Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN

TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

TUGAS TEKTONIKA
MAKALAH
PEMATANG TENGAH SAMUDERA (MID OCEANIC RIDGE)
DAN MAGNETOSTRATIGRAFI

OLEH :

MOH. DUTA ALFATTAH. L/ F12120093


DANDY AGUNG DWIPAYUDA/F12120089
ABI ABDILLAH/F12120091

PALU
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hampir segala hal memiliki sifat dinamis, yaitu bergerak terhadap suatu
kerangka referensi tertentu. Sebagaimana halnya dengan Bumi dan bagian-
bagiannya, sehingga bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan.
Perubahan pada bentuk permukaan bumi disebabkan oleh dua jenis tenaga
geologi, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga Endogen adalah
tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi yang membentuk bangunan baru di
permukaan bumi. Salah satu jenis tenaga endogen adalah tektonisme, yaitu
peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerakbumi dalam skala besar meliputi
lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng tektonik.
Secara umum pergerakan lempeng yang terjadi dapat digolongkan
kedalam tiga jenis, yaitu [Cook,1973]:
1. Transform Slip, yaitu pergerakan sejajar antara dua buah lempeng. Batas
kedua lempeng yang bergerak ini disebut zona singgungan (transform).
2. Convergence Slip
3. Divergence Slip, yaitu pergerakkan antara dua buah lempeng yang saling
menjauh (berlawanan arah). Batas kedua lempeng yang bergerak ini disebut
zona divergen. Hasil aktivitas tektonik semacam ini adalah terjadinya
semacam punggungan (ridge) di tengah-tengah samudera.

Gerak divergen adalah gerak saling menjauh dua lempeng tektonik yang
dapat menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra, terbentuknya lantai
samudra baru, dan terbentuknya punggung samudra (oceanic ridge).

B. Tujuan Penulisan
Tujian penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui bagaimana pembentukkan mid ocean ridge, dan hubungan
dengan pembentukkan pantai dari punggung samudera/oceanic ridge.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Punggung Samudera
1. Dinamika Lempeng Tektonik
Gerak relatif lempeng tektonik terdiri dari gerak divergen, konvergen, dan
geseran. Gerak geseran adalah gerak saling berpapasan (dalam arah berlawanan)
dua lempeng tektonik. Gerak konvergen adalah gerak saling mendekat dua
lempeng tektonik yang dapat membentuk palung samudra, gunung berapi, dan
pegunungan. Gerak divergen adalah gerak saling menjauh dua lempeng tektonik
yang dapat menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra, terbentuknya
lantai samudra baru, dan terbentuknya punggung samudera (oceanic ridge).

Gambar 1. Gerak Divergen

Berbagai macam penelitian telah membuktikan bahwa batuan dasar


penyusun lautan itu berbeda dengan penyusun benua. Hal tersebut terjadi akibat
pemisahan secara konsentrik ke arah inti bumi terhadap cairan (magma) basa,
dimana cairan basa lebih berat turun ke arah inti bumi membentuk magma basa
hingga ultra basa. Cairan lebih ringan (asam) naik mengapung di atas cairan
basa, sehingga terjadi suatu fase magma yang berbeda sifat fisik dan kimianya.
Akibat dari pemisahan ini, menyebabkan batuan benua bersifat asam dan batuan
samudra (lautan) bersifat basa.
Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya
permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan
(pegunungan), diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi
yang cair (magma). Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh
pemisahan magma dari yang basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa,
sehingga terdapat empat susunan magma yaitu mulai dari atas: asam,
intermediat, basa dan ultrabasa. Pada mulanya dipercaya bahwa permukaan
dasar lautan itu adalah datar dan tidak mempunyai bentuk, tetapi ilmu-ilmu
modern telah membuktikan bahwa topografi mereka adalah kompleks seperti
daratan. Bentuk bentuk itu adalah: Ridge dan Rise, Trench, Abyssal plain,
Continental Island, Island Arc, Mid-Oceanic Volcanic Islands, Atol-atol,
Seamount dan Guyot (Hutabarat dan Evans, 1985).

2. Batas-Batas Pantai (Coastal margins)


Daerah peralihan antara daratan dan lautan sering ditandai dengan adanya
perubahan kedalaman yang berangsur angsur. Disini dapat dibedakan menjadi
tiga daerah: Continental Shelf, Continental Slope, dan Continental Rise.
Continental Shelf adalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai dan
berbatasan langsung dengan daerah daratan. Kemiringannya kira kira 0,4% dan
mempunyai lebar 50-70 km dan kedalaman maksimum tidak lebih besar diantara
100-200 meter. Continental slope mempunyai lereng yang lebih terjal dari
continental shelf dimana kemiringannya berkisar antara 3% sampai 6%.
Continental Rise merupakan daerah ini merupakan daerah yang mempunyai
lereng yang kemudian perlahan lahan menjadi datar pada dasar lautan.

