Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

MINERAL OPTIK

PENGENALAN ALAT DAN MINERAL DALAM BBNF

Disusun Oleh:
Khonsa Nurul Izzati
21100118130068

LABORATORIUM SUMBER DAYA MINERAL DAN


BATUBARA
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
SEPTEMBER 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Mineral Optik, Acara Pengenalan Alat dan Mineral dalam
BBNF yang disusun oleh praktikan bernama Khonsa Nurul Izzati telah diperiksa
dan disahkan pada :
hari :
tanggal :
pukul :
sebagai tugas laporan mata kuliah Mineral Optik.

Semarang, 25 September 2019


Asisten Acara, Praktikan,

Eka Ismiatul Azizah Khonsa Nurul Izzati


NIM : 21100117120025 NIM : 21100118130068

I
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Maksud
 Mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari mikroskop polarisasi
 Mengetahui berbagai medan pandang pada mikroskop polarisasi
 Mengetahui sifat optis dari mineral
 Mengetahui berbagai mineral dalam BBNF dan sifat-sifat optisnya

1. 2 Tujuan
 Dapat menggunakan mikroskop polarisasi
 Dapat mengamati thin section menggunakan berbagai medan pandang
 Dapat mendeskripsi sifat optis dari mineral
 Dapat menentukan mineral yang diamati melalui sifat-sifat optisnya

1. 3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum Mineral Optik Acara Pengenalan Alat dan Mineral dalam
BBNF dilaksanakan sebanyak empat kali yang terdiri dari 2 kali pertemuan
pendahuluan materi dan 2 kali pengamatan sayatan menggunakan mikroskop
polarisasi.
Pendahuluan materi pertama dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Jumat, 6 September 2019
Waktu : 18.30 – 20.30 WIB
Tempat : Ruang 302 Gedung Pertamina Sukowati
Pengamatan pertama dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Rabu, 11 September 2019
Waktu : 15.10 – 15.40 WIB
Tempat : Laboratorium Paleontologi, Geologi Foto
dan Geooptik

1
Pendahuluan materi kedua dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Jumat, 13 September 2019
Waktu : 18.30 – 20.30 WIB
Tempat : Ruang 302 Gedung Pertamina Sukowati
Pengamatan kedua dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Rabu, 18 September 2019
Waktu : 15.10 – 15.40
Tempat : Laboratorium Paleontologi, Geologi Foto
dan Geooptik

2
BAB II
HASIL DESKRIPSI
2.1 Kode Preparat 13

LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL DAN BATUBARA


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sekretariat : Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang – Semarang, Laboratorium Geooptik,
Gedung Pertamina Sukowati, Lantai 3
Phone (024 74600053, fax (024) 7460055

LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM MINERAL OPTIK 2019


ACARA : PENGENALAN ALAT DAN SIFAT OPTIK DALAM BBNF

Kode Preparat : 13 Nama/NIM : Khonsa N.I./ 21100118130068


Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/11 Sep 2019/15.10 Kelompok : 7

 Deskripsi Nikol Sejajar (PPL)


 Warna (color) : Idiokromatik (colorless)
 Ukuran (size) : 10x 5 mm
 Bentuk (form) : Subhedral (prismatik)
 Belahan (cleavage) :-
 Pecahan (fracture) : Ada
 Inklusi (inclusion) : Ada
 Relief : Sedang
 Pleokroisme (pleocroism) :-

 Deskripsi Nikol Bersilang (XPL)


 Gelapan (extinction) : Miring
 Sudut Gelapan : 47o
 Kembaran (twinning) :-
 Sudut Kembaran :-
 TRO (Tanda Rentang Optik) : (-) Substraksi
 WI (Warna Interferensi) : Kuning, orde 4 (XPL)
Kuning, orde 3 (Baji Kuarsa)

3
 Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa

mineral olivin warna warna interferensi kuning warna interferensi kuning


colorless, pecahan banyak, pada orde 4 pada orde 3
dan relief sedang
Penjelasan:
Pada pengamatan Nikol Sejajar, mineral ini menampakkan warna colorless, mineral ini tidak memiliki
pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik. Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral.
Memiliki pecahan banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Tidak memiliki belahan. Pada pengamatan Nikol
Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan miring dengan sudut gelapan 47 o. Memiliki TRO (-)
substraksi karena pada pengamatan Nikol Bersilang memiliki warna interferensi kuning pada orde 4 dan pada
pengamatan Baji Kuarsa memiliki warna interferensi kuning pada orde 3.

