Anda di halaman 1dari 6

RESUME

CEKUNGAN SEDIMEN

I. DEFINISI CEKUNGAN SEDIMEN


Cekungan sedimen adalah bagian dari kerak bumi yang dimana dapat berperan
sebagai akumulasi atau terakumulasinya lapisan sedimen yang relatif tebal dari
sekitarnya.

II. MEKANISME PEMBENTUKAN CEKUNGAN SEDIMEN


1. Purely thermal mechanism, misalnya pendinginan dan penurunan dari oceanic
lithosphere seiring dengan pergerakannya menjauhi pusat pemekaran.
2. Perubahan dalam ketebalan kerak/litosfer, misalnya penipisan kerak akibat
adanya mekanisme pergerakan sesar ekstensional yang mengontrol penurunan
cekungan, yang juga mengakibatkan adanya thermal uplift pada lempeng yang menipis.
3. Pembebanan litosfer, disebabkan oleh defleksi atau adanya deformasi fleksural
dimana sebelumnya pernah terjadi subsidence.

III. JENIS KLASIFIKASI CEKUNGAN SEDIMEN


a. Hubungan antara Morfologi/Bentuk Cekungan dan Kapan Sedimen Mengisinya

 Syn-depositional: sedimentasi bersamaan dengan subsidence, jenis facies


sedimen pengisi cekungan akan dipengaruhi oleh perubahan akomodasi, pola
penyebaran facies dapat diprediksi; di bagian pinggiran facies dangkal, di tengah
cekungan facies yang lebih dalam.
 Post-depositional: cekungan terbentuk lebih belakangan dibandingkan dengan
sedimentasi yang lebih dulu terjadi. Pola penyebaran facies sedimen-sedimen
yang lebih tua tidak dikontrol oleh morfologi cekungan yang terbentuk
belakangan tapi mengikuti cekungan yang terbentuk lebih awal
 Pre-depositional: cekungan terbentuk lebih dulu, lalu subsidence terjadi dengan
cepat karena tektonik sehingga lokasi depocentre dalam banget, baru kemudian
sedimen masuk ke cekungan setelah tektonik berhenti.
b. Berdasarkan Jenis Litosfer dan Gaya Struktur (Structural Style)

Kingston et al. (1983):


 Continental interior sag: posisi di dalam kontinen, sag artinya subsidence
karena loading, tanpa tektonik.
 Continental interior fracture: posisi di dalam kontinen, fracture artinya rekah
(patahan ekstensional)
 Passive continental margin, margin sarg: di pinggir kontinen, passive margin
 Oceanic sag: di laut (kerak samudra), sag
 Basins related to subduction: berkaitan dengan subduksi
 Basins related to collision: berkaitan dengan tabrakan
 Strike slip basin: berkaitan dengan sesar mendatar

c. Berdasarkan Mekanisme Pembentukan


 Proses thermal
 Stretching (memelar, ekstensional)
 Loading
 Strike slip
d. Berdasarkan Posisinya Terhadap Lempeng Tektonik

Jenis klasifikasi ini yang sering digunakan. Dapat dibagi lagi berdasarkan:
1. Divergent plate settings (lempengnya saling menjauh)

 Rift basin: di kerak kontinen, biasanya berasosiasi dengan volkanisme


dan juga doming
 Proto-ocean rift trough: di laut, kerak samudera terbentuk
 Continental rises dan terraces: di pinggiran kontinen dekat batas
lempeng kontinental-samudera
 Passive margin: di pinggiran kontinental ditandai dengan progradasi
sedimen ke arah “distal”
 Failed rifts: rift margin yang tidak aktif, rifting berhenti
 Intracratonic rift: sag basin di dalam kraton yang di bawahnya ada rift
 Oceanic basins: cekungan dialasi kerak samudera pada lempeng-
lempeng divergen
2. Convergent plate settings (lempengnya saling mendekat)

 Trenches (Palung): terbentuk oleh subduksi


 Trench slope basins: depresi struktur lokal di komplek subduksi
 Forearc basins: antara komplek subduksi dengan busur magma
 Intra-arc basins: terletak didalam busur magma
 Back-arc basins: di belakang busur magma
 Inter-arc basins: terletak di antara 2 busur magma
 Remnant oceanic basins: cekungan samudera yang sudah mengecil dan
terperangkap pada zona tabrakan lempeng
 Foreland basins: terbentuk di depan kerak kontinen yang mengalami thrust
fault, juga disebut foredeep
 Piggy-back basins: terletak di atas punggung thrust fault dan dibatasi thrust
fault di belakang

3. Tranform plate settings


 Pull-a-part atau transtensional basins
 Trenspressional basins
 Transrotational basins

IV. CEKUNGAN DAN AKUMULASI MINYAK BUMI

1. Cekungan sedimen merupakan akumulasi sedimen dan memegang peranan penting


bagi akumulasi minyak dan gas bumi. Di dunia ini terdapat lebih dari 600 cekungan
sedimen, dan sekitar seperempatnya telah menghasilkan minyak.
2. Di Indonesia, berdasarkan evaluasi Ikatan Ahli Geologi (IAGI-2008), diperkirakan
terdapat sekitar lebih 60 cekungan minyak bumi.

Tidak semua cekungan sedimen mempunyai potensi yang sama bagi akumulasi
minyak dan gas bumi. Masih banyak lagi faktor yang menentukan untuk terdapatnya
HC pada suatu cekungan, oleh karena itu, pengetahuan mengenal jenis-jenis cekungan
sedimen, sejarah perkembangan dan peranannya bagi akumulasi minyak dan gas bumi
sangat penting diketahui.
Sampai saat ini telah banyak para ahli yang menyelidiki,mempelajari, dan
membuat klasifikasi cekungan sedimen. Dengan berjalannya waktu,pengetahuan dan
klasifikasi cekungan sedimen mengalami perkembangan pesat. Salah satu yang
terpenting adalah studi cekungan sedimen berdasarkan konsep tektonik lempeng.

V. CEKUNGAN SEDIMEN DI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai