MINERAL OPTIK
Disusun Oleh:
Khonsa Nurul Izzati
21100118130068
SEMARANG
SEPTEMBER 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Mineral Optik, Acara Pengenalan Alat dan Mineral dalam
BBNF yang disusun oleh praktikan bernama Khonsa Nurul Izzati telah diperiksa
dan disahkan pada :
hari :
tanggal :
pukul :
sebagai tugas laporan mata kuliah Mineral Optik.
I
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Maksud
Mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari mikroskop polarisasi
Mengetahui berbagai medan pandang pada mikroskop polarisasi
Mengetahui sifat optis dari mineral
Mengetahui berbagai mineral dalam BBNF dan sifat-sifat optisnya
1. 2 Tujuan
Dapat menggunakan mikroskop polarisasi
Dapat mengamati thin section menggunakan berbagai medan pandang
Dapat mendeskripsi sifat optis dari mineral
Dapat menentukan mineral yang diamati melalui sifat-sifat optisnya
1
Pendahuluan materi kedua dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Jumat, 13 September 2019
Waktu : 18.30 – 20.30 WIB
Tempat : Ruang 302 Gedung Pertamina Sukowati
Pengamatan kedua dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Rabu, 18 September 2019
Waktu : 15.10 – 15.40
Tempat : Laboratorium Paleontologi, Geologi Foto
dan Geooptik
2
BAB II
HASIL DESKRIPSI
2.1 Kode Preparat 13
3
Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa
4
2.2 Kode Preparat YA.0
5
Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa
6
2.3 Kode Preparat 777
7
Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa
8
2.4 Kode Preparat Obsidian
9
Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa
Penjelasan:
Pada pengamatan Nikol Sejajar, mineral ini menampakkan warna kecoklatan, mineral ini tidak memiliki
pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik. Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral.
Memiliki belahan 1 arah, pecahan banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Pada pengamatan Nikol Bersilang,
mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan miring dengan sudut gelapan 47,5o. Memiliki TRO (-) substraksi
karena pada pengamatan Nikol Bersilang memiliki warna interferensi orange pada orde 3 dan pada
pengamatan Baji Kuarsa memiliki warna interferensi pink, orange pada orde 2.
10
2.5 Kode Preparat 9
11
Gambar
Nikol Sejajar Nikol Bersilang Baji Kuarsa
mineral plagioklas yang mineral plagioklas yang memiliki mineral plagioklas yang memiliki
memiliki warna putih dan relief kembaran Carlsbad-albit dan warna interferensi kuning, biru
sedang warna interferensi hitam putih pada pada orde 2
orde 1
Penjelasan:
Pada pengamatan Nikol Sejajar, mineral ini menampakkan warna colorless, mineral ini tidak memiliki
pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik. Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral.
Memiliki pecahan banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Tidak memiliki belahan. Pada pengamatan Nikol
Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa kembaran carlsbad-albit dengan sudut gelapan 35o. Memiliki
TRO (+) adisi karena pada pengamatan Nikol Bersilang memiliki warna interferensi hitam putih pada orde 1
dan pada pengamatan Baji Kuarsa memiliki warna interferensi pink, kuning, biru pada orde 2.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Praktikum Mineral Optik Acara Pengenalan Alat dan Mineral dalam BBBF
diadakan pengamatan sebanyak dua kali pada hari Rabu pada tanggal 11 September
2019 dan tanggal 18 September 2019 pada pukul 15.10 WIB sampai dengan 15.40
WIB. Pada pengamatan pertama dilakukan pengamatan salah satu mineral yang
terdapat pada preparat dengan kode 13 dan YA.0. Pada pengamatan kedua
dilakukan pengamatan salah satu mineral yang terdapat pada preparat dengan kode
777, Obsidian, dan 9.
13
pleokroisme. Karena mineral ini tidak memiliki pleokroisme, maka mineral ini
termasuk mineral idiokromatik.