 Nama Mineral : Olivin

4
2.2 Kode Preparat YA.0

LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL DAN BATUBARA


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sekretariat : Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang – Semarang, Laboratorium Geooptik,
Gedung Pertamina Sukowati, Lantai 3
Phone (024 74600053, fax (024) 7460055
LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM MINERAL OPTIK 2019
ACARA : PENGENALAN ALAT DAN SIFAT OPTIK DALAM BBNF

Kode Preparat : YA.0 Nama/NIM : Khonsa N.I./ 21100118130068


Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/11 Sep 2019/15.10 Kelompok : 7

 Deskripsi Nikol Sejajar (PPL)


 Warna (color) : Idiokromatik (putih)
 Ukuran (size) : 10x 5 mm
 Bentuk (form) : Subhedral (granular)
 Belahan (cleavage) :-
 Pecahan (fracture) :-
 Inklusi (inclusion) :-
 Relief : Sedang
 Pleokroisme (pleocroism) :-

 Deskripsi Nikol Bersilang (XPL)


 Gelapan (extinction) :-
 Sudut Gelapan :-
 Kembaran (twinning) : Carlsbad
 Sudut Kembaran : 45o
 TRO (Tanda Rentang Optik) : (+) Adisi
 WI (Warna Interferensi) : Putih, orde 1 (XPL)
Pink tua, orde 2 (Baji Kuarsa)

5
 Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa

mineral ortoklas dengan kembaran


mineral ortoklas warna putih, mineral ortoklas dengan
Carlsbad, dan warna interferensi
dan relief sedang warna interferensi kuning
hitam putih pada orde 1
pada orde 2
Penjelasan:
Pada pengamatan Nikol Sejajar, mineral ini menampakkan warna putih, mineral ini tidak memiliki
pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik. Memiliki bentuk mineral granular, dan subhedral.
Memiliki relief sedang. Tidak memiliki belahan, pecahan, dan inklusi. Pada pengamatan Nikol Bersilang,
mineral ini memiliki kembaran berupa kembaran carlsbad dengan sudut gelapan 45o. Memiliki TRO (+) adisi
karena pada pengamatan Nikol Bersilang memiliki warna interferensi hitam, putih pada orde 1 dan pada
pengamatan Baji Kuarsa memiliki warna interferensi pink tua pada orde 2.

 Nama Mineral : Ortoklas

6
2.3 Kode Preparat 777

LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL DAN BATUBARA


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sekretariat : Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang – Semarang, Laboratorium Geooptik,
Gedung Pertamina Sukowati, Lantai 3
Phone (024 74600053, fax (024) 7460055
LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM MINERAL OPTIK 2019
ACARA : PENGENALAN ALAT DAN SIFAT OPTIK DALAM BBNF

Kode Preparat : 777 Nama/NIM : Khonsa N.I./ 21100118130068


Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/18 Sep 2019/15.10 Kelompok : 7

 Deskripsi Nikol Sejajar (PPL)


 Warna (color) : Allokromatik (hijau, coklat)
 Ukuran (size) : 10x 5 mm
 Bentuk (form) : Subhedral (berlembar)
 Belahan (cleavage) : 1 arah
 Pecahan (fracture) : ada
 Inklusi (inclusion) : ada
 Relief : Rendah
 Pleokroisme (pleocroism) : Dikroik

 Deskripsi Nikol Bersilang (XPL)


 Gelapan (extinction) : Miring
 Sudut Gelapan : 52,5o
 Kembaran (twinning) :-
 Sudut Kembaran :-
 TRO (Tanda Rentang Optik) : (-) Substraksi
 WI (Warna Interferensi) : Kuning coklat, orde 5 (XPL)
Kuning coklat, orde 3 (Baji Kuarsa)

7
 Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa

mineral biotit dengan mineral biotit yang memiliki


mineral biotit yang memiliki
pleokroisme dikroik yang warna interferensi kuning
warna interferensi kuning
menampakkan warna kehijauan coklat pada orde 3
coklat pada orde 5
dan coklat
Penjelasan:
Pada pengamatan Nikol Sejajar, mineral ini menampakkan warna hijau dan coklat, mineral ini memiliki
pleokroisme sehingga disebut dengan allokromatik. Memiliki bentuk mineral berlembar, dan subhedral.
Memiliki belahan 1 arah, pecahan sedikit, inklusi, dan juga relief rendah. Pada pengamatan Nikol Bersilang,
mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan miring dengan sudut gelapan 52,5o. Memiliki TRO (-) substraksi
karena pada pengamatan Nikol Bersilang memiliki warna interferensi kuning coklat pada orde 5 dan pada
pengamatan Baji Kuarsa memiliki warna interferensi kuning, coklat pada orde 3.

