Anda di halaman 1dari 6

No.

Sampel 01
Kode Sampel ST 5 MUH. IRFAN
Jenis Batuan Metamorf
Perbesaran 40 x
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning Kehijauan
Mikroskopis
Warna Interferensi : Hijau
Tekstur :Lepidoblastik (Kristaloblastik)
Struktur :Foliasi (Schistose)
Ukuran Mineral :0,04-1 mm
Komposisi : Klorit (50%), Kuarsa (20%), Biotit (20%)
Mineral

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna absorsi hijau, bentuk euhedral-subhedral,
belahan tidak ada, pecahan tidak rata,pleokroisme
tidak ada, relief tinggi, intensitas sedang, ukuran

Klorit CIO2 50 mineral 3,5 mm. Nikol silang hasil deskripsinya yaitu
warna inetrferensi hijau kecoklatan ,bias rangkap
0,028 (orde II), sudut gelapan 40,50, jenis gelapan
miring dan kembaran tidak ada.
Warna absorbsi Kuning , Bentuk Anhedral, Pleroisme
tidak ada, Belahan 1 arah, Pecahan tidak rata, Relief
Kuarsa
(SiO2) 25 rendah, Intensitas tinggi,warna interferensi abu-abu ,
Bias Rangkap 0,005 ( Orde 1 ), Sudut Gelapan 34°,
Jenis Gelapan Miring, Ukuran mineralnya 0,625 mm,
Kembaran Tidak Ada.
Warna absorsi kuning kecoklatan, bentuk euhedral-
subhedral, belahan satu arah, pecahan tidak
ada,pleokroisme dwikroik, relief sedang, intensitas
Biotit
(K2(Mg,Fe)2(OH)2(AISi3 sedang, ukuran mineral 0,75 mm. Nikol silang hasil
O10) 25 deskripsinya yaitu warna inetrferensi kuning
kecoklatan, bias rangkap 0,017 (orde II), sudut
gelapan 710, jenis gelapan miring dan kembaran tidak
ada.

Nama Batuan Klorit-Kuarsa-Biotit Sekis (SCMR,2007)

Keterangan

Pada praktikum kali ini menggunakan nomor sampel ST 5 MUH. IRFAN, dalam
praktikum ini hasil deskripsi nikol sejajar yaitu warna absorsi kuning kehijauan, warna
interferensi hijau, tekstur lepidoblastik (kristaloblastik), struktur foliasi (schistose), ukuran
mineral 0,04-1 mm, komposisi mineral klorit (50%) kuarsa (25%), biotit (25%) .

Batuan metamorphic yang berbutir sedang-kasar dengan memperlihatkan penjajaran


mineral yang lebih besar, seperti mika, yang dibariskan pada satu arah, memperlihatkan struktur
foliasi yang tidak teratur. Terbentuk pada temperature (300-5000 C) dan tekanan 0,2-0,8 GPa
yang cukup tinggi yang diperlukan selama pembentukannya, suatu batuan metamorphic yang
telah mengalami proses metamorfisme sangat jauh sehingga bentuknya sudah jauh berbeda
dibanding dengan Slate atau phyllite, menjadi lebih raksasa(masive) dan secara keseluruhan
lebih micaceous dibanding phyllite. Biasanya terbentuk oleh metamorfisme regional pada sisi
benua dari batas lempeng konvergen pada kedalaman 10-20 km di bawah permukaan di
mana batuan sedimen, seperti serpih dan batulempung, telah mengalami gaya tekan, panas, dan
aktivitas kimia. Lingkungan metamorfik ini cukup intens untuk mengubah mineral lempung dari
batuan sedimen menjadi mineral metamorfik lempung seperti muskovit, biotit, dan klorit. Untuk
menjadi sekis, serpih harus bermetamorfosis dalam langkah-langkah melalui batu tulis dan
kemudian melalui phyllite. Batuan sekis tersingkap di permukaan mengalami pengangkatan
akibat adanya gaya tektonik.

