Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan


Batuan Sediemn
Hari/tgl : Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 021

No Urut : 01
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : HS 17 Carbonat
Warna Absorbsi : Kuning/tidak berwarna
Bentuk : Euhedral
Belahan : Satu arah
Pecahan : Tidak rata
Pleokroisme : Tidak ada
Relief : Rendah
Intensitas : Tinggi
1 NIKOL SILANG
Ukuran Mineral : BS= =0.025 mm
(10 x 4)
Dmp = 0.025 x 66 = 1.65 mm
Warna Interferensi : Kuning kehijauan
Bias Rangkap : 0.027 (Orde 3)
Sudut Gelapan : 45.5o
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Polisentik
Nama Mineral : Kalsit (CaCO3)
Keterangan :
Nomor urut merupakan deretan urutan pengamatan dalam pengamatan
sampel, Nomor peraga merupakan nomor atau kode sampel yang terdapat pada
sampel pengamatan, Warna absorbsi adalah warna mineral yang diamati pada
pengamatan nikol sejajar dimana warna tersebut merupakan hasil absorbsi
mineral pada sampel pengamatan dari warna lampu, Bentuk mineral ditentukan
dengan orientasi tepiannya. Bentuk mineral yang tidak beraturan pada seluruh
sisinya disebut Anhedral . Jika sebagian sisi mineral yang tidak beraturan
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
disebut subhedral dan jika seluruh sisi mineral beraturan disebut euhedral,
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
Belahan Batuan Sediemn
Hari/tgl : Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 021

akan terlihat apabila bidang – bidang tersebut berbentuk lurus dengan arah
tertentu sesuai dengan bentuk kristalnya, Pecahan merupakan bidang – bidang
kecil dari mineral tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan terkontrol oleh
struktur atomnya, Pleokroisme merupakan sifat penyusupan mineral anisotropic
dalam menyerap sinar. Ditunjukkan oleh beberapa kali perubahan warna kristal
setelah diputar hingga 360o, pada posisi nikol sejajar/silang, Relief suatu mineral
dapat diartikan sebagai kenampakkan yang timbul akibat adanya perbedaan
indeks bias mineral dengan media yang ada di sekitarnya,Intensitas selalu
berbanding lurus denga relief, Ukuran mineral merupakan pengukuran dengan
menghitung besar jarak pada mineral dengan menggunakan rumus yang telah
ditentukan dan menggunakan lensa perbesaran 4x, Ukuran mineral dapat

1
dihitung dengan rumus (Bilangan Skala ),
(lensa okuler x lensa objektif )
kemudian mencari DMP dengan menggunakan rumus (DMP = Bilangan skala x
Panjang mineral) dengan rumus tersebut dapat mengetahui ukuran setiap
mineral (umumnya dengan skala mm)., Warna interferensi adalah warna yang
dihasilkan dari cahaya yang diteruskan melalui analisator kepada pengamat,
Bias rangkap merupakan selisih maksimum kedua indeks bias sinar yang
bergetar dalam suatu mineral, Sudut gelapan adalah sudut yang dibentuk oleh
sumbu panjang kristalografi (sb-c) dengan sumbu indikatrik mineral, baik sinar
cepat maupun sinar lambat, Jenis gelapan terbagi atas tiga yaitu gelapan sejajar
(paralel), gelapan simetris, gelapan miring dan gelapan bergelombang,
Kembaran yaitu sifat yang ditunjukkan oleh mineral akibat pertumbuhan
bersama kristal saat melewati sumbu indikatrik pada suatu mineral dengan
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
kenampakan warna yang berbeda-beda setelah diputar 360 o. Relief mineral
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
adalah sifat optis mineral yang
Batuan Sediemn menunjukkan tingkat atau besarnya pantulan
yang diterima:oleh
Hari/tgl mata10(pengamat).
Kamis, Intensitas adalah
Oktober 2019 NIM banyak sedikitnya
: F 121 17 021