 Nama Mineral : Biotit

8
2.4 Kode Preparat Obsidian

LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL DAN BATUBARA


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sekretariat : Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang – Semarang, Laboratorium Geooptik,
Gedung Pertamina Sukowati, Lantai 3
Phone (024 74600053, fax (024) 7460055
LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM MINERAL OPTIK 2019
ACARA : PENGENALAN ALAT DAN SIFAT OPTIK DALAM BBNF

Kode Preparat : Obsidian Nama/NIM : Khonsa N.I./ 21100118130068


Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/18 Sep 2019/15.10 Kelompok : 7

 Deskripsi Nikol Sejajar (PPL)


 Warna (color) : Idiokromatik (kecoklatan)
 Ukuran (size) : 10x 5 mm
 Bentuk (form) : Subhedral (prismatik)
 Belahan (cleavage) : 1 arah
 Pecahan (fracture) : ada
 Inklusi (inclusion) : ada
 Relief : Sedang
 Pleokroisme (pleocroism) :-

 Deskripsi Nikol Bersilang (XPL)


 Gelapan (extinction) : Miring
 Sudut Gelapan : 47,5o
 Kembaran (twinning) :-
 Sudut Kembaran :-
 TRO (Tanda Rentang Optik) : (-) Substraksi
 WI (Warna Interferensi) : Orange, orde 3 (XPL)
Pink, orange, orde 2 (Baji Kuarsa)

9
 Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa

mineral piroksen yang


mineral piroksen yang mineral piroksen yang
memiliki belahan 1 arah
memiliki warna interferensi memiliki warna interferensi
orange pada orde 3 pink pada orde 2

Penjelasan:
Pada pengamatan Nikol Sejajar, mineral ini menampakkan warna kecoklatan, mineral ini tidak memiliki
pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik. Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral.
Memiliki belahan 1 arah, pecahan banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Pada pengamatan Nikol Bersilang,
mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan miring dengan sudut gelapan 47,5o. Memiliki TRO (-) substraksi
karena pada pengamatan Nikol Bersilang memiliki warna interferensi orange pada orde 3 dan pada
pengamatan Baji Kuarsa memiliki warna interferensi pink, orange pada orde 2.

Nama Mineral : Piroksen

10
2.5 Kode Preparat 9

LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL DAN BATUBARA


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sekretariat : Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang – Semarang, Laboratorium Geooptik,
Gedung Pertamina Sukowati, Lantai 3
Phone (024 74600053, fax (024) 7460055
LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM MINERAL OPTIK 2019
ACARA : PENGENALAN ALAT DAN SIFAT OPTIK DALAM BBNF

Kode Preparat :9 Nama/NIM : Khonsa N.I./ 21100118130068


Hari/Tanggal/Waktu : Rabu/18 Sep 2019/15.10 Kelompok : 7

 Deskripsi Nikol Sejajar (PPL)


 Warna (color) : Idiokromatik (colorless)
 Ukuran (size) : 10x 5 mm
 Bentuk (form) : Subhedral (prismatik)
 Belahan (cleavage) :-
 Pecahan (fracture) : ada
 Inklusi (inclusion) : ada
 Relief : Sedang
 Pleokroisme (pleocroism) :-

 Deskripsi Nikol Bersilang (XPL)


 Gelapan (extinction) :-
 Sudut Gelapan :-
 Kembaran (twinning) : Carslbad-albit
 Sudut Kembaran : 35o
 TRO (Tanda Rentang Optik) : (+) Adisi
 WI (Warna Interferensi) : Hitam putih, orde 1 (XPL)
Pink, kuning, biru, orde 2 (Baji Kuarsa)

11
 Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa

mineral plagioklas yang mineral plagioklas yang memiliki mineral plagioklas yang memiliki
memiliki warna putih dan relief kembaran Carlsbad-albit dan warna interferensi kuning, biru
sedang warna interferensi hitam putih pada pada orde 2
orde 1

Penjelasan:
Pada pengamatan Nikol Sejajar, mineral ini menampakkan warna colorless, mineral ini tidak memiliki
pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik. Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral.
Memiliki pecahan banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Tidak memiliki belahan. Pada pengamatan Nikol
Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa kembaran carlsbad-albit dengan sudut gelapan 35o. Memiliki
TRO (+) adisi karena pada pengamatan Nikol Bersilang memiliki warna interferensi hitam putih pada orde 1
dan pada pengamatan Baji Kuarsa memiliki warna interferensi pink, kuning, biru pada orde 2.

