Anda di halaman 1dari 5

PENENTUAN TIPE PLAGIOKLAS, PIROKSEN DAN AMFIBOL

Plagioklas, piroksen dan amfibol merupakan mineral-mineral utama penyusun batuan


terutama batuan beku. Masing-masing merupakan kumpulan dari beberapa mineral yang
memiliki karakteristik tertentu sehingga dapat ditentukan tipenya dan digolongkan dalam grup
plagioklas, grup piroksen serta grup amfibol.

A. PENENTUAN TIPE PLAGIOKLAS


Penentuan jenis plagioklas ditentukan berdasarkan sudut gelapan kembaran yang dibentuk
oleh  lembar – lembar kembaran, penentuan ini dapat menggunakan jenis kembaran albit atau
jenis kembaran albit – carlsbad. Jika menggunakan kembaran albit dapat digunakan dua cara
yaitu cara menurut Michel Levy dan cara menggunakan sayatan yang dipotong tegak lurus
terhadap sumbu a, secara singkat penentuan tipe – tipe plagioklas akan dijelaskan sebagai
berikut:
a.      Cara menentukan tipe plagioklas dengan kembaran albit menurut Michel – levy
1.      Carilah sayatan yang sejajar sumbu b. Sayatan tersebut dicirikan dengan :
i)                    garis perpotongan antara bidang komposisi dengan bidang sayatan terlihat jelas,
ii)                  semua bidang kembaran menunjukkan warna interferensi dan ilmuinasi yang merata bila garis –
garis bidang komposisi diletakkan sejajar dengan sumbu analisator,
iii)                besarnya sudut gelapan untuk lembar kembaran yang menunjukkan gelap maksimum saat meja
objek diputar searah jarum jam adalah xo sedang untuk lembar kembaran yang menunjukkan
gelap maksimum saat meja objek diputar berlawanan dengan arah jarum jam adalah y o. Yang
dimana selisih antara sudut yang dibentuk x dan y tidak boleh lebih besar dari 6 o, dengan catatan
bahwa makin kecil perbedaan antara besarnya sudut gelapan kedua bagian kembaran, maka
makin betul harga yang seharusnya diperoleh.

2.      melakukan testing untuk mengetahui jenis kembaran.  Cara inidilakukan pertama dengan  meja
objek diputar hingga kristal plagioklas menunjukkan warna interferensi maksimum sehingga
garis bidang komposisi sama sekali tidak terlihat, kemudian keping gips dimasukkan. Jika warna
interferensi pada plagioklas berubah secara merata pada kristal tersebut, maka kembaran tersebut
merupakan kembaran albit, tetapi jika lembar kembaran mengalami penambahan warna
interferensi ( adhisi ) sedang lembar kembaran yang lain mengalami pengurangan warna
interferensi ( substraksi ) maka kembaran tersebut merupakan jenis kembaran periklin.
3.      melakukan pengukuran terhadap besarnya sudut yang dibentuk oleh x o dan yo tadi dengan

menggunakan rumus
4.      dengan memakai harga zo yang merupakan sudut gelapan dari lembar – lembar kembaran tadi,
dapat ditentukan jenis plagioklas dengan mengunakan grafik   michel - levy, dengan catatan
apabila harga zo adalah kurang dari 20o, maka indeks bias dari plagioklas tersebut harus
ditentukan.

b.      Cara menentukan tipe plagioklas dengan kembaran albit yang menggunakan sayatan yang
dipotong tegak lurus terhadap sumbu a
1.      mencari sayatan seperti pada langkah 1 dan 2 pada penentuan tipe plagioklas menurut Michel –
Levy, lalu tentukan sayatan yang  berbentuk hampir kubik dan memiliki belahan ( 001 )
2.      lalu ukur sudut gelapan yang dibentuk kembaran tadi sesuai dengan langkah ke 3 pada
penentuan tipe plagioklas menurut Michel – Levy sehingga didapat nilai zo
3.      jika besarnya sudut gelapan kurang dari 15o maka perlu dilakukan testing, untuk mengetahui
apakah sudut tersebut bernilai positif atau negatif. Cara untuk mengetahuinya dengan cara
menggunakan perbesaran maximum pada lensa objektif dengan membuat kesdudukan sinar cepat
pada salah satu lembar kembaran ditentukan. Kemudian kedudukan arah getarannya
dibandingkan dengan bidang komposisi dan juga bidang belahan ( 001 ). Bila arah getaran sinar
cepat membagi sudut tumpul antara bidang komposisi kembaran dengan bidang belahan, maka
sudut gelapan kembaran disebut sudut gelapan negatif. Sedangkan bila arah getaran sinar cepat
membagi sudut lancip antara bidang komposisi dengan bidang belahan., maka sudut gelapan
tersebut merupakan sudut gelapan positif.
4.      lalu dengan memakai harga besarnya sudut gelapan lembar – lembar kembaran yang sudah
ditentukan, digunakan grafik hubungan antara sudut gelapan ( zo ) dengan kandungan palgioklas,
untuk mengetahui kandungan plagioklas tersebut