cahaya yang diteruskan masuk pada saat pengkristalannya, Nama mineral


merupakan menentuan nama dari mineral yang telah diamati.
Dari hasil pengamatan mineral pada nomor peraga HS 17 Carbonat.
Pada pengamatan nikol sejajar didapatkan warna absorbsi adalah kuning/tidak
berwarna, Bentuk mineralnya Euhedral, belahan satu arah,tidak memiliki
pecahan, tidak memiliki pleokroisme, mempunyai relief mineral rendah,
memiliki intensitas tinggi, ukuran mineralnya 1.65 mm. Dan pada pengamatan
nikol silang didapatkan warna interferensi Kuning kehijauan, memiliki Bias
rangkap 0.028 (Orde 3), memiliki sudut gelapan 45.5o, memiliki jenis gelapan
miring, dan memiliki kembaran polisentik.
Berdasarkan ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut
adalah Kalsit. Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu kapur
(batugamping) ataupun batu marmer, Kalsil terbentuk hasil restrukturisasi batu
gamping yang mengkristal setelah mengalami proses pelarutan. Umumnya
terjadi pada batu gamping atau marmer dalam masa kristalin yang berlapis dan
berupa stalakmit dan skalaktit (Flysh 2016). Keterdapatan mineral ini pada
batuan sedimen dikarekan proses pelapukan, erosi, transportasi, kompaksi dan
litifikasi yang kemudian terendapkan disuatu cekungan sehingga membentuk
batuan sedimen, yang mana mineral ini dapat bertahan dari semua proses yang
terjadi terhadap pelapukan batuan beku tersenut sehingga membentuk batuan
sedimen yang terdapat mineral kalsit.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
PRAKTIKAN ASISTEN
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
Batuan Sediemn
Hari/tgl : Kamis,
( Moh. Nur Rehan P )10 Oktober 2019 (NIM
Riska :Puspita,
F 121 17S.021
T.,
M.Eng. )
F 121 17 021 NIP. 199104042019032014

No Urut : 02
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : RF/TFK/11
Warna Absorbsi : Kuning/tidak berwarna
Bentuk : Subhedral - Euhedral
Belahan : Satu arah
Pecahan : Tidak ada
Pleokroisme : Tidak ada
Relief : Rendah
Intensitas : Tinggi
1 NIKOL SILANG
Ukuran Mineral : BS= =0.01 mm
(10 x 10)
Dmp = 0.01 x 82 = 0.82 mm
Warna Interferensi : Abu-abu kebiruan
Bias Rangkap : 0.030 (Orde 3)
Sudut Gelapan : 47.5o
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Ortoklas ( KAlSi3O8 )
Keterangan :
Nomor urut merupakan deretan urutan pengamatan dalam pengamatan
sampel, Nomor peraga merupakan nomor atau kode sampel yang terdapat pada
sampel pengamatan, Warna absorbsi adalah warna mineral yang diamati pada
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
pengamatan nikol sejajar dimana warna tersebut merupakan hasil absorbsi
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
mineral pada sampel pengamatan
Batuan Sediemn dari warna lampu, Bentuk mineral ditentukan
dengan orientasi
Hari/tgl tepiannya.
: Kamis, Bentuk2019
10 Oktober mineral yang NIM
tidak beraturan pada
: F 121 17 021seluruh
sisinya disebut Anhedral . Jika sebagian sisi mineral yang tidak beraturan
disebut subhedral dan jika seluruh sisi mineral beraturan disebut euhedral,
Belahan dapat

dilihat apabila bidang – bidang tersebut berbentuk lurus dengan arah tertentu
sesuai dengan bentuk kristalnya, Pecahan merupakan bidang – bidang kecil dari
mineral tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan terkontrol oleh struktur
atomnya, Pleokroisme merupakan sifat penyusupan mineral anisotropic dalam
menyerap sinar. Ditunjukkan oleh beberapa kali perubahan warna kristal setelah
diputar hingga 360o, pada posisi nikol sejajar/silang, Relief suatu mineral dapat
diartikan sebagai kenampakkan yang timbul akibat adanya perbedaan indeks
bias mineral dengan media yang ada di sekitarnya,Intensitas selalu berbanding
lurus denga relief, Ukuran mineral merupakan pengukuran dengan menghitung
besar jarak pada mineral dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan dan
menggunakan lensa perbesaran 4x, Ukuran mineral dapat dihitung dengan

1
rumus (Bilangan Skala ), kemudian mencari
(lensa okuler x lensa objektif )
DMP dengan menggunakan rumus (DMP = Bilangan skala x Panjang mineral)
dengan rumus tersebut dapat mengetahui ukuran setiap mineral (umumnya
dengan skala mm)., Warna interferensi adalah warna yang dihasilkan dari
cahaya yang diteruskan melalui analisator kepada pengamat, Bias rangkap
merupakan selisih maksimum kedua indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu
mineral, Sudut gelapan adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
kristalografi (sb-c) dengan sumbu indikatrik mineral, baik sinar cepat maupun
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
sinar lambat, Jenis gelapan terbagi
Batuan Sediemn atas tiga yaitu gelapan sejajar (paralel),
gelapan simetris,
Hari/tgl gelapan
: Kamis, miring 2019
10 Oktober dan gelapan bergelombang,
NIM : F 121Kembaran
17 021 yaitu
sifat yang ditunjukkan oleh mineral akibat pertumbuhan bersama kristal saat
melewati sumbu indikatrik pada suatu mineral dengan kenampakan warna yang
berbeda-beda setelah diputar 360o. Relief mineral adalah sifat optis mineral yang
menunjukkan tingkat atau besarnya pantulan yang diterima oleh mata
(pengamat). Intensitas adalah banyak sedikitnya