Nama Mineral : Plagioklas (Labradorite)

12
BAB III
PEMBAHASAN

Praktikum Mineral Optik Acara Pengenalan Alat dan Mineral dalam BBBF
diadakan pengamatan sebanyak dua kali pada hari Rabu pada tanggal 11 September
2019 dan tanggal 18 September 2019 pada pukul 15.10 WIB sampai dengan 15.40
WIB. Pada pengamatan pertama dilakukan pengamatan salah satu mineral yang
terdapat pada preparat dengan kode 13 dan YA.0. Pada pengamatan kedua
dilakukan pengamatan salah satu mineral yang terdapat pada preparat dengan kode
777, Obsidian, dan 9.

3.1 Kode Preparat 13


Preparat 13 diamati melalui pengamatan mikroskopis dengan metode
pengamatan nikol sejajar, nikol bersilang, dan baji kuarsa. Pada pengamatan
nikol sejajar atau PPL (Plane Polarized Light), dapat diamati beberapa sifat
optis seperti warna, ukuran, bentuk, belahan, pecahan, inklusi, relief, dan
peokroisme. Mineral pada preparat 13 memiliki warna colorless yang muncul
sebagai reaksi bias mineral terhadap cahaya. Mineral ini diamati dengan
perbesaran 10x sehingga memiliki ukuran diameter 5mm. Memiliki bentuk
mineral yang prismatik dengan batas kristal yang tidak begitu jelas sehingga
dapat disebut dengan subhedral prismatik. Mineral ini tidak menunjukkan
suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini
tidak memiliki belahan. Mineral ini memiliki banyak garis-garis tidak teratur
yang tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini memiliki pecahan.
Pada mineral ini terdapat beberapa pengotor atau yang bisa disebut inklusi yang
berwarna hitam jika dilihat dengan berbagai metode pengamatan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengotor atau inklusi tersebut merupakan mineral
opak. Mineral ini memiliki batas-batas mineral yang tidak terlalu tebal juga
tidak terlalu tipis, sehingga dapat disimpulkan bahwa relief mineral ini adalah
relief sedang. Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral ini tidak
menampakkan adanya perubahan warna, sehingga mineral ini tidak memiliki

13
pleokroisme. Karena mineral ini tidak memiliki pleokroisme, maka mineral ini
termasuk mineral idiokromatik.

Gambar 3.1 Mineral Kode Preparat 13 pada pengamatan nikol sejajar

Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL (Cross Polarized Light),


beberapa sifat optis yang dapat diamati adalah gelapan, sudut gelapan,
kembaran, sudut kembaran, TRO (Tanda Rentang Optik), dan WI (Warna
Interferensi). Ketika analisator digunakan, mineral ini menunjukkan adanya
perubahan kenampakan. Saat meja preparasi diputar, mineral ini mengalami
perubahan warna menjadi lebih gelap secara keseluruhan pada satu mineral
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mineral ini memiliki gelapan. Besar
sudut antara gelap maksimal dan terang maksimal ketika meja preparasi diputar
atau sudut gelapan yang terukur yaitu sebesar 47o. Karena mineral ini memiliki
gelapan, maka mineral ini tidak memiliki kembaran. Pada pengamatan nikol
bersilang atau XPL didapatkan warna interferensinya yaitu warna kuning pada
orde 5.

14
Gambar 3.2 Mineral Kode Preparat 13 pada pengamatan nikol bersilang dan baji kuarsa

Pada saat baji kuarsa dimasukkan pada mikroskop polarisasi,


didapatkan warna interferensi yaitu kuning pada orde 4. Karena adanya
penurunan orde dari orde 4 menuju orde 3 maka didapatkan TRO (Tanda
Rentang Optik)-nya adalah negatif atau substraksi.

Gambar 3.3 Tabel Michel Levy

15
Berdasarkan sifat-sifat optis yang didapatkan setelah pengamatan,
maka dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut adalah olivin. Olivin adalah
mineral yang memiliki rumus kimia (Mg,Fe)2SiO4. Olivin merupakan mineral
yang berasal dari magma yang kaya magnesium dan besi namun rendah silika,
atau magma basa. Mineral ini dapat ditemukan pada batuan mafic atau
ultramafic seperti gabbro, basalt, peridotite, dan dunit. Olivin merupakan
mineral dengan tingkat resistensinya yang cenderung rendah sehingga
ditemukan banyak pecahan.

