Anda di halaman 1dari 15

4.

Sayatan Petrografi
Laboratorium Mineralogi - Petrologi
Teknik Geologi - STTNAS
Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281
Kode 21/P/Frg Jenis Batuan Volkanik
Sampel Batuan (Fragmen)
Nama Andesit (Fenton,1940) Nama Andesite
Lapangan Petrografi (Streckeisen,1976)

Deskripsi Petrologi:
Singkapan batuan dengan ciri fisik warna segar abu – abu kehitaman, warna
lapuk abu – abu kecoklatan, struktur masif, tekstur: derajat kristalin hipokristalin,
granularitas : porfiroafanitik, bentuk kristal subhedral – anhedral, relasi:
inequigranular, komposisi: plagioklas, biotit, mineral opak, dan gelas.

Penamaan Batuan:
Penamaan megaskopis adalah andesit menggunakan klasfikasi Fenton (1940)
berdasarkan tekstur dan komposisi mineral kunci berupa kuarsa / plagioklas.

PPL XPL KEPING GIP

0 0,05 mm
Deskripsi Petrografi:
Pengamatan menggunakan perbesaran objektif 4x % perbesaran okuler 10x. Pada
pengamatan PPL memperlihatkan warna coklat muda – coklat kekuningan.
Sampel batuan memiliki tekstur hipokristalin, porfiritik, dengan bentuk kristal
subhedral – anhedral, komposisi mineral yang hadir berupa fenokris (plagioklas
50%, alkali feldspar 8,9%, kuarsa 5,1%, biotit 3,8%, opak 2,6%,) masa dasar
berupa gelas 29,6%.

Deskripsi Mineral:
1. Plagioklas 50% (Plag):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL birefringence
lemah 0.009-0,011 orde pertama warna interferensi putih, sudut pemadaman 180,
kembaran albit, An 46 and disebut andesine.
2. Alkali Feldspar 8,9% (Sdn):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral - anhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
birefringence lemah 0.007 orde pertama warna interferensi putih, sudut
pemadaman ±50, kembaran Carlsbad disebut Sanidine.
3. Kuarsa 5,1% (Qtz):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral - anhedral, relief sangat rendah, belahan tidak ada, memiliki pecahan.
Pada pengamatan XPL birefringence sedang 0.020-0,040 orde pertama.
4. Biotit 3,8% (Bi) :
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna coklat kekuningan, bentuk
kristal subhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
birefringence sedang 0.009-0,011 orde ketiga warna interferensi kuning-gelap.
5. Opak 2,6% (Mag) :
Mineral opak dengan warna hitam, bentuk equant/cubic dengan nama mineral
magnetit.
6. Gelas 29,6%:
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, tidak berbentuk
atau amorf, memiliki, relief rendah. Pada pengamatan XPL berwarna kehitaman
dan pada keping gip berwarna merah muda.
Metode Penamaan & Klasifikasi Penamaan Batuan:
Perhitungan persentase mineral menggunakan metode point counting &
klasifikasi penamaan batuan menurut klasifikasi QAP untuk batuan volkanik
(Streckeisen, 1976 dalam Le Maitre, 2006).

Q = 5,1 X 100 / 64 = 8 %

A = 8,9 X 100 / 64 = 13,9%

P = 50 X 100 / 64 = 78,1%

Keterangan :
LP 21
Laboratorium Mineralogi – Petrologi
Teknik Geologi - STTNAS
Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281
Kode Sampel 21/P/Mrk Jenis Batuan Piroklastik
Batuan (Matrik)
Nama Tuf (Fisher,1966) Nama Vitric Tuff (Schmid,
Lapangan Petrografi 1981)

Deskripsi Petrologi:
Singkapan batuan dengan ciri fisik warna lapuk kuning kecoklatan, warna segar
putih kekuningan, struktur masif, tekstur piroklastik, ukuran butir < 2 mm,
bentuk butir agak membulat, sortasi baik, porositas buruk, disusun oleh kristal,
abu vulkanik berukuran kasar