c.       Cara menentukan tipe plagioklas dengan menggunakan kembaran albit - carlsbad
1.      diantara kristal – kristal plagioklas yang mempunyai kembaran albit – carlsbad, dicari sayatan
yang sejajar sumbu b. Sayatan tersebut dicirikan dengan
         pada keadaan diagonal akan menunjukkan 2 lembar kembaran saja, yaitu lembaran kembaran
carlsbad. Sedangkan pada kedudukan yang sejajar sumbu analisator, garis bidang komposisi
pada semua lembar kembaran albit nampak sebagai garis hitam dan warna interferensi serta
iluminasinya merata.
2.      hitung besarnya sudut gelapan lembar – lembar kembaran albit. Perhitungan dilakukan pada
salah satu lembar kembaran carlsbad ( misalnya sebelah kiri ) ditentukan sesuai dengan gambar

B dan dihitung dengan rumus . Begitu juga untuk kembaran albit pada
kembaran carlsbad sebelah kiri ditentukan sesuai dengan gambar D dan dihitung dengan rumus

3.      apabila sudut gelapan kembaran adalah kurang dari 20 o maka relief dari kristal tersebut
ditentukan sesuai dengan langkah kelima pada penentuan plagioklas menurut Michel – Levy
4.      dari harga x dan y yang sudah didapat, maka dapat ditentukan jenis plagioklas dengan
menggunakan grafik
B. PENENTUAN TIPE PIROKSEN
a)      Sistem Kristal
Hal yang paling mendasar untuk membedakan kedua  mineral tersebut adalah dari sistem
kristal kedua mineral itu.
Klinopirosen memiliki sistem kristal monoklin

 
sedangkan ortopiroksen memiliki sistem kristal ortorombik.
b)      Sudut Pemadaman/ Sudut Gelapan
Setelah sistem kristal, hal yang paling mendasar dalam membedakan antara klinopiroksen
dengan ortopiroksen adalah pada sudut pemadamannya. Klinopiroksen memiliki sistem kristal
monoklin sedangkan ortopiroksen memiliki sistem kristal ortorombik. Perbedaan sistem kristal
ini menyebabkan perbedaan pada sudut pemadamannya. Klinopiroksen yang bersistem kristal
monoklin memiliki sumbu c yang menyudut terhadap sumbu optik z atau sumbu x yang
menyebabkan klinopiroksen memiliki sudut gelapan atau sudut pemadaman sebesar 6° sampai
48° sehingga klinopiroksen memiliki gelapan miring. Pada ortopiroksen yang bersistem kristal
ortorombik memiliki sumbu c yang berhimpit terhadap sumbu optik z yang menyebabkan
ortopiroksen memiliki sudut gelapan atau sudut pemadaman sebesar 0° sehingga ortopiroksen
memiliki gelapan sejajar.
          
c)      Harga Dwibias (Birefringence)
Klinopiroksen memiliki warna interferensi pada orde kedua sehingga klinopiroksen memiliki
harga dwibias yang cukup tinggi (0.018-0.034). Sedangkan ortopiroksen memiliki warna
interferensi pada orde bawah sehingga ortopiroksen memiliki harga dwibias yang lebih rendah
(0.007-0.020).
Klinopiroksin Orthopiroksin
Kedudukan gelapan menyudut Kedudukan gelapan paralel
Memiliki warna pleokroisme yang lebih kuat Memiliki warna pleokroisme yang lebih pucat
Memiliki gambar interferensi biaxial positive Memiliki gambar interferensi biaxial negative
Memiliki harga dwibias yang tinggi Memiliki harga dwibias yang rendah

C. PENENTUAN TIPE AMFIBOL


Penentuan tipe amfibol tidaklah jauh beda dengan penentuan tipe piroksen. Amfibol
sebenarnya memiliki 5 seri yaitu
1.      Anthophyllite
2.      Cummingtonite-grunerite
3.      Tremolite-actinolite
4.      Alumnious amphibole
5.      Soda amphibole
Namun untuk lebih ringkas dibagi menjadi 2 grup paling khas yakni :
         Ortoamfibol
         Klinoamfibol

a)      Kandungan  kimia


Anthophyllite, Cummingtonite-grunerite dan Tremolite-actinolite pada intinya memiliki
kandungan komposisi RSiO3 sedangkan Alumnious amphibole dan Soda amphibole mengandung
unsur Al dan Na sebagai unsur fundamentalnya maupaun unsur tambahnnya.

b)      Sudut Pemadaman/ Sudut Gelapan


Untuk amfibol seri ortoamfibol, dia memiliki sudut gelapan parallel atau 00 Sedangkan untuk
klinoamfibol memiliki gelapan dengan kisaran sebesar 40 - 850. hal ini dikarenakan sudut cahaya
yang berbeda pada ortoamfibol dan klino amfibol.

http://littlegeoamber.blogspot.com/2011/10/mineral-optik.html

11.22

Anda mungkin juga menyukai