3.2 Kode Preparat YA.0


Preparat YA.0 diamati melalui pengamatan mikroskopis dengan
metode pengamatan nikol sejajar, nikol bersilang, dan baji kuarsa. Pada
pengamatan nikol sejajar atau PPL (Plane Polarized Light), dapat diamati
beberapa sifat optis seperti warna, ukuran, bentuk, belahan, pecahan, inklusi,
relief, dan peokroisme. Mineral pada preparat YA.0 memiliki warna putih yang
muncul sebagai reaksi bias mineral terhadap cahaya. Mineral ini diamati
dengan perbesaran 10x sehingga memiliki ukuran diameter 5mm. Memiliki
bentuk mineral yang granular dengan batas kristal yang tidak begitu jelas
sehingga dapat disebut dengan subhedral granular. Mineral ini tidak
menunjukkan suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga
mineral ini tidak memiliki belahan. Mineral ini tidak memiliki garis-garis tidak
teratur yang tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini tidak memiliki
pecahan. Pada mineral ini tidak terdapat beberapa pengotor atau yang bisa
disebut inklusi. Mineral ini memiliki batas-batas mineral yang tidak terlalu
tebal juga tidak terlalu tipis, sehingga dapat disimpulkan bahwa relief mineral
ini adalah relief sedang. Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral ini tidak
menampakkan adanya perubahan warna, sehingga mineral ini tidak memiliki
pleokroisme. Karena mineral ini tidak memiliki pleokroisme, maka mineral ini
termasuk mineral idiokromatik.

16
Gambar 3.4 Mineral Kode Preparat YA.0 pada pengamatan nikol sejajar

Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL (Cross Polarized Light),


beberapa sifat optis yang dapat diamati adalah gelapan, sudut gelapan,
kembaran, sudut kembaran, TRO (Tanda Rentang Optik), dan WI (Warna
Interferensi). Ketika analisator digunakan, mineral ini menunjukkan adanya
perubahan kenampakan. Saat meja preparasi diputar, mineral ini mengalami
perubahan warna menjadi lebih gelap namun tidak secara keseluruhan pada
satu mineral tersebut atau gelapan pada mineral tersebut memiliki pola tertentu.
Hal ini menunjukkan bahwa mineral ini memiliki kembaran. Pola kembaran
yang terdapat pada mineral tersebut memiliki pola seperti bendera, sehingga
dapat disebut dengan kembaran Carlsbad. Besar sudut antara gelap maksimal
dan terang maksimal ketika meja preparasi diputar atau sudut kembaran yang
terukur yaitu sebesar 45o. Karena mineral ini memiliki kembaran, maka
mineral ini tidak memiliki gelapan. Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL
didapatkan warna interferensinya yaitu warna hitam putih pada orde 1.

17
Gambar 3.5 Mineral Kode Preparat YA.0 pada pengamatan nikol bersilang

Pada saat baji kuarsa dimasukkan pada mikroskop polarisasi,


didapatkan warna interferensi yaitu pink tua, kuning, dan biru pada orde 2.

Gambar 3.6 Mineral Kode Preparat YA.0 pada pengamatan baji kuarsa

Karena adanya kenaikan orde dari orde 1 menuju orde 2 maka


didapatkan TRO (Tanda Rentang Optik)-nya adalah positif atau adisi.

18
Gambar 3.7 Tabel Michel Levy

Berdasarkan sifat-sifat optis yang didapatkan setelah pengamatan,


maka dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut adalah ortoklas. Ortoklas
adalah mineral yang memiliki rumus kimia KAlSi3O8. Ortoklas merupakan
mineral yang berasal dari magma yang rendah magnesium dan besi namun
kaya silika, atau magma asam. Mineral ini dapat ditemukan pada batuan felsic
seperti granit dan riolit.

3.3 Kode Preparat 777


Preparat 777 diamati melalui pengamatan mikroskopis dengan metode
pengamatan nikol sejajar, nikol bersilang, dan baji kuarsa. Pada pengamatan
nikol sejajar atau PPL (Plane Polarized Light), dapat diamati beberapa sifat
optis seperti warna, ukuran, bentuk, belahan, pecahan, inklusi, relief, dan
peokroisme. Mineral pada preparat 777 memiliki warna hijau dan coklat yang
muncul sebagai reaksi bias mineral terhadap cahaya. Mineral ini diamati
dengan perbesaran 10x sehingga memiliki ukuran diameter 5mm. Memiliki

19
bentuk mineral yang berlembar dengan batas kristal yang tidak begitu jelas
sehingga dapat disebut dengan subhedral berlembar. Mineral ini menunjukkan
suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini
memiliki belahan yaitu belahan 1 arah. Mineral ini memiliki garis-garis tidak
teratur yang tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini memiliki
pecahan namun tidak terlalu banyak. Pada mineral ini terdapat beberapa
pengotor atau yang bisa disebut inklusi. Mineral ini memiliki batas-batas
mineral yang tidak terlalu tebal, sehingga dapat disimpulkan bahwa relief
mineral ini adalah relief rendah. Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral
ini menampakkan adanya perubahan warna yaitu hijau dan coklat, sehingga
mineral ini memiliki pleokroisme. Karena mineral ini memiliki pleokroisme,
maka mineral ini termasuk mineral allokromatik.

