Proses pembentukan

Sintesis:

Pembentukan mineral cristobalitte diperoleh melalui penembakan silica gel murni dan quartz
berbutir halus pada suhu diatas 1470 derajat celcius

Natural : proses pembentukanya di alam di temukan pada batuan vulkanis dari jenis magma basaltik
yang berubah menjadi magma rioltik yang tealterasi hidrotermal dengan asam sulfat yang ada di
alam yang kemudian di endapkan oleh sumber air panas sehingga dapat terbentuk kristal cristobalite
(mineral mining publisihing 2001)

Gambar diatas merupakan cristobalite hasil pembentukan laboratorium setelah proses pembetukan
dengan penembakan silika dan quartz pada suhu tinggi 1500 derajat dengan jarak 0,5μm (martin
schmucker 1994)

Gambar diatas merupakan cristobalite yang mulai terbentuk pada suhu 1600 derajat celcius dengan
jarak 2 μm (martin schmucker 1994)
Dari hasil identifikasi menggunakan NMR dapat diamati bahwa tidak ada chemical shift dari kristal
cristobalite dan ada interaksi polar antar spin quartz ketika disintesis (Donghyeon Kim,2015)

Pada spektra IR transisi khas cristobalite yang mucul pada 220-275 cm-1 sepenuhnya dapat
overlape, sehingga menimbulkan untuk proses histeresis termal. Kedua band spektrum utama
menunjukkan tampil di 480, 620, 790 dan 1100 cm-1 (Correcher,2009)
Aplikasi cristobalite

Selain sebagai pasir kuarsa cristobalite juga dikembangkan untuk industri baterai rechargeable
sebagai kutub negatif atau anode dengan mencampurkan Si-SiOx dengan cristobalite atau graphite
dengan komposisi Si-SiOx-cristobalite/graphite

Gambar diatas adalah raw material anoda batrerai (a)anoda dengan material Si-SiOx-cristobalie
dengan jarak 10μm dan (b) anoda dengan materaial si-SiOx-cristtobalite/graphite dengan jarak 1μm

Kapasitas reversibe dikaitkan dengan stabilitas struktural yang tinggi dari elektroda komposiit ini dan
konduktivitas ditingkatkan oleh grafit. Komposit ini menjanjikan menjadi bahan anoda alternatif
untuk baterai lithium-ion berenergi tinggi dengan efisiensi coulombic yang ditingkatkan.( Yurong
Ren, 2014)