Penamaan Batuan:
Penamaan megaskopis adalah tuf menggunakan klasfikasi Fisher 1966
berdasarkan besar ukuran butir-butir penyusun batuan.
PPL XPL KEPING GIP

Litik

0 0,05 mm
Deskripsi Petrografi:
Pengamatan menggunakan perbesaran objektif 4x % perbesaran okuler 10x. Pada
pengamatan PPL memperlihatkan warna kuning kecoklatan. Sampel batuan
memiliki tekstur tekstur vitrovirik dimana mineral tertanam pada masa dasar
berupa gelas, struktur masif dengan komponen penyusun berupa kristal
(plagioklas 19,3%, alkali feldspar 11,3%, mineral opak 2,2% berupa magnetit),
masa dasar berupa gelas 56,8% dan litik 10,4%.
Deskripsi Mineral:
1. Plagioklas 19,3% (Plag):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL birefringence
lemah 0.009-0,011 orde pertama warna interferensi putih, sudut pemadaman 120,
kembaran albit, An 46 and disebut Andesine.
2. Alkali Feldspar 11,3% (Alf):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral - anhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
birefringence lemah 0.007 orde pertama warna interferensi putih, sudut
pemadaman ±50, kembaran Carlsbad disebut Sanidine.
3. Opak 2,2% (Magnetit) :
Mineral opak dengan warna hitam, bentuk equant/cubic.
4. Gelas 56,8%:
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, tidak berbentuk
atau amorf, memiliki, relief rendah. Pada pengamatan XPL berwarna kehitaman
dan pada keping gip berwarna merah muda.
5. Rock Fragment 10,4% (Litik) :
Pada pengamatan PPL abu – abu kecoklatan, relief sedang, terdiri dari mineral
plagioklas.
Metode Penamaan & Klasifikasi Penamaan Batuan:
Perhitungan persentase mineral menggunakan metode point counting &
klasifikasi penamaan batuan menurut klasifikasi batuan piroklastika untuk
batuan volkanik (Schmid, 1981).

K = 30,6 X 100 / 97,8 = 31,2 %

L = 10,4 X 100 / 97,8 = 10,6 %

G = 56,8 X 100 / 97,8 = 58,2 %

Classification Legend
A. Vitric Tuff

A B. Crystal Tuff
C. Lithic Tuff

C B
Legend
LP 21
Laboratorium Mineralogi – Petrologi
Teknik Geologi - STTNAS
Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281
Kode Sampel 36/P/Tuf Jenis Batuan Batuan Piroklastik
Nama Tuf Nama Petrografi Vitric Tuff
Lapangan (Fisher,1966) (Schmid,1981)

Deskripsi Petrologi:
Singkapan utama ditemui di aliran sungai dengan kondisi agak lapuk & bersifat
sedikit rapuh, ringan, secara umum batuan ini memiliki ciri fisik warna lapuk
kuning kecoklatan, warna segar putih, struktur masif, tekstur piroklastik, ukuran
butir < 1 mm, bentuk butir agak membundar, sortasi baik, porositas buruk,
disusun oleh kristal, abu vulkanik berukuran halus.

Penamaan Batuan:
Penamaan megaskopis adalah tuf menggunakan klasfikasi Fisher 1966
berdasarkan besar ukuran butir-butir penyusun batuan.
PPL XPL KEPING GIP

0 0,05 mm
Deskripsi Petrografi :
Pengamatan menggunakan perbesaran objektif 4x % perbesaran okuler 10x.
Pada pengamatan PPL memperlihatkan warna kuning kecoklatan. Sampel
batuan memiliki tekstur tekstur vitrovirik dimana mineral tertanam pada masa
dasar berupa gelas, struktur masif dengan komponen penyusun berupa mineral
opak 4% (magnetit), litik 18,4% dan masa dasar berupa gelas 77,6%.

