Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Mineralogi – Petrologi

Program Studi Teknik Geologi S1 – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta


Jl. Babarsari No. 1 Babarsari – Yogyakarta, Pos : 55281 (Telp : 0274-485390)
No. Sampel (LP) : 12 (b) Jenis Batuan : Batuan Sedimen Karbonat
Kode Sampel : MDF-BPK-LP 12 (b) Nama Batuan : Mudstone
Plane Polarized Light Cross Polarized Light XPL + GIPS
(PPL) (XPL)

Deskripsi Umum :
Pengamatan dilakukan dalam perbesaran lensa okuler 10x dan lensa objektif 4x, dengan
total perbesaran 40x. Secara umum sayatan memiliki kandungan berupa massa dasar,
kalsit/sparit, fosil dan skeletal grain. Sayatan dominan terdiri dari grain supported dengan
persentase 89% kalsit 2%, fosil 3% dan pecahan fosil 6%.

Catatan : -
1. Litik
Pada sampel, Litik terdiri dari fosil dan skeletan grain. Fosil diidentifkasi dengan bentuk
utuh tidak sempurna berupa foraminifera kecil, dan skeletal grain merupakan pecahan fosil.
Pada sayatan allochem memiliki variasi ukuran 0,01 – 0,3 mm. Pengamatan berdasarkan
pada nikol sejajar (PPL), memiliki karakteristik warna putih – coklat kekuningan, relief
sedang dan tidak memiliki pleokroisme. Pada pengamatan XPL warna interferensi putih
kekuningan, tidak memiliki kembaran dan tidak memiliki sudut pemadaman. Perbedaan
fosil pada pengamapan PPL dan XPL tidak begitu signifikan. Berdasarkan persentase
klasifikasi sebaran allochem sekitar 9%
2. Massa dasar (md)
massa dasar pada batuan karbonat, memiliki ukuran butir <0,03 mm, masuk kedalam kelas
wacke (Pettijohn, 1973). Sayatan dominan tersusun oleh micrit. Pada pengamatan PPL
micrit berwarna coklat kekuningan, pleokroisme dan relief tidak dapat diidentifikasi. Pada
pengamatan XPL warna interferensi lebih coklat gelap kekuningan, kembaran dan sudut
pemadan tidak ada. Sebarannya dibatuan sekitar 89%
3. kalsit (k)
Pada pengamatan sejajar nikol (PPL) terlihat colorless, bentuk anhedral. Kalsit berperan
sebagai semen sehingga belahan kurang jelas terlihat tanpa adanya pleokroisme, relief
mineral yang cenderung rendah. Pada pengamatan tegak lurus nikol (XPL) menunjukan
warna interferensi/BF ekstrem(orde 8), orientasi length slow dan tidak dijumpai adanya
kembaran. Kelimpahan sebanyak 2%.

Deskripsi Mineralogi :

Metode pendeskripsian dan penamaan batuan:


Nama Batuan : Mudstone (, Pettijohn (1975)

Perhitungan persentase mineral menggunakan metode point counting (Chayes, 1949).


Penamaan secara miroskopis mengacu pada batuan sedimen, Pettijohn (1975) Dalam
referensi:
Pettijohn, F.J. (1975) Sedimentary Rocks. 2nd Edition, Harper and Row Publishers, New
York, 628 p.
Laboratorium Mineralogi – Petrologi
Program Studi Teknik Geologi S1 – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Jl. Babarsari No. 1 Babarsari – Yogyakarta, Pos : 55281 (Telp : 0274-485390)
No. Sampel (LP) : 18 Jenis Batuan : Batuan Piroklastik Karbonatan
Kode Sampel : MDF-TK-LP-18 Nama Batuan : Feldspathic wacke
Plane Polarized Light Cross Polarized Light XPL + GIPS
(PPL) (XPL)

Deskripsi Umum :
Pengamatan dilakukan dalam perbesaran lensa okuler 10x dan lensa objektif 4x, dengan
total perbesaran 40x. Secara umum sayatan menunjukan struktur masif, tekstur berupa
ukuran butir <1.0 mm, bentuk butir cenderung membulat tanggung-menyudut tanggung,
kemas tertutup, tersortasi baik. Fragmen penyusun batuan berupa fosil yang berbentuk
skeletal grain/clasts (10%), dan massa dasar (54%), Fledspar (10%). Pori/rongga (22%)
dan litik (4%)
Catatan : Fosil foraminera keclil, fosil planktonik
Deskripsi Mineralogi :
1. Massa dasar (Md)
Massa dasar pada pengamatan sejajar nikol (PPL) terlihat bewarna colorless, dengan
bentuk cenderung anhedral. Belahan dan pleokroisme sulit teramati, relief mineral yang
sangat tinggi-rendah (double refreksi). Pada pengamatan tegak lurus nikol (XPL)
menunjukan warna interferensi/BF ekstrem (orde 8), orientasi length slow dan kembaran
sulit terlihat. Kelimpahan sebanyak 22%

2. Feldspar
Feldspar diamati pada pengamatan sejajar nikol (PPL) memiliki warna coklat kekuningan –
coklat kemerahan, memiliki relief yang sedang – tinggi, terdapat arah belahan terlihat
seperti menyerabut. Pada nikol silang (XPL) mineral/kristal cenderung memiliki warna
interferensi orde 1 – orde 2, sudut pemadaman simetris , dan kelimpahan pada
sayatan yaitu 71.42%

3. Litik (lit)
Pada pengamatan sejajar nikol (PPL) terlihat litik memiliki warna cenderung lebih gelap,
coklat kemerahan – coklat kehitaman. Relief tinggi dan tidak ada pleokroisme. Pada
pengamatan nikol silang (XPL), litik tidak memiliki warna interferensi, cenderung berwarna
gelap, tidak memiliki belahan dan kembaran. Sebaran litik pada sayatan sekitar 28.58%

Metode pendeskripsian dan penamaan batuan:


Nama Batuan : Feldspathic wacke (, Pettijohn (1975)

Perhitungan persentase mineral menggunakan metode point counting (Chayes, 1949).


Penamaan secara miroskopis mengacu pada batuan sedimen, Pettijohn (1975) Dalam
referensi:
Pettijohn, F.J. (1975) Sedimentary Rocks. 2nd Edition, Harper and Row Publishers, New
York, 628 p.

Anda mungkin juga menyukai