Anda di halaman 1dari 30

BAB VI

KEMBARAN (TWINNING)
PLAGIOKLAS
Z YX
Kembaran pada suatu kristal dapat diamati dengan
ortoskop nikol bersilang (+ upper nicol).

Karena kedudukan kisi kristal dari dua lembar


kembaran yang berdampingan berbeda, maka
kedudukan gelapan dan warna interferensi yang
nampak pada kedua kembaran tersebut juga berlainan.

Menurut genesanya, kembaran dapat dibagi menjadi


dua :
kembaran tumbuh (growth twinning)
kembaran deformasi (deformation twinning).

Kembaran tumbuh adalah hasil dari proses


pertumbuhan suatu kristal dan terbentuk pada waktu
kristalisasi.

Sebaliknya kembaran deformasi terbentuk pada kristral


yang sudah padat, karena terkena oleh proses
deformasi.
Menurut tipe pergerakan yang membentuknya,
kembaran tumbuh dapat diklasifikasikan menjadi
tiga :

kembaran rotasi,
kembaran pemantulan dan
kembaran inversi (pembalikan).

Di alam perbedaan ini tidak selalu nampak jelas.


Kadang-kadang beberapa tipe pergerakan meng-
hasilkan kenampakan yang sama; dengan melihat
letak atom-atom dari masing-masing unsur kimia
dalam kisi kristal maka tipe pergerakan dapat
ditentukan dengan pasti.
Unsur yang penting dalam penjelasan tentang
tipe pergerakan adalah :
sumbu kembaran : sumbu ini berperan
dalam pembentukan kembaran rotasi,
bidang kembaran : bidang ini berperan
dalam pembentukan kembaran pantulan,
sumbu inversi : sumbu ini berperan dalam
pembentukan kembaran inversi,
bidang komposisi : bidang ini adalah bidang
dimana dua lembar kembaran yang ber-
dampingan menyentuh satu terhadap yang
lain.

Sering kali bidang komposisi adalah sama


dengan bidang kembaran; hanya dengan
catatan bahwa bidang kembaran selalu
merupakan suatu bidang yang juga dapat
membentuk salah satu bidang kristal.
Sebaliknya bidang komposisi belum tentu
dapat membentuk bidang kristal.
Gambar 01 : Conto-conto beberapa tipe kembaran.
A. Kembaran Carlsbad (kembaran singgung) : sumbu kembaran berimpit
dengan sumbu C, bidang komposisi dan bidang kembaran adalah (010);
kembaran sejajar yang simple.
B. Kembaran Carlsbad (kembaran penetrasi).
C. Kembaran Baveno (kembaran singgung) : sumbu kembaran tegak lurus
terhadap (021), bidang komposisi atau bidang kembaran adalah (021);
kembaran normal yang simple.
D. Kembaran Manebach (kembaran singgung) : sumbu kembaran tegak lurus
terhadap (001), bidang komposisi/kembaran adalah (001); kembaran normal
yang simple.
E. Kembaran Albite (kembaran singgung) : sumbu kembarab tegak lurus
terhadap (010) berimpit dengan sumbu b, bidang komposisi/kembaran adalah
(010); kembaran normal yang polisintetik.
F. Kembaran Periklin (kembaran singgung) : sumbu kembaran berimpit dengan
sumbu b, bidang komposisi/kembaran (001); yaitu sayatan rombik yang
sejajar dengan sumbu b; kembaran sejajar polisintetik.Kembaran simple
untuk kristal yang mempunyai dua lembar kembaran saja, sedangkan
kembaran polisintetik untuk kristal yang mempunyai lebih dari dua lembar
kembaran.
Berdasarkan pada hubungan antara sumbu
kembaran terhadap bidang komposisi kristal, maka
kembaran tumbuh dapat dibagi menjadi tiga jenis
yaitu :
a. kembaran normal,
b. kembaran sejajar dan
c. kembaran kompleks.

Berdasarkan hal tersebut di atas, setiap jenis


kembaran selalu berdasarkan pada kedudukan
sumbu kembaran terhadap bidang komposisi atau
bidang kembaran di dalam kristal, bukan atas
lebarnya lembar kembaran.