14
Gambar 3.2 Mineral Kode Preparat 13 pada pengamatan nikol bersilang dan baji kuarsa
15
Berdasarkan sifat-sifat optis yang didapatkan setelah pengamatan,
maka dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut adalah olivin. Olivin adalah
mineral yang memiliki rumus kimia (Mg,Fe)2SiO4. Olivin merupakan mineral
yang berasal dari magma yang kaya magnesium dan besi namun rendah silika,
atau magma basa. Mineral ini dapat ditemukan pada batuan mafic atau
ultramafic seperti gabbro, basalt, peridotite, dan dunit. Olivin merupakan
mineral dengan tingkat resistensinya yang cenderung rendah sehingga
ditemukan banyak pecahan.
16
Gambar 3.4 Mineral Kode Preparat YA.0 pada pengamatan nikol sejajar
17
Gambar 3.5 Mineral Kode Preparat YA.0 pada pengamatan nikol bersilang
Gambar 3.6 Mineral Kode Preparat YA.0 pada pengamatan baji kuarsa
18
Gambar 3.7 Tabel Michel Levy
19
bentuk mineral yang berlembar dengan batas kristal yang tidak begitu jelas
sehingga dapat disebut dengan subhedral berlembar. Mineral ini menunjukkan
suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini
memiliki belahan yaitu belahan 1 arah. Mineral ini memiliki garis-garis tidak
teratur yang tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini memiliki
pecahan namun tidak terlalu banyak. Pada mineral ini terdapat beberapa
pengotor atau yang bisa disebut inklusi. Mineral ini memiliki batas-batas
mineral yang tidak terlalu tebal, sehingga dapat disimpulkan bahwa relief
mineral ini adalah relief rendah. Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral
ini menampakkan adanya perubahan warna yaitu hijau dan coklat, sehingga
mineral ini memiliki pleokroisme. Karena mineral ini memiliki pleokroisme,
maka mineral ini termasuk mineral allokromatik.
Gambar 3.8 Mineral Kode Preparat 777 pada pengamatan nikol sejajar
20
memiliki gelapan, maka mineral ini tidak memiliki kembaran. Pada
pengamatan nikol bersilang atau XPL didapatkan warna interferensinya yaitu
warna kuning cokelat pada orde 5.
Gambar 3.9 Mineral Kode Preparat 777 pada pengamatan nikol bersilang dan baji kuarsa
21
Gambar 3.10 Tabel Michel Levy
22
Memiliki bentuk mineral yang prismatik dengan batas kristal yang tidak begitu
jelas sehingga dapat disebut dengan subhedral prismatik. Mineral ini
menunjukkan suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga
mineral ini memiliki belahan yaitu belahan 1 arah. Mineral ini memiliki banyak
garis-garis tidak teratur yang tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral
ini memiliki pecahan. Pada mineral ini terdapat beberapa pengotor atau yang
bisa disebut inklusi. Mineral ini memiliki batas-batas mineral yang tidak terlalu
tebal juga tidak terlalu tipis, sehingga dapat disimpulkan bahwa relief mineral
ini adalah relief sedang. Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral ini tidak
menampakkan adanya perubahan warna, sehingga mineral ini tidak memiliki
pleokroisme. Karena mineral ini tidak memiliki pleokroisme, maka mineral ini
termasuk mineral idiokromatik.
Gambar 3.11 Mineral Kode Preparat Obsidian pada pengamatan nikol sejajar
23
memiliki gelapan, maka mineral ini tidak memiliki kembaran. Pada
pengamatan nikol bersilang atau XPL didapatkan warna interferensinya yaitu
warna orange pada orde 3.
Gambar 3.12 Gelap maksimal dan terang maksimal pada mineral Kode Preparat Obsidian pada
pengamatan nikol bersilang
Gambar 3.13 Mineral Kode Preparat Obsidian pada pengamatan baji kuarsa
24
Gambar 3.14 Tabel Michel Levy
25
perbesaran 10x sehingga memiliki ukuran diameter 5mm. Memiliki bentuk
mineral yang prismatik dengan batas kristal yang tidak begitu jelas sehingga
dapat disebut dengan subhedral prismatik. Mineral ini tidak menunjukkan
suatu garis-garis teratur yang memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini
tidak memiliki belahan. Mineral ini memiliki garis-garis tidak teratur yang
tidak memiliki orientasi arah, sehingga mineral ini memiliki pecahan. Pada
mineral ini terdapat beberapa pengotor atau yang bisa disebut inklusi. Mineral
ini memiliki batas-batas mineral yang tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis,
sehingga dapat disimpulkan bahwa relief mineral ini adalah relief sedang.