Deskripsi Mineral:
1. Litik 18,4% :
Pada PPL berwarna sedikit kecoklatan berbentuk bundar – menyudut tanggung
dengan pecahan kristal dibagian intinya
2. Gelas 77,6% :
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, tanpa
bentuk/amorf, relief rendah, XPL berwarna hitam (gelap), pada keping gips
berwarna pink muda.
4.Opak 4% (Magnetit):
Mineral opak dengan warna hitam, bentuk equant/cubic.
Metode Penamaan & Klasifikasi Penamaan Batuan:
Perhitungan persentase mineral menggunakan metode point counting &
klasifikasi penamaan batuan menurut klasifikasi batuan piroklastika untuk
batuan volkanik (Schmid, 1981).

K = 0 X 100 / 96 = 0 %

L = 18,4 X 100 / 96 = 19,2 %

G = 77,6 X 100 / 96 = 80,2 % A

Classification Legend

A. Vitric Tuff C B

B. Crystal Tuff

C. Lithic Tuff
Legend
LP 36
Laboratorium Mineralogi – Petrologi
Teknik Geologi – STTNAS
Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281
Kode Sampel 14/P/Bsl Jenis Batuan Batuan
volkanik
Nama Basal Nama Petrografi Basal Skoria
Lapangan (Fenton,1940) (Streckeisen,
1976)

Deskripsi Petrologi:
Singkapan batuan ini memiliki ciri fisik warna lapuk coklat kemerahan, warna
segar abu – abu kehitaman, struktur fragmental – masif, tekstur: derajat
kristalisasi hipokristalin, granularitas porfiriafanitik, bentuk kristal subhedral –
anhedral, relasi inequigranular, mineral penyusun plagioklas, piroksin, olivin,
dan gelas.

Penamaan Batuan:
Penamaan megaskopis adalah andesit menggunakan klasfikasi Fenton (1940)
berdasarkan tekstur dan komposisi mineral kunci berupa kuarsa / plagioklas.
PPL XPL KEPING GIP

Alf

Opq

0 0,05 mm
Deskripsi Petrografi:
Pengamatan menggunakan perbesaran objektif 4x perbesaran okuler 10x. Pada
pengamatan PPL warna, tekstur hipokristalin, porfiritik dengan bentuk kristal
subhedral – anhedral, dengan komposisi mineral berupa fenokris (plagioklas
29,9%, alkali feldspar 4,3%, orthopyroxene 2,8%, clinopyroxene 7,1%, olivin
8,6%, opak 2,8%), masa dasar plagioklas, dan terdapat lubang (skoria) yang
terisi oleh mineral zeolite 44,5%.

Deskripsi Mineral:
1. Plagioklas 29,9% (Plag):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
euhedral-subhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
birefringence lemah 0.009-0,011 orde pertama warna interferensi putih, sudut
pemadaman 370 An 57 atau labradorit, kembaran albit.
2. Alkali Feldspar 4,3% (Alf):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
euhedral-subhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
birefringence lemah 0.007 orde pertama warna interferensi putih, sudut
pemadaman ±50, kembaran Carlsbad.
3. Orthopiroksen 2,8% (Opx):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan colorless, bentuk kristal euhedral,
belahan 2 arah, relief sedang. Pada pengamatan XPL birefringence 0.008 –
0.009 orde pertama warna interferensi coklat, disebut sebagai Enstatit.
4. Clinopiroksen 7,1% (Cpx):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan colorless, bentuk kristal subhedral
– anhedral, belahan 2 arah, relief sedang. Pada pengamatan XPL birefringence
0.009 – 0.013 orde 1 – 2, warna interferensi coklat muda – biru, disebut dengan
Augit.
5. Olivin 8,6% (Olv):
Pada pengamatan PPL mineral menujukkan colorless, bentuk kristal subhedral,
belahan tidak ada, terdapat pecahan, relief sedang. Pada pengmatan XPL
birefringence 0.032 – 0.034 orde 3, warna interferensi merah muda – biru.
6. Zeolit 44,5% (Zlt):
Pda pengamatan PPL mineral menujukkan abu – abu kekuningan, bentuk kristal
anhedral, relief rendah. Pada pengamatan XPL berwarna hijau kehitaman,
mineral ini mengisi pada lubang – lubang atau skoria.
7. Magnetit 2,8% (Opq):
Mineral opak dengan warna hitam pada PPL & XPL relief rendah, bentuk
equant/cubic.