Penamaan batuan ini berdasarkan klasifikasi SCMR 2007 yang mana pada klasifikasi ini
mementingkan struktur yang terdapat pada batuan yang diamati secara mikroskopis. Adapun
tekstur pada batuan ini yaitu lepidoblastik dan memiliki struktur foliasi (schistose), sehingga
naman batuan didapatkan adalah Klorit-Kuarsa-Biotit Sekis (SCMR,2007)

PRAKTIKAN ASISTEN

(EKSEL SETIAWAN MAREOLI) (FANA ALFIANTI)


No. Sampel 02
Kode Sampel ST 4 MUH. IRFAN
Jenis Batuan Metamorf
Perbesaran 40 x
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning Kecoklatan
Mikroskopis
Warna Interferensi : Hijau Kekuningan
Tekstur :Lepidoblastik (Kristaloblastik)
Struktur :Foliasi Schistose
Ukuran Mineral :0,04-1 mm
Komposisi : Kuarsa (65%), Biotit (35%),
Mineral

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna absorbsi Kuning , Bentuk Anhedral, Pleroisme
tidak ada, Belahan 1 arah, Pecahan tidak rata, Relief
Kuarsa rendah, Intensitas tinggi,warna interferensi abu-abu ,
(SiO2) 65
Bias Rangkap 0,005 ( Orde 1 ), Sudut Gelapan 34°,
Jenis Gelapan Miring, Ukuran mineralnya 0,625 mm,
Kembaran Tidak Ada.
Warna absorsi kuning kecoklatan, bentuk euhedral-
Biotit subhedral, belahan satu arah, pecahan tidak
(K2(Mg,Fe)2(OH)2(AISi3
O10) 35 ada,pleokroisme dwikroik, relief sedang, intensitas
sedang, ukuran mineral 0,75 mm. Nikol silang hasil
deskripsinya yaitu warna inetrferensi kuning
kecoklatan, bias rangkap 0,017 (orde II), sudut
gelapan 710, jenis gelapan miring dan kembaran tidak
ada.
Nama Batuan Kuarsa-Biotit Gneis SCMR (2007)

Keterangan

Pada praktikum kali ini menggunakan nomor sampel ST 4 MUH. IRFAN, dalam
praktikum ini hasil deskripsi nikol sejajar yaitu warna absorsi kuning kecoklatan, warna
interferensi hijau kekuningan, tekstur lepidoblastik (kristaloblastik), struktur foliasi (schistose),
ukuran mineral 0,04-1 mm, komposisi mineral kuarsa (65%), biotit (35%) .

Gneis biasanya terbentuk oleh metamorfisme regional di batas lempeng konvergen.


Batuan ini merupakan salah satu jenis batuan metamorf berkualitas tinggi dimana butiran
mineral penyusunnya direkristalisasi oleh suhu dan tekanan yang tinggi. Gneis dapat terbentuk
dalam beberapa cara. Terbentuknya gneis yang paling umum dimulai dengan batu serpih, yang
merupakan batuan sedimen. Metamorfosis regional dapat mengubah serpih (shale) menjadi batu
sabak, lalu filit (phyllite), kemudian sekis, dan akhirnya menjadi gneis. Batuan ini terbentuk pada
temperature (400-6000C) dan tekanan 0,8-1,2 GPa pada kedalaman 20-30 km dibawah
permukaan. Batuan gneis tersingkap di permukaan mengalami pengangkatan akibat adanya gaya
tektonik.

Penamaan batuan ini berdasarkan klasifikasi SCMR 2007 yang mana pada klasifikasi ini
mementingkan struktur yang terdapat pada batuan yang diamati secara mikroskopis. Adapun
tekstur pada batuan ini yaitu lepidoblastik dan memiliki struktur foliasi (schistose), sehingga
naman batuan didapatkan adalah Kuarsa-Biotit Gneis SCMR (2007)
PRAKTIKAN ASISTEN

(EKSEL SETIAWAN MAREOLI) (FANA ALFIANTI)

Anda mungkin juga menyukai