Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nama : Ira Kusuma Dani
Acara 1 : Analisa System Hidrokarbon Dalam
Cekungan Nim : F 121 16 008

Tujuan praktikum :
 Mahasiswa mampu mengetahui tipe cekungan yang terbentuk oleh pengaruh tektonik
Dasar teori :
Cekungan sedimen adalah suatu daerah rendahan, yang terbentuk oleh proses tektonik,
dimana sedimen terendapkan. Dengan demikian cekungan sedimen merupakan depresi
sehingga sedimen terjebak di dalamnya. Depresi ini terbentuk oleh suatu proses nendatan
(subsidence) dari permukaan bagian atas suatu kerak. Berbagai penyebab yang menghasilkan
nendatan, di antaranya adalah: penipisan kerak, penebalan mantel litosper, pembebanan
batuan sedimen dan gunungapi, pembebanan tektonik, pembebanan subkerak, aliran
atenosper dan penambahan berat kerak. Dickinson (1993) dan Ingersol dan Busby (1995)
yang disarikan oleh Boggs (2001)
Tipe cekungan yang di pengaruhi oleh tektonik ialah :
1. Rift Basin

Tektonik Setting
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nama : Ira Kusuma Dani
Acara 1 : Analisa System Hidrokarbon Dalam
Cekungan Nim : F 121 16 008

Pada kerak continental atau kerak intermediet. Rift Basin dapat berkembang di sebagian besar
tectonic setting dengan extensional stress. Cekungan ini terbentuk akibat
perenggangan,peregangan ini umumnya sempit tetapi memanjang, dibatasi oleh lembah
patahan. Ukuran berkisar dari beberapa km sampai sangat lebar seperti pada Sistem
Renggangan Afrika Timur, dimana mempunyai lebar 30-40 km dan panjang hampir 300 km.
Cekungan ini dapat terbentuk oleh berbagai tataan tektonik, namun yang paling umum oleh
divergen. Perenggangan lempeng benua seperti antara Amerika Utara dan Eropa terjadi pada
Trias menghasilkan Punggungan Tengah Atlantik (Mid-Atlantic Ridge). Sistem renggangan
pada Afrika Timur merupakan contoh sistem renggangan modern

2. Foreland Basin

Foreland Basin adalah cekungan struktural yang berkembang berdekatan dan sejajar
dengan sabuk pegunungan. Foreland Basin merupakan massa besar yang diciptakan oleh
penebalan kerak yang terkait dengan evolusi sabuk gunungapi dimana evolusi ini
menyebabkan litosfer menekuk, dengan proses yang dikenal sebagai pelenturan litosfer
(litospheric flexure). Lebar dan kedalaman dari cekungan muka daratan ditentukan oleh
kekakuan lenturan (flexure rigidity) dari litosfer yang mendasarinya serta karakteristik sabuk
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nama : Ira Kusuma Dani
Acara 1 : Analisa System Hidrokarbon Dalam
Cekungan Nim : F 121 16 008

gunungapi. Foreland Basin menerima sedimen yang terkikis dari sabuk pegunungan yang
berdekatan, yang mengisi cekungan dengan suksesi sedimen tebal dan meninggalkan hanya
lapisan tipis pada gunungapi sumber. Foreland basin merupakan jenis endmember basin,
dimana jenis lainnya merupakan rift basin. Ruang untuk sedimen (ruang akomodasi) muncul
akibat pembebanan dan pelenturan dan akhirnya membentuk cekungan ini, berbeda dengan
cekungan rift, di mana ruang akomodasi dihasilkan oleh ekstensi litosfer.
3. Pull-apart Basin