Gambar 3.8 Mineral Kode Preparat 777 pada pengamatan nikol sejajar

Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL (Cross Polarized Light),


beberapa sifat optis yang dapat diamati adalah gelapan, sudut gelapan,
kembaran, sudut kembaran, TRO (Tanda Rentang Optik), dan WI (Warna
Interferensi). Ketika analisator digunakan, mineral ini menunjukkan adanya
perubahan kenampakan. Saat meja preparasi diputar, mineral ini mengalami
perubahan warna menjadi lebih gelap secara keseluruhan pada satu mineral
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mineral ini memiliki gelapan. Besar
sudut antara gelap maksimal dan terang maksimal ketika meja preparasi diputar
atau sudut gelapan yang terukur yaitu sebesar 52,5o. Karena mineral ini

20
memiliki gelapan, maka mineral ini tidak memiliki kembaran. Pada
pengamatan nikol bersilang atau XPL didapatkan warna interferensinya yaitu
warna kuning cokelat pada orde 5.

Gambar 3.9 Mineral Kode Preparat 777 pada pengamatan nikol bersilang dan baji kuarsa

Pada saat baji kuarsa dimasukkan pada mikroskop polarisasi,


didapatkan warna interferensi yaitu kuning cokelat pada orde 3. Karena adanya
penurunan orde dari orde 5 menuju orde 3 maka didapatkan TRO (Tanda
Rentang Optik)-nya adalah negatif atau substraksi.

21
Gambar 3.10 Tabel Michel Levy

Berdasarkan sifat-sifat optis yang didapatkan setelah pengamatan,


maka dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut adalah biotit. Biotit adalah
mineral yang memiliki rumus kimia K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(F,OH)2. Biotit
merupakan mineral yang berasal dari magma yang rendah magnesium dan besi
namun kaya silika, atau magma asam. Mineral ini dapat ditemukan pada batuan
felsic atau intermediet seperti andesit, diorit, granit, dan riolit.

3.4 Kode Preparat Obsidian


Preparat Obsidian diamati melalui pengamatan mikroskopis dengan
metode pengamatan nikol sejajar, nikol bersilang, dan baji kuarsa. Pada
pengamatan nikol sejajar atau PPL (Plane Polarized Light), dapat diamati
beberapa sifat optis seperti warna, ukuran, bentuk, belahan, pecahan, inklusi,
relief, dan peokroisme. Mineral pada preparat Obsidian memiliki warna
kecoklatan yang muncul sebagai reaksi bias mineral terhadap cahaya. Mineral
ini diamati dengan perbesaran 10x sehingga memiliki ukuran diameter 5mm.

22
Memiliki bentuk mineral yang prismatik dengan batas kristal yang tidak begitu
jelas sehingga dapat disebut dengan subhedral prismatik. Mineral ini
menunjukkan suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga
mineral ini memiliki belahan yaitu belahan 1 arah. Mineral ini memiliki banyak
garis-garis tidak teratur yang tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral
ini memiliki pecahan. Pada mineral ini terdapat beberapa pengotor atau yang
bisa disebut inklusi. Mineral ini memiliki batas-batas mineral yang tidak terlalu
tebal juga tidak terlalu tipis, sehingga dapat disimpulkan bahwa relief mineral
ini adalah relief sedang. Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral ini tidak
menampakkan adanya perubahan warna, sehingga mineral ini tidak memiliki
pleokroisme. Karena mineral ini tidak memiliki pleokroisme, maka mineral ini
termasuk mineral idiokromatik.