Gambar 2. Batas-batas Pantai


3. Definisi dan Pembentukan Punggung Samudra

Oceanic ridges / punggung samudra adalah dasar lautan yang dangkal,


memanjang, dan sempit, berbentuk seperti deretan antiklinal, namun puncaknya
belum muncul di permukaan air laut dan merupakan sebuah bukit dalam laut yang
di kanan kirinya merupakan laut dalam.

Gambar 3. Galapagos Ridge

Struktur umum (broad) dari listosfer dibawah punggungan samudra adalah


sebagai berikut (1) tinggi puncak punggung samudra sekitar 2-3 km lebih tinggi
dari dasar samudera disekitarnya, (2) kondisinya dalam kesetimbangan isostatik,
(3) pengukuran gravitasi menunjukan bahwa anomali udara bebas pada umumnya
nol disekitar punggungan. Contoh ocean ridge Pegunungan di Samudra Atlantik,
yaitu pegunungan Atlantik Utara dari Kepulauan Azora sampai ke Sint Paul,
Pegunungan Atlantik Selatan dari sebelah utara Asension sampai pulau Bouvet, dan
pegunungan di Samudra Hindia di sebelah selatan Pulau Jawa memanjang ke arah
timur sampai di Nusa Tenggara Timur.

Pada zona lempeng yang saling menjauh (konvergen) proses pertama adalah
naiknya astenosfer menyebar ke litosfer yang berada di atasnya. Dengan arah yang
berbeda mengakibatkan dua lempeng terpisah. Sementara itu, kekosongan akibat
perpisahan pada tempat penyebaran tersebut, munculnya aktivitas magma
(vulkanisme) yang mengeluarkan lava ke permukaan, akibatnya terjadi penurunan
suhu dan kemudian membeku membentuk punggung samudra (karena proses ini
umumnya terjadi di bawah samudra). Misalnya di tengah samudra Atlantik yang
memanjang di dekat kutub utara sampai mendekati kutub selatan, celahnya
menyebabkan benua Amerika bergeser ke barat dan benua Eropa dan Afrika
bergerak ke Timur.

4. Ridge dan Rise

Ridge dan Rise adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas lautan
yang hampir serupa dengan adanya gunung gunung di daratan. Perbedaannya hanya
pada letak kemiringannya. Ridge lerengnya lebih terjal dibanding rise. Ridge dan
rise utama yang membentang di dunia bergabung menjadi satu dan membentuk satu
rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic ridge system (Gambar
4).

Gambar 4. Mid Oceanic Ridge System

5. Pengertian Mid Ocean Ridge


Punggung tengah samudra merupakan barisan pegunungan bawah samudra
pada kedalaman laut kurang dari 4 km, tetapi pada sisi-sisinya merupakan samudra
yang lebih dalam. Lebar bentuk lahan ini mencapai ribuan km dengana ketinggian
mencapai 2 km, dan agihannya mencapai sepertiga dari bentuk lahan samudra
(Bloom, 1978). Punggung tengah samudra adalah rantai gugusan gunungapi di
bawah laut yang mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran
magma dan aktifitas gunung berapi, panjangnya lebih dari 40.000 mil (60.000 km).
Punggung tengah samudra terbentuk oleh aktivitas tektonik lempeng yang bergerak
secara divergen (Gambar 1.1), sehingga kekosongan pada batas dua lempeng
samudra yang terpisah terisi oleh lava/magma yang menghasilkan sebuah kerak
baru yang lebih muda dibandingkan dengan kerak yang menjauh dari pusat sumbu
punggungan (Gambar 1.2). Kerak samudra yang terbentuk pada dasar samudra
memiliki lapisan sedimen yang tipis di atasnya. Bentuk lahan ini dicirikan oleh
adanya kompleks transform fault.

Punggung tengah samudra merupakan suatu sistem gabungan dari punggung


samudra (ocean ridge) dan jendulan samudra (ocean rise). Antara ridge dan rise
hanya dibedakan atas kelerengannya, Ridge lebih terjal dan digunakan untuk
barisan pegunungan di tengah Atlantik, sedangkan rise menyerupai tonjolan
diterapkan untuk kenampakan di Pasifik Timur. Punggungan ini berupa rangkaian
pegunungan yang memanjang di dasar samudra dengan puncak hingga ada yang
mencapai 3.000 m di atas lantai samudra. Lebar punggungan mencapai 2000-2400
km dengan puncak tertinggi terletak pada kedalaman 1500-2000 m. Pada pematang
tersebut terdapat ciri depresi yang menyerupai palung yang dinamakan axial rift.
Axial rift ditentukan oleh Marie Tharp, tahun 1955. Bentuk lahan tersebut diduga
sebagai tempat terpisahnya kerak. Tharp juga menemukan episenter gempa dangkal
yang posisinya bertepatan dengan punggung tengah atlantik, dan beberapa
diantaranya terletak pada axial rift. Karena retaknya kerak (crustal fracturing)
akibat tektonik aktif yang menghasilkan gempa, maka episenter gempa tersebut
dapat digunakan untuk menentukan penyebaran punggungan tengah samudra
diseluruh dunia. Penemuan hubungan gempa dengan axial rift memberikan bukti
bahwa axial rift adalah tempat kerak bergeser (crustal faulting) dengan kerak
lainnya dan dikenal sebagai batas pemekaran lempeng dimana litosfer samudra baru
dibentuk. Magma mengkristal membentuk kerak baru basalt (dikenal sebagai
MORB untuk Mid-Ocean Ridge Basalt) dan gabro.