Ketika meja preparasi diputar 360o, mineral ini tidak menampakkan adanya
perubahan warna, sehingga mineral ini tidak memiliki pleokroisme. Karena
mineral ini tidak memiliki pleokroisme, maka mineral ini termasuk mineral
idiokromatik.
26
yang terdapat pada mineral tersebut memiliki pola seperti bendera, namun pada
sisi kembaran yg lain terdapat pola kembaran berseling-seling sehingga dapat
disebut dengan kembaran Carlsbad-albit. Besar sudut antara gelap maksimal
dan terang maksimal ketika meja preparasi diputar atau sudut kembaran yang
terukur yaitu sebesar 35o. Karena mineral ini memiliki kembaran, maka
mineral ini tidak memiliki gelapan. Pada pengamatan nikol bersilang atau XPL
didapatkan warna interferensinya yaitu warna hitam putih pada orde 1.
Gambar 3.16 Gelap maksimal dan terang maksimal pada mineral Kode Preparat 9 pada
pengamatan nikol bersilang
27
Karena adanya kenaikan orde dari orde 1 menuju orde 2 maka
didapatkan TRO (Tanda Rentang Optik)-nya adalah positif atau adisi.
28
Gambar 3.19 Tabel Plagioklas
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mineral pada kode preparat 13 menampakkan warna colorless, tidak
memiliki pleokroisme atau idiokromatik. Memiliki bentuk mineral
prismatik, dan subhedral. Memiliki pecahan banyak, inklusi, dan juga relief
sedang. Tidak memiliki belahan. Memiliki gelapan berupa gelapan miring
dengan sudut gelapan 47o. Memiliki TRO (-) substraksi karena mengalami
perubahan orde dari orde 4 ke orde 3. Mineral ini disebut dengan mineral
olivin.
Mineral pada kode preparat YA.0 menampakkan warna putih, mineral ini
tidak memiliki pleokroisme atau idiokromatik. Memiliki bentuk mineral
granular, dan subhedral. Memiliki relief sedang. Tidak memiliki belahan,
pecahan, dan inklusi. Memiliki kembaran berupa kembaran carlsbad
dengan sudut gelapan 45o. Memiliki TRO (+) adisi karena mengalami
perubahan orde dari orde 1 ke orde 2. Mineral ini disebut dengan mineral
ortoklas.
Mineral pada kode preparat 777 menampakkan warna hijau dan coklat,
mineral ini memiliki pleokroisme sehingga disebut dengan allokromatik.
Memiliki bentuk mineral berlembar, dan subhedral. Memiliki belahan 1
arah, pecahan sedikit, inklusi, dan juga relief rendah. Pada pengamatan
Nikol Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan miring
dengan sudut gelapan 52,5o. Memiliki TRO (-) substraksi karena mengalami
perubahan orde dari orde 5 ke orde 3. Mineral ini disebut dengan biotit.
Mineral pada kode preparat Obsidian menampakkan warna kecoklatan,
mineral ini tidak memiliki pleokroisme sehingga disebut dengan
idiokromatik. Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral. Memiliki
belahan 1 arah, pecahan banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Pada
pengamatan Nikol Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa gelapan
30
miring dengan sudut gelapan 47,5o. Memiliki TRO (-) substraksi karena
mengalami perubahan orde dari orde 3 ke orde 2. Mineral ini disebut dengan
mineral piroksen.
Mineral pada kode preparat 9 menampakkan warna colorless, mineral ini
tidak memiliki pleokroisme sehingga disebut dengan idiokromatik.
Memiliki bentuk mineral prismatik, dan subhedral. Memiliki pecahan
banyak, inklusi, dan juga relief sedang. Tidak memiliki belahan. Pada
pengamatan Nikol Bersilang, mineral ini memiliki gelapan berupa
kembaran carlsbad-albit dengan sudut gelapan 35o. Memiliki TRO (+) adisi
karena mengalami perubahan orde dari orde 1 ke orde 2. Mineral ini disebut
dengan mineral plagioklas (Labradorit).
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN
33