Gambar 3.11 Mineral Kode Preparat Obsidian pada pengamatan nikol sejajar

Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL (Cross Polarized Light),


beberapa sifat optis yang dapat diamati adalah gelapan, sudut gelapan,
kembaran, sudut kembaran, TRO (Tanda Rentang Optik), dan WI (Warna
Interferensi). Ketika analisator digunakan, mineral ini menunjukkan adanya
perubahan kenampakan. Saat meja preparasi diputar, mineral ini mengalami
perubahan warna menjadi lebih gelap secara keseluruhan pada satu mineral
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mineral ini memiliki gelapan. Besar
sudut antara gelap maksimal dan terang maksimal ketika meja preparasi diputar
atau sudut gelapan yang terukur yaitu sebesar 47,5o. Karena mineral ini

23
memiliki gelapan, maka mineral ini tidak memiliki kembaran. Pada
pengamatan nikol bersilang atau XPL didapatkan warna interferensinya yaitu
warna orange pada orde 3.

Gambar 3.12 Gelap maksimal dan terang maksimal pada mineral Kode Preparat Obsidian pada
pengamatan nikol bersilang

Pada saat baji kuarsa dimasukkan pada mikroskop polarisasi,


didapatkan warna interferensi yaitu pink dan orange pada orde 2.

Gambar 3.13 Mineral Kode Preparat Obsidian pada pengamatan baji kuarsa

Karena adanya penurunan orde dari orde 3 menuju orde 2 maka


didapatkan TRO (Tanda Rentang Optik)-nya adalah negatif atau substraksi.

24
Gambar 3.14 Tabel Michel Levy

Berdasarkan sifat-sifat optis yang didapatkan setelah pengamatan,


maka dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut adalah Piroksen. Piroksen
adalah mineral yang memiliki rumus kimia XY(Si,Al)₂O₆. Piroksen merupakan
mineral yang berasal dari magma yang kaya magnesium dan besi namun
rendah silika, atau magma basa. Mineral ini dapat ditemukan pada batuan mafic
seperti gabbro dan basalt. Piroksen merupakan mineral dengan tingkat
resistensinya yang cenderung rendah sehingga ditemukan banyak pecahan.

3.5 Kode Preparat 9


Preparat 9 diamati melalui pengamatan mikroskopis dengan metode
pengamatan nikol sejajar, nikol bersilang, dan baji kuarsa. Pada pengamatan
nikol sejajar atau PPL (Plane Polarized Light), dapat diamati beberapa sifat
optis seperti warna, ukuran, bentuk, belahan, pecahan, inklusi, relief, dan
peokroisme. Mineral pada preparat 9 memiliki warna colorless yang muncul
sebagai reaksi bias mineral terhadap cahaya. Mineral ini diamati dengan

25
perbesaran 10x sehingga memiliki ukuran diameter 5mm. Memiliki bentuk
mineral yang prismatik dengan batas kristal yang tidak begitu jelas sehingga
dapat disebut dengan subhedral prismatik. Mineral ini tidak menunjukkan
suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini
tidak memiliki belahan. Mineral ini memiliki garis-garis tidak teratur yang
tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini memiliki pecahan. Pada
mineral ini terdapat beberapa pengotor atau yang bisa disebut inklusi. Mineral
ini memiliki batas-batas mineral yang tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis,
sehingga dapat disimpulkan bahwa relief mineral ini adalah relief sedang.
Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral ini tidak menampakkan adanya
perubahan warna, sehingga mineral ini tidak memiliki pleokroisme. Karena
mineral ini tidak memiliki pleokroisme, maka mineral ini termasuk mineral
idiokromatik.

Gambar 3.15 Mineral Kode Preparat 9 pada pengamatan nikol sejajar

Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL (Cross Polarized Light),


beberapa sifat optis yang dapat diamati adalah gelapan, sudut gelapan,
kembaran, sudut kembaran, TRO (Tanda Rentang Optik), dan WI (Warna
Interferensi). Ketika analisator digunakan, mineral ini menunjukkan adanya
perubahan kenampakan. Saat meja preparasi diputar, mineral ini mengalami
perubahan warna menjadi lebih gelap namun tidak secara keseluruhan pada
satu mineral tersebut atau gelapan pada mineral tersebut memiliki pola tertentu.
Hal ini menunjukkan bahwa mineral ini memiliki kembaran. Pola kembaran

26
yang terdapat pada mineral tersebut memiliki pola seperti bendera, namun pada
sisi kembaran yg lain terdapat pola kembaran berseling-seling sehingga dapat
disebut dengan kembaran Carlsbad-albit. Besar sudut antara gelap maksimal
dan terang maksimal ketika meja preparasi diputar atau sudut kembaran yang
terukur yaitu sebesar 35o. Karena mineral ini memiliki kembaran, maka
mineral ini tidak memiliki gelapan. Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL
didapatkan warna interferensinya yaitu warna hitam putih pada orde 1.

