pengendapan untuk selang waktu yang relatif lama. Mekanisme yang memicu
pengendapan berkaitan dengan proses-proses yang bekerja pada bagian bumi yang
disebut litosfir. Litosfir disusun oleh sejumlah lempeng yang bergerak satu terhadap
yang lain. Dengan demikian, cekungan sedimen lahir dan berkembang pada
lingkungan tektonik lempeng tertentu.
Klasifikasi cekungan sedimen yang didasarkan pada Teori Tektonik Lempeng
semakin berkembang seiring berkembangnya Teori Tektonik Lempeng itu sendiri.
Dickinson (1974) menglasifikasikan posisi cekungan dalam hubungannya dengan
litosfer, jarak cekungan dengan batas lempeng dan jenis batas lempeng terdekat
(divergen, konvergen, transform); sehingga evolusi cekungan dapat dijelaskan dengan
interaksi lempeng. Adapun Dickinson (1974) mengklasifikasikan cekungan sedimen
menjadi 3 kategori besar, yaitu :
1. Tipe kerak pembentuk cekungan (The Type of Crust on which the basins
rest)
2. Posisi cekungan terhadap plate margin (The Position of The Basins With
Respect to Plate Margins).
3. Interaksi lempeng (the type of plate interactions occuring during
sedimentation).
Sedangkan Bally & Snelson (1980) menggolongkan cekungan sedimen
menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Cekungan-cekungan yang terletak pada litosfir yang getas, relatif tidak
terdeformasi, serta berasosiasi dengan pembentukan megasuture.
2. Cekungan-cekungan yang berasosiasi dengan, namun terletak di luar,
megasuture pada litosfir yang getas dan relatif tidak terdeformasi.
3. Cekungan-cekungan yang terletak di atas dan sebagian besar hanya
terbatas dalam wilayah megasuture.
Mitchel and Reading (1986) mengklasifikasikan cekungan pengendapan
sedimen, yang dipengaruhi proses tektonik, menjadi 6 (enam) tipe dasar:
1. Interior Basin, Intracontinental Rift, and Aulacogens.
2. Passive or Rifted Continental Margins.
3. Oceanic Basins and Rises.
4. Subduction-related Settings.
5. Strike-slip/Tranform Fault-related Settings.
6. Collision-related Settings.
Subduction-related Settings
Subduction-related Settings di karakteristikan dengan adanya palung laut
dalam dan jalur gunung api aktif. Endapan sedimen pada Subduction-related Settings
utamanya adalah endapan silisiklastik yang berasal dari gunung api pada jalur gunung
api (volcanic arc).Endapan ini termasuk di dalamnya pasir dan lumpur yang
diendapkan pada shelf, Lumpur (muds) dan endapan turbidit yang diendapkan pada
daerah yang lebih dalam, slope, basins (cekungan), dan trench (palung).
Collision-related Settings
Collision-related Settings terbentuk sebagai hasil dari penutupan dari sebuah
cekungan laut dan tumbukan antar lempeng benua (collision). Material sedimen yang
diendapkan pada cekungan ini dapat berupa nonmarin gravel, pasir, dan lumpur
(mud).dapat pula berupa karbonat, evaporit, dan turbidit.