ABSTRAK
Cekungan sedimen adalah semacam depresi yang memiliki kapabilitas untuk menjadi tempat
terakumulasinya endapan sedimen. Cekungan terbentuk oleh subsidence yang diiringi dengan
factor pembentukannya. Cekungan pada batas konvergent terjadi secara active margin. Active
margin terjadi apabila dijumpai aktivitas tektonik yang tinggi. Tipe cekungan pada batas
konvergen dibagi menjadi dua, yaitu pada seting subduksi dan pada seting collision. Yang
termasuk kedalam seting subduksi yaitu trenches, trenches slope basin, for-arc basin, intra-arc
basin, back-arc basin. Sedangkan pada seting collision, yaitu Remnant ocean basin, periphera
basin, piggyback basin, foreland intemontane basin.
Kata kunci : Cekungan, Active Margin, Konvergen
Menurut Boggs (2006) tipe cekungan pada vulkanik aktif, dan gap arch-trench yang
batas konvergen adalah: memisahkan keduanya. Area pengendapan
paling penting yang terdapat pada seting
Cekungan Subduksi subduksi adalah palung laut dalam, cekungan
fore-arc yang terletak di dalam gap arch-
Cekungan yang terbentuk berkaitan trench (Gambar 1), dan cekungan back-arc,
dengan suatu proses subduksi merupakan atau disebut juga cekungan marginal, yang
salah satu fitur dari margin kontinental terletak di belakang busur vulkanik pada
dengan kegiatan seismik aktif, seperti margin suatu sistem arc-trench (Underwood dan
Laut Pasifik modern. Seting ini dicirikan Moore, 1995; Dickinson, 1995; Marsaglia,
dengan kehadiran palung laut dalam, busur 1995).
Seting subduksi dapat ditemui juga di yang diendapkan pada area laut dalam di
sepanjang margin kontinental. Pada seting seting slope dan trench. Sedimen di dalam
margin-kontinental ini, cekungan yang palung mencakup endapan terigen yang
disebut sebagai retro-arc (cekungan ditransportasikan oleh arus turbidit dari darat,
intermontane di dalam busur orogen) dapat bersama dengan sedimen yang ter-scraped
ditemukan pada kerak benua di belakang dari lempeng samudra yang tersubduksi,
sabuk fold-thrust(Jordan, 1995). Sedimen yang secara bersama membentuk kompleks
yang diendapkan pada cekungan yang akresioneri (Gambar 1). Ciri khas paling
terbentuk oleh proses subduksi pada umum dari batuan yang dijumpai pada
umumnya adalah berupa endapan silisiklastik kompleks akresioner adalah mélange, batuan
yang berasal kebanyakan dari sumber campur-aduk yang terdiri atas batuan
vulkanik pada busur vulkanik. Endapan ini terbreksiasi pada matriks yang mengalami
termasuk pasir dan lumpur yang diendapkan sheared dengan intensitas tinggi.
pada area shelf dan juga lumpur dan turbidit
Gambar 2. Representasi skematik dari struktur cekungan pada zona palung dan fore-arc pada suatu
seting subduksi (Dickinson, W.R., 1995, Forearc Basin, Busby, C., dan R. V. Ingersoll(eds.),
Tectonic of sedimentary basin: Blackwell Science, Cambridge, Mass., Gambar 6.1, hal. 221).