Kembaran yang dibedakan atas dasar hubungan


antara sumbu kembaran terhadap bidang komposisi
adalah kembaran normal dan kembaran sejajar,
sedangkan kembaran kompleks adalah merupakan
gabungan antara kembaran normal dan sejajar
pada satu kristal.
Gambar 02 : Tiga jenis kembaran pada kristal-kristal yang bersistem
monoklin dan triklin
A. Hubungan antara lembar-lembar kembaran pada kembaran sejajar;
bidang komposisi (010).
B & C. Kembaran singgung yang terbentuk oleh pergerakan seperti
pada A.
D. Kembaran normal pada kristal yang bersistem triklin, bidang
komposisi (010).
E. Kembaran normal yang berulang - kembaran polisintetik; kembaran
seperti pada D.
F. Kembaran kompleks: kembaran seperti pada tipe A digabung
dengan tipe D; bidang komposisi untuk keduanya (010).
a. Kembaran normal :
Berarti bahwa sumbu kembaran terletak tegak lurus
terhadap bidang komposisi yang juga merupakan bidang
kembaran.

Kembaran normal dapat dibagi lagi menjadi kembaran


normal yang simple (kembaran Baveno & Mancbach) dan
kembaran normal yang polisintetik.
(Kembaran Albite, lihat gambar 03).

b. Kembaran sejajar :
Sumbu kembaran terletak sejajar dengan garis yang merupakan garis
perpotongan antara dua bidang kristal; sumbu kembaran tersebut
juga terletak pada bidang komposisi.

Conto kembaran sejajar yang simple adalah Kembaran Carlsbad pada


alkali feldspar dan plagioklas.
Sedangkan conto kembaran sejajar yang polisintetik adalah
kembaran periklin pada mineral plagioklas (Gambar 04).
P
Plagioklas yang menunjukan
kembaran jenis Albite (A) dan
pada bagian kiri atas memperlihatkan
plagioklas yang menunjukan
kembaran periklin (P)

Plagioklas yang menunjukan kembaran jenis Carlsbad


c. Kembaran Kompleks :
Berarti bahwa pada satu kristal terdapat kembaran normal dan
kembaran sejajar, kedua jenis kembaran mempunyai bidnag
komposisi yang sama.
Contonya adalah Kembaran Carlsbad-Albite pada mineral plagioklas
umumnya dijumpai pada andesin, labradorit dan bitownit
(Gambar 05 & 06).

Gambar 05 :
Kembaran Carlsbad-Albit pada
plagioklas. Orthoskop nikol
Bersilang.
[P. Kerr, 1959]

Gambar 06 :
Kembaran Carlsbad-Albite pada kristal
bitownit.
Pada saat posisi dimana hanya lembar
Carlsbad nampak jelas.
[P. Kerr, 1959]
Conto lain adalah kembaran cross hatch (bilik) yang terdapat
pada mineral mikroklin (Gambar 07 & 08).

Kembaran jenis ini menunjukan bahwa terlebih dahulu


terbentuk kristal alkali feldspar yang bersistim monoklin
(ortoklas atau sanidin).

Gambar 07: Kembaran cross hatch


(bilik) pada kristal mikroklin yang
disayat sejajar dengan (001).
[P. Kerr, 1959]
Kenampakan setiap jenis kembaran bervariasi tergantung pada
sayatan yang diamati.
Sayatan yang dipotong sejajar dengan bidang komposisi tidak
memperlihatkan kembaran.

Sedangkan sayatan yang dipotong tegak lurus terhadap bidang


komposisi menunjukan kembaran yang paling baik dengan bidang
komposisi yang jelas.
PENENTUAN JENIS PLAGIOKKLAS DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK
MICHEL LEVY (KEMBARAN ALBIT)

1. Carilah sayatan yang dipotong sejajar dengan sumbu b


(Gambar 08 A). Sayatan tersebut dicirikan oleh hal sebagai
berikut :

a. Garis perpotongan antara bidang komposisi kembaran


dengan bidang sayatan nampak jelas, walaupaun meja
obyektif diturunkan dinaikan sedikit.
b. Bila garis bidang komposisi diletakan sejajar dengan
benang silang (N S), maka semua lembar kembaran,
menimbulkan warna interferensi dan illuminasi yang
merata (dimana garis-garis bidang komposisi tetap
kelihatan sebagai garis hitam).
c. Perbedaan antara sudut x dengan sudut y tidak boleh
lebih besar dari 6o. Dengan catatan bahwa makin kecil
perbedaan antara besarnya sudut gelapan kedua bagian
kembaran Carlsbad, makin benar besar sudutnya
(Gambara 08 B).
Lebar dari masing masing lembar kembaran polisintetik
tidak berpengaruh terhadap perhitungan/pengukuran.