Gambar 3.16 Gelap maksimal dan terang maksimal pada mineral Kode Preparat 9 pada
pengamatan nikol bersilang

Pada saat baji kuarsa dimasukkan pada mikroskop polarisasi,


didapatkan warna interferensi yaitu pink, biru, kuning pada orde 2.

Gambar 3.17 Mineral Kode Preparat 9 pada pengamatan baji kuarsa

27
Karena adanya kenaikan orde dari orde 1 menuju orde 2 maka
didapatkan TRO (Tanda Rentang Optik)-nya adalah positif atau adisi.

Gambar 3.18 Tabel Michel Levy

Berdasarkan sifat-sifat optis yang didapatkan setelah pengamatan,


maka dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut adalah plagioklas. Karena
mineral yang diamati memiliki sudut kembaran sebesar 35o, maka dapat di plot
pada tabel plagioklas sehingga didapatkan mineral tersebut adalah labradorite
dengan An 62.

28
Gambar 3.19 Tabel Plagioklas

Labradorit adalah mineral dalam seri plagioklas yang memiliki rumus


kimia ((Ca, Na)(Al, Si)4O8). Labradorit merupakan mineral yang berasal dari
magma yang mengandung magnesium, besi dan juga silika, atau magma
intermediet. Labradorit merupakan mineral yang dapat ditemukan pada batuan
intermediet seperti andesit dan diorit.

29
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Mineral pada kode preparat 13 menampakkan warna colorless, tidak
memiliki pleokroisme atau idiokromatik. Memiliki bentuk mineral
prismatik, dan subhedral. Memiliki pecahan banyak, inklusi, dan juga relief
sedang. Tidak memiliki belahan. Memiliki gelapan berupa gelapan miring
dengan sudut gelapan 47o. Memiliki TRO (-) substraksi karena mengalami
perubahan orde dari orde 4 ke orde 3. Mineral ini disebut dengan mineral
olivin.
 Mineral pada kode preparat YA.0 menampakkan warna putih, mineral ini
tidak memiliki pleokroisme atau idiokromatik. Memiliki bentuk mineral
granular, dan subhedral. Memiliki relief sedang. Tidak memiliki belahan,
pecahan, dan inklusi. Memiliki kembaran berupa kembaran carlsbad
dengan sudut gelapan 45o. Memiliki TRO (+) adisi karena mengalami
perubahan orde dari orde 1 ke orde 2. Mineral ini disebut dengan mineral
ortoklas.
 Mineral pada kode preparat 777 menampakkan warna hijau dan coklat,
mineral ini memiliki pleokroisme sehingga disebut dengan allokromatik.
Memiliki bentuk mineral berlembar, dan subhedral. Memiliki belahan 1
arah, pecahan sedikit, inklusi, dan juga relief rendah. Pada pengamatan
Nikol Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan miring
dengan sudut gelapan 52,5o. Memiliki TRO (-) substraksi karena mengalami
perubahan orde dari orde 5 ke orde 3. Mineral ini disebut dengan biotit.
 Mineral pada kode preparat Obsidian menampakkan warna kecoklatan,
mineral ini tidak memiliki pleokroisme sehingga disebut dengan
idiokromatik. Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral. Memiliki
belahan 1 arah, pecahan banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Pada
pengamatan Nikol Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan

30
miring dengan sudut gelapan 47,5o. Memiliki TRO (-) substraksi karena
mengalami perubahan orde dari orde 3 ke orde 2. Mineral ini disebut dengan
mineral piroksen.
 Mineral pada kode preparat 9 menampakkan warna colorless, mineral ini
tidak memiliki pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik.
Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral. Memiliki pecahan
banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Tidak memiliki belahan. Pada
pengamatan Nikol Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa
kembaran carlsbad-albit dengan sudut gelapan 35o. Memiliki TRO (+) adisi
karena mengalami perubahan orde dari orde 1 ke orde 2. Mineral ini disebut
dengan mineral plagioklas (Labradorit).

31
DAFTAR PUSTAKA

Tim Asisten Mineralogi Optik. 2017. Modul Praktikum Mineralogi Optik.


Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Tim Asisten Mineralogi Optik-Petrografi. 2016. Buku Panduan Praktikum
Mineralogi Optik-Petrografi. Yogyakarta : Universitas Pembangunan
Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta
Basuki, Nurcahyo Indro, dkk. 2017. Modul Praktikum Mineral Optik dan
Petrografi. Bandung : Institut Teknologi Bandung

32
LAMPIRAN

33

Anda mungkin juga menyukai