cal/g
36.25
4012
%
%
%
%
%
Cal/g
12.79
3.38
43.55
40.28
0.18
5488
Cal/g
6547
61
17.46
Dip (o)
4 -10
2-6
4 - 10
Ketebalan
(m)
0,80-2,30
1,90-7,30
0,5-0,7
Kemenerusan
Menerus
Menerus
Menerus
2-9
pohon karet milik warga dan semak belukar. Pembersihan dilakukan dengan
unit bulldozer D85E dan dibantu dengan excavator Hitachi 330.
batubara
akan
dilakukan
dengan
metode
gali
bebas
2-11
Gambar 2.7
Peta Geologi PT. Tantra Mining Development
2-12