6. Pembentukan Mid Oceanic Ridges

Menurut teori tektonik, bagian dari kulit bumi atau litosfera, termasuk juga
paling luar dari mantel bumi, dianggap sebagai terdiri dari lempeng-lempeng yang
kaku, bergerak satu terhadap lainnya dengan kecepatan berkisar antara 1-10
cm/tahun, atau sama dengan 100 km/10 juta tahun. Lempeng-lempeng itu
merupakan bongkah-bongkah litosfer, bersifat tegar, menumpang diatas suatu
lapisan bumi dalam keadaan selalu bergerak atau “mobile” yang dinamakan
astenosphere. Batasan-batasan antara masing-masing lempeng yang saling bergeser
itu merupakan tempat-tempat dimana terdapat daerah-daerah bergempa, orogen dan
tektonik yang paling aktif di muka bumi. Adapun batasan-batasan pertemuan
lempeng tersebut dapat berwujud sebagai palung lautan (oceanic trench),
punggungan tengah samudra (mid oceanic ridge), dimana dua lempeng saling
memisah diri disertai dengan pembentukkan sesar-sesar normal.

MOR (Mid-Ocean Ridge) adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut


yang mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan
aktifitas gunung berapi, panjangnya lebih dari 40.000 mil (60.000 km). MOR
terbentuk oleh aktivitas tektonik lempeng yang bergerak secara divergen, sehingga
kekosongan pada batas dua lempeng samudera yang terpisah terisi oleh lava/magma
yang menghasilkan sebuah kerak baru. Struktur yang paling menonjol di dasar
samudera adalah punggungan tengah samudera (Mid-Ocean Ridge). Punggungan
ini berupa tinggian yang memanjang di dasar samudera dengan puncak hingga ada
yang mencapai 3.000 m di atas lantai samudera. Di bagian tengah punggungan
biasanya terdapat lembah yang aktif diisi oleh lelehan magma secara terus-menerus.