Metode Penamaan & Klasifikasi Penamaan Batuan:


Perhitungan persentase mineral menggunakan metode point counting &
klasifikasi penamaan batuan menurut klasifikasi QAPF untuk batuan volkanik
(Streckeisen, 1976 dalam Le Maitre, 2006).
Q = 0 X 100 / 34,2 = 0 %

A = 4,3 X 100 / 34,2 = 12,5 %

P = 29,9 X 100/ 34,2 = 87,5 %

Keterangan :
LP 14
Laboratorium Mineralogi – Petrologi
Teknik Geologi - STTNAS
Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281
Kode Sampel 11/P/Dst Jenis Batuan Intrusi Dangkal
Batuan
Nama Lapangan Dasit Nama Dasite (Streckeisen,
(Fenton,1940) Petrografi 1976)

Deskripsi Petrologi:
Secara megaskopis memiliki ciri fisik meliputi warna lapuk abu – abu
kehitaman sampai abu – abu kemerahan, warna segar abu – abu sampai
kehijauan , testur porfiritik, terdapat fenokris berupa bersudut penuh yang
menyolok berupa kuarsa bipiramida dan biotit prisma, beberapa kristal kuarsa
sepanjang 2 cm, struktur masif dan komposisi plagioklas, kuarsa, biotit,
plagioklas juga sebagai masa dasar.

Penamaan Batuan:
Penamaan megaskopis adalah dasit menggunakan klasfikasi Fenton (1940)
berdasarkan tekstur dan komposisi mineral kunci berupa kuarsa / plagioklas.
PPL XPL KEPING GIP

0 0,05 mm
Deskripsi Petrografi:
Pengamatan menggunakan perbesaran objektif 4x % perbesaran okuler 10x.
Pada pengamatan PPL memperlihatkan warna coklat muda – coklat
kekuningan. Sampel batuan memiliki tekstur holokristalin, porfiritik, dengan
bentuk kristal subhedral – anhedral, komposisi mineral yang hadir berupa
fenokris (plagioklas 31,2%, alkali feldspar 16,7%, kuarsa 42,3%, biotit 8,8%,
opak 1%) serta plagioklas sebagai masa dasar.

Deskripsi Mineral:
1. Plagioklas 31,2% (Plag):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL birefringence
lemah 0.009-0,011 orde pertama warna interferensi putih, sudut pemadaman
120, kembaran albit, An 28 disebut Oligoklas.
2. Alkali Feldspar 16,7% (Alf):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral - anhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
birefringence lemah 0.007 orde pertama warna interferensi putih, sudut
pemadaman ±50, kembaran carlsbad, disebut Sanidin.
3. Kuarsa 42,3% (Qtz):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna colorless, bentuk kristal
subhedral - anhedral, relief sangat rendah, belahan tidak ada, memiliki pecahan.
Pada pengamatan XPL birefringence sedang 0.020-0,040 orde kedua.
4. Biotit 8,8% (Bi):
Pada pengamatan PPL mineral menunjukkan warna coklat kekuningan, bentuk
kristal subhedral, belahan 1 arah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
birefringence sedang 0.009-0,011 orde ketiga warna interferensi kuning-gelap.
5. Opak 1% (Opq):
Mineral opak dengan warna hitam, bentuk equant/cubic dengan nama mineral
berupa magnetit.

Metode Penamaan & Klasifikasi Penamaan Batuan:


Perhitungan persentase mineral menggunakan metode point counting &
klasifikasi penamaan batuan menurut klasifikasi QAP untuk batuan volkanik
(Streckeisen, 1976 dalam Le Maitre, 2006).
Q = 42,3 % X 100 / 90,2 = 46,9 %

A = 16,7 % X 100 / 90,2 = 18,5 %

P = 31,2 % X 100 / 90,2 = 34,6 %

Keterangan :
LP 11

Anda mungkin juga menyukai