Anda di halaman 1dari 2

Kaitan tektonik dengan lingkungan pengendapan lp 1.

Singkapan batuan pada darah penelitian berupa batu gamping berlapis dengan
nama batu gamping kalkarenit yg dimana termasuk ke dalam formasi wonosari
dalam zonasi peg. Selatan (Van Bemmelen, 1949; Sumosusastro, 1956; Surono Dkk,
1992).
Yang dimana lingkungan pengendapan pada formasi ini berada pada Reef
Platform Margin antara back reef hingga reef front.

Gambar: Zonasi pada suatu lingkungan pengendapan yang dibentuk oleh terumbu secara
umum yakni shelf, shelf crest, slope mound, dan basin. Setiap zonasi tersebut dicirikan oleh
karakteristik batuan karbonat yang terbentuk (Tucker, 1990).

Zona reef-front merupakan bagian terumbu dimana batuan karbonat non


skeletal terbentuk. Kedalamannya tergantung pada kondisi lokal, namun secara
umum berkisar antara 70-100 meter. Zona fore-reef slope merupakan daerah muka
terumbu yang ke arah laut dan bergradasi turun ke dasar cekungan. Bagian ini
didominasi oleh endapan aliran gravitasi dan sedimen pelagik-hemipelagik. Zona
reef-flat terletak pada bagian belakang terumbu sehingga terlindungi dari energi
ombak yang besar membentuk sand apron dan pematang. Ketebalan dari endapan
yang terbentuk hanya beberapa meter dan mudah tersingkap ketika arus surut
sehingga rentan terjadi bioerosi. Jenis batuan yang terbentuk pada zona ini adalah
bindstone, rudstone, dan framestone. Zona back-reef lagoon memiliki energi yang
rendah karena dilindungi oleh barrier. Akibatnya, di daerah ini banyak diendapkan
sedimen yang halus dan memiliki organisme yang berbeda dengan bagian terumbu
yang lain berupa koral tertentu, alga, dan rumput laut yang akan mempengaruhi
pembentukan batuan karbonat (reef mounds). Meskipun demikian, tidak semua
terumbu bisa memiliki lagoon (Tucker, 1990).
Dimana formasi ini berumur akhir miosen bawah hingga awal miosen tengah
( Fadhilestari, 2011) menujukan tatanaan tektonik pada akhir miosen bawah ,bahwa
slab kerak Samudra Albian- Turonian telah habis dikonsumsi Palung Sunda.
Akibatnya slab tersebut terputus dan segmen slab yang baru kemudian tertarik
memasuki Palung Sunda dalam sudut penunjaman yang lebih landai. Meskipun slab
kerak samudera tersebut berumur Oxfordian-Albian, lebih tua dari pada slab
sebelumnya , namun ujung lebih pendek hingga mampu mengungkit segmen
lempeng Sundaland diatasnya. Peristiwa ini menyebabkan berakhirnya periode
puncak volkanisme Peg. Selatan dan Pengakatan terjadi merata .

Gambar. tatanan lempeng tektonik di Akhir Miosen Bawah (kanan), dan Awal Miosen
Tengah (kiri) (Hall, 2012).

Anda mungkin juga menyukai