Gambar 5. Pusat Pemekaran Pada Punggung Samudra

Sebuah mid-ocean ridge (MOR) adalah istilah umum untuk sistem gunung
bawah laut yang terdiri dari berbagai pegunungan (rantai), biasanya memiliki
lembah yang dikenal sebagai keretakan berjalan sepanjang tulang nya, dibentuk
oleh lempeng tektonik. Jenis pemekaran samudera adalah karakteristik dari apa
yang dikenal sebagai pusat penyebaran laut, yang bertanggung jawab untuk
menyebarkan dasar laut. Hasil dasar laut terangkat dari arus konveksi yang
meningkat dalam mantel sebagai magma di sebuah kelemahan linier dalam kerak
samudera, dan muncul sebagai lava, menciptakan kerak baru pada pendinginan.
Sebuah mid-ocean ridge demarcates batas antara dua lempeng tektonik, dan
akibatnya disebut batas lempeng divergen.
Pegunungan tengah lautan dunia yang terhubung dan membentuk punggung
sistem global tunggal pertengahan laut yang merupakan bagian dari setiap laut,
membuat sistem bubungan samudra pertengahan pegunungan terpanjang di dunia.
Pegunungan kontinu adalah 65.000 km (40.400 mi) panjang (beberapa kali lebih
lama dari Andes, pegunungan terpanjang benua), dan panjang total sistem
pemekaran samudera adalah 80.000 km (49.700 mi) panjang.
Punggungan tengah samudera secara geologis aktif, dengan magma baru
terus-menerus muncul ke dasar laut dan ke dalam kerak dan perpecahan di dekat
sepanjang sumbu punggungan. Magma mengkristal bentuk kerak baru basalt
(dikenal sebagai MORB untuk Mid-Ocean Ridge Basalt) dan gabro.
Batuan yang membentuk kerak di bawah dasar laut yang termuda di sumbu
punggung bukit dan umur dengan peningkatan jarak dari sumbu. magma Baru
komposisi basal muncul di dan dekat sumbu karena pencairan dekompresi di Bumi
mendasari mantel.
Kerak samudera terdiri dari batuan jauh lebih muda daripada bumi itu
sendiri: paling kerak samudera di cekungan laut kurang dari 200 juta tahun. Kerak
bumi berada dalam keadaan konstan dari "pembaharuan" di punggung laut.
Bergerak menjauh dari mid-ocean ridge, kedalaman laut semakin meningkat;
kedalaman terbesar dalam parit laut. Sebagai kerak samudera bergerak menjauh
dari sumbu punggungan, yang Peridotit di dalam mantel yang mendasari mendingin
dan menjadi lebih kaku. Kerak dan Peridotit relatif kaku di bawah ini membentuk
litosfer samudra.
Lambat pegunungan menyebar seperti Mid-Atlantic Ridge umumnya
memiliki besar, lembah keretakan lebar, kadang-kadang sebesar 10-20 km medan
lebar dan sangat kasar pada puncak punggungan yang dapat memiliki relief hingga
seribu meter (3.128 kaki). Sebaliknya, cepat menyebar pegunungan seperti Rise
Pasifik Timur sempit, sayatan tajam dikelilingi oleh umumnya topografi datar yang
jauh dari lereng punggungan selama ratusan mil.
Ada dua proses, ridge-push dan slab-tarik, dianggap bertanggung jawab atas
penyebaran dilihat di pegunungan tengah laut, dan ada beberapa ketidakpastian
yang dominan. Ridge-mendorong terjadi ketika sebagian besar tumbuh dari
punggung bukit mendorong sisa lempeng tektonik jauh dari punggungan, sering
menuju zona subduksi. Pada zona subduksi, "lempeng-tarik" datang berlaku. Ini
hanyalah berat dari subduksi lempeng tektonik yang (ditarik) di bawah plat atasnya
menyeret sisa piring di belakang itu.
Proses lainnya yang diusulkan untuk berkontribusi pada pembentukan
kerak samudera baru di pegunungan tengah laut adalah "conveyor mantel" (lihat
gambar). Namun, ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa bagian atas mantel
(astenosfer) terlalu plastik (fleksibel) untuk menghasilkan gesekan cukup untuk
menarik lempeng tektonik di sepanjang. Selain itu, tidak seperti pada gambar di
atas, mantel upwelling yang menyebabkan magma untuk membentuk tonjolan di
bawah laut tampaknya hanya melibatkan atasnya 400 km (250 mi), sebagai
dideduksi dari tomografi seismik dan dari studi tentang diskontinuitas seismik di
sekitar 400 kilometer. Kedalaman yang relatif dangkal dari yang naik mantel
upwelling di bawah pegunungan yang lebih konsisten dengan "slab-tarik" proses.
Di sisi lain, beberapa tektonik terbesar di dunia piring seperti Lempeng Amerika
Utara yang bergerak, namun adalah tempat yang subduksi.
Tingkat di mana mid-ocean ridge menciptakan materi baru dikenal sebagai
tingkat penyebaran, dan umumnya diukur dalam mm / tahun. The subdivisi umum
tingkat penyebaran cepat, sedang dan lambat, yang nilainya umumnya> 100 mm /
tahun, antara 100 dan 55 mm / tahun dan 55 sampai 20 mm / th, masing-masing
untuk tingkat penuh. Tingkat penyebaran utara Samudra Atlantik adalah ~ 25 mm
/ tahun, sementara di wilayah Pasifik, itu 80-120 mm / tahun. Ridges yang tersebar
pada tingkat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak relatif lempeng tektonik terdiri dari gerak divergen, konvergen, dan
geseran. Gerak divergen dapat menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra,
terbentuknya lantai samudra baru, dan terbentuknya punggung samudra (oceanic
ridge). Oceanic ridges / punggung samudra adalah dasar lautan yang dangkal,
memanjang, dan sempit, berbentuk seperti deretan antiklinal, namun puncaknya
belum muncul di permukaan air laut dan merupakan sebuah bukit dalam laut yang
di kanan kirinya merupakan laut dalam. Ridge dan rise utama yang membentang di
dunia bergabung menjadi satu dan membentuk satu rantai yang amat panjang yang
dikenal sebagai mid-oceanic ridge system. Batasan-batasan pertemuan lempeng
dapat berwujud sebagai palung lautan (oceanic trench), punggungan tengah
samudra (mid oceanic ridge). Tipe patahan antara lain adalah Dip Slip Fault,
Normal Fault, Horst dan Graben, Half Graben, Reverse Fault, Thrust Fault, Strike
Slip Fault, Tranform Fault, dan Oblique Slip Fault.
DAFTAR PUSTAKA
Hutabarat, S. dan S.M, Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Universitas
Indonesia Press., Jakarta

Lanuru, Mahatma dan Suwarni. 2011. Bahan Ajar Pengantar Oseanografi.


Makassar : Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai