Keterangan :
1.
2.
3.
4.
V D S
No. Sampel :1
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Sorbeoconcha
Family : Potamididae
Genus : Tympanotonos
Spesies : Tympanotonos margarifaceus (BROCCHI)
Bentuk : Conical
Komposisi Kimia : CaCO3
zipcodezoo.com
fossilworks.org
Tanggal
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Nia ramadanti
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 1 : Pengenalan fosil dan proses Nim : F 121 16 006
Pemfosilan
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
V D S
No. Sampel :2
Filum : Mollusca
Kelas : Pelecypoda
Ordo : Taksodonta
Family : Ectillaenusidae
Genus : Ectillaenus
Spesies : Ectillaenus katzeri (BARR.)
Proses Pemfosilan : Mineralisasi
Bentuk : Konveks
Komposisi Kimia : CaCO3
Umur : Ordovisium Tengah ( 435-500 Juta Tahun)
Lingkungan hidup : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, Kelas Pelecypoda, Ordo Taksodonta,
Family Ectillaenusidae, Genus Ectillaenus, dan dengan nama Spesies
Ectillaenus katzeri (BARR.).
Proses pemfosilan dari fosil ini bermula ketika organisme ini mati dan berada pada tempat
yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk. Kemudian
mengalami transportasi yang dapat disebabkan oleh air, es maupun angin.
Selama proses transportasi tersebut, fosil mengalami proses leaching
(pencucian fosil) dan pada akhirnya akan terendapkan pada daerah
cekungan yang relatif stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme
tersebut tertimbun oleh material-material sedimen yang berbutir halus yang
terakumulasi dalam cekungan. Lama kelamaan, material-material yang
sangat kecil akan mengisi ruang kosong sehingga material semakin padat
atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi sesuai dengan lingkungan
pengendapannya yaitu dari material CaCO3. Pada saat fosil ini
tersementasi, fosil ini juga mengalami proses pemfosilan yakni
mineralisasi dimana seluruh bagian tubuh fosil digantikan oleh mineral
lain yang lebih resisten/tahan terhadap proses pelapukan. Kemudian
mengalami litifikasi sehingga membentuk lapisan-lapisan sedimen. Akibat
dari tenaga endogen yaitu tektonik, lapisan sedimen akan terangkat ke
permukaan tanah. Lapisan sedimen yang cenderung mudah larut ini akan
mengalami pelapukan dan erosi sehingga akan nampak fosil. Maka dari
itulah para ahli paleontologi mendapati fosil tersebut.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh fosil, commissure
yaitu pertemuan dua tepi cangkang dan growth line yaitu garis
pertumbuhan. Fosil ini memiliki bentuk konveks yaitu bentuk yang
memiliki satu sisi. Fosil ini memiliki komposisi kimia CaCO3, dimana
komposisi kimia dari fosil ini dapat diketahui setelah ditetesi HCl 0,1 M
kemudian terjadi reaksi. Dari komposisi kimia fosil ini dapat diketahui
lingkungan pengendapannya adalah laut dalam. Berdasarkan waktu
geologi, fosil ini berumur Ordovisium Tengah, yaitu sekitar 435-500 juta
tahun.
Manfaat fosil ini digunakan penentu umur relatif batuan, untuk korelasi antar batuan, untuk
mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
mengetahui lingkungan pengendapan batuan sedimen yang didalamnya
terdapat fosil.
REFERENSI :
zipcodezoo.com
fossilworks.org
https://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
Tanggal
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Nia ramadanti
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 1 : Pengenalan fosil dan proses Nim : F 121 16 006
Pemfosilan
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
V D S
No. Sampel :3
Filum : Mollusca
Kelas : Chepalopoda
Ordo : Ammonitida
Family : Pachydiscidae
Genus : Pachydiscus
Spesies : Pachydiscus duelmensis
Proses Pemfosilan : petrifikasi
Bentuk :
Komposisi Kimia :
Umur :
Keterangan : Cephalopoda memiliki tentakel yang berada di sekitar kepalanya dan
berfungsi seperti tungkai ( lengan dan kaki). Tungkai ini
digunakan untuk menangkap mangsa. Otak Cephalopoda
berkembang dengan baik dan pada beberapa jenis dapat
mengingat dengan baik. Selain itu Cephalopoda juga memiliki
mata yang berkembang dengan baik (memiliki lensa mata dan
iris).