Patahan yang dapat membentuk cekungan ini adalah patahan mendatar yang menoreh
dalam kerak sampai membatasai dua lempeng yang berbeda (transform fault) dan patahan
yang terbatas dalam suatu lempeng dan hanya menoreh bagian atas kerak (Sylvester, 1988).
Cekungan yang berhubungan dengan patahan mendatar regional terbentuk sepanjan
punggung pemekaran, sepanjang batas patahan antar lempeng, pada tepian benua dan
daratan dalam lempeng benua. Gerakan sepanjang patahan mendatar regional dapat
membentuk berbagai cekungan nendatar (pull-apart basin). Cekungan yang dibentuk karena
patahan mendatar umumnya kecil, garis tengahnya hanya beberapa puluh kilometer,
walaupun ada beberapa yang sampai 50 km. Karena patahan mendatar terbentuk pada
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nama : Ira Kusuma Dani
Acara 1 : Analisa System Hidrokarbon Dalam
Cekungan Nim : F 121 16 008

berbagai tataan geologi, cekungan ini dapat diisi sedimen laut maupun darat. Ketebalan
sedimen cenderung sangat tebal, karena kecepatan sedimentasi yang tinggi yang dihasilkan
oleh erosi dari daerah sekitarnya yang berelevasi tinggi, dan boleh jadi ditandai dengan
banyaknya perubahan fasies secara lokal. Di Indonesia Cekungan jenis ini banyak terdapat
sepanjang Patahan Sumatra
4. Back Arc B asin dan Fore Arc Basin

Fore arc Basin : adalah wilayah yang terletak di antara palung samudra dan busur
vulkanik.Dengan demikian, kawasan ini ditemukan di batas-batas konvergen, serta termasuk
juga agresi-agresi membaji yang dapat hadir di tempat yang sama. Akibat tekanan tektonik
karena tertibannya satu lempeng tektonik di atas lempeng lainnya, wilayah muka busur
menjadi sumber dari gempa bumi. Selama subduksi, lempeng samudra terdorong ke bawah
lempeng tektonik lainnya, yang dapat berupa lempeng samudra maupun lempeng benua. Air
dan volatil-volatil lainnya di lempeng yang menujam ini menyebabkan terjadinya alirah
lelehan pada mantel atas, membentuk magma yang naik dan terpenetrasi melalui lempeng di
atasnya, dan akhirnya membentuk busur vulkanik. Efek dari slab pada lempeng samudra
menyebabkan terbentuknya palung samudra. Area di antara palung dengan busur inilah yang
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nama : Ira Kusuma Dani
Acara 1 : Analisa System Hidrokarbon Dalam
Cekungan Nim : F 121 16 008

disebut wilayah muka busur, dan area di belakang busur (sisi lain dari palung) adalah wilayah
busur belakang.
Back Arc Basin : adalah fitur geologi, cekungan submarin yang berasosiasi dengan busur
kepulauan dan zona subduksi. Mereka ditemukan di beberapa batas lempeng konvergen, yang
saat ini terkonsentrasi di Samudra pasifik bagian barat. Sebagian besar dari mereka terbentuk
akibat gaya tensional yang disebabkan oleh pemutaran kembali (rollback) palung samudra (
palung samudra menujam ke arah berlawanan) dan runtuhnya ujung benua. Kerak dari busur
berada di bawah gaya ekstensi (rifting) sebagai hasil dari pengerutan lempeng. Adanya
cekungan busur belakang awalnya sangat tidak diduga oleh para pemikir di bidang lempeng
tektonik, yang lebih mengira bahwa batas-batas konvergen merupakan zona kompresi, bukan
zona ekstensi
5. Intracratonic Basin
Cekungan intrakraton umumnya cukup besar terletak di tengah suatu benua yang jauh
dari tepian lempeng. Subsiden pada cekungan jenis ini umumnya disebabkan oleh penebalan
mantel-litosfir dan bembebanan oleh batuan sedimen atau gunungapi (Boggs, 2001).
Beberapa cekungan intrakraton ini diisi oleh endapan klastika laut, karbonat, atau sedimen
evaporit yang diendapkan mulai dari laut epikontinental sampai darat. Cekungan tua jenis ini
di antaranya adalah Cekungan Amadeus dan Carpentaria di Australia, Cekungan Parana di
Amerika Latin, dan Cekungan Paris di Perancis. Sedangkan contoh cekungan modern jenis
ini adalah Cekungan Chad di Afrika.

Anda mungkin juga menyukai