cahaya yang diteruskan masuk pada saat pengkristalannya, Nama mineral


merupakan menentuan nama dari mineral yang telah diamati.
Dari hasil pengamatan mineral pada nomor peraga RF/TFK/11, Pada
pengamatan nikol sejajar didapatkan warna absorbsi adalah kuning/tidak
berwarna, Bentuk mineralnya subhedral-euhedral, memiliki belahan satu arah,
pecahan yang tidak ada, pleokroisme tidak ada, mempunyai relief mineral
rendah, memiliki intensitas tinggi, ukuran mineralnya 0.82 mm. Dan pada
pengamatan nikol silang didapatkan warna interferensi putih, memiliki Bias
rangkap 0.030 (Orde 3), memiliki sudut gelapan 47.5o, memiliki jenis gelapan
miring, tidak memiliki kembaran, mineral tersebut adalah ortoklas.
Mineral ortoklas adalah mineral yang terbentuk setelah biotit, mineral ini
Terbentuk dari proses kristalisasi magma, biasanya berasosiasi dengan batuan
granitis dan metamorfis, paling umum dijumpai pada batuan beku korok
pegmatis, terbentukmya pada temperatur suhu 600 – 700 derajat (Flysh 2016 ).
Keterdapatan mineral ini pada batuan sedimen dikarekan proses pelapukan,
erosi, transportasi, kompaksi dan litifikasi yang kemudian terendapkan disuatu
cekungan sehingga membentuk batuan sedimen, yang mana mineral ini dapat
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
bertahan dari semua proses yang terjadi terhadap pelapukan batuan beku
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
tersenut sehingga membentuk
Batuan Sediemnbatuan sedimen yang terdapat mineral ortoklas.
Hari/tgl : Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 021

PRAKTIKAN ASISTEN

( Moh. Nur Rehan P ) ( Riska Puspita, S. T.,


M.Eng. )
F 121 17 021 NIP. 199104042019032014

No Urut : 03
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : AF221/ADN/BE
Warna Absorbsi : Coklat kekuningan
Bentuk : Euhedral-subhedral
Belahan : satu arah
Pecahan : Tidak rata
Pleokroisme : Monokrik
Relief : Tinggi
Intensitas : Rendah
1 NIKOL SILANG
Ukuran Mineral : BS= =0.01 mm
(10 x 10)
Dmp = 0.01 x 14 = 0.14 mm
Warna Interferensi : Coklat-orange-merah-hijau
Bias Rangkap : 0.035 (Orde 4)
Sudut Gelapan : 50o
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Nama Mineral : Muskovit (KAl2(AlSi3O10)(F,OH)2
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
Keterangan Batuan :Sediemn
Hari/tgl Nomor: Kamis,
urut merupakan deretan
10 Oktober 2019 urutan pengamatan
NIM : Fdalam
121 17pengamatan
021
sampel, Nomor peraga merupakan nomor atau kode sampel yang terdapat pada
sampel pengamatan, Warna absorbsi adalah warna mineral yang diamati pada
pengamatan nikol sejajar dimana warna tersebut merupakan hasil absorbsi
mineral pada sampel pengamatan dari warna lampu, Bentuk mineral ditentukan
dengan orientasi tepiannya. Bentuk mineral yang tidak beraturan pada seluruh
sisinya disebut Anhedral . Jika sebagian sisi mineral yang tidak beraturan
disebut subhedral dan jika seluruh sisi mineral beraturan disebut euhedral,
Belahan dapat

dilihat apabila bidang – bidang tersebut berbentuk lurus dengan arah tertentu
sesuai dengan bentuk kristalnya, Pecahan merupakan bidang – bidang kecil dari
mineral tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan terkontrol oleh struktur
atomnya, Pleokroisme merupakan sifat penyusupan mineral anisotropic dalam
menyerap sinar. Ditunjukkan oleh beberapa kali perubahan warna kristal setelah
diputar hingga 360o, pada posisi nikol sejajar/silang, Relief suatu mineral dapat
diartikan sebagai kenampakkan yang timbul akibat adanya perbedaan indeks
bias mineral dengan media yang ada di sekitarnya,Intensitas selalu berbanding
lurus denga relief, Ukuran mineral merupakan pengukuran dengan menghitung
besar jarak pada mineral dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan dan
menggunakan lensa perbesaran 4x, Ukuran mineral dapat dihitung dengan