2. Ukurlah besarnya sudut gelapan kembaran. Pertama meja


obyektif diputar searah dengan arah jarum jam, dimana salah
satu lembar kembaran menjadi gelap maksimum dan dicatat
besarnya sudut gelapan, misalnya x. Kemudian meja obyek
diputar ke arah berlawanan jarum jam, dimana kembaran yang
lain menjadi gelap maksimum dan dicatat besar sudut gelapan;
misalnya y.
Besarnya sudut gelapan kembaran keduanya (x dan y)
dijumlahkan dan dibagi dua (x + y)/2 = z.
3. Lakukan lagi pada enam atau lebih mineral plagioklas lainya
yang juga menimbulkan kembaran polisintetik. Kemudian
diambil harga (z) yang paling besar diantara semua harga z
tersebut.
4. Dengan memakai harga sudut gelapan dari kembaran (z) dan
grafik pada Gambar 09, maka dapat ditentukan jenis
plagioklasnya.
Kristal plagioklas yang mempunyai kembaran Albite.
Sayatan plagioklas yang dipotong sejajar dengan sumbu b.

[ Kerr, 1959]
x0 y0

Besarnya sudut gelapan kembaran =


dijumlahkan dan dibagi dua (x0 + y0 )/2 = z0 .
Ab46 An54

Gambar 09 : Lengkung yang mengungkapkan hubungan antara besarnya sudut


gelapan lembar kembaran Albite (z) pada sayatan yang dipotong sejajar dengan
sumbu b dengan komposisi plagioklas; menurut Cara Michel-Levy.
[P. Kerr, 1959].

Apabila harga z adalah kurang dari 20o, maka relief dari plagioklas harus di-
bandingkan dengan relief kuarsa yang bersinggungan.
Plagioklas yang berkom-posisi kimia antara An0 - 21, mempunyai relief lebih
rendah dari kuarsa atau mempunyai indeks bias lebih kecil dari indeks bias
balsam kanada.

Sedangkan plagioklas yang berkomposisi kimia An21-100 mempunyai relief


lebih tinggi dari kuarsa atau indeks bias plagioklas lebih besar dari indeks bias
balsam kanada.
PENENTUAN JENIS PLAGIOKLAS DENGAN
MENGGUNAKAN GRAFIK WRIGHT
(KEMBARAN CARLSBAD - ALBITE)

1. Carilah sayatan yang dipotong sejajar dengan


sumbu b.
Sayatan tersebut pada kedudukan diagonal hanya
memperlihatkan dua lembar kembaran saja,
yaitu lembar kembaran Carlsbad, sedangkan pada
kedudukan N - S garis bidang komposisi antara
semua lembar kembaran Albite nampak sebagai
garis hitam dan illuminasi; serta warna
interferensi dari semua adalah merata (Gambar
10).

2. Besarnya sudut gelapan lembar kembaran Albit


pada salah satu lembar kembaran Carlsbad
(misalnya lembar kembaran untuk sebelah kiri)
ditentukan sesuai dengan Gambar 10.B; (x1 + x2)/2
= X.
Kemudian besarnya sudut gelapan lembar
kembaran Albite pada lembar kembaran Carlsbad
lain (yaitu lembar sebelah kanan); (y1 + y2 )/2 = Y
(Gambar 10.D)
Gambar 10 : Sayatan plagioklas yang dipotong sejajar dengan sumbu b;
mempunyai kembaran Carlsbad-Albit.
A. Pada kedudukkan diagonal menimbulkan kembaran Carlsbad
saja.
B. Pengukuran sudut gelapan lembar kembaran Albite pada lembar
sebelah kiri kembaran Carlsbad.
C. Pada kedudukan N - S, garis bidang komposisi kembaran Albite;
nampak sebagai garis hitam dan illuminasi serta warna
interferensi dari semua lembar sama merata.
D. Pengukuran sudut gelapan lembar kembaran Albite pada lembar
sebelah kanan kembar an Carlsbad.
3. Apabila sudut gelapan kembaran mempunyai harga
terendah adalah < dari 2, maka relief mineral harus
dibandingkan dengan relief kuarsa sesuai dengan
prosudur pada penentuan sudut gelapan kembaran
Albite.