Cephalopoda memiliki lengan penangkap yang bersatu dengan membentuk bagian leher,
corong, dan sifon (sebagai jalan keluarnya air). Sifon inilah yang
berfungsi untuk menyemprotkan air. Energi penyemprotan ini
yang digunakan oleh Cephalopoda untuk bergerak di perairan. Di
sebelah perut terdapat kantung tinta. Tinta disemprotkan ketika
berada dalam kondisi yang membahayakan hidupnya.
System organ pada Cephalopoda telah berkembang dengan baik. System perncernaan,
respirasi serta system peredaran telah memiliki organ-organ
tersendiri. Cephalopoda berkembang biak dengan cara
seksual.Cephalopoda hidup di laut pada bagian litoral sampai
neritic atas. Cephalopoda hidup secara nektonic dengan berenang
bebas di perairan.
Beberapa morfologi Cephalopoda yang biasa dikenali,
diantaranya :
Kamar (chamber) adalah ruangan yang dibatasi oleh septum, kamar terakhir di isi
oleh binatang, sedangkan kamar yang lainnya berisi udara.
Septum adalah bidang yang membatasi kamar-kamar yang berdekatan.
Saddle adalah bagian sutura yang cembung (convex) ke arah aperture.
Lobe adalah bagian sutura yang cekung (concave) ke arah aperture.
Umbilicus adalah bagian pusat coil cephalopoda.
Aperture adalah mulut yang berada di anterior.
Sutura adalah suatu garis dimana ujung septa bersatu dengan bagian luar kulit.
Protoconch adalah garis yang menutupi embrio.
Sifo atau siphuncle adalah garis yang memotong septa dan kamar-kamar secara
melintang, berbentuk silinder.
REFERENSI :
http://www.discoveringfossils.co.uk/ammonites.htm
http://www.palaeos.org/Cravenoceras
http://www.mrwoodsfossils.co.uk/product.php?prod=266
Tanggal
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Nia ramadanti
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 16 006
Acara 1 : Pengenalan fosil dan proses
Pemfosilan
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
V D S
No. Sampel :4
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Sclerectina
Family : Favia Sp
Genus : Symbiodinium
Spesies : tetracoral
Proses Pemfosilan : petrifikasi
Bentuk :
Komposisi Kimia :
Umur : Mesozoik - Kenozoik
Lingkungan hidup : laut dangkal
Keterangan : Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, Kelas Anthozoa, Ordo
Sclerectina, Family Favia Sp, Genus Symbiodinium, dan dengan nama
Spesies tetracoral,Taksonominya adalah kingdom animalia, filum
coelenterata, kelas anthozoa, ordo sclerectina, famili favia sp dan memiliki
nama hexagonaria. Morfologi peraga ini memiliki spektum, corallite,
Organisme ini dulunya hidup di laut dangkal lalu mati, kemudian mengalami
proses pemfosilan dengan terkubur pada sedimen.
REFERENSI :
http://www.discoveringfossils.co.uk/ammonites.htm
Tanggal
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Nia ramadanti
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 16 006
Acara 1 : Pengenalan fosil dan proses
Pemfosilan
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
V D S
No. Sampel :5
Filum : Mollusca
Kelas : Pelecypoda
Ordo : Eulamellibranchi
Family : Caedititidae
Genus : Fragum
Spesies : Fragum unedo
Proses Pemfosilan :
Bentuk :
Komposisi Kimia :
Umur : Ordovisium bawah sampai Resen,
Keterangan : Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, Kelas Pelecypoda, Ordo
Eulamellibranchi, Family Caedititidae, Genus Fragum, dan dengan
nama Spesies Fragum unedo
Organisme ini merupakan bagian dari kelas Pelecypoda binatang pemakan tumbuhtumbuhan,
tetapi ia tidak mempunyai radula. Makanannya yang berupa partikelpartikel
organik bersamasama dengan air dihisap 7 oleh siphson dan di saring
melalui insang. Hewan ini hidup membenamkan diri di dalam lumpur, warna
nya hitam ukurannya jauh lebih kecil di bandingkan dengan Tellina staurella
yaitu 5 7 cm. Pelecypoda hidup dari zaman Ordovisium bawah sampai
Resen, merupakan kelas (kelompok) kedua terbesar dari filum Moluska. Ciri
utama hewan ini memiliki dua buah cangkang yang umumnya sama besar
dan terbentuk dari material gamping. Kedua Cangkang dihubungkan oleh
semacam engsel, yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan
otot adductor dalam tubuhnya. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi
tubuh. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.
REFERENSI :
http://www.boltonmuseums.org.uk/collections/geology/fossils/ammonites/
http://www.enchantedlearning.com/subjects/dinosaurs/glossary/Ammonite.shtml
Tanggal