1
rumus (Bilangan Skala ), kemudian mencari
(lensa okuler x lensa objektif )
DMP dengan menggunakan rumus (DMP = Bilangan skala x Panjang mineral)
dengan rumus tersebut dapat mengetahui ukuran setiap mineral (umumnya
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
dengan skala mm)., Warna interferensi adalah warna yang dihasilkan dari
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
cahaya yang diteruskan melalui
Batuan Sediemn analisator kepada pengamat, Bias rangkap
merupakan selisih
Hari/tgl maksimum
: Kamis, kedua
10 Oktober indeks bias sinar
2019 NIMyang: bergetar
F 121 17dalam
021 suatu
mineral, Sudut gelapan adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang
kristalografi (sb-c) dengan sumbu indikatrik mineral, baik sinar cepat maupun
sinar lambat, Jenis gelapan terbagi atas tiga yaitu gelapan sejajar (paralel),
gelapan simetris, gelapan miring dan gelapan bergelombang, Kembaran yaitu
sifat yang ditunjukkan oleh mineral akibat pertumbuhan bersama kristal saat
melewati sumbu indikatrik pada suatu mineral dengan kenampakan warna yang
berbeda-beda setelah diputar 360o. Relief mineral adalah sifat optis mineral yang
menunjukkan tingkat atau besarnya pantulan yang diterima oleh mata
(pengamat). Intensitas adalah banyak sedikitnya

cahaya yang diteruskan masuk pada saat pengkristalannya, Nama mineral


merupakan menentuan nama dari mineral yang telah diamati.
Dari hasil pengamatan mineral pada nomor peraga AF221/ADN/BE.
Pada pengamatan nikol sejajar didapatkan warna absorbsi adalah coklat
kekuningan, Bentuk mineralnya euhedral-subhedral, memiliki belahan satu arah,
memiliki pecahan yang tidak rata, memiliki pleokroisme monokrik, mempunyai
relief mineral tinggi, memiliki intensitas tinggi, ukuran mineralnya 0.14 mm.
Dan pada pengamatan nikol silang didapatkan warna interferensi, memiliki Bias
rangkap 0.035 (Orde 4), memiliki sudut gelapan 50o, memiliki jenis gelapan
miring, dan tidak memiliki kembaran.
Berdasarkan ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa mineral tersebut
adalah mineral Muskovit (KAl2(AlSi3O10)(F,OH)2). sebagian besar muskovit
dibentuk di batas lempeng pada pematang tengah samudera Lempeng tersebut
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
saling tarik menarik dan bergesekan kemudian menyebabkan terjadinya letusan
Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan
di dasar laut, yang terjadi berulang-ulang
Batuan Sediemn akan membentuk tubuh pegunungan
o
berapi di tengah
Hari/tgl laut.
: Kamis, Muskovit
10 Oktober terbentuk pada
2019 NIM suhu 60017
: F 121 – 800oC
C 021

[ CITATION Kah98 \l 1033 ]. Keterdapatan mineral ini pada batuan


sedimen dikarekan proses pelapukan, erosi, transportasi, kompaksi dan litifikasi
yang kemudian terendapkan disuatu cekungan sehingga membentuk batuan
sedimen, yang mana mineral ini dapat bertahan dari semua proses yang terjadi
terhadap pelapukan batuan beku tersenut sehingga membentuk batuan sedimen
yang terdapat mineral Muskovit.

PRAKTIKAN ASISTEN

( Moh. Nur Rehan P ) ( Riska Puspita, S. T.,


M.Eng. )
F 121 17 021 NIP. 199104042019032014

DAFTAR PUSTAKA

Kaharuddin, M. (1998). Penuntun Petrologi. Fakultas Teknik Jurusan Teknik


Geologi UNHAS, Makassar, Indonesia.

http://www.geology.neab.net/pictures/rock432.jpg

http://www.geologynesia.Flysh,ic.id/2015.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara IV : Pengenalan Mineral Dalam Nama : Moh. Nur Rehan


Batuan Sediemn
Hari/tgl : Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 021

Anda mungkin juga menyukai