4. Memakai harga X dan harga Y, ditentukan jenis


plagioklas dari gambar 11. Sudut gelapan kembaran
yang lebih kecil dibacakan/diplot pada garis vertikal,
sedangkan sudut gelapan kembaran yang lebih besar
diplot pada garis lengkung.
Dari titik perpotongan antara garis vertikal dengan
garis lengkung menunjukan jenis plagioklas yang
diamati pada garis horizontal.

Perlu diperhatikan bahwa pada plagioklas yang


berkomposisi kimia sekitar An20, kembaran Carlsbad
tidak nampak pada sayatan; sudut gelapan pada
kembaran Albite akan sama dengan nol.
Gambar 11 : Cara penentuan jenis plagioklas dari sudut gelapan
lembar kembaran Carlsbad-Albite dengan menggunakan Grafik
Wright.

Sayatan plagioklas yang dipotong sejajar dengan sumbu b dan


mempunyai kembaran Carlsbad-Albite.
[ Menurut P.E Wright; diambil dari Kerr, 1959 dengan perubahan]
KEMBARAN DEFORMASI
Kembaran deformasi dapat dibedakan dari kembaran tumbuh
dengan memperhatikan bentuk dari masing-masing lembar
kembaran. Pada kembaran tumbuh setiap lembar kembaran
lebarnya tertentu dengan bidang batas yang lurus, bila suatu
lembar kembaran tidak menerus maka ujungnya berbentuk
persegi empat (Gambar 12.A).

Sebaliknya pada kembaran deformasi, lebarnya dari setiap


lembar kembaran dapat berubah ubah, juga lembar kembaran
kadang kadang melengkung; bila suatu lembar kembaran
tidak menerus maka ujungnya berbentuk baji (Gambar 12.B).
Kembaran deformasi sering terdapat pada plagioklas di dalam
suatu batuan metamorf regional (Gambar 13).

Gambar 12 : Bentuk lembar kembaran pada kembaran tumbuh


(A) dan kembaran deformasi (B).

A B

Gambar 13 : Kembaran
deformasi pada plagioklas.
Ortoskop nikol bersilang.
ZONING KOMPOSISI KIMIA (Compositional Zoning)

Conto zonasi komposisi yang paling umum, terdapat


pada mineral plagioklas yang menghablur pada
kondisi tak seimbang; maksudnya selama kristalisasi,
keseimbangan antara komposisi kimia kristal dengan
komposisi kimia liquid disekitarnya tidak dipertahan
kan.
Justru karena ada larutan pada sistem binary system
tersebut, maka bahan padat yang pertama-tama
menghablur selalu mempunyai komposisi kimia yang
lebih kaya akan An (A) dari pada liquid yang
menghasilkannya (B); dengan demikian komposisi
liquid tersebut dirubah menjadi lebih kaya akan
komponen Ab (perubahan sesuai dengan arah panah
pada batas cair .

Bila kristalisasi berlangsung dalam keadaaan se-


imbang, maka fasa padat (yang berkomposisi X)
secara terus menerus menyesuaikan komposisinya
dengan komposisi liquid. Proses kristalisasi dan
penyesuaian ini dilanjutkan sampai semua liquid habis
menjadi padat; dengan demikian fasa padat adalah
suatu kristal yang homogen yang mempunyai kompo-
sisi kimia sama dengan Z; yaitu komposisi kimia
liquid pada mulanya (A).
Z YX

Sebaliknya bila pendinginan terlalu cepat atau liquid


terlalu kental, sehingga difusi terhalang; maka bahan
padat yang pertama-tama terbentuk (B) tidak sempat
menyesuaikan komposisinya dengan komposisi kimia
liqiud yang sudah diperkaya akan An, dengan
demikian B tetap sebagai inti kristal plagioklas.

Pada bagian sekitarnya terbentuk suatu zona yang


berkomposisi lebih kaya akan Ab sesuai dengan
komposaisi kimia; dengan demikian dihasilkan liquid
C yang selanjutnya membentuk zona kedua sekitar
zona pertama dengan komposisi Y.
Gambar 15 : Kristal plagioklas
yang mempunyai zoning
komposisi.
Ini bukan kembaran/twinning
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai